Anda di halaman 1dari 9

1

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah kami panjatkan kepaada allah swt yang telah memberikan
kemudahan dan keancaran segala proses dalam pembuatan modul ini, modul ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan bahan ajar agroindustri dalam bidang biokimia.
Buku yang berjudul “penumbuhan bakteri dari bahan limbah pertanian organik sebagai
pupuk Organik cair pertanian” yang membahas tentang biokimia dimana proses penumbuhan
bakteri,saya harap modul ini dapat menjadi salah satu referensi bagi semua orang terutamanya
Pelajar/Mahasiswa sebagai gambaran untuk menjaga lingkungan dan sebagai referensi bisnis
dalam bidang biokimia di masa yang akan datang.
Akhirnya semoga buku ini bermanfaat khususnya untuk para pelajar/mahasiswa program
studi Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi Agroindustri
Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung, 26 Maret 2023

Penulis

Reza Badruzzaman

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1


DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .......................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................... 5
PEMBELAJARAN ......................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

Larutan Pupuk organik cair terbuat dari bahan alami yaitu dari limbah organic
pertanian,sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk
mempercepat penghancuran bahan organik. Cairan ini dapat juga disebut sebagai bioaktivator
yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme lokal yang memanfaatkan potensi sumber daya
alam setempat. Cairan ini juga dapat berfungsi sebagai perombak bahan organik dan sebagai
pupuk cair melalui proses fermentasi.

Pembuatan pupuk kandang yaitu butuh 3-4 bulan untuk dapat menghasilkan pupuk
kandang yang siap digunakan. Pembuatan pupuk kandang dapat dipercepat dengan
bioaktivator larutan cairan dari bonggol pisang. Kesulitan mendapatkan pupuk saat musim
tanam membuat petani harus tergantung terhadap pupuk kimia yang mahal, sehingga petani
mencoba mencari jalan keluar mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia (Setiawan,
2013).

Pupuk Organik cair dapat bersumber dari bermacam-macam bahan lokal, antara lain urin
sapi, batang pisang, daun gamal, buah-buahan, nasi basi, sampah rumah tangga, rebung bambu,
serta rumput gajah dan dapat berperan dalam proses pengelolaan limbah ternak, baik limbah
padat untuk dijadikan kompos, serta limbah cair ternak untuk dijadikan bio-urine (Sutari,
2010). Sumber karbohidrat pembuatan POC (pupuk organic cair), Bonggol pisang
mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi yang lengkap, mengandung karbohidrat
(66%), mempunyai kandungan kadar protein 4,35%, sumber mikroorganisme pengurai bahan
organik atau dekomposer (Munadjim, 1983 dalam Ole 2013). Jenis mikroorganisme yang telah
diidentifikasi pada POC bonggol pisang antara lain Bacillus sp., Aeromonas sp., Aspergillus
nigger, Azospirillium, Azotobacter. dan mikroba selulolitik. Mikroba inilah yang biasa
menguraikan bahan organik. Mikroba pada POC bonggol pisang akan bertindak sebagai
dekomposer bahan organik yang akan dikomposkan penambahan urin sapi pada POC
dimanfaatkan sebagai sumber mikroorganisme, karena kotoran ternak mengandung
mikroorganisme. Kotoran ternak sapi cair memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi
daripada kotoran ternak sapi padat (Wanapat, 2001). Penelitian POC bonggol pisang selain
menggunakan urin sapi juga menggunakan air kelapa sebagai media pertumbuhan
mikroorganisme. Menurut Budiyannto, (2002) air kelapa merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi karena air kelapa mengandung 7,27%
karbohidrat; 0,29% protein; beberapa mineral antara lain 312 mg L-1 kalium; 30 mg L-1
magnesium; 0,1 mg L-1 besi; 37 mg L-1 fosfor; 24 mg L-1 belerang; dan 183 mg L-1 klor.

4
BAB II
PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran
A. Tujuan
1. Bertujuan untuk pembaca memanfaatkan limbah organic
2. Bertujuan untuk refrensi bagi petani limbahnya untuk di manfaatkan
3. Bertujuan sebagai bahan ajar bagi pelajar/mahasiswa

B. Uraian Materi
a) Pengertian POC (Pupuk Organik Cair)
POC adalah cairan yang berbahan dari berbagai sumber daya alam yang
tersedia setempat. POC mengandung unsur hara makro dan mikro dan juga
mengandung mikroba yang berpotensi sebagai perombak bahan organik,
perangsang pertumbuhan dan sebagai agen pengendali hama penyakit tanaman.
Berdasarkan kandungan yang terdapat dalam POC tersebut, maka POC dapat
digunakan sebagai pendekomposer, pupuk hayati, dan sebagai pestisida organik
terutama sebagai fungisida (Purwasasmita dan Kunia, 2009).
Penggunaan pupuk kimia sintesis dalam jangka Panjang membuat mikroba
dalam tanah mati dan terjadi pemadatan tanah. Menambahnkan pupuk organik
dapat menghidupkan Kembali mikroorganisme tanah dan kondisi tanah menjadi
lebih gembur sehingga sirkulasi udara dapat berlangsung normal kembali.
Selain pemadatan tanah, penggenangan air juga menjadi factor penghambat
aerasi tanah, Oleh karena itu penggunaan pupuk kompos dilakukan agar
memperbaiki system aerasi tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi optimal.
b) Tujuan
a. Mempercepat Pengahncuran Bahan-bahan Organik atau Dekomposer
Proses pengomposan membuthkan waktu setidaknya dua bulan
sampai dua tahun tergantung pada karakteristik bahan yang digunakan.
Pembuatan kompos padat yang dilakukan secara anaerob tidak boleh
terkena panas secara langsung dan tidak boleh terkena hujan
perkembangan teknologi biokimia dan teknologi pengomposan
,membuat para peneliti terus mengembangkan strategi agar proses
pengomposan dibuat seoptimum mungkin.
b. Dijadikan sebagai activator atau tambahan nutrisi bagi tanaman
Bentuk POC yang cair memudahkan tanaman untuk menyerap
yang cair memudahkan tanaman untuk menyerap nutrisi yang dibuthkan
bagi tnaman, namun untuk pengaplikasiannya jangan lupa untuk

5
mengencerkan cairan POC dengan air terlebih dahulu agar
kandungannya tidak terlalu pekat sehingga dapat berfungsi baik.

C. Prosedur pembuatan (Kegiatan)


a) Bahan Baku Pupuk Organik Cair (POC)
POC merupakan larutan mikroorganisme yang membantu mempercepat
penghancuran bahan organic sebagai pupuk hayati serta dapat menjadi
tambahan nutrisi bagi tnaman, POC terdiri dari bagian makro dan mikro.
POC berasal dari bahan-bahan alami yang ada disekitar kita cairan POC terdiri
dari:
1. Karbohidrat : Air cucian beras, nasi bekas, rebung bambu, bonggol
pisang dll.

Gambar 1.1 Air Cucian Beras


Sumber : https://assets.jatimnetwork.com

2. Glukosa: Cairan Gula Merah, Cairan Gula Asih,Air kelapa,Nira


3. Sumber Bakteri : Keong mas, buah-buahan dan kotoran hewan
Sementara itu,Beberapa Jenis Larutan POC
- Air cucian Beras
Beras Merupakan makanan pokok dibebrapa daerah Indonesia selain
itu juga menjadi bahan baku pembuatan roti,mie, dan bsanyak lagi
makanan yang menggunakan bahan pokok tepung beras, Air cucian
beras dapat digunakan untuk membuat POC sebagai sumber
karbohidrat.
- Bonggol Pisang
Pohon pisang mempunyai banyak manfaat yang bisa diambil, seperti
buah, jantung, daun, termasuk bonggolnya. Sayangnya,hingga kini
bonggol pisang mash menjadi limbah pisang yang sulit dialokasikan.
Padahal bonggol pisang mempunyai gizi yang cukup tinggi dengan
komposisi lengkap, karbohidrat (66%), air dan mineral penting.
Kandungan pati (45,4%), protein (4,35%). Dengan demikian

6
bonggol pisang dapat dijadikan mikroorganisme pengurai bahan
organik. Pisang pada umumnya dapat tumbuh di dataran rendah
sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 m pl. Pisang dapat
tumbuh pada iklim tropis, basah, lembab dan panas dengan curah
hujan optimal 1520-3800 mm/tahun dan 2 bulan kering.
(Rismunandar,1990: 8) MOL yang terbuat dari bonggol pisang
selain mempunyai banyak nutrisi, juga cepat mengundang cacing di
tanah, sehingga mengandung enzim dari lendir cacing. Hal tersebut
yang menjadikan MOL dari bonggol pisang mempunyai zat Phosfor
(P). MOL dari bonggol pisang baik digunakan untuk pembuangan
dan pembuahan tanah

Gambar 1.2 Bonggol Pisang


Sumber : https://t-2.tstatic.net/jogja
- Rebung bambu
MOL dari rebung bambu mengandung zat perangsang tumbuh
tinggi/PT (Gyberelin), serta mempunyai kandungan N tinggi. MOL
rebung-dapat memacu pertumbuhan awal tanaman.
- Limbah dapur
Limbah dapur berupa organik yang berbau amis mengandung
protein dan asam amino yang tinggi, sehingga MOL dari limbah
dapur mempunyai kandungan nitrogen tinggi. MOL dari limbah
dapur baik digunakan untuk merangsang awal pertumbuhan
tanaman.
- Keong mas
Kong mas atau keong murbey adalah salah satu hama yang
berbahaya bagi petani. Disebut keong mas karena cangkangnya yang
berwarna keemasan. Sedangkan disebut keong murbey karena
telurnya yang bergerombol. Keong mas menjadi hama tanaman padi,
karena dapat langsung menghabiskan batang padi yang baru
ditanam. Disamping keong mas yang menjadi hama, sebenarnya ia
juga dapat menjadi bahan baku mikro organisme lokal yang
dimanfaatkan untuk tanaman padi. Kong mas mempunyai bau yang
amis, berprotein tinggi, dan mempunyai zat asam amino tinggi,

7
sehingga banyak mengandung nitrogen. MOL yang dibuat dari
keong mas baik digunakan untuk memacu pertumbuhan awal

Gambar 1.3 Keong mas


Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url

- Buah Maja
Buah maja atau labu kayu mempunyai kandungan glukosa yang
tinggi, ZPT yang tinggi dan toxic yang tinggi dengan demikian buah
maja mempunyai kandungan nitrogen yang tinggi POC dari buah
maja baik untuk memacu awal pertumbuhan bagi tanaman

Gambar 1.4 Buah Maja


Sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id/uploads

8
DAFTAR PUSTAKA

Khalimatu nisa dkk (2016) “Memproduksi kompos dan mikroorganisme lokal”


Suhastyo, Arum Asriyanti, et al. "Studi mikrobiologi dan sifat kimia mikroorganisme lokal
(MOL) yang digunakan pada budidaya padi metode SRI (System of
Rice Intensification)." Sainteks 10.2 (2013).
Hadi, Roni Assafaat. "Pemanfaatan MOL (mikroorganisme lokal) dari Materi yang Tersedia
di Sekitar Lingkungan." Agroscience 9.1 (2019): 93-104.

ARIFAN, Fahmi, et al. Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Mikro Organisme Lokal (MOL) Untuk
Pembuatan Pupuk Cair Organik di Desa Mendongan Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang. Jurnal Pengabdian Vokasi, 2020, 1.4: 252-255.
Tarigan, S. I., Kapoe, S. K. K. L., Killa, Y. M., Uska, P. J., & Nganji, M. U. (2020). Pelatihan
Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbasis Mikroorganisme Lokal di Desa Tanau, Kabupaten
Sumba Timur. Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan
Masyarakat, 1(2), 78-85.

Anda mungkin juga menyukai