Outline yang kami maksud ialah kata kunci dari setiap informasi yang anda
butuhkan. Outline ini akan membantu anda agar lebih focus mencarai referensi. Misalnya
salah satu informasi yang anda ingin cari ialah Tinjauan Tentang Praktek Inisiasi
Menyusu Dini, maka paling tidak outline yang dibuat sebagai berikut :
Pengertian IMD
Cara IMD
Manfaat IMD
Cakupan praktek IMD
Dst.
Outline tersebut di atas bisa dikemas dalam bentuk paragraph maupun sub sub
judul. Nah langkah selanjutnya silahkan temukan referensi sesuia dengan outline yang
sudah anda buat.
Gali informasi dari banyak sumber, jangan hanya berasal dari satu
sumber saja
Banyak mahasiswa, yang baru pertama kali menyusun karya tulis ilmiah terjebak
dengan istilah tinjauan pustaka, mereka menganggap bahwa tinjauan pustaka itu harus
bersumber dari buku, padahal buku dengan topiK-topik tertentu sangat sulit dijumpai.
Paraphrase merupakan salah satu proses yang harus anda lakukan saat pembuatan
tinjauan pustaka. Jika anda melewatkan proses ini, maka bisa dijamin karya yang anda
hasilkan akan dicap sebagai karya PLAGIAT dan bisa jadi akan berimplikasi hokum
dikemudian hari.
Sering melakukan klaim bahwa belum ada kajian sebelumnya yang membahas persoalan yang
sama tanpa membaca sebelumnya
Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan salinan yang sama persis dengan sumbernya tanpa adanya
penambahan.
1. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang di
inginkan oleh penulis atau pembicara (keraf,1983:3).
Mengambil referensi dari artikel lain kemudian dibaca dan dipahami lalu ditulis dengan
gaya bahasa sendiri.
Tahun adalah elemen yang juga wajib dalam setiap kutipan. Tahun yang dimaksud adalah
tahun publikasi atau tahun terbitnya bahan tersebut. Pada buku dan skripsi, biasanya tahun
terbit ditulis di sampul atau di halaman awal. Pada koran, majalah dan jurnal, biasanya tahun
terbit tercantum di pojok atas atau pojok bawah halaman. Pada artikel di internet, kita dapat
menemukan tahun posting artikel tersebut di atas atau di bawah artikel tersebut.
Tidak membedakan penulisan judul.
Judul sumber tidak wajib untuk disebut dalam kutipan dalam teks. Tapi jika ingin
menyebutkan judul sumber, kita tidak boleh menuliskannya biasa saja di tengah teks. Kita
harus membedakan penulisannya; umumnya adalah dengan memiringkan atau menggaris
bawahi judul tersebut.
Memasukkan alamat url web dalam teks.
Keberadaan internet yang cepat dan murah sangat memudahkan kita dalam mencari artikel,
ebook, dan jurnal untuk rujukan dan kutipan dalam tulisan kita. Namun kita tidak perlu,
bahkan tidak boleh, melampirkan alamat url dalam teks kita. Yan perlu dilampirkan dalam
teks hanyalah nama belakang penulis artikel dan tahunnya. Judul boleh disebut jika mau,
nomor halaman boleh ditambahkan jika mau, tapi alamat url web sama sekali tidak perlu
dicantumkan.
Tidak meyeragamkan format.
Di dunia akademik, terdapat beberapa format pengutipan yang berlaku secara internasional.
Mereka dikenal dengan istilah citation style. Masalahannya, banyak buku dan artikel yang
kita gunakan sebagai contoh seringkali memakai citation style yang berbeda. Dan karena
belum mengerti, atau memang karena tidak mau ambil pusing, kita biasanya meniru saja
mentah-mentah cara pengutipan yang berlainan itu. Akibatnya, format pengutipan dalam
tulisan kita menjadi tidak seragam.
Dalam satu tulisan, kadang kita menulis tahun dan halaman dengan format yang memakai
tanda koma (1999, 52); kadang kita menulisnya dengan format yang memakai tanda titik dua
(1999: 52). Kadang kita menulis judul dengan dimiringkan; dilain waktu kita menulisnya
dengan garis bawah. Ini merupakan suatu kesalahan. Dalam satu tulisan, kita hanya boleh
memakai salah satu format atau citation style saja. Belum lagi, menulis dengan format yang
tidak seragam membuat kita dicurigai melakukan plagiat.