Tanaman
• Agroekosistem : ekosistem yang dimodifikasi dimanfaatkan
secara langsung oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
akan pangan dan atau sandang (Conway, 1986)
• Sifat sifat atau peubah agroekosistem adalah : produktivitas,
stabilitas, sustainabilitas, dan kemerataan.
• Untuk mencapai kecukupan pangan beberapa cara yang
ditempuh : HEIA, LEISA, Pertanian Organik
• HEIA : Heigh External Input Agriculture : sistem pertanian
menggunakan input luar tinggi
• LEISA :Low External Input Sustainable Agriculture : sistem
pertanian berkelanjuan menggunakan input luar rendah
• Pertanian Organik : sistem pertanian yang hanya
menggunakan input organik tanpa bahan kimia
• Produktivitas : hasil per satuan luas per satuan
waktu
• Stabilitas : menggambarkan sejauh mana
kemantapan produktivitas akibat gangguan kecil
yang disebabkan oleh gejolak normal seperti iklim
• Sustainabilitas/Keberlanjutan : kemampuan sistem
mempertahankan produktivitas dalam jangka waktu
panjang meskipun mengalami guncangan banjir ,
srrangan hama atau erosi
• Kemerataan : sejauh mana hasil suatu
agroekosistem terbagi diantara orang-orang dalam
suatu sistem
• Kegiatan pertanian : Pengelolaan agroekosistem
yang terdiri dari kombinasi sumberdaya biotik dan
abiotik.
• Interaksi antara komponen dari keduanya
membentuk ekosistem.
• Komponen : tanah beserta mikroorganisme
didalamnya, air, dan tumbuhan (tumbuhan liar,
pepohonan, tanaman budidaya)
• Ekosistem alami ekosistem artifisial
• Kunci keberhasilan pertanian : penyelarasan dengan
faktor lingkungan
• Komponen faktor lingkungan : media
pertumbuhan (struktur tanah dan ketersediaan
hara), air, kelembapan, suhu, cahaya.
• Cekaman/stress pada tanaman dapat terjadi
akibat keterbatasan komponen faktor
lingkungan
6
FAKTOR SUHU
• Suhu mempengaruhi = kecepatan reaksi kimia, aktifitas
enzim, aliran sito plasmik dan respirasi
• Q 10 = 2.4 : setiap kenaikan suhu sebesar 10° C reaksi
kimia naik 2.4 kali lipat
• Enzim :
▫ Pada suhu optimum : enzim stabil & berfungsi
▫ Pada suhu dingin : enzim stabil, tidak berfungsi
▫ Pada suhu tinggi : enzim rusak, tidak berfungsi
▫ Suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat
pengaruhnya pada :
Respirasi, fotosintesis, pembelahan dan pendewasaan sel, yang
akhirnya
Mempengaruhi pematangan, dormansi, pembungaan,
pembuahan atau pembentukan umbi atau cadangan pangan
7
S = (T - T minimum) t
Tindakan preventif?
JENIS OBAT-OBATAN
• Insektisida : bahan kimia untuk mengendalikan
serangga
• Fungisida : bahan kimia untuk mengendalikan
jamur
• Rodentisida : bahan kimia untuk mengendalikan
tikus
• Bakterisida : bahan kimia untuk mengendalikan
bakteri
• Herbisida : bahan kimia untuk mengendalikan
gulma
SIFAT PENGENDALIAN DAN BENTUK
BAHAN KIMIA
• Sifat Pengendalian :
1. Kontak : hama, penyakit akan mati apabila terkena
langsung bahan kimia tersebut
2. Sistemik : bahan kimia akan meresap ke seluruh
jaringan tanaman, sehingga apabila tanaman dimakan
ole hama, atau penyakit akan mati secara pelan-pelan
• Bentuk :
1. Bubuk (misal Dithane M-45)
2. Butiran (misal Furadan)
3. Cairan (misal Tiodan)
TEKNIK PENGENDALIAN HAMA,
PENYAKIT DAN GULMA
• Volume semprot : jumlah air yang diperlukan untuk menyemprot
per hektar (biasanya sekitar 400 l/ha)
• Konsentrasi : bahan insektisida ayau fungisida atau herbisida per
liter air
• Dosis : kebutuhan bahan insektisida atau fungisida atau herbisida
per hektar atau per satuan luas.
• Dosis merupakan per kalian antara konsentrasi dan volume
semprot
• Jika insektisida Tiodan disemprotkan dengan volume semprot 400 l
air, dan konsentrasinya 2.5 cc/l, maka dosisnya : 2.5 cc/l x 400 l/ha
= 1000 cc/ha = 1 l/ha
• Jika volume tangki (sprayer) 20 l, maka kebutuhan insektisida per
tangki : 20 l x 2.5 cc/l = 50 cc/tangki
Interaksi Tanaman
Interaksi yang terjadi pada tanaman dapat
bersifat positif, netral, atau negatif
Bentuk-bentuk interaksi tanaman
1. kompetisi: hubungan interaksi dua individu
tumbuhan baik yang sesama jenis maupun
berlainan jenis yang dapat menimbulkan
pengaruh negatif bagi keduanya, akibat
keterbatasan sumberdaya (kompetisi yang
umum terjadi di alam: kompetisi intraspesifik
dan interspesifik)
2. Amensalisme: hubungan interaksi dua individu
tumbuhan baik yang sesama jenis maupun
berlainan jenis yang dapat menimbulkan
dampak negatif bagi salah satu jenis saja (yang
lainnya tidak dirugikan)
3. Alelopati: penghambatan pertumbuhan oleh
suatu jenis tumbuhan terhadap jenis yang lain
melalui pelepasan senyawa kimia beracun (asam
salisilat dan ferulat, terpen, kafein, tanin, dll)
4. Parasitisme: bentuk interaksi negatif yang
spesifik, yang memungkinkan tumbuhan yang
satu hidup secara langsung pada tumbuhan
lainnya dengan cara menyerap sumberdaya dari
inangnya dengan sistem perakaran yang khusus.
Pengaruh Gulma pada Tanaman
Budidaya
Gulma dapat menurunkan produksi dengan 3 cara:
1. Kompetisi (alelospoli): persaingan terhadap satu
atau lebih sumberdaya yang jumlahnya terbatas
(cahaya, hara, air)
2. Alelopati : gangguan yang disebabkan oleh
senyawa kimia yang dihasilkan oleh gulma, baik
hidup atau mati.
3. Alelomediasi: perantara timbulnya sumber
penggangu yang berpengaruh terhadap faktor fisik
ataupun biologis lingkungan
Interaksi Antara Tanaman dan
Organisme Lain
Interaksi tanaman dengan organisme lain dapat
bersifat antagonisme ataupun mutualisme
Interaksi yang bersifat antagonisme: Interaksi
antara mikroba-mikroba (fungi atau bakteri)
yang bersifat parasit atau dapat menyebabkan
penyakit tanaman, atau dapat terjadi dengan
serangga atau hewan pemakan tumbuhan
(predasi).
Interaksi yang bersifat mutualisme: interaksi
tanaman dengan serangga atau hewan polinator,
atau dapat terjadi dengan mikroba (fungi atau
bakteri) yang membantu penyerapan hara.