Anda di halaman 1dari 41

BUDIDAYA PADI

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat


PENTING DIPERHATIKAN

1. Faktor Tanaman

2. Faktor Lingkungan

3. Teknologi
FAKTOR TANAMAN

1.Varietas
2. Kualitas benih
3.Umur bibit
FAKTOR LINGKUNGAN

1. Tanah
2. Iklim
TEKNOLOGI

Faktor tanaman dan faktor


lingkungan diramu dengan
sebaik mungkin dengan
teknologi untuk memberikan
hasil yang maksimal
FAKTOR TANAMAN
- Provitas tinggi
1.Varietas - Tahan hama penyakit
tertentu
- Toleran cekaman lingkungan
VARIETAS UNGGUL → (toleran keracunan dengan
penyebab tertentu)
varietas tanaman yang - Mengandung zat esensial
memiliki satu atau lebih untuk tubuh (bernilai
karakter unggul dibanding fungsional), misalnya
mengandung Zn atau Fe
varietas lain dan sebelum tinggi pada berasnya
diedarkan terlebih dahulu - Berumur genjah
- Rasanya enak
dilepas oleh pemerintah. - dll
Contoh Varietas Unggul Baru (VUB)
Deskripsi
Tinggi tanaman :
± 113 cm
Jumlah anakan
produktif : ± 16
Bobot 1000 butir :
± 26 g
Jumlah gabah isi/malai
: 111 btr
Kadar amilosa :
20.7 % (pulen)
Umur : 114 hss
Inpari 36

Potensi hasil : 10 t/ha


Rata-rata hasil : ± 6.7 t/ha
Rendemen beras pecah kulit : ± 77.8%
Rendemen beras giling : ± 70.4 %

Di Kalimantan Barat
mampu mencapai provitas
11.4 t/ha GKG
Contoh Varietas Unggul Baru (VUB)
Deskripsi
Tinggi tanaman :
± 111 cm
Jumlah anakan
produktif : ± 16
Bobot 1000 butir :
± 25 g
Jumlah gabah isi/malai
: 105 btr
Kadar amilosa :
21.4 % (pulen)
Umur : 114 hss
Inpari 37 Lanrang

Potensi hasil : 9.1 t/ha


Rata-rata hasil : ± 6.3 t/ha
Rendemen beras pecah kulit : ± 78.1%
Rendemen beras giling : ± 71.2 %

Di Kalimantan Barat
mampu mencapai provitas
12.4 t/ha GKG
FAKTOR TANAMAN
2. Kualitas benih
BENIH BERMUTU

Mutu Mutu Mutu Mutu


genetik fisiologis fisik patologis
Kualitas benih
3.Umur bibit muda
Daun keempat

Daun ketiga
Daun kedua

Daun
pertama
koleoptil
3.Umur bibit

Catatan : persemaian
harus cukup cahaya
matahari
Kenapa umur bibit muda?
Umur bibit mempengaruhi jumlah anakan dan
ketegapan pertumbuhan (vigor)

Bibit muda (< 21 hss) lebih cepat “lilir”, lebih cepat


adaptasi, lebih cepat tumbuh dan mampu membentuk
banyak anakan
Semakin tua bibit, kemampuan tersebut semakin
berkurang

Inpari 36 dan 37 sebaiknya ditanam pada umur 15 hss


Jumlah bibit per lubang
Jumlah bibit per lubang
: 1 - 3 bibit

Semakin banyak bibit, semakin ketat


persaingan mendapatkan makanan (unsur
hara), ruang tumbuh dan sinar matahari
FAKTOR LINGKUNGAN
1. Tanah
1. Tanah

Kesuburan Fisik

Tanah Kesuburan Kimia


subur
Kesuburan Biologi

18
Bagaimana menjaga tanah tetap subur?

Kembalikan jerami ke sawah

Penggunaan pupuk hayati


yang mengandung
mikroorganisme yang
bekerja mengurai unsur hara

Pemupukan sesuai
anjuran,baik dosis maupun
waktu, jangan berlebihan
Mengembalikan jerami ke sawah

Kandungan hara pada jerami padi di Indonesia (rata-


rata):
Jika kendalanya jerami sulit melapuk,
cacah jerami dan gunakan biodekomposer.
Nitrogen : 0.4 %
Fosfor : 0.02 % Jika panen menggunakan combine
Kalium : 1.4 % harvester, maka jerami yang keluar dari
Silika : 5.6 % mesin otomatis sudah tercacah

Silika (Si) : berperan meningkatkan toleransi tanaman


terhadap kekeringan, hama penyakit dan meningkatkan laju
fotosintesis
Menggunakan pupuk hayati

Pupuk hayati adalah pupuk berbasis mikroba non-


patogenik* yang dapat menghasilkan fitohormon (zat
pemacu tumbuh tanaman), penambat nitrogen dan pelarut
fosfat yang berfungsi meningkatkan kesuburan dan
kesehatan tanah.

Pupuk hayati diperlukan untuk menjaga keseimbangan


unsur hara di dalam tanah, dan mengurangi kerusakan
tanah seminimal mungkin, sehingga sumberdaya lahan
tersebut dapat dipergunakan secara berkelanjutan.

* Non patogenik : tidak menyebabkan penyakit


Keuntungan Menggunakan pupuk hayati

Penggunaan pupuk hayati dapat


menurunkan dosis pupuk an organik (Urea
dan NPK), karena jumlah unsur hara dalam
tanah menjadi tersedia sebagai hasil kerja
mikroorganisme dalam pupuk hayati.
Tanah menjadi lebih subur secara alami
Pemupukan sesuai anjuran, jangan berlebihan

Diberikan sesuai keperluan tanaman


Tepat waktu terhadap suatu jenis pupuk serta sifat
pupuk

Diberikan sesuai jenis pupuk, harus


Tepat cara diberikan ke tanaman atau ke tanah

Diberikan sesuai jumlah yang


Tepat dosis diperlukan tanaman (bisa dilihat dari
analisis tanah/secara visual terlihat
dari penampilan tanaman)
Tepat waktu

Nitrogen (N) yang biasanya dalam bentuk pupuk


UREA digunakan oleh tanaman untuk :
- pertumbuhan vegetatif,
- meningkatkan jumlah anakan,
- pembentukan gabah,dan
- pengisian gabah.

Sifat N : mudah Diberikan saat tanaman baru tumbuh,


tercuci, mudah saat tanaman membentuk anakan,
menguap, cepat dan saat berbunga
larut
Tepat waktu

Kalium (K) yang biasanya dalam bentuk pupuk KCl


digunakan oleh tanaman untuk :
- Katalisator enzim, metabolisme tanaman
- Memperbaiki kualitas gabah

Sifat K : Diberikan saat tanaman baru tumbuh,


kelarutan sedang dan diulang saat tanaman
membentuk anakan
Tepat waktu

Fosfor (P) yang biasanya dalam bentuk pupuk SP36


digunakan oleh tanaman untuk :
- Pertumbuhan akar
- Memicu pembungaan dan pematangan gabah
- Memperbanyak anakan
- Membantu tanaman tahan/toleran

Diberikan saat tanaman baru tumbuh,


Sifat P : kelarutan
sehingga saat diperlukan, P sudah
lambat
tersedia
Tepat cara

Pupuk diberikan ke tanah


Perhatikan !

Tanki untuk pupuk hayati


harus bersih dari sisa
pestisida/fungisida
Pupuk diberikan ke tanaman
Tepat dosis CON2H4 = CO(NH2)2

Misal :
Dosis rekomendasi : Apa yang terjadi jika
Urea : 150 kg/ha diberikan berlebih?
NPK : 250 kg/ha
N dan K sebagian akan tercuci
P akan terikat oleh koloid tanah, Fe atau
Al jika pada tanah terdapat Fe dan Al.

Terbuang sia-sia/tidak bermanfaat. Partikel pembawa


semakin banyak yang akan meracuni tanah
2. Iklim
Faktor iklim merupakan
faktor yang tidak bisa
kita kendalikan, meliputi :

1.Sinar Matahari
2.Suhu
3.Curah Hujan
Kita hanya bisa mengendalikan iklim mikro, yaitu iklim di
sekitar tanaman, misalnya dengan pengaturan jarak tanam
supaya sinar matahari lebih banyak diterima tanaman
Sistem Tanam Legowo 2:1 Keuntungan Legowo 2 : 1 :

1. Populasi lebih banyak


(±33%)
2. Perawatan mudah
3. Seluruh tanaman
mendapatkan efek
pengiir
4. Cahaya matahari yang
berguna untuk
fotosintesis lebih
Rumus menghitung populasi pada legowo 2:1
Jarak antar lorong : p1 banyak masuk ke
Jarak antar baris : p2 barisan tanaman
Jarak dalam baris : p3 5. Produksi menjadi lebih
Maka jumlah populasi per satuan luas :
Luas Lahan tinggi
((p1+p2)/2) x P3
Sistem irigasi (pengairan)

Air diberikan sesuai dengan fase dan kebutuhan tanaman

• Pada saat tanam dan pemupukan, macak-macak


• Basah kering (pengairan berselang) pada fase anakan aktif (28-42
hst)
• Perlu penggenangan terutama pada umur 10-21; fase primordia dan
keluar malai (50 – 70 hst)
• Kapasitas lapang menjelang panen
Tujuan melakukan pengairan berselang :

- Menghemat air irigasi, supaya areal yang terairi bisa


lebih luas.
- Memberi kesempatan pada akar untuk mendapatkan
udara, sehingga dapat berkembang lebih baik.
- Mengurangi atau mencegah timbulnya keracunan besi.
- Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S
yang dapat menghambat perkembangan akar.
Pengendalian gulma

Gulma ?
merupakan tumbuhan yang tumbuh pada
tempat dan waktu yang tidak diinginkan
sehingga menimbulkan kerugian bagi
kehidupan manusia. Kerugian yang
ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan
(kompetisi) mengurangi ketersediaan unsur
hara tanaman mendorong efek
allelophaty “. Zat allelophaty adalah zat yang
bersifat racun bagi tanaman (Nasution
(1986))
▪ Persaingan gulma dengan padi pada stadia
pertumbuhan hingga masa pematangan sangat
besar pengaruhnya terhadap penurunan hasil
panen.
▪ Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan
penggunaan tenaga manusia (penyiangan
tangan) dan dengan alat khusus berupa landakan
atau gasrok.
▪ Penyiangan awal gulma menjelang 21 hari
setelah tanam, penyiangan selanjutnya
berdasarkan kepadatan gulma.
Penyiangan dengan alat gosrok atau landak
mempunyai keuntungan :

▪ Ramah lingkungan (tidak menggunakan bahan


kimia)
▪ Lebih ekonomis, dibandingkan dengan penyiangan
biasa dengan tangan
▪ Meningkatkan udara di dalam tanah dan
merangsang pertumbuhan akar padi lebih baik
Pengendalian Gulma menggunakan Alat
Landakan atau Gasrok
Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)

Hal yang paling utama dalam Pengendalian OPT adalah


PEMANTAUAN RUTIN

JANGAN SAMPAI TERLAMBAT !!


Tanam serempak dalam satu hamparan luas → memutus
makanan bagi hama
Sanitasi → menghilangkan tanaman inang alternatif untuk
memutus makanan/tempat tinggal hama
Pergiliran tanam → dengan tanaman selain padi/sejenis
padi
Pengelompokan persemaian → untuk memudahkan
pengambilan telur pada masa persemaian
Saat panen → sabit jerami serendah mungkin supaya tidak
tersisa tempat untuk tempat tinggal hama
Perendaman yang tinggi → mematikan telur/larva yang
tersisa
Pemanfaatan musuh alami → parasitoid, predator, patogen
Panen dan pasca panen

- Panen untuk konsumsi → bisa dilakukan pada 95%


kematangan/tidak over ripe
- Panen sederhana → menggunakan sabit, gebotan, thresher
sederhana
- Panen modern → combine harvester
- GKP → kadar air 17 – 23%
Panen dan pasca panen

- Gabah langsung dijemur→ untuk meurunkan kadar air hingga


sekitar 14%.
- Gabah dibersihkan→ ditapi, diblower, kipas
- Dikemas dalam karung dan disimpan→ penyimpanan jangan
langsung menyentuh tanah.
- Untuk digiling → setelah dingin dari penjemuran
untukmendapatkan kualitas beras yang baik (menghindari
pecahnya beras).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai