Anda di halaman 1dari 47

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Nama :Andini Febbyani


NIM: 061930400086
Kelas : 3 Kc

Dosen Pembimbing: Dr. Ir.A.Husaini, M.T


Latar Belakang
Kompos merupakan pelapukan dari bahan-
bahan organik berupa kotoran ternak/ fases,
sisa sisa bahan pertanian, sisa makanan
ternak dan sebagainya. Proses pelapukan
dipercepat dengan merangsang
perkembangan bakteri untuk menguraikan
bahan yang di komposkan, penggunaan
mokrobia tertentu mampu menaikan suhu
menjadi 60OC.Proses penguraian bahan
mengubah unsur hara yang terikat dalam
senyawa organik yang sukar diserap oleh
akar menjadi mudah di serap dan larut
menjadi senyawa organik yang
berguna bagi tanaman.
Manfaat dari Sapi
Manfaat Pupuk Organik
• Manfaat Pupuk Organik
- Pupuk organik sebagai katalisator tanah.
- Menumbuhkan Mikro Organisme tanah dan
bakteri penyubur tanah.
- Mengembalikan kesuburan tanah.
• Keuntungan Penggunaan Pupuk Organik
- Memperbaiki sifat fisik tanah.
- Memperbaiki sifat kimia tanah.
- Memperbaiki sifat biologi tanah.
Kelemahan Pupuk Organik
• Dibutuhkan pupuk organik dalam jumlah yang
besar pada tiap musim.
• Apabila proses tidak sempurna akan terjadi
hambatan pada penyerapan unsur hara oleh
akar tanaman.
Perbedaan Pupuk Organik, Kandang, Kimia
Jenis Pupuk
Perbedaan
Organik Kandang Kimia
Unsur Hara Lengkap Tidak tentu Satu unsur

Efisiensi Sangat Efisien Sedang Kurang

Kandungan Gulma Minimal Maksimal Tidak Ada

Kandungan
Terkontrol Tidak terkontrol Tidak Ada
mikroba

Hama/ Penyakit Minimal Maksimal Tidak Ada

Residu Bahan
Tidak ada Minimal Maksimal
Kimia

Pengaruh
Terhadap Tidak ada Tidak Ada Maksimal
Kerusakan Tanah
Syarat Bahan Untuk Pembuatan Pupuk Organik

• Bahan Organik.
• Tidak tercemar bahan kimia.
• Cocok untuk habitat mikroba TTT.
• Harga Murah.
• Ada bahan pengganti bila bahan baku habis.
CONTOH BAHAN DAN KANDUNGAN UNSUR

UNSUR (%)
JENIS
N P K Ca MG
SAPI 1,1 2,5 0,5 3 0,6
KUDA 1,6 3,5 4 1,2 -
KERBAU 0,6 2,25 0,4 - -
AYAM 1,5 9,45 0,4 3 0,6
TINJA 3,1 3,32 0,7 - -
AZOLA 3,5 1,25 2,5 0,1 0,5
SEKAM 0,8 0,2 - - -
CONTOH BAHAN DAN KANDUNGAN UNSUR

UNSUR (%)
JENIS
N P K Ca MG
LAMTORO 2,15 0,3 2,8 - -
LIMBAH 4,2 - - - -
TAHU
DARAH 11,0 1,25 - - -
KERING
BLOTONG 0,2 4,0 1,5 - -
KAMBING 1,5 0,66 2,5 - -
DOMBA 2,0 0,50 2,3 3,1 1,2
JERAMI 0,6 0,1 1,05 - -
TEPUNG 9,5 3 - 0,4 -
IKAN
ARANG - 0,9 4 2,5 2,1
SEKAM
PERANAN MIKROBA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

BERSIFAT
SELULOTIK
PROTEOLITIK
SIFAT
KHUSUS LIPOLITIK

LIGNOLITIK
• Memanfaatkan aktifitas mikroba TTT dalam
memenuhi kebutuhan hidup dengan dampak
perubahan bahan menjadi lebih baik/
bermanfaat.
• Menurunkan c/n ratio dari bahan organik
menjadi sesuai dengan kebutuhan tanaman.
• Mematikan gulma.
• Menekan pertumbuhan mikroba TTT.
• Menekan pertumbuhan hama dan penyakit.
Bahan
• Kotoran Sapi : 1000 Kg
• Daun Gamal : Secukupnya (20-30 liter)
• Dolomit : 10 Kg
• Katul : 20 Kg
• Tetes : 1 Liter
• Arang Sekam : 400 Kg
• Bio Sub : 1 Liter
Alat
• Drum
• Kayu Pengaduk
• Sekop
• Ember
• Gayung
• Thermo Meter
• PH Meter
Cara Kerja
• Daun Gamal ditumbuk kemudian di peras sampai air
bening. (20 Liter) -> Bahan A
• Tetes ditambah air ±108 Liter. -> Bahan A
• Tambahkan Bio Sub 1 Liter dan air perasan Gamal, aduk
merata. -> Bahan A
• Kotoran Sapi, katul, dolomit, arang sekam di campur
merata. -> Bahan B
• Bahan A dituangkan pada bahan B, aduk merata.
• Masukan pada ruang ternaung, susun sampai ketinggian
maksimal.
• Pada hari ke 7 di balik, hari ke 14 di balik , hari ke 21 di
balik, hari 28 di ayak.
CONTOH BAKTERI YANG MAMPU MEMANFAATKAN SELULOSA (BAKTERI SELULOTIK)

JAMUR BAKTERI ACTINOMYCETES

ASPERGILUS BASILUS MYCRO


FUSARIUM CLOSTRIDIUM MONOSPORA
MYROTHESIUM CYTHOPAGA NOCARDIA
PHENYCILLIUM PSEUDOMONAS STREPTOMYSES
RHIZOPUS STREPTOS
TRICODERMA PORANGIUM
SACHAROMYCES
AZOTO BACTER
BAKETERI
PENAMBAT AZOSPIRILLIUM
NITROGEN
RHIZOBIUM
ASPERGILUS Sp.
BAKTERI ASPERGILUS NIGER
PELARUT
PHOSPAT PSEUDOMONAS
BASILLUS Sp.
Granulasi
• Dalam produksi formula berbentuk granul
sistim yang digunakan adalah pelapisan
bertahap dari inti granul. Sistim ini
dikembangkan atas dasar proses produksi
dengan menggunakan rotary spraying drum
mixer.
`
Prinsip Kerja Granulator
• Granulator berupa alat semacam parabola
yang bias berputar dengan kecepatan yang
bias diatur ± 25 rpm. Kedalam alat dmasukan
butiran/pupuk organik dalam bentuk debu.
Bahan berkadar air di bawah 10% yang
dikeringkan pada sinar matahari atau oven.
• Inokolum cair yang disemprotkan kedalam
granulator yang sedang berputar. Dosis
inokulum ± 20%.
• Setelah seluruh inti granul terbasahi oleh
inokulum, bahan bubuk campuran pelapis
dimasukan pada kondisi granulator berputar,
sehingga akan terbentuk lapisan. Lapisan dan
bentuk yang seragam disebabkan oleh
perbedaan kelembaban antara kedua bahan
serta akibat dari saling pukul antara bahan
tersebut.
• Pengeringan sebagai langkah akhir dari
granulasi dengan cara mengalirkan pupuk
yang sudah di granul pada oven atau
dibawah sinar matahari. Perlakuan ini harus
cermat agar bakteri tidak justru mati akibat
pemanasan.
• Setelah Proses Granulasi Selesei, Kemas
Tanda Tanda Bokashi Jadi
• Tidak Berbau
• Dapat Diayak
• Warba Hitam; kecoklatan/ abu-abu.
• Tidak disenangi serangga/ semut dll.
• Tidak Panas.
Hasil Produk Pertanian Yang
Menggunakan Pupuk Organik

• Kwalitas Meningkat.
• Rasa Lebih Spesifik:
- Beras: harum, pulen, lebih empuk.
- Buah: lebih manis, kandungan bahan kimia
dalam keadaan minimal.
Tanah Yang Dipupuk dengan Pupuk Organik
Secara Berkelanjutan

• Mikro organism tanah berkembang.


• Tanah menjadi gembur/ maprul/ mawur.
• Kesuburan meningkat.
Pembuatan Pupuk Organik
Berbahan Baku Jerami

Bahan
• Jerami
• Tetes
• Bio Sub
• Pupuk Kandang
• Bokashi Jadi
Alat
• Bendo
• Yang lain sama dengan alat pembuatan berbahan
pupuk.
Cara Kerja

1. Perlakuan I
• Jerami dipotong potong ± 5 cm.
• Tetes+Air+Biosub, di campur. Aduk sampai
rata, diamkan ± 30 menit
• Siramkan pada jerami lalu aduk sampai rata.
• Atur dalam ruang ternaung
Cara Kerja
2. Perlakuan II
• Minggu ke I nalik, Minggu ke II balik.
• Minggu ke III campur dengan bokashi jadi,
aduk rat, tutup dengan kepang.
• Minggu ke IV di balik.
• Minggu ke V di ayak.

3. Kemas
Kesalahan Dalam Pembuatan Pupuk Organik

Permasalahan Penyebab Cara Mengatasi


Bahan dasar kompos Di balik, di tambahkan
terlalu kering air.
Bahan terlalu Permukaan adonan
Kering Kandungan di bawah
pupuk organik di tutup
batas minimal untuk
dengan kepang agar
kehidupan mikroba
penguapan terrkendali.
Air Hujan masuk tempat
pengolahan pupuk Lantai di ratakan
organic
Dasar lantai diberi pasir/
Bahan baku terlalu
potongan2 kayu agar
Bahan Terlalu basah
porus
basah Terdapat dasar lantai
Tambahkan pupuk kering
yang terlalu menggenang
Air melebihi untuk syarat
Diaduk di bolak balik
kehidupan mikroba
Kesalahan Dalam Pembuatan Pupuk Organik

Permasalahan Penyebab Cara Mengatasi


ratio tinggi yang
diakibatkan lignin &
Di balik
sellulose yang tidak
terurai

Tambahkan bahan
Proses Aktifitas bakteri yang
yang kaya dengan
terganggu
dekomposisi nitrogen
lambat
Tambah pupuk basah
Terdapat bahan kimia
atau kering.

Terlalu basah atau


Tambah arang sekam
terlalu kering
Kesalahan Dalam Pembuatan Pupuk Organik

Permasalahan Penyebab Cara Mengatasi


Kekurangan oksigen
sehingga mengganggu Di balik
aktifitas mikroba
Tambah arang sekam
Bau busuk Terdapat bahan kimia
dan probiotik

N terlalu tinggi

Terlalu padat

Banyak Gulma, Suhu Kurang panas Balik

Uret, rayap Kandungan lignin tinggi Tambah bahab N tinggi

Terdapat sisa makanan


Banyak Kecoa Di balik/ tutup
di permukaan
PEMUPUKAN NON
ORGANIK PADA
KELAPA SAWIT
CONTOH JENIS DAN DOSIS PUPUK (gr/Batang)
Umur
Za TSP RP MOP KISERIT HGF-B
(Bulan)
1 100
3 250 100 150 100
5 250 100 150 100
8 250 200 350 250 20
12 500 200 350 250
16 500 200 500 500 30
20 500 200 500 500
24 500 200 500 500 50
28 750 300 750 750
32 750 300 500 1000 700
4350 1800 500 4250 3700 100
PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK
CAIR
Latar Belakang

Pupuk cair mulai sering digunakan dewasa ini


sejak berkembangnya tanaman hidrophonik,
pupuk cair juga dapat digunakan untuk bertani
non hidrophonik/ pertanian biasa, pupuk cair
lebih mudah di formulasikan dan di racik sesuai
dengan kebutuhan tanaman.
PRINSIP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
CAIR BERBAHAN BAKU AIR KENCING
SAPI

MEMANFAATKAN AKTIFITAS MIKROBIA TTT, DALAM MEMENUHI


KEHIDUPANNYA. DENGAN DAMPAK PERUBAHAN DARI BAHAN
YANG KURANG BERMANFAAT MENJADI PRODUK YANG
BERMANFAAT

MENEKAN PERTUMBUHAN MIKROBIA YANG TIDAK


BERMANFAAT / PENGGANGGU DAN
MENGEMBANGKAN BAKTERI YANG BERMANFAAT.

MENGHILANGKAN BAU YANG TAK SEDAP

MEMPERTAHANKAN / MENAMBAH UNSUR MAKRO


DAN MIKRO YANG TERDAPAT PADA BAHAN BAKU
KANDUNGAN UNSUR AIR
KENCING SAPI
ASPARAGINE
METHIONINE
GLYCINE
MINERAL
TESTOTERON

ASAM AMINO PROGESTERON


GIBERLIN
ZEALIN
HORMON
RHIZOBIUM Sp.
AZOTO BACTERY
MIKRO
ACTINOMYCITES
ORGANISME
SACAROMYCES
Bahan dan Alat
Bahan:
•Daun Gamal
•Air Kencing Sapi
•Pupuk organik yang sudah jadi
•Tetes Tebu
•Arang Sekam
•Gedebog
•Bio Sub
Alat:

•Drum
•Kayu Pengaduk
•Alat pengukur PH
•Gelas Ukur
•Timbangan
•Lumpang/ Blender
•Kayu Penumbuk
Metoda

1. Persiapan :  
• Penyiapan Peralatan
• Pembersihan Alat
• Penyipan Bahan.
• Penimbangan Bahan.
2. Cara Kerja
• Daun Gamal ditumbuk, kemudian ditambahkan air,
peras sampai warna sudah bening.
• Gedebog diperas sampai air bening
• Pupuk Organik diperas sampai air bening.
• Air kencing di campur Bio Sub untuk menghilangkan
bau,
• Pencampuran bahan, aduk merata.
• Masukan pada jerigen.
• Fermentasikan selama 42 hari.
• Saat-saat tertentu di goyangkan di buka tutupnya
untuk mengeluarkan udara.
• Kemas
Penutup

• Penggunaan pupuk cair di campur dengan air


± 1:100 dan di semprotkan pada daun
tanaman.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai