Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 4 BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Dr. Reni Nur Eriyani, M.Pd.

Disusun Oleh :
Reza Nurrohman P (1501620014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
Soal
1. Mencari tata cara penulisan kutipan langsung dan tidak langsung
2. Tata cara menggunakan app mendeley
3. Cara menentukan topik jurnal yang tepat
4. Mencari ulasan buku
Jawaban
1. Mencari Tata Cara Penulisan Kutipan Langsung Dan Tidak Langsung
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika
ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan ke sumber
yang asli, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Sementara menurut KBBI, pengertian kutipan adalah pengambilan satu atau lebih dari karya
tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkuat argumen dalam tulisan sendiri. 
A. Cara Menulis Kutipan Langsung
Dalam menuliskan Tentunya menuliskan kutipan langsung dan tidak langsung berbeda.
Berikut ini beberapa langkah kutipan langsung yang bisa diterapkan:
 Jarak Spasi
Beri jarak spasi selebar 2,5 spasi antara teks asli dan teks kutipan. Cara ini bisa
dipakai apabila kutipan yang diambil berjumlah 4 baris atau lebih.

Perlu diperhatikan posisi teks kutipan harus berada di bawah teks asli yang Anda tulis
sendiri. Kutipan boleh ditulis dengan menggunakan tanda petik ataupun tidak.

Selain itu di dalam teks asli Anda juga perlu menuliskan format nama penulis.Cara ini
dilakukan bila kutipan yang diambil berjumlah 4 baris atau lebih.

Teks kutipan mesti berada di bawah teks asli yang kita tulis sendiri. Kutipan boleh
ditulis dengan menggunakan tanda petik ataupun tidak. Selain itu, di dalam teks asli,
kita mesti menuliskan format nama penulis (tahun terbit: halaman buku).  

Contoh: Seorang mahasiswa aytau peneliti yang hendak melakukan penelitian, mesti
mengetahui terlebih dahulu topik atau tema apa yang hendak dibahas dalam penelitian
yang dibuat. Menurut Patilima (2013:17) menyatakan sejumlah cara yang dapat
dilakukan untuk menentukan sebuah topik penelitian, yaitu: “Pada penentuan topik
penelitian, pusatkan perhatian dengan menggambarkan secara ringkas (maind
mapping), menyusun judul, dan mempertimbangkan apakah topik tersebut dapat
diteliti. Mahasiswa atau peneliti dapat mengawali dengan menyusun dua kata,
misalnya “penelitian mengenai…” tergantung kepada kita melanjutka kalimat
tersebut.”
 Menyatukan Teks Asli dan Kutipan
Langkah selanjutnya adalah menyatukan teks asli dan kutipan. Cara ini dilakukan jika
kutipan yang diambil hanya berjumlah dua baris. Caranya juga sama dengan
sebelumnya. Nama penulis yang dikutip, tanggal dan halaman buku yang dikutip
mesti dicantumkan sebelum kutipan.  

Contoh: Tombol navigasi sangat penting bagi blog seseorang. Menurut Sya’ban
(2010:197), navigasi adalah “…tombol yang digunakan oleh pembaca blog untuk
memudahkan mereka dalam mendapatkan berbagai informasi yang ada pada blog
Anda.”
 Menghilangkan Beberapa Kutipan dengan Menggunakan Tiga Tanda Titik (…)
Lain halnya jika Anda ingin mengutip kutipan yang hanya beberapa bagian kutipan
saja. Penggunaan tanda tiga tanda titik inilah solusinya.

Tiga tanda titik tersebut dapat dipakai di awal kutipan, tengah-tengah, maupun akhir
kutipan, tergantung bagian kutipan mana yang dihilangkan.

Contoh: “Tombol navigasi ini biasanya berada di atas header blog atau di bawah
header blog…”
 Menggunakan Tanda Titik Satu Baris Penuh
Jika Anda ingin mempersingkat kutipan, Anda bisa menggunakan tanda titik satu
baris penuh. Cara ini dipakai jika kutipan yang seharusnya dua baris, malah kita
kutips satu baris saja.

Adapun baris yang tidak dikutip diganti dengan tanda titik-titik yang panjang untuk
memenuhi baris yang kosong tersebut.

Contoh: “Pada penentuan topik penelitian, pusatkan perhatian dengan


menggambarkan secara ringkas (maind mapping), menyusun judul, dan
mempertimbangkan apakah topik tersebut dapat diteliti. Mahasiswa atau peneliti
dapat mengawali dengan menyusun dua kata, misalnya “penelitian mengenai…”
tergantung kepada kita melanjutkan kalimat tersebut.”
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
 Menyisipkan Kurawal [ ] dan/atau Tanda [sic!]
Anda juga dapat menyisipkan kurawal [ ] dan atau tanda [sic!]. Kurawal bisa
digunakan jika penulis ingin menambahkan keterangan pada kutipan yang dipakai.
Sementara tanda [sic!] dipakai jika ada bagian kutipan yang salah, entah itu salah
secara makna maupun secara penulisan.

Contoh: “Pada penentuan topik penelitian, pusatkan perhatian dengan


menggambarkan secara ringkas (maind mapping) [sic!], menyusun judul, dan
mempertimbangkan apakah topik tersebut dapat diteliti [atau tidak]. Mahasiswa atau
peneliti dapat mengawali dengan menyusun dua kata, misalnya “penelitian
mengenai…”[lalu, kalimat seterusnya diteruskan] tergantung kepada kita melanjutkan
kalimat tersebut.”
B. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa ada perbedaan penulisan antara kutipan langsung dan
tidak langsung. Yang jelas terlihat adalah kutipan tidak langsung sangatlah sederhana.
 Kutipan Ditulis Ulang Dengan Gaya Bahasa Sendiri
Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengambil dari sebuah referensi yang
ditulis oleh penulis karya ilmiah menggunakan gaya bahasa sendiri berdasarkan
pemahamannya sendiri. Pada penulisan kutipan tidak langsung tidak perlu penggunaan
tanda kutip. Adapun kutipan yang telah ditulis ulang tersebut tidak perlu diberi tanda kutip.  

Contoh: Teks Asli:


Tombol navigasi adalah tombol yang digunakan oleh pembaca blog untuk memudahkan
mereka dalam mendapatkan berbagai informasi yang ada pada blog Anda. (Teks Asli) Teks
Kutipan Tidak Langsung:

Tombol navigasi merupakan tombol yang berfungsi untuk mempermudah pembaca dalam
mencari informasi yang dibutuhkan di dalam sebuah blog. (teks kutipan tidak langsung).
 Diakhiri Dengan Nomor Kutipan dan Tidak Menggunakan Tanda Petik
Di poin sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa kutipan tidak langsung tidak perlu
menggunakan tanda petik di dalam kutipannya. Sebagai gantinya, kutipan tidak langsung
tersebut diganti dengan nomor kutipan yang menerangkan sumber dari kutipan tidak
langsung tersebut.  

Contoh: Tombol navigasi merupakan tombol yang berfungsi untuk mempermudah pembaca
dalam mencari informasi yang dibutuhkan di dalam sebuah blog¹. ¹Wahyu Sya’ban, Build
Your Blogger XML Template (Yogyakarta, Andi:2010), hlm 197.
 Jarak Spasi
Terkait spasi ada perbedaan jika Anda ingin mengutip kutipan yang kurang dari 4 baris dan
kurang dari 4 baris. Jika Anda ingin menuliskan kutipan lebih dari 4 baris, Anda bisa
memberikan jarak spasi 2,5. Jarak antar kutipan adalah satu spasi dan tidak boleh
dimiringkan.

Kutipan boleh menggunakan tanda petik atau tidak. Tak lupa sumber kutipan juga harus
ditulis dengan format nama penulis (tahun terbit:halaman buku).  

Contoh: Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan
luas. Raymond Williams dalam Keywords (1976:97) mengemukakan: “Penggunaan istilah
kebudayaan yang banyak dipakai dewasa ini. Pertama, mengenai perkembangan intelektual,
spiritual dan estetik individu, kelompok atau masyarakat.

Kedua, menangkap sejumlah aktivitas intelektual dan artistik seta produk-produknya (film,
kesenian, dan teater).

Ketiga, mengenai seluruh cara hidup, aktivitas, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang,
kelompok atau masyarakat.”

Sementara jika Anda ingin mengutip kutipan kurang dari 4 baris maka kutipan harus ditulis
dalam satu paragraf. Kemudian Anda bisa menggunakan tanda petik (“…”) untuk
membedakan kutipan dengan teks. Untuk jarak dengan teks adalah 2 spasi. Sama dengan di
atas, jangan lupa sertakan identitas pengarang, tahun terbit, dan halaman.

Contoh: Kelompok adalah sekumpulan manusia yang merupakan kesatuan dan memiliki
identitas, dimana identitas tersebut dapat berupa adat istiadat dan sistem norma yang
mengatur pola interaksi masyarakat manusia yang hidup di dalam masyarakat.

Selain itu pengertian kelompok menurut Homans (1950:76) mengatakan bahwa “kelompok
merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jangka waktu
tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga hal tersebut memberikan
kesempatan bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara langsung”.
 Kutipan dengan Beberapa Pengarang
Dalam menuliskan beberapa kutipan memang harus memncatumkan pengarang. Ada
perbedaand alam pencantuman pengarang, apalagi jika lebih dari satu. Jika menggunakan
referensi yang ditulis beberapa pengarang, maka kutipan ditulis dalam format nama-nama
pengarang, tahun terbit buku, dan letak halaman yang ditulis dalam satu kurungan.

Tanda titik koma “;” memisahkan setiap nama pengarang.   Contoh : …dalam pembangunan
ekonomi (Rahman, 1997 : 8; Anwar, 1979 : 10; Wirawan, 1989:12). Lain halnya ketika Anda
mengutip hanya dengan 2 Pengarang. Kutipan dengan format nama akhir dari kedua
pengarang. Jika lebih dari dua, maka Anda bisa menggunakan kata “dkk”.

Contoh : Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tentang suatu hal
(Sumardjan dan Koentjaraningrat, 1967:63). Dalam penulisan nama pengarang perlu
diperhatikan letak tulisan.

Kutipan dengan nama pengarang ditulis sesudah kutipan. Untuk menuliskan kutipan tidak
langsung, buat kalimat pengantar yang sesuai dengan topik kutipan yang Anda ambil.
Kemudian tulis nama akhir pengarang, tahun terbit, titik dua dan nomor halaman di dalam
kurung.

Contoh : Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa amoniak dikirimkan secara kontinu untuk
memenuhi keperluan PT. Petro Kimia, dan diekspor ke Filipina, India, Thailand, Korsel, dan
Jepang (Subandi, 1987:40).
2. Tata Cara menggunakan App Mendeley
1) Download Mendeley
2) Membuka Mendeley
3) Menghubungkan ke Word
4) Kembali ke Mendeley
5) Membuat Folder
6) Drag File
7) Cek Kelengkapan File pada PDF
8) Tulis Sitasi Secara Otomatis
9) Cari Menu View
10) Menuliskan Jurnal
11) Cek Lokasi Meletakkan Hasil Download Jurnal
12) Sisipkan Sitasi
13) Membuat Daftar Pustaka.

3. Cara Menentukan Topik Jurnal Yang Tepat


a. Ketahui Kriteria Topik Penelitian
 Pertama, topik yang dibuat harus sesuai dengan bidang yang kamu tekuni.
 Kedua, topik yang diangkat setidaknya harus mempunyai nilai manfaat baik itu untuk
bidang studi yang ditekuni oleh peneliti maupun untuk masyarakat luas.
 Ketiga, topik yang diambil termasuk topik yang baru dan tidak ada unsur plagiasi dari
topik penelitian sebelumnya.
 Keempat, suatu topik yang dipilih akan lebih baik bila masuk dalam jangkauan
peneliti.

b. Mulai Tentukan Topik Dengan Brainstorming.


 Membaca literatur yang berhubungan dengan bidang studi
 Mengamati hal-hal yang menjadi topik hangat yang diperbincangkan
 Berdiskusi dengan teman
 Berdiskusi dengan dosen pembimbing.
c. Mulai Mendalami Topik Penelitian
Untuk lebih mempermudah proses ini, penulis dapat mendalami topik lebih spesifik
dengan mencari lebih banyak sumber yang berhubungan dengan topik tersebut. 
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah topik yang penulis pilih mempunyai
dukungan sumber-sumber yang memadahi atau tidak.

d. Buat Topik Yang Lebih Spesifik


Tahapan ini sangat berguna untuk membuat topik yang bersifat umum menjadi lebih
diruncingkan sekaligus menentukan subjek penelitian.

e. Jadikan Topik Sebagai Pertanyaan


Setelah topik yang lebih spesifik didapatkan, cobalah untuk mengubah topik tersebut
menjadi sebuah pertanyaan untuk lebih memudahkan proses pengerjaan dan pencarian
referensi.

f. Buat Outline Dan Riset Lebih Dalam


Jika seluruh tahapan di atas sudah dilakukan menandakan jika penulis sudah memegang
topik penelitian yang harus mulai penulis kembangkan menjadi tulisan. Dari pertanyaan
yang sudah dibuat di tahapan sebelumnya, cobalah untuk menuliskan satu atau dua
kalimat singkat yang akan menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut.

4. Mencari Ulasan Buku


Judul : Feminisme Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospeknya di Indonesia
Penulis : Etin Anwar
Penerjemah : Nina Nurmila
Penyunting : Ahmad Baiquni
Perancang sampul : Andreas Kusumahadi
Pemeriksa aksara : Fitriana & Dwi Kurniawati
Penata aksara : Nuruzzaman
Cetakan Pertama : Juni 2021
Penerbit : Mizan
Seberapa jauh dan dalam pemahaman kita soal feminisme? Sebanyak apa pula
pengetahuan kita soal feminisme dan Islam? Topik ini memang bukan topik yang
mudah untuk dibahas dan dipahami dalam waktu singkat. Bahkan mungkin di antara
kita masih ada yang kebingungan mencari rekomendasi buku atau referensi yang tepat
untuk memulai memahami feminisme dan Islam.
Buku yang satu ini bisa jadi rujukan yang tepat bagi siapa saja yang ingin mendapat
pemahaman dan pemaparan jelas dan detail soal feminisme dan Islam. Feminisme
Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospeknya di Indonesia ditulis oleh Etin Anwar,
seorang pakar kajian sosial Islam. Buku yang dibuka dengan kalimat "Untuk
perempuan dan laki-laki pencinta keadilan dan kemanusiaan" ini memuat 5 bab,
antara lain:
1. Pembentukan Zaman Emansipasi: Batu Loncatan Menuju Kesetaraan Gender
2. Zaman Asosiasi dan Politik Emansipasi
3. Politik Gender pada Zaman Pembangunan: Pembentukan Negara dan Keseteraan
Feminis
4. Melahirkan Kesetaraan pada Zaman Integrasi: Menjadikan Islam sebagai Kerangka
Kerja Etis bagi Emansipasi
5. Zaman Penyebaran dan Wacana Feminisme Islam
Feminisme Islam menawarkan wawasan baru tentang perubahan hubungan antara
Islam dan feminisme di era kolonial pada 1900-an hingga awal 1990-an di Indonesia.
Menggunakan pendekatan genealogis, Etin Anwar mengkaji pertemuan antara Islam
dan feminisme serta upaya untuk menemukan kembali egalitarianisme dalam tradisi
Islam, sebuah konsep yagn telah dituntukkan oleh sistem gender hierarkis. Buku ini
juga menyusu pertemuan perempuan Muslim dengan Islam dan feminisme ke dalam
lima zaman: emansipasi, asosiasi, pembangunan, integrasi, dan penyebaran.
Buku ini menawarkan wacana tentang apa artinya menjadi seorang perempuan
Muslim dalam konteks kolonialisme dan postkolonialisme di Indonesia, dan
bagaimana meereka memperjuangkan kesetaraan dalam jalur-jalur perjumpaan
mengenai keadilan gender antara yang lokal dan yang global, kekuatan budaya asli
dan asing mengenai peran gender, ideologi negara, dan penekanan agama tentang
aturan gender, serta argumen sekuler/feminis dan Islam mengenai kesetaraan.
"Saya memosisikan buku saya ini sebagai karya penelitian genealogi untuk
menunjukkan bagaimana hubungan antara Islam dan feminisme berubah; merekam
proses wacana tentang bagaimana feminisme Islam muncul; menemukan berbagai
tempat yang mendukung kemunculan feminisme Islam; dan menelaah bentuk-bentuk
wacana tentang dukungan feminis Islam terhadap kesetaraan pada awal 1990-an.
Studi-studi tentang perempuan dan Islam di Indonesia relevan untuk ditelaah sejauh
studi-studi tersebut membantu fokus buku ini." (hlm. 11)
Di bagian Pendahuluan, penulis memaparkan lingkup hingga tujuan penulisan buku
ini. Sebagai sebuah karya penelitian, buku ini memuat pemaparan yang runtut dan
penting soal titik temu antara Islam dan Feminisme. Memahami kesenjangan gender,
dinamika perjumpaan antara Islam dan feminisme, hingga bagaimana feminisme
Islam di Indonesia muncul dan bertumbuh kembang sejak tahun 1900-an hingga awal
1990-an, semua ada di buku ini.
Setiap bab buku ini disertai dengan kesimpulan. Sehingga memudahkan kita untuk
memahami intisari setiap topik dan pembahasan di masing-masing babnya.
Membincangkan perempuan dan gerakan kesetaraan gender memang bukan hal
mudah. Meskipun begitu, dengan menelaah sejumlah studi dan referensi yang tepat,
kita bisa mendapatkan pemahaman yang berimbang dan sangat membuka wawasan
kita.
"Karya ini menunjukkan bagaimana analisis-konseptual komparatif tentang
kesetaraan spiritual antara laki-laki dan perempuan dalam Islam berpadu dengan
tuntutan sekunder dan feminis akan kesetaraan gender di ranah pribadi dan publik."
(hlm. 17)
Isu yang begitu kompleks dibahas dengan sangat runtut disertai dengan sumber
kepustakaan yang lengkap, ada banyak hal menarik terkait feminisme dan
pertemuannya dengan dunia Islam yang bisa kita temui. Ada baiknya kita membaca
setiap bab dan topik dengan perlahan agar bisa mencernanya dengan lebih mudah.
Bagi yang ingin memahami dan belajar lebih banyak soal sejarah perubahan
transformatif yang terjadi sejak awal munculnya peningkatan kesadaran aktivitas
perempuan selama zaman kolonialisme hingga masa setelah kolonialisme ketika
Islam dan feminisme mulai menyatu, buku ini bisa jadi rujukan yang tepat. Bagi yang
masih awam dengan isu-isu feminisme, buku ini pun bisa jadi "pintu pertama" yang
dapat kita buka untuk membawa kita ke ranah dunia pengetahuan yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai