Anda di halaman 1dari 21

Wirausaha Budidaya Tanaman

Vertikultur
Oleh :
kelompok 6

• Dendi Prasetyo ( C1M018031)


•Dewi Khofifah (C1M018032 )
•Dewi Yuliantika (C1M018033 )
•Didin Wahyudi (C1M018034 )
•Diki Insani (C1M018035 )
•Dio Alif Utama (C1M018036 )
Pengertian Vertikultur
Istilah vertikultur sesuai dengan asal katanya dari bahasa
Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah
sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal
atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem
budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini
merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah
perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan satu meter
mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman,
dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.
Vertikultur tidak hanya sekadar kebun
vertikal, namun ide ini akan merangsang
seseorang untuk menciptakan khasanah
biodiversitas di pekarangan yang sempit
sekalipun. Struktur vertikal, memudahkan
pengguna untuk memeliharanya.
Persyaratan vertikultur
Persyaratan vertikultur adalah kuat dan
mudah dipindah-pindahkan. Tanaman yang
akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis
tinggi, berumur pendek, dan berakar
pendek.
Jenis Tanaman Yang Dapat Ditanam
Dengan Sistem Vertikultur

• Tanaman musiman, seperti sawi, selada,


kubis, bawang, tomat, cabai dan lain-lain.
• Tanaman bunga, seperti bunga anggrek,
bunga krokot, bunga geranium, dan lain-
lain.
• Tanaman obat-obatan yang sukulen, seperti
cocor bebek, lidah buaya, dan lain-lain
Pembuatan wadah tanam vertikultur
Potong bambu sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Pada setiap bambu akan dipotong bagian tengahnya.
Bambu yang dipilih adalah yang batangnya paling
besar. Semakin bagus kualitas bambu, semakin lama
masa pemakaiannya. Semua ruas bambu kecuali
yang terakhir dibobol dengan menggunakan linggis
supaya keseluruhan ruang dalam bambu terbuka.
Di bagian inilah nantinya media tanam
ditempatkan. Untuk ruas terakhir, buat sejumlah
lubang kecil dengan paku untuk sirkulasi air keluar
wadah. Selanjutnya rangkai beberapa papan kayu
membentuk sebuah tangga. Letakkan bambu di setiap
anak tangga dari papan tersebut.
Pengadaan media tanam
Media tanam adalah tempat tumbuhnya
tanaman untuk menunjang perakaran. Dari
media tanam inilah tanaman menyerap
makanan berupa unsur hara melalui
akarnya. Media tanam yang digunakan
adalah campuran antara tanah, pupuk
kompos, dan sekam dengan perbandingan
1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul,
dilakukan pencampuran hingga merata.
Persiapan bibit tanaman dan
penanaman
Pada dasarnya ada tiga tahap dalam proses ini,
yaitu persemaian, pemindahan, dan
penanaman.
Persemaian dapat dilakukan di wadah khusus
yang disebut tray. Dua-tiga minggu setelah
persemaian, benih sudah berkecambah dan
mengeluarkan 3-4 daun. Idealnya, benih yang
sudah tumbuh daun berjumlah 4-5 helai sudah
layak dipindahtanamkan.
Bibit tanaman yang dipindahkan ke wadah
vertikultur sudah berumur lebih dari satu
bulan. Sebelum bibit-bibit ditanam di wadah
paralon, terlebih dahulu menyiramkan air
ke dalamnya hingga jenuh, ditandai dengan
menetesnya air keluar dari lubang-lubang
tanam. Setelah cukup, baru mulai menanam
bibit satu demi satu. Semua bagian akar dari
setiap bibit harus masuk ke dalam tanah
dan setiap jenis bibit dikelompokkan di
wadah paralon terpisah
Pemeliharaan tanaman
Selain penyiraman, tanaman juga perlu
pemupukan, serta pengendalian hama
penyakit. Sebaiknya pupuk yang digunakan
adalah pupuk organik misalnya pupuk kompos
atau pupuk hijau.
Saat ini masyarakat mulai banyak
mempertimbangkan mengkonsumsi hasil
panen yang Iebih sehat cara penanamannya,
yaitu menggunakan pupuk dan pengendalian
hama alami, meskipun harga produk tersebut
lebih mahal
Pemanenan
Pemanenan sayuran biasanya dilakukan
dengan sistem cabut akar (sawi, bayam,
seledri, kemangi, selada, kangkung dan
sebagainya). Apabila kita punya tanaman
sendiri dan dikonsumsi sendiri akan lebih
menghemat apabila panen dilakukan
dengan mengambil daunnya saja. Dengan
cara tersebut tanaman sayuran bisa
bertahan lebih lama dan bisa panen
berulang-ulang.
Analisis Usaha
• Biaya investasi
Nama barang Harga
Tray semai Rp. 12.000
Papan kayu @12.500 Rp. 50.000
Bambu @28.000 Rp. 140.000
Peralatan meyiram Rp. 40.000
Paku ½ Kg Rp. 10.000
Total Rp. 252.000

Biaya investasi ini dapat digunakan selama 2 tahun.


Dalam 2 tahun tersebut dapat dilakukan penanaman
sebanyak 6 kali sehingga biaya untuk sekali tanam
adalah Rp. 42.000,-
• Bahan baku
Nama barang Harga barang
Sekam bakar @6.000 Rp. 12.000
Pupuk kompos @25.000 Rp 50.000
Benih sawi @70,- Rp. 21.000
Total Rp. 83.000

• Tenaga kerja
Kebutuhan Harga
Konsumsi 15.000
Transportasi 30.000
Total Rp. 45.000
Jumlah biaya tenaga kerja merupakan jumlah untuk 3
orangdalam 1 hari.
Total keseluruan biaya untuk 1 kali produksi adalah
Rp. 170.000
• Hasil Produksi
20 tanaman x Rp. 13.000 = Rp 260.000

• Keuntungan yang diperoleh


Hasil produksi - Biaya produksi
Rp. 260.000 – Rp. 170.000 = 90.000

Jadi, keuntungan yang diperoleh dalam satu


kali tanam adalah sebanyak 90.000,-
Analisis SWOT untuk budidaya
vertikultur
• Kekuatan ( strenght )
– Pemanfaatan lahan lebih efesiensi/tidak
membutuhkan lahan yang cukup luas.
– Pemeliharaan lebih mudah (termonitoring).
– Penggunaan/pemakaian pupuk dan pestisida lebih
hemat atau bahkan dapat menghasilkan hasil panen
yang bersifat organik
– Dapat dipindahkan dengan mudah dan sesuai yang
anda inginkan.
– Mempunyai keindahan tersendiri/daya tarik di
sekitaran rumah.
– Lebih mudah dijangkau dan mempermudah dalam
pemanenan.
• Kelemahan ( weakness )
– Membutuhkan keterampilan khusus dalam
pembuatan vertikultur.
– Membutuhkan investasi atau biaya yang cukup
besar dalam awal pembuatan.
– Membutuhkan perawatan yang cukup teratur
dan kontiniu.
– Bila tanaman dipindahkan tidak hati-hati, maka
tanaman mudah rusak, patah dan bahkan
tanaman akan mati.
• Kesempatan ( opportunities )
– Sektor yang kami tekuni sedang mengalami
kenaikan, pemerintah sangat mendukung
produk lokal sayur organik
– Pola hidup masyarakat yang sadar akan sayuran
yang sehat
– Peluang permintaan dari restoran – restoran
vegetarian
• Ancaman ( threat )
– Perubahan strategi pesaing market dapat
mengancam usaha tanaman vertikultur skala
kecil.
– Perkembangan teknologi yang cepat dan
berada di luar kemampuan akan menyebabkan
produk yang dihasilkan susah berkembang.

Anda mungkin juga menyukai