OLEH
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Akan tetapi, pola kehidupan masyarakat akan selalu berkembang seiring dengan
pola pembangunan yang terus menerus dilaksanakan. Teknologi modern sedikit
demi sedikit akan menggeser peranan teknologi tradisional. Seiring berjalannya
waktu, peralatan pertanian tradisional warisan nenek moyang mulai ditinggalkan
oleh masyarakat Lampung karena dianggap kurang efektif dan efisien. Peralatan-
peralatan pertanian tradisional tersebut digantikan dengan peralatan-peralatan
yang lebih modern dan canggih yang dianggap memiliki daya guna yang lebih
tinggi. Penggunaan peralatan modern secara tidak langsung berpengaruh pada
pertanian yang ada di Lampung.
Pertanian yang ada di Lampung saat ini sudah terbilang cukup maju, dan telah
menggunakan metode serta peralatan pertanian padi modern, yang menggeser
penggunaan peralatan pertanian padi tradisional. Oleh karena itu, makalah ini
dibuat untuk mengetahui peralatan yang digunakan di dalam proses pertanian
baik tradisional maupun modern di sawah mulai dari prapenanaman, penanaman,
pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan pengolahan hasil panen yang ada di
Lampung.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian peralatan dan mesin pertanian
2. Mengetahui peralatan pertanian tradisional yang terdapat di Lampung
3. Mengetahui peralatan pertanian modern yang terdapat di Lampung
4. Kawasan Pertanian dan Perindustrian di Provinsi Lampung
5.
BAB II
URAIAN KASUS
Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan (Alsintan)
merupakan alat-alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan
dan mempermudah petani dalam mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian Alat
dan mesin pertanian sangatlah berperan penting dalam berbagai kegiatan pertanian
diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga
kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun,
meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat
meningkat, meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman prosesdan
hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan
keamanan sehingga menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khususatau
sulit dikerjakan oleh manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan disektor
non pertanian.
Alat dan mesin pertanian digolongkan menjadi dua yakni alat dan mesin budidaya
pertanian serta alat dan mesin pengolahan hasil pertanian. Alat dan mesin
budidaya pertanian digunakan pada saat pra panen yakni pada saatpengolahan
tanah, penanaman bibit jagung dan pemberantasan hama dan penyakit tananaman.
Alat yang dapat digunkan misalnya traktor, alat penananam biji-bijian, alat
penyemprot hama, dan lain sebagainya.sedangkan alat pengolahan hasil pertanian
digunakan pada musim pasca panen yakni pada saat hasil-hasil pertanian yang
sudah matang perlu untuk diolah lagi apakah proses penyimpanannya,
pengeringannya atau proses peningkatan cita rasanya.
Alat-alat yang dapat digunakan misalnya alat pengering, alat pencacah, dan lain
sebagainya.Untuk merawat dan memelihara alat dan mesin pertanian ini dengan
biasanya dibangunkan bengkel pertanian yang khusus untuk merawat dan
memelihara alat dan mesin pertanian agar dapat digunakan dengan baik dan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Alat dan mesin pertanian sangat perlu perawatan
dan pemeliharaan khususnya dalam penggunaannya perlu diefisienkan agar alat
dan mesin tersebut tidak mengalami kerusakan dan kendala pada saat akan
digunakan dilapangan (Anne, 2012).
1. Peralatan membajak
2. Tambah/Cangkul/Pacul
"Tambah" dalam istilah bali atau Cangkul atau pacul adalah satu jenis alat
tradisional yang digunakan dalam pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali,
membersihkan tanah dari rumput atau pun untuk meratakan tanah. Cangkul masih
digunakan hingga kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya menggunakan bajak.
Cangkul biasanya terbuat dari kayu dan besi.
Petakut / orang orangan disawah biasanya dibuat dari batang bambu yang di
bungkus dengan jerami hingga dibuat mirip seperti orang yang berada di tengah
sawah, dengan tujuan untuk menghalau burung agar takut memakan biji padi yang
sedang menguning.
4. Ranggon
1. Ani-Ani / Ketam
Ani-ani atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi.
Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini
memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah, berbeda
dengan penggunaan sebuah arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan
demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.
2. Arit / Sabit
Arit adalah alat pertanian untuk memotong padi di sawah dan merupakan alat
pertanian yang penting bagi petani. Terbuat dari besi bertangkai, dibuat
sedemikian rupa agar mudah dipakai. Matanya membentuk bulan sabit, karena itu
disebut sabit. Dahulu sebagian besar arit merupakan hasil industri rumah tangga.
Arit dibuat dan besi atau baja bekas yang ditempa secara tradisional menjadi
berbentuk bulan sabit, lalu diberi gagang dari kayu. Arit bagi petani merupakan
alat serbaguna, untuk memotong rumput makanan ternak dan membersihkan
ladang, digunakan untuk mengiris manggar kelapa atau enau yang akan disadap
niranya. Juga banyak digunakan untuk menuai padi karena dianggap lebih efektif
dari pada ani-ani.
Jenis dan ragam arit juga banyak, tergantung kebutuhan dalam menggunakannya,
mulai dari yang kecil hingga yang besar, Seperti Arit Pengaritan rumput,
pengaritan padi yang matanya bergerigi, hingga arit penyalah dan caluk yang
ukurannya lebih besar yang digunakan untuk memotong dahan yang keras dan
lebih besar.
3. Gerejag/Gebotan
4. Keranjang
1. Gelebek
Alu merupakan alat pendamping lesung atau Ketungan dalam proses pemisahan
sekam dari beras. Biasanya alu dibuat dari kayu. Bentuk alu memanjang seperti
tabung dengan diameter sekitar 7 cm (tergantung besarnya lesung). Alu digunakan
sebagai penumbuk gabah, sehingga beras terpisah dari sekam secara mekanik.
3. Nyiu / Tampi
Nyiu / Tampi merupakan alat tradisional dari anyaman bambu yang berbentuk
bundar, biasa digunakan untuk menampi padi atau beras dalam memisahkan
latah/antah/amapas kulit padi dengan bantuan angin diayunkan dan ditiup
sehingga antah bisa dipisahkan dari beras, juga bisa dipakai untuk menjemur.
1. Traktor
Wah untuk jenis alat pertanian ini pasti sudah tidak asing lagi dengan yang satu
ini. Kini traktor juga sudah hampir tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Apalagi dengan beberapa tahun silam, presiden Joko Widodo yang sempat
memberikan bantuan puluhan traktor bagi petani di salah satu daerah di Indonesia.
Pada zaman dahulu, untuk mengolah tanah di persawahan memang masih
menggunakan tenaga dari hewan seperti kerbau maupun sapi, walaupun saat ini
masih ada juga petani tradisional kita yang mempertahankan sistem bertani seprti
ini, namun jumlahnya kian sedikit, mengingat kepraktisan dan caranya yang
terlalu rumit. Kini peran pembajak sawah lebih banyak beralih menggunakan
traktor karena harganya juga yang tidak terlalu mahal serta lebih praktis.
2. Rotavator
Rotavator ini cara kerjanya masih mirip dengan cara kerja menggunakan
pembajak tradisional. Rotavator digunakan dalam mengolah tanah. Pengolahan
tanah yang diolah menggunakan rotavator yaitu pertama dan kedua. Antara
pengolahan tanah pertama dan kedua ini mengalami perbedaan. Jika pengolahan
tanah pertama fungsinya memotong, mencacah, lalu membolak-balikkan tanah.
Nah ntuk mengolah tanah yang kedua yaitu lebih cenderung untuk merapikan
kembali tanah, menghilangkan gulma, serta yang terakhir memperbaiki sistem
masuknya air.
3. Bajak singkal
Bajak singkal fungsinya hampir sama dengan rotavator, yaitu digunakan untuk
membolak-balikan lapisan tanah. Untuk jenisnya, bajak singkal juga punya 2
jenis,yaitu bajak singkal yang memiiki 1 arah dan bajak singkal dua arah.
4. Garu sisir
Nah kalau jenis alat yang satu ini merupakan rangkaian pengolahan lanjutan dari
bajak singkal. Gunanya yaitu agar tanah yang masih berbentuk bongkahan bisa
hancur dan gembur sehingga siap ditanami.
5. Garu piring
Bedanya dengan garu sisir yaitu , jika garu sisir untuk menghancurkan bongkahan
tanah, kalau garu piring digunakan untuk membersihkan gulma serta pada tahap
selanjutnya digunakan untuk menutup kembali benih yang telah ditanam
menggunakan tanah.
Selain itu, ada juga alat penanam modern saat ini. Aat penanam modern bisa
untuk menanam jagung, padi, maupun kentang. Yaitu cukup dengan meletakkan
benih di bagian alat tersebut, lalu dijalankan seperti menjalankan traktor. Dengan
perkembangan alat yang semakin modern, diharapkan produktivitas pertanian
kian meningkat sehingga hasilnya lebih maksimal.
6. Pompa irigasi
Pompa irigasi merupakan salah satu alat pertanian modern. Pompa irigasi
digunakan untuk mengalirkan air irigasi yang tidak dapat mengalir secara alami.
Pompa air irigasi modern sudah banyak digunakan oleh petani untuk memenuhi
kebutuhan air pada budidaya padi. Popmpa air juga sudah banyak model dan
jenisnya, ada pompa tenaga surya, pompa listrik, pompa disel, pompa angin dll.
7. Transplanter
8. Power weeder
Power weeder merupakan alat pertanian modern untuk membersihkan gulma dari
pertanaman padi. dahulu, penyiangan atau pengendalian gulma tanaman padi
dilakukan manual dengan tangan atau menggunakan alat gasrok. Power weeder
memberikan pilihan alat modern untuk menggendalikan gulma.
9. Threser
Threser merupakan salah satu mesin pertanian modern yang digunakan untuk
merontokkan padi stelah panen. Alat ini dilengkapo dengan blower untuk
membersihakan gabah dari gabah hampa, campuran atau kotoran. Threser sudah
lama digunakan petani Indonesia menggantikan sistem panen di gebot.
10. Harvester
Harvester alat pemanen padi ini merupakan pengembangan dari alat threser.
Kombinasi threser dengan alat pemotong. Jadi dengan mesin pertanian modern
harvester, padi dipotong kemudian lansung dirontokkan untuk menghasilkan
gabah padi. harvertser padi untuk Indonesia sudah dikembangkan sesuai untuk
sawah Indonesia yang luas maupun sempit, ada mesin yang berukuran besar ada
juga yang mini.
Mesin pengerin adi atau bad drier sudah banyak digunakan oleh kelompok tani di
Indonesia. Mesin ini memungkinkan mengeringkan padi pada musim hujan
karena tidak menggunakan panas matahari sebagai sumber panas. Sumber panas
dihasilkan dari pembakaran bisa dari kayu, arang, batu bara dll yang dialirkan
menggunakan blower kipas dibawah tumpukan gabah. Sistem pemanasan pun
sekarang sudah berkembang dengan beberapa modifikasi agar gabah tidak
terbakar.
12. RMU
Rice Milling Unit (RMU) merupakan mesin pertanian modern untuk menjadikan
gabah menjadi beras. Mesin pertanian modern yang sudah banyak dikembangkan
ini bisa menghasilkan beras berto-ton dalam satu jam. RMU banyak digunakan
oleh pabrik-pabrik beras atau kelompok tani.
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pertanian terbagi dalam beberapa beberapa
sektor diantaranya pertanian rakyat, perkebunan, peternakan, perikanan dan
kehutanan, maka pertanian di provinsi Lampung pun membagi masing masing
sektor pertanian tersebut.
Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 103.245 ha, sawah, irigasi
setengah teknis 24.164 ha, dan lahan sawah irigasi non teknis seluas 244.008 ha.
Total saluran irigasi mencapai 371.417 km. Sawah-sawah inilah yang pada 2006
menghasilkan 2.129.914 ton padi (gabah kering giling), terdiri atas 1.959.426 ton
padi sawah dan 170.488 ton padi ladang. Dibanding dua tahun terakhir,
produktivitas padi yang dicapai meningkat, Pada 2004, produksi padi mencapai
2.091.996 ton sementara pada 2005 mencapai 2.124.144 ton, Semua itu belum
termasuk produksi ubi kayu rotan 2006 mencapai lebih dari 5.473.283 ton, dan
produksi jagung 1.183.982 ton. Dengan demikian ketahanan pangan di provinsi
ini cukup kuat.
Kawasan hutan mencapai 1.004.735 ha atau sekitar 30,43 % dari luas wilayah
provinsi, terdiri atas hutan lindung 317.615 ha, hutan suaka alam dan hutan
wisatataman nasional 462.030 ha hutan produksi terbatas 33.358 ha dan hutan
produksi tetap 91.732 ha. Dalam rangka mendukung pembangunan berwawasan
lingkungan yang berkesinambungan, produksi kehutanan kini lebih diarahkan
kepada hasil hutan non kayu dan potensi ekowisatanya. Hasil hutan pada 2006
berupa kayu bulat sebanyak 3.4121.171 m³, kayu gergajian 145.732,25 m³ dan
kayu lapis 82.714.45 m³, Sedangkan produksi basil hutan non kayu berupa damar
mata kucing sebanyak 5.454,17 ribu ton, damar batu 1.351,30 ton, arang 30.347
rotan manau 3.000 batang, dan rotan lilin 1.293,24 ton.
Dari laut dan sungai sungainya yang besar pada 2006 Lampung menikmati hasil
tangkapan laut hingga 133.503,4 ton, sedangkan tangkapan perairan umum
mencapai 10.345,4 ton. Produksi budidaya tambaknya mencapai 164.264,8 ton,
budidaya air tawar mencapai 17.448,9 ton dan hasil budidaya laut sebanyak
1.569,7 ton.
Daerah berlahan kering yang mencapai 89,88% dari total luas provinsi adalah
tempat yang sangat cocok untuk mengembangkan sapi potong. Dengan potensi
ini, Lampung memiliki perusahaan penggemukan sapi potong (feedlotters)
terbesar di Indonesia dengan total populasi sapi potong mencapai 428 ribu ekor
atau sama dengan 60% dari total populasi sapi potong nasional di feedlotter.
Provinsi ini juga dikenal sebagai penghasil jagung, ubi kayu, dan dedak halus
sebagai bahan baku pembuat konsentrat yang sangat dibutuhkan oleh ternak.
Dengan dukungan potensi bahan baku ini, Lampung mampu menghasilkan
produksi 23 juta ekor ayam potong pada 2006, meningkat dibandingkan dengan
produksi 2005 yang mencapai 21 juta ekor ayam potong.
1. Alat dan mesin pertanian merupakan alat-alat yang digunakan dalam bidang
pertanian untuk melancarkan dan mempermudah petani dalam mengolah
lahan dan hasil-hasil pertanian.
Bidang Infokom Imatetani Unibraw, 2010. Mekanisasi pertanian: Kini dan nanti
di Indonesia. Traksi: Nafas pergerakan Imatetani. E-magazine Ikatan
Mahasiswa Teknik Pertanian Indonesia. Edisi 1/Tahun I/Juli 2010.
Universitas Brawijaya. Malang, Jawa Timur.