Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INOVASI PENYULUHAN

“ PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BIO-AKTIF DARI


CANGKANG TELUR”

DISUSUN OLEH:

Nadiyah Kaukab

05.01.22.2697

DOSEN PEMBIMBING:

Ir. Hermaya Rukka, M.Si

Arief Sirajuddin, S.ST, M.I.KOM

Muzakkir, S.ST

Atika, S.ST

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) GOWA


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah “ pembuatan pupuk Oganik bio-aktif dari
cangkang telur ”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Saya sangat berharap laporan ini bisa memberi banyak manfaat untuk
setiap orang yang membacanya, dan menambah wawasan serta
pengetahuan bagi kita semua. Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan
arahan selama penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Gowa, 16 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 2

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian cangkang telur ...................................................... 3


B. Potensi limbah cangkang telur ................................................5
C. Pembuatan cangkang telur ..................................................... 6

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 7
B. Saran ..................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan


pangan semakin meningkat. Hal ini berakibat pada meningkatnya sisa
buangan berupa sampah atau limbah baik rumah tangga, pabrik, maupun
industri lainnya. Sampah organik merupakan sampah yang bisa mengalami
pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan
tidak berbau (Nurcholis dan Rochimi, 2012). Hal tersebut berarti, bahwa
limbah yang dapat sebagai agen pencemar dapat diberdayakan menjadi
bahan yang lebih bermanfaat, misalkan limbah cangkang telur, kulit bawang
merah dan lainnya. Telur merupakan salah satu sumber makanan yang
bergizi bagi manusia dan menghasilkan limbah berupa cangkang telur.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) produksi telur di Indonesia pda tahun
2012 mencapai 1.540.750 ton dan mengalami peningkatan 5,48% dari tahun
2011. Kenyataan ini mengakibatkan potensi limbah yang cukup besar
(Mairizon, 2013). Cangkang telur jika tidak dimanfaatkan secara maksimal
maka akan merusak keindahan lingkungan, hal ini karena cangkang telur
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengurai secara alami.
Cangkang telur merupakan limbah buangan organik yang sudah tidak
terpakai.Limbah cangkang telur sudah dimanfaatkan oleh beberapa peneliti
maupun masyarakat tertentu yang mengetahui nilai ekonomis dan daya
guna limbah cangkang telur tersebut, namun belum terlalu banyak
masyarakat umum yang kreatif dan inovatif untuk
memanfaatkannya.,menyatakan bahwa dalam penelitiannya dihasilkan
tinggi tanaman cabai yang paling tinggi dengan perlakuan pemberian pupuk
organik yang mengandung ekstrak kulit telur kering.
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat
fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi
pertumbuhan tanaman dan lingkungan. Dalam pengertian yang khusus,
pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara
tanaman(Marsono, 2001). Pertanian di Indonesia sudah membudaya
4
dengan pemakaian pupuk anorganik, karena diterapkannya subsidi pupuk
kimia (anorganik) oleh pemerintah. Pupuk anorganik haraganya relative
terjangkau dan persediaan melimpah, sehingga 4 mudah didapatkan.
Dampak yang ditimbulkan penggunaan pupuk kimia berlebihan akan
mengakibatkan lingkungan dan tanah menjadi rusak sehingga mengganggu
pertumbuhan akar. Sebagian besar petani lebih memilih untuk
menggunakan pupuk anorganik dari pada pupuk organik. Karena pupuk
anorganik mudah dalam aplikasinya serta memiliki kandungan unsur hara
makro (NPK) yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, sehingga para
petani hanya memikirkan hasil produksi tanpa memikirkan dampak yang
akan ditimbulkan dari penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus.
Berdasarkan pendapat Lingga dan Marsono (2000), yang menyatakan
banyak peneliti lingkungan yang mulai menghawatirkan mengenai
pengguaan pupuk anorganik yang semakin meningkat akan mengakibatkan
meningkatnya populasi tanah sehingga berdampak pada kesehatan para
petani itu sendiri.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dibahas dalam program ini adalah:
1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah cangkang telur yang belum
dimanfaatkan secara optimal ?
2. Bagaimana membuat pupuk organik yang berkualitas dan dapat
membantu produktivitas petani serta manfaat bagi para penggunanya?
3. Bagaimana menciptakan peluang usaha dikalanganmasyarakat untuk
menumbuhkan ketrampilan berwirausaha yang berorientasi pada profit?

C. Tujuan
1. Memproduksi pupuk organik dari limbah cangkang telur dengan metode
teknologi tepat guna.
2. Mengetahui manfaat dan kandungan unsur hara dalam produk yang
dihasilkan
3. Mengetahui kelayakan usaha pemanfaatan limbah cangkang telur
sebagai pupuk organik kaya kalsium

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Cangkang telur merupakan salah satu limbah peternakan yang menjadi


masalah bagi egg breaking plants dan industri pengolahan bahan pangan
yang berbahan baku telur. Tidak ada data memuat angka jumlah cangkang
telur yang dihasilkan pertahun di Indonesia, akan tetapi dilihat dari
jumlahnya industri pengolahan pangan yang berbahan baku telur maka
dapat dipastikan jumlah limbah cangkang telur juga akan cukup besar.
Produksi yang cukup besar menimbulkan usaha-usaha yang bertujuan
untuk memanfatkan limbah ini agar lebih berdaya guna. Selama ini
cangkang telur lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan
campuran pakan ternak. Padahal kandungan kalsium cangkang telur yang
tinggi yaitu sekitar 36% dari berat total cangkang telur dapat digunakan juga
sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas kesuburan tanah. Dengan
penambahan cangkang telur pada pupuk diharapkan dapat menambah
unsur hara khususnya unsur kalsium. Sehingga pupuk yang dihasilkan
memiliki kadar unsur hara kalsium yang besar dan dapat bersaing dengan
pupuk buatan.

Cangkang telur termasuk limbah yang tidak mendapat perhatian khusus,


dan dibuang begitu saja tanpa proses daur ulang. Oleh karena itu, untuk
membantu menjaga lingkungan salah satunya dengan pemanfaatan limbah.
Limbah cangkang telur didapat dari penjual nasi goreng, martabak dan
warung nasi, serta sering dilihat berserakan di jalan-jalan. Dengan
menjadikan limbah yang selintas dirasa tidak bermanfaat menjadi salah
satu yang sangat bermanfaat didalam tatanan kehidupan. Pupuk kompos
bisa menjadi solusi mengatasi limbah tersebut, dengan pemberian insentif,
masyarakat akan termotivasi untuk mengolah sampah menjadi kompos.
Pupuk organik adalah bahan-bahan tertentu yang diberikan pada tanah
agar dapat menambah unsur atau zat-zat makanan yang diperlukan tanah
melalui perubahan atau pemuaian sisa tumbuh - tumbuhan dan binatang.

Pupuk sangat dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan hasil


pertanian, maupun perkebunan. Dalam Industri pertanian pupuk terdapat
6
dua macam, diantaranya pupuk alami dan pupuk buatan. Pupuk alami
dapat dibuat dari bahan – bahan organik, seperti sampah, jerami dan
kotoran hewan. Sedangkan pupuk buatan dibuat secara sintesis, dan
menurut hasil penelitian pupuk buatan lebih baik mutunya jika dibandingkan
dengan pupuk alami. Unsur hara kalsium dalam pupuk organik dari limbah
cangkang telur berpengaruh pada pembentukan bintil akar, berperan dalam
hidrolisis ATP dan fosfolipida, merupakan ko-faktor beberapa enzim. Gejala
kekurangan unsur hara kalsium antara lain pucuk daun agak putih,
menggulung, keriting atau salah bentuk, dan perakaran tidak normal.Pada
umumnya pupuk organik menggunakan dedaunan, jerami, alang-alang,
rumputan, dedak padi, batang jagung atau kotoran hewan seiring pesatnya
penggunaan telur dalam industri rumah tangga maka limbah cangkang
telurpun bertambah banyak, ternyata cangkang telur yang selama ini hanya
menjadi limbah, juga dapat dimafaatkan untuk pembuatan pupuk organik
berkalsium tinggi Karen dalam cangkang telur mayoritas mengandung
kalsium yang cukup banyak. (Mountey,1966)

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Cangkang Telur
Cangkang telur merupakan lapisan luar dari telur yang berfungsi
melindungi semua bagian telur dari luka atau kerusakan. Cangkang telur
merupakan bagian yang sangat penting terutama sebagai pelindung dari
isi telur. Cangkang telur tersusun oleh bahan anorganik 95.1%, protein
3.3%, dan air 1.6%. Namun, komposisi ini dapat berbeda-beda pada setiap
spesies unggas (Darmono 1995). Komposisi kimia cangkang telur terdiri
atas protein 1.71%, lemak 0.36%, air 0.93%, serat kasar 16.21%, dan abu
71.34% (Nasution 1997). Menurut Umar (2002), serbuk kulit telur ayam
mengandung kalsium sebesar 4.01±7.2 gram atau sekitar 39% kalsium,
dalam bentuk kalsium karbonat. Terdapat pula strontium sebesar
372±161μg, zat-zat beracun seperti Pb, Al, Cd, dan Hg terdapat dalam
jumlah kecil, begitu pula dengan V, B, Fe, Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu, dan Cr,
sedangkan menurut Prasetyanti (2008), cangkang telur dapat digunakan
sebagai pengganti kalsium pada tulang manusia. Kalsium dalam cangkang
telur harus dicampur dengan diamonium fosfat atau fosfat sintetik dengan
pemanasan sampai suhu 1000ºC. Cangkang telur merupakan limbah
dapur yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Sejauh ini limbah kulit telur
belum dimanfaatkan secara optimal. Cangkang kulit telur tersebut hanya
digunakan sebagai produk kerajinan tangan. Padahal 97% kandungan
kalisum pada kulit telur berpotensi sebagai bahan tambahan yang diekstrak
untuk mineral pangan. Melalui suplemen tambahan pada makanan ini lah
limbah cangkang telor dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku
untuk industri makanan yang ramah lingkungan (Budi 2008).
B. Potensi Limbah Cangkang Telur
Potensi limbah hasil penetasan dapat dianggap sangat
menjanjikan. Jika berat cangkang telur kira-kira 4-5% dari berat telur, maka
dari setiap 1000 telur (+60.000 g) dapat diperoleh kira-kira 2.400-3.000 g
cangkang telur. Apabila ditambah dengan telur yang tidak menetas (steril),
8
maka tentunya potensi ekonomi limbah ini akan sangat menjanjikan.
Selama ini potensi limbah cangkang telur di Indonesia cukup besar,
namun potensi tersebut hingga saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan
secara optimal khususnya sebagai pakan unggas. Pemanfaatan cangkang
telur masih lebih dominan sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan
hias. Masih kurangnya upaya masyarakat untuk memanfaatkan limbah 13
ini, disebabkan karena sejauh ini limbah tersebut sangat mudah
terkontaminasi oleh mikroorganisme.

C. Pembuatan Pupuk Cangkang Telur


Bahan-bahan pembuatan yang digunakan untuk membuat pupuk
organic sebanyak 500kg
Bahan :
1. Cangkang telur 350 kg
2. Jerami 75 kg
3. Serbuk gergaji 75 kg
4. Bioaktif (orgadec) 50 kg
Alat-alat yang dibutuhkan:
1. Ember
2. Penumbuk(Alu Ukuran Besar)
3. Poly bag (Kantong Plastik Ukuran Besar )
4. Cangkul
5. Sekop
6. Selang air
7. Terpal
Cara Pembuatan:
a. Pengumpulan bahan baku(jerami, serbuk kayu, dan cangkang telur),
b. Pembersihan cangkang telur pada air yang mengalir,
c. Dilakukan proses pencacahan jerami dan cangkang telur agar lebih
halus,
d. Dilakukan pencampuran seluruh bahan baku (jerami, serbuk kayu, dan
cangkang telur pada wadah (polybag) setelah itu ditambahkan
bioaktifator orgadec sesuai ketentuan,
e. Lalu dilakukan proses fermentasi selama 7-14 hari dan selama proses
9
berjalan juga dilakukan pengadukan sesekali,
f. Setelah proses fermentasi selesai dilakukan pengeringan dibawah sinar
matahari, Pupuk yang telah jadi dikemas dalam kemasan plastik tertutup.

Selain itu tingkat kecernaan mineral kalsium yang terkandung di


dalamnya tergolong masih sangat rendah. Disamping itu pula, cangkang
telur tersebut masih sangat sulit didegradasi oleh mikroorganisme
sehingga memungkinkan dapat menjadi bahan pencemar bagi lingkungan.
Aplikasi limbah penetasan yang memungkinkan memiliki potensi ekonomi
yang sangat besar adalah sebagai bahan baku pakan ternak maupun
pakan 14 ikan Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kebutuhan biaya
pakan bagi suatu usaha peternakan menempati proporsi 70-80%. Oleh
karena itu melalui upaya pemanfaatan limbah yang dilakukan secara
maksimal, maka setidaknya biaya pakan dapat ditekan. Dari aspek
ekonomi, limbah cangkang telur sebenarnya menyimpan potensi yang
sangat besar. Sebagai suatu ilustrasi dapat digambarkan bahwa produksi
telur ayam ras secara nasional pada tahun 2010 mencapai 945.635 ton
(Anonim, 2011). Diasumsikan berat cangkang telur sebesar 9,5% dari berat
telur, sehingga potensi kerabang yang ada mencapai 9,5% x 945.635 ton =
89.835.4 ton atau ekuivalen dengan 89.835.400 kg.

D. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk
hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.Pupuk
organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik
mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.Sumber
bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa
panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan
pertanian, dan limbah kota (sampah). Pupuk organik merupakan pupuk
yang sebagian atau seluruhnya berasal dari hewan maupun tumbuhan
yang berfungsi sebagai penyuplai unsur hara tanah sehingga dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia, danbiologi tanah menjadi lebih baik.

10
Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena
pembentukan agregat yang lebih stabil, memperbaiki aerasi dan drainase
tanah, dapat mengurangi erosi karena infiltrasi air hujan berlangsung baik
serta kemampuan tanah menahan air meningkat. Pupuk organik dapat
memperbaiki sifat kimia tanah karena dapat meningkatkan unsur hara
tanah baik makro maupun mikro, meningkatkan efisiensi pengambilan
unsur hara, meningkatkan kapasitas tukar kation, dan dapat menetralkan
sifat racun Al dan Fe. Pupuk organik juga dapat memperbaiki sifat biologi
tanah karena pupuk organik menjadi sumber energi bagi jasad
renik/mikroba tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman. Pupuk
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuk fisiknya, yaitu padat dan
cair. Bentuk onggokan, remahan, butiran atau kristal merupakan bentuk
pupuk padat, sedangkan pupuk cair biasanya dibuat dalam bentuk
konsentrat atau cairan. Berdasarkan asalnya, pupuk organik dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu pupuk kandang (kotoran hewan), pupuk kompos
(bagian tanaman yang telah lapuk), pupuk hijau (bagian tanaman yang
masih hijau). Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal dari 15 sisa-
sisa tanaman yang dibusukkan/fermentasi, pupuk ini berfungsi sebagai
pemberi unsurunsur hara tanah yang dapat memperbaiki struktur tanah.
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari bagian-bagian tanaman
yang masih hijau dimana pupuk ini mempunyai perimbangan C/N yang
rendah dan dapat terurai cepat. Pupuk ini dapat menjadi penambah unsur
mikro (terutama nitrogen).

11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanfaatan limbah cangkang telur menjadi pupuk organik
merupakan langkah yang penting dilakukan dalam rangka mengurangi
dampak bencana banjir di musim hujan yang merupakan akibat dari
kotornya lingkungan. Pembuatan pupuk organic dengan memanfaatkan
limbah rumah tangga disekitar kita memberikan nilai lebih demi
kesehatan lingkungan disekitar atau di daerah kita menjadi lebih rapih
dan bersih.

B. Saran
Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada laporan ini maka kami
mohon kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
kesempurnaan kedepan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, V. (2020). Aplikasi pupuk organik cair Gracilaria gigas, cangkang telur
dan kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi sawi caisim
(Brassica juncea L.). Teknosains, 14(2), 219–225.
Gani, A., Widianti, S., & Sulastri, S. (2021). Analisis kandungan unsur hara makro
dan mikro pada pupuk kompos campuran kulit pisang dan cangkang
telur ayam. Jurnal Kimia Riset, 6(1), 8-19
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85737/Cara-Membuat-Pupuk-Organik-Dari-
Cangkang-Telur

13

Anda mungkin juga menyukai