Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PEMBUATAN PUPUK BOKHASI

Diajukan Untuk Menyelesaikan Tugas Kelompok


Mata Pelajaran Kimia

Disusun Oleh:
1. Anggun Winari Olivia
2. Tiara Putri
3. Tirza Agustini
4. Niluh Devita
5. Ayureva Claudia
6. Ni Made Indi Purnamasari
7. Rai Marsel Kristanto
8. I Komang Rio

SMA NEGERI I TORUE


ANGKATAN TAHUN 2022-2023
2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati, puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala berkatNya sehingga Proposal Pembuatan pupuk bokhasi mata
pelajaran kimia ini dapat selesai meskipun masih perlu penyempurnaan.
Ada pun tujuan penyusunan proposal ini adalah merupakan proses awal
untuk memulai belajar pembuatan pupuk bokhasi. Agar penulis dapat
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan proses pembuatan pupuk bokhasi
sehingga dapat berjalan lancar sesuai tujuan. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Agus selaku guru pembimbing kami dalam pembuatan pupuk
bokhasi dari awal hingga selesai.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah ikut mendukung dalam
pembuatan pupuk maupun proposal ini baik secara moril maupun
materil.
3. Kepada kedua orang tua kami yang telah mensuport kami dalam
menyelasikan tugas ini.
Penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak agar proposal ini sesuai dengan yang diharapkan.

Torue, 20 Oktober 2022


Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Tujuan ..................................................................................................1
1.3. Manfaat.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
2.1. Pengertian Pupuk Bokasi .....................................................................3
2.2. Manfaat Pupuk Alami..........................................................................3
2.3. Kandungan Unsur Hara Pupuk Bokashi...............................................4
2.4. Aplikasi Pupuk Bokasi..........................................................................4
BAB III. METODE PENELITIAN………….....................................................5
3.1. Waktu ...................................................................................................5
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................5
3.3. Proses Pengolahan.................................................................................6
3.4. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan................................................................6
3.5 Pengukuran Suhu Setiap Harinya……………………………………..7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan………………………………………………..8
4.1.1 Hasil Analisa Kandungan Unsur Hara Pupuk Bokashi……….8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……………………………………………………….....10
5.2 Saran…………………………………………………………………
10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
DOKUMENTASI……………………………………………………………….12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini petani cenderung memilih menggunakan pupuk kimia
dari pada pupuk organik. Penyebabnya adalah karena kandungan hara
pupuk kimia lebih tinggi, mudah diperoleh secara instan ketika
dibutuhkan dan pengaruhnya terhadap tanaman yang diberi pupuk lebih
cepat terlihat dibandingkan dengan pupuk organik yang pengaruhnya
tidak dapat cepat terlihat.
Selain itu, penggunaan pupuk kimia pada lahan tersebut yang
dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan semakin
berkurangnya kandungan bahan organik di dalam tanah, kesuburan tanah
pun menurun, akibatnya hasil penen juga menurun. Dengan kondisi yang
seperti itu mendorong petani untuk meningkatkan dosis pupuk kimia agar
hasil tanamannya meningkat. Akibatnya, selain tidak ekonomis,
pemupukan dengan dosis tinggi ternyata dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun air. Jadi
pemupukan dengan pupuk kimia secara terus-menerus dengan dosis
tinggi bukanlah cara yang baik untuk menjaga kesuburan tanah apalagi
untuk mengembalikan tanah pada kondisi semula.
Untuk menjaga kesuburan tanah dan mengembalikan pada kondisi
semula maka cara yang bagus adalah dengan menggunakan pupuk
organik, seperti bokashi. Bahan organik ini dapat menjaga dan
meningkatkan kesuburan tanah.
1.2 Tujuan
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh dibangku SMA
secara mandiri, khususnya dalam pembuatan bokashi.
2. Mempraktekan langsung kegiatan berwira usaha secara mandiri,
khususnya dalam usaha bokashi
3. Sebagai solusi untuk pertanian modern yang ramah lingkungan
4. Sebagai lapangan kerja untuk memperoleh keuntungan

1
1.3 Manfaat
1. Membangun jiwa dan semangat berwirausaha
2. Memperoleh pengalaman berusaha secara mandiri yang berorientasi
wirausaha

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pupuk Bokashi
Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti “bahan
organik yang telah difermentasikan. Seperti bokashi dibuat dengan melalui
proses fermentasi bahan-bahan organik (dedak, limbah kandang, hijauan,
dsb.) dengan EM (Effective Microorganisme). Biasanya bokashi didapati
dalam bentuk serbuk atau butiran. Bokashi sudah digunakan para petani
Jepang dalam memperbaiki tanah secara tradisional untuk meningkatkan
mikroba dalam tanah dan meningkatkan persediaan unsur bagi tanaman.
Secara tradisional bokashi dibuat dengan cara menfermentasikan bahan
organik seperti dedak dengan tanah dari hutan atau gunung yang
mengandung berbagai jenis mikroorganisme
2.2 Manfaat Pupuk Alami
Menurut Prof. Dr. H. Zulkarnain (2010) menyatakan bahwa
Indonesia, yang merupakan Negara tropis, menghadapi masalah
kemunduran kesuburan tanah sejak diperlakukan dengan penggunaan
pupuk kimia pada pertengahan dekade 1960-an. Oleh sebab itu diperlukan
kandungan organik di dalam tanah tinggi. Oleh karena itu, efisiensi
penggunaan pupuk anorganik, dimana penggunaan pupuk anorganik dapat
dikurangi atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini tentu saja berdampak
pada berkurangnya biaya produksi sekaligus mengurangi pencemaran
lingkungan akibat penggunaan pupuk kimiawi yang berlebihan. Dengan
demikian, kebutuhan akan input pupuk organik sangat diperlukan untuk
mempertahankan tingat kesuburan tanah.
Menurut, Budi Susilo Setiawan (2011) menyatakan bahwa,
kegiatan usahatani yang intensif mendorong pemakaian pupuk organik
terus meningkat. Penggunaan pupuk anorganik semakin lama dapat
menyebabkan adanya penimbunan residu dalam tanah sehingga daya
dukung tanah terhadap tanaman tidak sempurna. Pada gilirannya akan
mengurangi produktivitas lahan.

3
Pupuk bokashi yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian
bahan organik dengan teknologi EM-4 (Effective Microorganisms 4).
Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (bokashi)
dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan
dengan cara konvensional. EM-4 mengandung Azotobacter Lactobacillus
sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk
pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan
pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk
kandang atau serbuk gergajian, juga dedak (karena mengandung zat gizi
yang sangat baik untuk mikroorganisme).
2.3 Kandungan Unsur Hara Pupuk Bokashi
Menurut Siburia (1988) dan Wididana (1993). Pupuk bokashi yang
telah dibuat kemudian dicobakan pada petak-petak percobaan. Setelah tiga
bulan (bersamaan dengan panen tanaman jagung), dipilih secara acak dua
petak percobaan untuk masing-masing perlakuan. Dari keenam petak
percobaan tersebut diambil sampel tanah kemudian dianalisis di
laboratorium tanah. Dari hasil analisis tersebut, terdapat kandungan unsur
Nitrogen (N) 2,31 %, C-organok 43, 67 %, pH 6,58, fospor 2271.19 ppm,
C/N ratio 19.02.
2.4 Aplikasi Pupuk Bokashi
Pupuk bokashi dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
Secara aplikasi, penggunaan pupuk bokashi dibedakan menjadi
penggunaan di sawah dan penggunaan di lahan kering. Penggunaan di
sawah lebih ditekankan pada tanaman padi. Sementara penggunaan di
lahan kering untuk tanaman hortikultura.
Untuk tanaman padi sawah pupuk bokashi yang digunakan
sebanyak 2 ton/ha, sedangkan untuk tanaman hortikultura sebanyak 20-30
ton/ha. Cara aplikasi untuk tanaman hortikultura pun beragam, mulai dari
pencampuran dengan tanah, penempatan dalam larikan, dan pemberian
dalam lubang tanam. Dosis yang digunakan juga tergantung dari jenis
tanamannya.

4
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan September 2022 sampai
Oktober 2022 dan tempat pelaksanaan pembuatannya di sekolah tepatnya
di depan atau halaman kelas
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adalah alat yang digunakan pada proses pembuatan pupuk
bokashi No Uraian Jumlah(unit)

1 Ember 1
2 Sekop 1
3 Karung 3
4 Timbangan (neraca) 1

Total alat 4

3.2.2 Bahan
Adalah segala material atau bahan utama yang digunakan untuk
menbuat pupuk bokashi

No Uraian Jumlah
(unit)
1 Sekam bakar ½ sak
2 Pupuk kandang ½ sak
3.3
3 Daun 1 sak
4 EM4 1 botol
Proses
5 Gula merah cair 1 botol
Pengolahan
6 Karung 5 buah
Persi
7 Air 25.000 liter
apan alat
dan
baha Total bahan 8 n

6
sesuai dengan kebutuhan. Alat yang digunakan yaitu: sekop, ember,dan
karung. Sedangkan bahan yang disiapkan yaitu limbah kandang, EM-4,
dedak, sekam padi, daun cincang, gula merah, dan air. Proses pembuatan
terdiri dari: daun yang sudah dicincang , Pupuk kandang, sekam padi,
dedak, dicampurkan sampai merata dengan perbandingan 5:5:1 ember.
Dibuatkan larutan EM-4 + gula merah + air sesuai dengan kebutuhan,
dengan perbandingan 1 Liter air: 4 tutup botol EM-4 dan 2 buah gula
merah yang sudah di cairkan kemudian didiamkan selama ± 15-20
menit.
Bahan yang sudah dicampurkan secara merata dipercik
larutan aktifator (EM-4) pada permukaan Setelah itu ditaburkan dedak
halus pada campuran tadi sedikit demi sedikit dan diaduk sampai
merata, dan jika campuran itu terasa terlalu kering maka ditambahkan air
dari sisa campuran tadi secara merata sampai kandungan airnya ± 30 %,
bila campuran dikepal air tidak keluar dari hasil campuran tadi dan bila
dilepaskan maka campuran akan mengembang.
Kemudian ditutup dengan terpal/plastik. Setiap 3 hari sekali
campuran tersebut dibolak - balik sampai merata. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dan menjaga
kestabilan suhu yang diinginkan.
Tanda-tanda bokashi yang sudah matang adalah berwarna
kehitam-hitaman dan sudah berunur 4-7 hari dan suhunya mencapai 27º
C serta kelembaban mencapai 15-20 %.
3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal kegiatan dilaksanakan mulai hari sabtu dengan
melengkapi segala bahan-bahan nya,lalu pada selasa bulan september di
sore hari mulai membuat pupukyang kemudian baru selesai pada hari
rabu.

7
3.5 Pengukuran Suhu Setiap Harinya
Nama hari Suhu

Selasa 25ᵒ

Rabu 27ᵒ

Kamis 28ᵒ

Jumat 28ᵒ

Sabtu 30ᵒ

Minggu 31ᵒ

Senin 30ᵒ

Selasa 29ᵒ

Rabu 28ᵒ

Kamis 27ᵒ

Jumat 28ᵒ

Sabtu 28ᵒ

Minggu 28ᵒ

Senin 28ᵒ

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
pemberian pupuk bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil produksi
tanaman bouganinville didapatkan hasil sebagai berikut :
4.1.1 Hasil Analisa Kandungan Unsur Hara Pupuk Bokashi
Diperoleh nilai kandungan nitrogen, phosphor, kalium, C-
organik dan ratio C/N tersebut berarti pupuk bokashi telah
matang sehingga dapat diaplikasikan pada tanaman
bouganinville. Pupuk bokashi mempunyai kandungan unsur hara
makro yang relatif kecil. Hal ini disebabkan pupuk bokashi
memiliki unsur hara makro dan mikro yang lengkap, tetapi
jumlah unsur hara sedikit dan cenderung lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan pupuk anorganik yang hanya mengandung
1 unsur atau beberapa unsur tetapi jumlah unsur hara yang
banyak.
Pupuk bokashi dapat dimanfaatkan sebagai kompos
karena bahan-bahannya mudah didapatkan dan cara
pembuatannya juga mudah. Disamping itu pupuk bokashi juga
memiliki beberapa fungsi untuk tanaman dan tanah. Contohnya,
dapat menggemburkan tanah, sehingga mampu mempermudah
penyerapan hara lainnya sekaligus memperbaiki struktur tanah
yang rusak atau tanah yang tipis karena hal ini berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman. Disamping itu, pupuk bokashi
juga menjadi asupan hara bagi tanah yang berguna bagi tanaman
sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman dengan
kualitas pertumbuhan yang baik. Pupuk bokashi juga
memberikan pengaruh baik bagi sifat fisik dan kimia tanah. Hal
ini dikarenakan pupuk bokashi mengandung komposisi hara yang
dibutuhkan tanaman walaupun unsur N.P.K yang rendah tetapi

9
mengandung unsur hara mikro yang esensial. Pupuk bokashi juga
mempunyai manfaat sebagai bahan pembenah tanah, mencegah
erosi dan memperbaiki struktur tanah. Menurut
Notohadiprowiroe (2006), menyatakan bahwa unsur N.P.K
memiliki peran bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Peranan tersebut diantaranya yaitu unsur N sangat penting dalam
pembentukan asam 22 Nukleat, asam amino, klorofil dan juga
protein. Pada proses klorofil berperan untuk menghasilkan
karbohidrat.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh pemberian pupuk bokashi
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bouganinville yang telah
dilakaukan, dapat disimpulkan bahwa:
Pupuk bokashi sangat berguna bagi tanaman serta ramah
lingkunagn karena mengandung bahan-bahan organi. Kami juga sudah
menggunakan pupuk bokashi untuk menanam aglonema dan
bouganinville. Setelah menggunakan pupuk bokashi pada tanaman
tersebut, terjadi pertumbuhan yang subur, dimulai dengan tumbuh tunas
baru dan pertumbuhannya makin cepat serta menjadi subur.
5.2 Saran
Adapun saran yang perlu dilakukan pada penelitian berikutnya
1. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar memberikan pupuk
bokashi dengan kombinasi berbagai macam pupuk kendang terhadap
tanaman bouganinville dan aglonema dengan dosis yang lebih tinggi
dan dosis yang berbeda.
2. Memberikan pupuk bokashi dengan menggunakan lahan terbuka.
3. Perlu dilakuakan penelitian selanjutnya untuk mengetahui pengaruh
pemberian pupuk bokasi pada tanaman yang berbeda dengan dosis
yang berbeda.

11
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan. B.S, 201, Membuat Pupuk Organik secara Cepat, Penebar Swadaya,
jakarta.
Yuliarti Nurheti, 2009. KOMPOS Cara Mudah, Murah, dan Cepat Menghasilkan
Kompos. C.V Andi Offset, Yogyakarta 55281
Zulkarnain, 2010. Dasar-Dasar Hortikultura. PT Bumi Aksara, Jakarta.

12
DOKUMENTASI

Langkah 1 Langkah 2.

Langkah 3

Langkah 4

13
Langkah 5

Langkah 6

14

Anda mungkin juga menyukai