Anda di halaman 1dari 29

INOVASI TEKNOLOGI

TURIMAN DAN TUGIMAN


PADI-JAGUNG-KEDELAI
SUPER
Oleh:
Slameto dkk.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung


Jln. Z.A. Pagar Alam No. 1a, Bunderan Hajimena, Rajabasa, Bandar Lampung 35145 Kotak Pos 6050
Unila, Telp. (0721) 781776, 701328, Faks. (0721) 705273. Website: www.lampung,litbang.deptan.go.id ;
e-mail : bptp-lampung@litbang.deptan.go.id
Pendahuluan
• Target produksi pangan nasional perlu dipertahankan, target
produksi padi pada 2019 sebesar 84 juta ton, jagung 33 juta ton,
kedelai 2,8 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabai 2,29 juta ton,
sapi 0,75 juta ton, tebu 2,5 juta ton, kelapa 3,49 juta ton, kakao 0,96
juta ton, kopi 0,78 juta ton dan karet 3,81 juta ton.
• Berbagai Program Upaya Khusus (UPSUS) dilakukan, LTT dll.
• Selain itu perlu dilakukan suatu terobosan baru bagi wilayah yang
mengalami pelandaian dalam perluasan areal tanam.
• Melalui pemanfaatan lahan secara optimal melalui Rekayasa sistem
tanam
• Mengoptimalkan penggunaan lahan dan air
• Teknologi Tumpangsari perlu dimasalkan kembali ((1) Sinergi
Program Dirjen TP, Direktorat Serealia, (2) Dirjen PSPP etc.)
• Melalui tumpangsari jagole Super
Keunggulan vs keterbatasan Turiman/Tugiman
Keunggulannya :
• Efisiensi penggunaan lahan
• Penanaman dilakukan 1 kali pada satu lahan
• Panen mendapat hasil 2(dua) jenis komoditas
• Populasi tanam padat (150-200%)
• Terdapat Nilai Tambah Produksi
• Meminimalisasi gagal panen
• Keberlanjutan usahatani
Keterbatasan:
✓Perlu syarat khusus lahan, iklim (ch, t, r, i) vs kombinasi
turiman
✓Perlu mempertimbangkan musim vs kombinasi turiman
Inovasi Turiman
&/
Tugiman Pajele Super
•-Turiman Jale Super 2-7
•-Turiman Jago Super 2-9
•-Turiman Gole Super 9-5
Komponen Utama Inovasi
Turiman/Tugiman Super:
1. Penanaman di lahan kering pada saat musim hujan atau
lahan sawah/tadah hujan saat musim gadu dan lahan rawa
2. Pengolahan lahan sesuai kondisi
3. Populasi ideal
4. Penggunaan VUB Jagung, VUB Kedelai, VUB, Padi Gogo
5. Penggunaan Biodekomposer
6. Penggunaan Seed treatment
7. Penggunaan Pupuk Hayati
8. Penggunaan Pupuk Organik/Kompos
9. Pupuk Buatan
10. Bahan pembenah tanah (Kapur, Dolomit)
11. Penggunaan Biosilika
12. Panen dan Pascapanen sesuai waktu
LAHAN PENGEMBANGAN TUMPANGSARI

Lahan Sawah
Dilakukan pada akhir musim hujan
Irigasi

Lahan Rawa Setelah pertanaman padi pertama

Lahan Kering, yg
tdk di sawah Awal musim hujan

Lahan Sawah Awal musim hujan dengan


Tadah Hujan populasi rapat
Penanaman padi-jagung, jagung-kedelai, harus memperhatikan
waktu tanam. Padi & kedelai ditanam minimal 3 minggu lebih
awal dibanding Jagung, Harapannya agar tidak ternaungi
INOVASI TEKNOLOGI TURIMAN DAN
TUGIMAN JAGUNG-KEDELAI
SUPER
1.Varietas Unggul, penting untuk peningkatan produktivitas
tanaman padi gogo, jagung dan kedelai. Berikut beberapa
alternatif varietas di lahan kering
Jagung Kedelai
Beberapa varietas alternatif Beberapa alternatif varietas
diantaranya yaitu: Nasa 29, kedelai antara lain:
Bima 2 dan JH 27..etc. Anjasmoro, Grobogan, Devon,
Dena 1 dan Dena 2 etc.

2.Pengolahan Tanah, Prinsipnya untuk menghasilkan struktur tanah


yang gembur, drainase dan aerasi tanah yang cukup baik sehingga
pertumbuhan akar tanaman berkembang dengan baik. Sebelum
diolah dapat dilakukan percepatan sisa tanaman sebelumnya
menjadi bahan organik melalui penggunaan biodekomposer
(misal petrofast 2 ltr/ha, bioagrodeco, EM 4 dll).
3.Penanaman
b. Tumpangsari Jagung-Kedelai Super
(Turiman Jale Super 2-7)
• Sebelum penanaman terutama untuk jagung adalah
dilakukan antisipasi/pengendalian penyakit bulai
(Peronosclerospora maydis), dengan perlakuan benih
(seed treatment) menggunakan fungisida bahan aktif
Dimetomorf 200 g/l atau metalaxyl.
• Seed Treatmen benih kedelai dilakukan dengan
Rhizobium 50 g/ 5 liter air, atau menggunakan tanah
bekas tanaman kedelai sebelumnya.
3.Penanaman
b. Tumpangsari Jagung-Kedelai Super
(Turiman Jale Super 2-7)
• Penanaman jagung diantara tanaman kedelai dilakukan
sebanyak 2 baris tanaman dengan jarak tanam lorong 240 cm
(65 -75 cm x 20 cm x 30 cm (gang dengan kedelai)). Jumlah
tanaman antar baris 67 dan jumlah dalam baris 500 tanaman,
sehingga jumlah populasi per ha 70.000 tanaman. Penanaman
jagung dilakukan 1-2 biji/lubang tanam, kemudian ditutup
dengan pupuk kandang ± 25-50 g/lubang. Sedangkan
kebutuhan benih per ha sebanyak 40 kg.
• Penanaman kedelai dilakukan 2-3 minggu lebih awal
dilakukan, baru penanaman jagung.
• Penanaman kedelai diantara tanaman jagung dilakukan
sebanyak 7 baris. Penanaman kedelai dilakukan 2 biji/lubang
tanam, dengan Jarak tanam 120 cm (30 cm x 15 cm x 30 cm),
jumlah tanaman antar baris 233 dan jumlah dalam baris 667
tanaman, sehingga populasi tanaman per ha 310.000.
Kebutuhan benih per ha sebanyak 40 kg.
Turiman Jale Super 2-7

Sumber: BPTP Kalbar, 2019; BBP2TP, 2019.


4. Pemupukan
b. Tumpangsari Jagung-Kedelai Super
(Turiman Jale Super 2-7)
• Pemupukan dilakukan berdasarkan spesifik lokasi, bisa
berdasarkan hasil analisis tanah, PUTK atau rekomendasi umum.
• Pemupukan kapur (1 t/ha) dan pupuk kandang (2 t/ha)dilakukan
sblum tnm minimal 2 minggu; pupuk hayati (kayabio 20kg/ha dll)
• Pemupukan jagung dilakukan 2 kali yaitu pada pemupukan dasar
umur 10-15 hst dengan dosis pupuk NPK 15:15:15 200 kg/ha,
Urea 50 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, pemupukan pertama sebaiknya
diaplikasikan dengan cara tugal dan sedangkan pemupukan
kedua dilakukan pada umur 28-35 hst , dosis NPK 15:15:15 200
kg/ha, Urea 100 kg/ha, dengan cara tebar.
• Pemupukan kedelai dilakukan pada umur 10-14 hst dengan dosis
NPK 15:15:15 90-120 kg/ha dan TSP/SP-36 60-90 kg/ha
Dosis Pemupukan
Tumpangsari Jagung-Kedelai Super
(Turiman Jale Super 2-7)

Jenis Pupuk
NPK TSP /SP- Urea KCl Kandang Kapur/
Tanaman Phonska 36 (Kg/ha) (Kg/ha) /organik Dolomit
15:15:15 (Kg/ha) (t/ha) (t/ha)
(kg/ha)

Jagung 450 150 150

2-5 1-2
Kedelai 90-120 60-90

Sumber: BPTP Kalbar, 2019; BBP2TP, 2019.


5. Pengendalian Gulma
• Pada lahan kering penyiangan merupakan bagian yang sangat berat karena
pertumbuhan tanaman bersamaan dengan tumbuhnya benih gulma.
• Untuk menekan pertumbuhan gulma sebelum penanaman sebaiknya dilakukan
penyemprotan herbisida pada saat gulma tumbuh/berkecambah.
• Penyiangan kedelai dilakukan secara manual dengan cara mencabut rumput
sebanyak 1-2 kali, pada umur 10-15 hst dan umur 30-40 hst.
• Penyiangan gulma pada padi gogo dilakukan dengan penyemprotan herbisida
selektif bahan aktif Natrium bispiribak 400 g/L SE dengan dosis 200-300 ml/ha
kemudian dilakukan secara manual dengan cara mencabut rumput sebanyak 2
kali yaitu pada saat tanaman berumur 10-20 hst dan umur 40-50 hst. Contoh
Herbisida Rumpas.
• Pengendalian gulma pada tanaman jagung dilakukan dengan penyemprotan
herbisida selektif bahan aktif Atrazin 500 gr/l dan Mesotrion 50 gr/l pada umur
10-15 hst. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan pemupukan kedua
atau pada umur 21-30 hst, dengan tujuan agar tanaman lebih kuat dan kokoh
sehingga tidak mudah rebah, serta untuk mengemburkan tanah sehingga
perakaran tanaman berkembang dengan baik.
6. Pengendalian Hama/Penyakit
• Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) dilakukan dengan
menggunakan pestisida organik, namun jika populasi diatas ambang
batas maka dilakukan dengan pestisida anorganik.
• Terdapat beberapa hama penting pada tanaman padi gogo (wereng
coklat, wereng hijau, walang sangit, pengerek batang, tikus dan burung).
• Penyakit penting pada tanaman padi gogo yaitu penyakit blas
(Pyricularia grisea).
• Beberapa hama penting pada tanaman kedelai (lalat bibit, ulat
gerayak, pengisap polong, pengerek polong).
• Penyakit penting pada tanaman kedelai (karat daun dan hawar daun).
• Terdapat beberapa hama penting pada tanaman jagung (penggerak
batang, penggerek tongkol, aphis, dan ulat gerayak).
• Penyakit penting pada tanaman jagung yaitu penyakit bulai
(Peronosclerospora maydis).
7. Panen dan Pasca Panen
• Pada saat tanaman jagung berumur 60-70 hst dilakukan pemangkasan
daun tanaman. Kemudian pada umur 80-90 hst dilakukan pemangkasan
pucuk tanaman. Pemangkasan tanaman bertujuan untuk mempercepat
proses pengeringan tongkol, mengurangi kanopi yang saling menaungi
sehingga sinar matahari lebih optimal diterima oleh tanaman sela agar
proses fotosintesis berjalan optimal. Hasil pemangkasan berupa biomas
segar dapat digunakan sebagai pakan ternak potensial.
• Panen dilakukan pada saat matang fisiologis yaitu untuk padi gogo
bilamana 90% bulir padi telah menguning.
• Panen jagung dilakukan pada saat tanaman sudah masak fisiologis
ditandai dengan daun/kelobot sudah kering, berwarna kekuning-
kuningan, terdapat Black Layer pada pangkal melekat biji pada tongkol.
• Pelaksanaan panen pada kedelai dilakukan apabila batang utama
berwarna coklat dan 95% daun telah menguning atau telah rontok,
polong berwarna kuning/colat dan mengering.
• Setelah panen segera dilakukan prosesing pasca panen dengan
pengeringan sesuai kadar air yang dikehendaki (12-14%)
Dokumentasi Demplot Sistem
Turiman/Tugiman Untuk Peningkatan IP
Tahun 2019
• Komoditas Padi Gogo, Jagung, Kedelai
• Demplot dilaksanakan di dua lokasi, yakni MT-2/MK-1 di Desa
Banjarmasin, Kecamatan Bulok dan Desa Banjar Agung Udik, Kecamatan
Pugung, Wilayah Kabupaten Tanggamus dengan Luas 3,5 ha dan MT-
3/MK-2 di Desa Payung Rejo oleh Kelompok Tani Srirejeki, Kecamatan
Pubian, Lampung Tengah seluas 1.5 ha.
• Di Tanggamus: Pola tanam satu tahun Padi (MT-1/MH)-Turiman Pajale
(MT-2/MK-1)-Bero
• Di Lampung Tengah: Pola tanam satu tahun Padi (MT-1/MH)- Padi (MT-
2/MK-1) -Turiman Pajale (MT-3/MK-12)
• Inovasi : (a) penggunaan varietas unggul padi, jagung, kedelai; (b) cara
tugal, (c) TOT dan OTS, (d) sistem tanam tumpangsari ja-go, ja-le, go-le,
(e) pemupukan sesuai anjuran.
• Jumlah 17 petani
MT-3: TURIMAN JALE SUPER DI PUBIAN, LAMTENG
Komponen Inovasi Sistem Turiman/Tugiman padi, jagung, kedelai
Turiman Jale Super 2-7 Turiman Jago Super 2-9 Turiman Gole Super 9-5
2 baris tanaman jagung ; VUB Jagung (misal: 2 baris tanaman jagung ; VUB Jagung (misal: Nasa - 9 baris tanaman padi gogo; VUB padi gogo
Nasa -29, Bima-2, JH-37, etc.) 29, Bima-2, JH-37, Bisi-18 etc.) (misal: Inpago-12, Rindang-1, etc.)
7 baris tanaman kedelai; VUB kedelai (missal: 9 baris tanaman padi gogo; VUB padi gogo (misal: 5 baris tanaman kedelai; VUB kedelai (misal:
Dena-1, Devon, Anjasmoro, Unggul Lokal etc.) Inpago-12, Rindang-1, etc.) Dena-1, Devon, Anjasmoro, Unggul Lokal etc.)
Jarak antar baris jagung-kedelai : 30 cm Jarak antar baris jagung-padi gogo : 50 cm Jarak antar baris padi gogo-kedelai : 30 cm
Jarak tanam jagung: antar baris 60 cm x 20 cm Jarak tanam jagung: antar baris 60 cm x 20 cm Jarak tanam padi gogo: antar baris 20 cm x 10
(dalam baris), 2 biji per lubang, populasi 65-70 (dalam baris), 2 biji per lubang, populasi 65-70 ribu cm (dalam baris), 5 biji per lubang, populasi
ribu /ha /ha 250 ribu rumpun/ha
Jarak tanam kedelai: antar baris 30 cm x 15 cm Jarak tanam padi gogo: antar baris 20 cm x 10 cm Jarak tanam kedelai: antar baris 30 cm x 10 cm
(dalam baris), 2-3 biji per lubang, populasi 300 (dalam baris), 5 biji per lubang, populasi 250 ribu (dalam baris), 2-3 biji per lubang, populasi 300
ribu tanaman/ha rumpun/ha ribu tanaman/ha
Tanam kedelai 3 minggu lebih awal sebelum Tanam padi gogo 3 minggu lebih awal sebelum Tanam padi gogo dan kedelai bersamaan
tanam jagung tanam jagung
Biodekomposer : 2 lt/ha (M-Dec, Petrofast, EM-4. Biodekomposer : 2 lt/ha (M-Dec, Petrofast, EM-4. Biodekomposer : 2 lt/ha (M-Dec, Petrofast, EM-4.
etc.) etc.) etc.)
Seed treatment Jagung (berbahan Metalaxyl atau Seed treatment Jagung (berbahan Metalaxyl atau Seed treatment padi gogo (Bioriz 50 gr/ 80 kg
Dimetomorf 200 gr/lt) Dimetomorf 200 gr/lt) benih)
Seed treatment kedelai (Agrisoy 40 gr/8 kg Seed treatment padi (Bioriz 50 gr/ 80 kg benih) Seed treatment kedelai (Agrisoy 40 gr/8 kg
benih atau Rhizobium 50 gr/ 5 lt air) benih atau Rhizobium 50 gr/ 5 lt air)
Pupuk hayati 15-30 kg/ha (misal: Agrimeth, Pupuk hayati 15-30 kg/ha (misal: Agrimeth, Pupuk hayati 15-30 kg/ha (misal: Agrimeth,
Agriceplus, Kayabio, petroganik etc.) Agriceplus, Kayabio, petroganik etc.) Agriceplus, Kayabio, petroganik etc.)
Pupuk Organik/Kompos 2-4 ton/ha. Pupuk Organik/Kompos 2-4 ton/ha. Pupuk Organik/Kompos 2-4 ton/ha.
Pupuk Buatan: Pupuk Buatan: Pupuk Buatan:

-NPK Phonska untuk jagung 450 kg/ha, untuk -NPK Phonska untuk jagung 450 kg/ha, untuk padi -NPK Phonska untuk padi gogo 200 kg/ha, untuk
kedelai 120 kg/ha. gogo 200 kg/ha. kedelai 120 kg/ha.

-Urea untuk jagung 150 kg/ha. -Urea untuk jagung 150 kg/ha, untuk padi gogo 100 -Urea untuk padi gogo 100 kg/ha.
kg/ha.
-SP-36 untuk jagung 150 kg/ha, untuk kedelai 90 -SP-36 untuk kedelai 90 kg/ha.
kg/ha. -SP-36 untuk jagung 150 kg/ha.
Kapur/Dolomit: 1-2 ton/ha Kapur/Dolomit: 1-2 ton/ha Kapur/Dolomit: 1-2 ton/ha
Pupuk Biosilika untuk padi dengan cara diencerkan Pupuk Biosilika untuk padi dengan cara
dan disemprot umur 30, 45,60,75 HST (4 kali diencerkan dan disemprot umur 30, 45,60,75
aplikasi) HST (4 kali aplikasi)
Produksi Jagung dan Kedelai pada Sistem Turiman
Jale 2-7
Lokasi Tanaman Varietas Konversi Tanaman Varietas Konversi
Hasil ubinan Hasil ubinan
(t.ha-1 ) (t.ha-1 )

Tanggamus Jagung Nasa-29 6,798 Kedelai Anjasmoro 2,232


Bisi-18 8,411 Dena 1,795
Rata-rata 7,604 Devon 2,226
Lokal 1,450
Rata-rata 1,925

Lampung Tengah Jagung Nasa-29 8,603 Kedelai Anjasmoro 2,114


P-36 10,077 Dena 1,979
Rata-rata 9,340 Devon 1,454
Lokal 2,337
Rata-rata 1,971
Rerata 8,472 Rerata 1,948

Anda mungkin juga menyukai