Agrotekma
Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrotekma
Abstract
This study aims to determine the response of growth and production of chili plants (Capsicum annum L.) in
various media planting and provision of organic fertilizer. This research uses Randomized Block Design
(RAK) Factorial consisting of two factors. The first factor is the application of Tiens Golden Harvest
fertilizer (H notation) consists of 4 levels, namely: Ho = basic fertilizer, H1 = 0.5 l / ha, H2 = 1 l / ha and H3
= 1.5 l / ha. The second factor is the supply of rice husk and char (P notation) consisting of 3 levels, namely:
Po = 100% soil (as control), P1 = Soil: Rice husk = 3: 2 and P2 = Soil: Charcoal = 3: 2. The results showed
that the treatment of Tiens Golden Harvest fertilizer dosage can increase plant height, number of
branches, weight of production per plot, and speed up the harvest age. The treatment of planting media
with the addition of rice husk can further increase the plant height, the number of branches and the weight
of production per plot, but can not accelerate the harvesting age, compared with those using charcoal
addition. The interaction between the dosage of Tiens Golden Harvest fertilizer and planting media had no
significant effect on all parameters observed.
Keywords: Growth, Production, Chili Plants, Organic Fertilizer, Planting Media
How to Cite: Dalimunthe M. B., Azwana, dan Ellen L. P., (2016), Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Cabai (Capsicum annum L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Pada Berbagai Media Tanam, Jurnal
Agrotekma, 1 (1): 1-11
1
Muhajir Babara Dalimunthe, Azwana, dan Ellen L. Panggabean, Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai
2
Jurnal Agrotekma, 1 (1) Juni 2016: 1-11
3
Muhajir Babara Dalimunthe, Azwana, dan Ellen L. Panggabean, Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai
4
Jurnal Agrotekma, 1 (1) Juni 2016: 1-11
(H3 : dosis 1,5 l/ha) memperlihatkan tinggi Tiens Golden Harvest yang dosisnya semakin
tanaman tertinggi pada umur 4 dan 5 tinggi hingga 1,5 l/ha. Pertambahan tinggi
MSPT, berbeda sangat nyata dengan tanaman diakibatkan terbentuknya sel-sel
perlakuan H0, serta berbeda nyata dengan baru dan pemanjangan sel-sel yang sudah
perlakuan H1, tetapi tidak berbeda nyata terbentuk di daerah meristem apikal (Allard,
dengan perlakuan H2 (dosis 1 l/ha). Pada 1998). Ini berarti aktifitas pembelahan dan
umur 6 MSPT, tanaman tertinggi diperoleh pemanjangan sel di pucuk merupakan inti
pada perlakuan H3, berbeda sangat nyata dari pertumbuhan tinggi tanaman.
dengan perlakuan H0 dan H1, tetapi tidak Kelancaran aktifitas pertumbuhan di pucuk
berbeda nyata dengan perlakuan H2. tergantung pada suplai faktor tumbuh
Hubungan dosis pupuk Tiens Golden terutama karbohidrat dari daun tanaman
Harvest dengan tinggi tanaman cabai pada sebagai pusat fotosintesis. Sutrisno (1988)
umur 6 MSPT dapat dilihat pada Gambar mengatakan bahwa sintesis karbohidrat
1. terjadi pada bagian-bagian hijau tanaman,
terutama bagian daun yang mendapat sinar
31
30
matahari langsung, dengan menggunakan
29 unsur hara yang diserap tanaman sebagai
Tinggi Tanaman (cm)
5
Muhajir Babara Dalimunthe, Azwana, dan Ellen L. Panggabean, Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai
Dari Tabel 1 juga dapat dilihat kompos bagi tanah. Selain itu sekam
bahwa perlakuan media tanam P1 (tanah : berfungsi untuk menggemburkan tanah
sekam) memperlihatkan tinggi tanaman sehingga bisa mempermudah akar tanaman
tertinggi pada umur 4 MSPT, berbeda menyerap unsur hara di dalamnya, tanpa
nyata dengan perlakuan P0 (tanah) dan P2
tanah pun sekam juga berfungsi untuk
(tanah : arang) Pada umur 5 dan 6 MSPT,
tanaman tertinggi diperoleh pada menahan unsur N, P dan K (Anonimus.
perlakuan P1, berbeda sangat nyata 2009).
dengan perlakuan P0, serta berbeda nyata
dengan perlakuan P2. Pengaruh media Jumlah Cabang
tanam terhadap tinggi tanaman dapat Data menunjukkan bahwa perlakuan
dilihat pada Gambar 2. pupuk Tiens Golden Harvest dan media
tanam berpengaruh tidak nyata terhadap
31.00
P0 = 100 % Tanah
jumlah cabang pada umur 2 dan 3 MSPT.
30.00
P1 = Tanah : Sekam Padi Sedangkan interaksi antara pupuk Tiens
29.00
P2 = Tanah : Arang Golden Harvest dan media tanam
28.00 berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah
27.00 cabang pada semua umur pengamatan.
26.00 Rataan jumlah cabang pada umur 2,
P0 P1 P2
3 dan 4 MSPT akibat perlakuan pupuk
Media Tanam Tiens Golden Harvest dan media tanam
dapat dilihat pada Tabel 2.
Gambar 2. Pengaruh Media Tanam terhadap Tinggi Tanaman
Cabai pada Umur 6 MSPT Tabel 2. Rataan Jumlah Cabang Tanaman Cabai
Tinggi tanaman meningkat pada pada Umur 2, 3 dan 4 MSPT Akibat Perlakuan
media yang dicampur sekam padi, karena Pupuk Tiens Golden Harvest dan Media Tanam
sekam padi yang dicampur dengan tanah Jumlah Cabang (cabang) pada Umur
Perlakuan 2 MSPT 3 MSPT 4 MSPT
mampu memperbaiki kesuburan media Pupuk Tiens
tumbuh. Tanah yang subur akan mampu Golden
Harvest
menyediakan berbagai faktor tumbuh, (l/Ha)
seperti unsur hara dan air. Sebahagian besar H0 (0) 2.58 A 4.25 a 5.44 Aa
H1 (0,5) 2.36 A 4.28 a 5.58 abAB
unsur hara diambil tanaman dari dalam tanah H2 (1) 2.56 A 4.36 a 5.72 bcAB
(media) melalui perakaran. Unsur hara ini H3 (1,5) 2.50 A 4.39 a 5.86 bB
Media Tanam
akan dimanfaatkan tanaman dalam P0 2.54 A 4.21 a 5.35 aA
aktivitas pertumbuhan (pembelahan dan P1 2.52 A 4.42 a 5.85 bB
P2 2.44 A 4.33 a 5.75 bB
pembesaran sel), sehingga tanaman semakin Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada
tinggi. Hal ini mungkin disebabkan sekam kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf = 0.05 (huruf
kecil) dan = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak Duncan
padi mengandung 9,02 % kandungan lengas,
33,71 % karbohidrat, 3,27 protein jenuh, Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa
35,68 % serat jenuh, 1,18 % lemak, dan
perlakuan pupuk Tiens Golden Harvest
17,71 % abu. Sekam memiliki fungsi
(H3 : dosis 1,5 l/ha) memperlihatkan
mengikat logam berat sepert Fe dan Cr.
jumlah cabang paling banyak pada umur 4
Keuntungan memakai sekam padi adalah
MSPT, berbeda sangat nyata dengan
steril, banyak unsur hara, ringan untuk
perlakuan H0 (kontrol), tetapi tidak
mobilisasi. Sekam ini juga merupakan
6
Jurnal Agrotekma, 1 (1) Juni 2016: 1-11
berbeda nyata dengan perlakuan H1 (dosis Harvest juga mengandung unsur hara. Unsur
0,5 l/ha) dan H2 (dosis 1 l/ha) Hubungan hara yang dikandung pupuk Tiens Golden
dosis pupuk Tiens Golden Harvest dengan Harvest adalah P, K, N, Fe, Mn, Cu, Zn, C-
jumlah cabang tanaman cabai pada umur 6 organik (Anonimus, 2007).
MSPT dapat dilihat pada Gambar 3. Fosfor merupakan penyusun ATP
sebagai sumber energi, serta penyusun
6 DNA dan RNA sebagai senyawa asam
Jumlah Cabang (cabang)
7
Muhajir Babara Dalimunthe, Azwana, dan Ellen L. Panggabean, Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai
8
Jurnal Agrotekma, 1 (1) Juni 2016: 1-11
115
110
Tabel 4. Rataan Berat Produksi Per Plot Tanaman
105 Cabai Akibat Perlakuan Pupuk Tiens Golden
Harvest dan Media Tanam
100
Y = 117.087 - 7.266 H Perlakuan Rataan Berat Produksi
95 Per Plot (kg)
r = - 0.98
Pupuk Tiens Golden
90 Harvest (L/Ha)
0 0.5 1 1.5 H0 (0) 1.13 aA
Dosis Pupuk Tiens Golden Harvest (l/ha) H1 (0,5) 1.20 abAB
H2 (1) 1.26 bcAB
Gambar 5. Hubungan Dosis Pupuk Tiens Golden H3 (1,5) 1.31 cB
Harvest dengan Umur Panen Tanaman Cabai Media Tanam
P0 1.14 aA
Produksi tanaman sangat tergantung P1 1.29 bB
P2 1.25 bB
pada pertumbuhan vegetatif tanaman Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada
(Lakitan, 1996). Umur panen yang kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf = 0.05 (huruf
kecil) dan = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak Duncan
semakin cepat dapat memperpanjang
masa panen tanaman yang semakin lama, Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa
sehingga masa produksi juga semakin perlakuan pupuk Tiens Golden Harvest
lama. Dengan pemberian pupuk Tiens (H3 : dosis 1,5 l/ha) memperlihatkan
Golden Harvest menyebabkan buah yang produksi per plot paling tinggi, berbeda
sudah terbentuk semakin cepat sangat nyata dengan perlakuan H0
mengalami pengisian karena ketersediaan (kontrol), serta berbeda nyata dengan
cadangan makanan yang cukup, sehingga perlakuan H1 (dosis 0,5 l/ha), tetapi tidak
buah yang dipanen semakin cepat. berbeda nyata dengan perlakuan H2 (dosis
Dari Tabel 3 juga dapat dilihat 1 l/ha). Hubungan dosis pupuk Tiens
bahwa perlakuan media tanam P0 (tanah) Golden Harvest dengan berat produksi per
memperlihatkan umur panen paling cepat, plot tanaman cabai dapat dilihat pada
tetapi tidak berbeda nyata dengan Gambar 6.
perlakuan P1 (tanah : sekam) dan P2 Gambar 6 menunjukkan bahwa
(tanah : arang). hubungan dosis pupuk Tiens Golden
9
Muhajir Babara Dalimunthe, Azwana, dan Ellen L. Panggabean, Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai
Harvest dengan berat produksi per plot nyata dengan perlakuan P2 (tanah : arang).
tanaman Cabai berbentuk linier positif. Pengaruh media tanam terhadap produksi
Artinya berat produksi per plot semakin per plot dapat dilihat pada Gambar 7.
tinggi dengan semakin tingginya dosis
pupuk Tiens Golden Harvest yang 1.35
P0 = 100 % Tanah
diberikan hingga 1,5 l/ha. 1.30
1.25 P1 = Tanah : Sekam Padi
P2 = Tanah : Arang
1.20
1.35 1.15
Berat Produksi Per Plot (kg)
1.3 1.10
1.25 1.05
1.2 P0 P1 P2
1.15
Media Tanam
1.1
1.05 Y = 1.135 + 0.120 H Gambar 7. Pengaruh Media Tanam terhadap Produksi Per Plot
1 r = 0.99 Tanaman Cabai
0.95 Media yang terbaik setelah tanah
0 0.5 1 1.5 ditambah sekam padi adalah tanah ditambah
Dosis Pupuk Tiens Golden Harvest (l/ha)
arang. Penambahan arang ke dalam tanah
Gambar 6. Hubungan Dosis Pupuk Tiens Golden menyumbangkan pori-pori makro sehingga
Harvest dengan Berat Produksi Per Plot Tanaman tanah tidak menjadi padat, yang
Cabai mengakibatkan respirasi akar semakin baik.
Dengan demikian perkembangan akar
Apabila pertumbuhan vegetatif semakin luas untuk mendapatkan nutrisi dari
baik, maka fotosintat yang dapat dalam tanah. Dengan demikian pertumbuhan
diproduksi tanaman pada saat pengisian vegetatif menjadi lebih baik.
biji akan tinggi, sehingga meningkatkan Semakin baik pertumbuhan vegetatif
produksi tanaman. Karbohidrat yang maka pertumbuhan generatif juga semakin
tersimpan sebagai cadangan makanan baik, sehingga tanaman cabai yang media
akan digunakan pada masa reproduktif, tanamnya diberi sekam padi dan arang
terutama pembentukan dan mampu berproduksi lebih tinggi dibanding
perkembangan buah cabai. Dengan kontrol.
demikian, pertumbuhan yang baik Media tanam yang tanpa penambahan
mengakibatkan bidang fotosintesis sekam padi maupuan arang menyebabkan
semakin luas. Hal ini akan menjamin pertumbuhan lebih lambat. Hal ini
tersedianya fotosintat dalam jumlah yang disebabkan tanah banyak pori-pori mikronya
cukup untuk membentuk dan mengisi mengakibatkan respirerasi udara dalam tanah
buah, yang berakibat pada peningkatan menjadi berkurang, sehingga pernafasan akar
produksi per plot. menjadi terganggu.
Dari Tabel 4 juga dapat dilihat
bahwa perlakuan media tanam P1 (tanah : SIMPULAN
sekam) memperlihatkan produksi per plot 1. Perlakuan dosis pupuk Tiens Golden
paling tinggi, berbeda sangat nyata dengan Harvest dapat meningkatkan tinggi
perlakuan P0 (tanah), tetapi tidak berbeda tanaman, jumlah cabang, berat
10
Jurnal Agrotekma, 1 (1) Juni 2016: 1-11
produksi per plot, dan mempercepat Santika, A. 1995. Agribisnis Cabai . PT. Penebar
Swadaya. Jakarta
umur panen.
Setiadi. 2000. Bertanam cabai. PT. Penebar
2. Perlakuan media tanam dengan Swadaya. Jakarta.
penambahan sekam padi dapat lebih Soepardi, G. 1988. Sifat dan ciri tanah. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah
Sugiyanto, Y. 1994. Kesuburan tanah. Pusat
cabang dan berat produksi per plot, Penelitian Perkebunan Sei Putih. Medan.
tetapi tidak dapat mempercepat umur Sutedjo, M.M. 1992. Pupuk dan Cara Pemupukan.
Rineka Cipta. Jakarta.
panen, dibandingkan dengan yang
Syahnen. 2007. Pengolahan dan pemanfaatan
menggunakan penambahan arang. bioaktifator. Fakultas Pertanian USU.
3. Interaksi antara dosis pupuk Tiens Medan.
Golden Harvest dan media tanam Wiryanata, B., Paulus Nugrohodjati dan Novan
Firmansyah, 2008. Budidaya Tanaman
berpengaruh tidak nyata terhadap Cabai. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.
semua parameter yang diamati. www. pupuk-golden-harvest.blogspot.com/2008
www.tanindo.com/abdi2/2001.html
www. tianshi.an.web.id/2009/05/tiens-golden-
DAFTAR PUSTAKA harvest.htm
Allard. 1998. Pemuliaan Tanaman. Bina Aksara. www. tgoldenharvest. Wordpress. Com/2008/09
Jakarta.
Anonimus. 1997. Evaluasi Pelita IV Pertanian
Tanaman Pangan. Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi Sumatera
Selatan. Palembang
Anonimus. 2007. Tiens Golden Harvest Pupuk
Hayati Ramah Lingkungan Pengetahuan
Dasar untuk Aplikasi dan Kalkulasi. Golden
Harvest Sharing Forum. Jakarta.
Anonimus. 2009. Manfaat Abu Sekam,
http//febrynugorho.wordpres.com/2009/
04/03.
Duriat. A.S. 1996. Cabai Merah Komoditas
Prospektif dan Andalan. Balai Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Lembang.
Bandung.
Gardner, F.P., R.B. Pearce., R.L. Mitchell. 1990.
Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta.
Gomez, K.A. Dan Gomez, A.A. 2004. Prosedur
Statistik umtuk Penelitian Pertanian (EDS).
UIP Los Banos Philipina.
Guritno, B. dan S.M. Sitompul. 1996. Analisis
Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Lingga, P. 2002. Petunjuk penggunaan
pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nazaruddin. 1993. Budidaya dan Pengaturan
Panen sayuran Dataran rendah. PT.
Penebar swadaya. Jakarta.
Nawangsih, A.A, H.P. Indad dan A. Wahyudi.
1994. Cabai Hot Beauty. PT. Penebar
Swadaya. Jakarta
11