Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOPROSES
ACARA : PEMBUATAN PUPUK BOKASHI

Disusun oleh

Nama : Azzahra Dea Devina


NIM : 021190027
Plug / Kelompok : C / 02
Fakultas / Prodi : Teknik Industri / D3 Teknik kimia
Hari / Tanggal /Jam : Rabu, 2 Desember 2020 / 07.30-09.30 WIB
Asisten Pembimbing : Anggita Nawahesti

LABORATORIUM BIOPROSES
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan Praktikum Bioproses dengan judul
“Pembuatan Pupuk Bokashi” sebagai data pengamatan saya. Selain itu, Saya juga menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Ir. Zubaidi Achmad, M.T. selaku Dosen Pembimbing pada praktikum bioproses.
2. Anggita Nawahesti, selaku asisten pembimbing pada praktikum bioproses.
3. Kedua orang tua saya yang senantiasa berdoa demi kelancaran perkuliahan saya.
4. Kelompok Praktikum saya yang telah saling bekerja sama dalam melakukan praktikum.
Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas Praktikum Bioproses semester ganjil yaitu
semester tiga D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta. Laporan
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Demikian kata pengantar dibuat, semoga laporan praktikum ini sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, serta bermanfaat untuk penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 2 Desember 2020


Penulis

Azzahra Dea Devina


LEMBAR PENGESAHAN

“PEMBUATAN PUPUK BOKASHI”

Disusun oleh

Nama : Azzahra Dea Devina


NIM : 021190027
Fakultas / Prodi : Teknik Industri / D3 Teknik kimia
Hari/Tanggal/Jam : Rabu, 2 Desember 2020 / 07.30-09.30 WIB
Asisten pembimbing : Anggita Nawahesti

Disetujui
Asisten Pembimbing

Anggita Nawahesti
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pemanfaatan pupuk organik merupakan solusi untuk mengatasi kelangkaan dan
kenaikan harga pupuk anorganik yang terus melambung. Penggunakan pupuk organik
(berupa kompos) selalu mendapat perhatian semua kalangan karena bahan baku
pembuatan kompos ini selalu tersedia secara berlimpah di sekitar areal pertanian.
Kompos mampu memperbaiki sifat-sifat fisik, kimiawi, dan biologi tanah. Sumber
bahan kompos antara lain berasal limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami,
batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi, kambing, ayam), arang
sekam, abu dapur.
Bokashi dapat digunakan seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosis
yang umum digunakan yaitu 3-4 genggam bokashi untuk satu meter persegi lahan.
Penggunaan berbagai macam bokashi secara umum sama. Namun, alangkah baiknya
bila penggunaannya disesuaikan dengan unsur hara dalam bokashi tersebut.
Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik digunakan untuk melanjutkan
fermentasi penutup tanah (mulsa) dari bahan organic dan digunakan dalam lahan sawah
karena ketersediaan bahannya cukup. 2. Bokashi pupuk kandang dan bokashi pupuk
kandang-tanah baik digunakan untuk media pembibitan dan media tanam yang masih
kecil. 3. Bokashi ekspres baik digunakan untuk penutup tanah (mulsa) pada tanaman
sayur dan buah-buahan (Anonim, 2013).

I.2 Tujuan
Untuk mengetahui teknik pembuatan kompos dengan aktivator EM4 (bokashi) dari
bahan organik sebagai dasar kotoran ternak (kotoran kambing).

I.3 Dasar Teori


Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik
seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai
pupuk disebut pupuk organik karena bahan penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik.
Sifat kompos adalah:
1. Memperbaiki struktur tanah
2. Memperbesar daya ikat tanah berpasir
3. Meningkatkan daya ikat air pada tanah
4. Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah
5. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara
6. Membantu pelapukan bahan mineral
7. Memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba
8. Menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan

Kelebihan kompos yang dibuat dengan memanfaatkan aktivator atau mikroba


adalah mengandung mikroba yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan
hama dan penyakit. Beberapa contoh kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba
dekomposer atau pengurai antara lain yaitu bokashi.
Bokashi adalah pupuk organik hasil fermentasi bahan organik dengan menggunakan
EM4 (effective microorganisms 4) yang dimaksud dengan EM4 yaitu suatu campuran
mikroorganisme yang bermanfaat untuk meningkatkan keanekaragaman mikroba dari
tanah maupun tanaman, serta berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan
dan produksi tanaman. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik
(kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara
konvensional.
Larutan effective microorganism 4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo
Higa dari universitas Ryukyus Jepang dengan kandungan mikroorganisme sekitar 80 genus.
Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam
memfermentasikan bahan organik. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp.,
Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik, dan jamur pengurai selulosa.
Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan
pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk
gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi
adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
Dalam proses fermentasi bahan organik, mikroorganisme akan bekerja dengan baik
apabila kondisinya sesuai, yaitu apabila dalam kondisi anaerob, pH rendah (3-4), kadar gula
tinggi, kadar air 30-40%, dan suhu sekitar 40-50°C (Tim Penyusun, 2020).
BAB II
PELAKSANAAN DAN PERCOBAAN

II.1 Alat dan Bahan


Alat :
1. Gelas beker 100 ml
2. Batang pengaduk
3. Sprayer
4. Plastik
5. Nampan
6. Gelas ukur 100 ml
7. Timbangan

Bahan :
1. Sayuran : 250 gram
2. Dedak : 25 gram
3. EM4 : 1 mL dilarutkan dalam 100 mL air
Jumlah semprotan : 20
4. Gula : 1 gram dilarutkan dalam 100 mL air

II.2 Rangkaian Alat

Gambar II.2.1. Rangkaian Alat Pembuatan Pupuk Bokhasi


II.3 Diagram Alir

Menyiapkan alat dan bahan yang


digunakan

Sayuran Dedak
Memotong sayuran menjadi kecil-kecil
250 gr dan mencampurkan dengan dedak 25 gram

Larutan Menyemprotkan larutan EM4 dan Larutan


larutan gula sampai adonan menjadi
EM4 gula
agak lembab

Memasukkan adonan kedalam plastik

Melubangi plastik tersebut dan


mendiamkan selama 5 hari

Melakukan pengamatan pH,


aroma, tekstur, warna, dan berat

Gambar II.3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Pupuk Bokashi


BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Pengamatan


A. Komposisi
1. Sayuran : 250 gram
2. Dedak : 25 gram
3. EM4 : 1 mL dilarutkan dalam 100 mL air
Jumlah semprotan : 20
4. Gula : 1 gram dilarutkan dalam 100 mL air

B. Hasil pengamatan
1. Lama fermentasi : 5 hari
2. Aroma : bau tanah segar
3. Warna : kehitaman
4. Tekstur : remah/hancur (tidak terlalu keras)
5. Gumpalan : tidak menggumpal, sedikit lembab
6. pH :4
7. Berat : 275 gram

III.2 Pembahasan
Pada praktikum pembuatan pupuk bokashi yang menggunakan sayuran untuk bahan
utamanya dan dedak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan
tersebut :
1. Kelembaban
Kelembaban pada bokashi yang baik ialah 40% sampai 60%. Apabila kurang
dari 40% aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan mengering dan Bokasi
tidak akan jadi. sedangkan jika lebih dari 60% hara akan tertutup, volume udara
berkurang akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi
anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap atau busuk.
2. Sirkulasi udara atau aerasi
Sirkulasi udara atau aerasi pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi
yang cukup oksigen atau aerob. Aerasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi
peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udara dingin masuk. Jika
aerasi terhambat maka akan menimbulkan bau tidak sedap dan busuk
3. Ukuran partikel
Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba
dengan bahan dan dekomposisi akan berjalan cepat.
4. pH
pH yang optimum yaitu berkisar 6,5 sampai 7,5
5. Suhu
Semakin tinggi temperatur maka semakin banyak konsumsi oksigen dan akan
cepat pula proses dekomposisi.
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil untuk lama fermentasi selama 5 hari
dengan hasil yang baik. Aroma berbau tanah segar dan berwarna kehitaman. Namun
tekstur yang didapat lemah atau hancur hal ini tidak sesuai dengan teori. Tekstur yang
baik adalah menggumpal basah, jika kering tidak akan bisa digunakan. pH yang didapat
adalah 4 hal ini menyimpang dari teori sebenarnya. pH yang baik untuk pupuk bokashi
adalah 6,5 sampai 7,5 tidak asam dan tidak basah baik untuk tanah dan tanaman.
Perbedaan hasil pengamatan dengan teori yang sebenarnya dapat terjadi dikarenakan
proses fermentasi yang tidak baik atau banyaknya kontaminan yang masuk ke dalam
pupuk bokashi.
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini, mahasiswa telah mengetahui pembuatan kompos dengan
menggunakan aktivator EM4 (bokashi) dari bahan organik sebagai dasar kotoran ternak
(kotoran kambing). Yaitu dengan pencampuran EM4 dan larutan gula ke dalam campuran
daun dan dedak.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Pembuatan Kompos. Diambil kembali dari http://kalteng.litbang.pertanian.go.id:


http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/leaflet-kompos-2013.pdf

Penyusun, T. (2020). Buku Petunjuk Praktikum Bioproses. Yogyakarta: Laboratorium Bioproses Program
Studi D3 Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri UPN "Veteran" Yogyakarta.
LAMPIRAN
GAMBAR LANGKAH KERJA

Gambar 1. Meyiapkan alat dan bahan Gambar 2. Mencampurkan daun dengan


dedak

Gambar 3. Menyemprotkan larutan EM4 Gambar 4. Memasukkan daun ke dalam


dan larutan gula plastik

Gambar 5. Melubangi plastik


LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM BIOPROSES
PEMBUATAN BOKASHI
Nama : Azzahra Dea Devina Tanggal : 2 Desember 2020
NIM : 021190027 Plug :B

A. Komposisi
5. Sayuran : 250 gram
6. Dedak : 25 gram
7. EM4 : 1 mL dilarutkan dalam 100 mL air
Jumlah semprotan : 20
8. Gula : 1 gram dilarutkan dalam 100 mL air

B. Hasil pengamatan
8. Lama fermentasi : 5 hari
9. Aroma : bau tanah segar
10. Warna : kehitaman
11. Tekstur : remah/hancur (tidak terlalu keras)
12. Gumpalan : tidak menggumpal, sedikit lembab
13. pH :4
14. Berat : 275 gram

Yogyakarta, 2 Desember 2020


Asisten, Praktikan,

(Anggita Nawahesti) (Azzahra Dea Devina)

Anda mungkin juga menyukai