Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS

MADRASAH TSANAWIYAH MIFTAH ASSA’ADAH

Menulis sebuah karya tulis ilmiah bisa dibilang susah-susah gampang. Karya tulis ilmiah
terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup. Menulis sebuah karya ilmiah haruslah sistematis, yang
paling penting kamu harus mengetahui masalah apa yang ingin kamu tulis dan bagaimana cara
menyelesaikan masalah tersebut.

Dengan begitu, kamu tidak akan bingung selama penulisan karya ilmiah. Ketika menulis
karya ilmiah, kamu juga harus seobjektif mungkin, karena karya ilmiah dibuat bukan
berdasarkan emosi sang penulis.

Ketika menulis karya ilmiah, latar belakang merupakan komponen yang penting. Latar
belakang diperlukan ketika kamu ingin menulis makalah, jurnal, skripsi, bahkan proposal.
Dengan menuliskan latar belakang yang kuat, karya tulis ilmiah mu akan lebih kompeten dan
tidak mudah terbantahkan. Lalu, apa yang dimaksud dengan latar belakang? Bagaimana cara
menulis latar belakang yang baik? Simak tulisan berikut ya!

PENGERTIAN LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut Dr Ratna Puspitasari, M.Pd. dalam karyanya berjudul LATAR BELAKANG


PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN menyatakan bahwa latar belakang masalah adalah
informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang
menarik untuk di teliti.

Latar belakang masalah adalah bagian yang menjelaskan topik penelitian yang ingin kamu bahas
dan mengapa kamu memilih topik itu. Contohnya, dalam membuat makalah kamu harus
menjelaskan mengapa kamu harus membuat karya ilmiah itu.

Isi latar belakang masalah

Secara garis besar, isi dari latar belakang dalam karya tulis ilmiah adalah :

1. Data atau fakta yang ada

Hal ini akan menjadi acuan dalam penulisan latar belakang. Dengan data atau fakta yang kamu
peroleh, kamu harus menjabarkan masalah apa yang akan kamu bahas. Tentu saja data ini
nantinya akan dibandingkan dengan teori-teori yang ada atau standar keilmuan. Jika berbeda,
disitulah letak permasalahannya.

2. Analisis

Berisi analisis terhadap permasalahan yang ada sampai jelas.

3. Mengapa harus diteliti?


Dari analisis tersebut seharusnya bisa menghasilkan sebuah kesimpulan awal mengapa proyek
tersebut bisa dan harus diteliti lagi?

isi latar belakang masalah adalah sebuah informasi tentang suatu masalah dan atau peluang yang
dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian, termasuk hal-hal yang
melatarbelakanginya

Komponen latar belakang masalah

Dalam menuliskan latar belakang, ada beberapa komponen yang harus dipenuhi oleh penulis.
Berikut adalah beberapa komponen dari latar belakang yaitu:

1. Menuliskan bidang atau permasalahan yang diminati dengan jelas


2. Menetapkan konteks dengan memberikan tulisan singkat dari bahan literatur terdahulu yang
penulis pilih. Namun, harus dipastikan untuk memilih literatur yang sesuai dengan permasalahan
yang akan kamu bahas.
3. Tuliskan hipotesis dari masalah yang kamu bahas dalam latar belakang.
4. Alasan dalam memilih permasalahan atau topik penelitian.

Contoh Latar belakang makalah

Judul: Pemanfaatan Internet untuk Transaksi Jual Beli

Perkembangan teknologi dan internet sudah semakin canggih. Dengan adanya internet,
hampir semua aktivitas bisa dilakukan, seperti bercengkrama dengan teman yang ada di benua
lain, memesan taksi, hingga melakukan jual beli. Tidak hanya jual beli antar kota saja, namun
bisa sampai mencakup antar negara dengan cara yang mudah dan biaya yang murah.

Dengan begitu, tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang turut menawarkan berbagai


produk dan jasanya lewat internet. Mulai dari menyediakan jasa pengiriman barang, kebutuhan
sandang pangan, dan sebagainya. Ketika sebuah barang atau jasa sudah dipasarkan melalui
internet, maka semua pengguna internet di dunia bisa melihat produk tersebut.

Dalam melakukan transaksi jual beli ini, sudah ada platform yang bernama E-Commerce.
Di Indonesia sendiri, E-Commerce sudah merebak sejak tahun 2010. Bahkan, Indonesia telah
dinobatkan sebagai negara dengan adopsi E-Commerce tertinggi di dunia pada tahun 2019.

Pengguna internet mulai dari usia 16-65 tahun pernah bertransaksi melalui E-Commerce.
Hingga saat ini, sudah banyak sekali pilihan E-Commerce di Indonesia, mulai dari Bukalapak,
Shopee, Tokopedia, Lazada. Dsb. Bertransaksi melalui E-Commerce jadi lebih mudah bagi
kedua belah pihak, pihak pembeli maupun penjual.

Dengan adanya E-Commerce, para penjual tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak
seperti yang biaya sewa toko, pegawai, dll. Dari sisi pembeli, pembeli tidak perlu repot-repot
datang ke toko untuk berbelanja. Melalui E-Commerce, transaksi jual beli menjadi lebih mudah
dan cepat untuk para pengguna internet di seluruh dunia.

Pengertian Batasan Masalah

Secara umum, batasan masalah adalah ruang lingkup masalah yang ingin dibatasi oleh
peneliti yang disebabkan masalah yang terlalu luas atau lebar yang bisa mengakibatkan
penelitian itu tidak bisa fokus. Oleh karena itu, batasan diperlukan supaya penelitian bisa
memberikan hasil yang tepat.

Biasanya Batasan masalah berbentuk pertanyaan sebagai acuan dasar dalam pembuatan sebuah
karya tulis

Contoh Judul Karya Tulis : PERAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN

Batasan Masalahnya :

1. Bagaimana cara guru dalam menggunakan teknologi sebagai alat bantu Pendidikan ?
2. Bagaimana cara belajar siswa menggunakan teknologi dalam pembelajaran ?

Fungsi Batasan Masalah

Adapun fungsi batasan masalah, selain berperan untuk membuat fokus pada satu
persoalan, juga membantu dalam mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, membatasi
jangkauan proses yang dibahas, menjadi gambaran terkait hal yang hendak diteliti, diuji dan di
temukan problem solvingnya. Sekaligus sebagai bentuk dari memfokuskan pembahasan.

Tujuan Pembahsan

Secara global tujuan pembahasan merupakan jawaban sekaligus kunci inti dari sebuah karya tulis
yang akan dibuat. Tujuan pembahasan adalah jawaban dari Batasan masalah yang dibuat

DAFTAR ISI

Daftar isi (bahasa Inggris: table of contents, disingkat TOC) adalah suatu daftar, biasanya
ditemukan pada halaman sebelum dimulainya sebuah karya tulis, yang berisi judul bab atau
bagian karya tersebut beserta deskripsi singkatnya, yang dilengkapi dengan nomor halaman awal
bab terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka adalah daftar rujukan dari semua kutipan yang digunakan di dalam karya ilmiah.
Rujukan yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka bersumber dari buku, makalah, artikel di
majalah atau koran. Dalam karya ilmiah, daftar pustaka terletak setelah bagian penutup.
Tujuan penulisan daftar pustaka yaitu sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah penulis
terhadap pengutipan pernyataan atau pendapat orang lain di dalam karya ilmiah yang dibuatnya.
Penulisan daftar pustaka memiliki aturan-aturan tertentu.[1] Permasalahan yang umum terjadi di
dalam penulisan daftar pustaka ialah kesalahan dalam cara menulis nama penulis karya ilmiah.

Daftar pustaka memuat keterangan dari sumber rujukan yang meliputi nama penulis, tahun
terbitan, judul karya ilmiah, kota penerbit, dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka tidak
mencantumkan gelar yang dimiliki penulis. Daftar pustaka disusun sesuai urutan alfabet dari
nama belakang masing-masing penulis. Penulisan daftar pustaka tidak memakai penomoran.

Fungsi daftar pustaka

Berikut ini beberapa fungsi penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah:

1. Untuk memperkuat argumen dalam karya ilmiah.


2. Menghindari tuduhan plagiasi.
3. Menghargai penulis yang karyanya yang dijadikan acuan dalam penulisan karya ilmiah.
4. Memudahkan peninjauan ulang terhadap sumber rujukan jika hendak dilakukan koreksi atas isi
tulisan.
5. Membantu pembaca untuk lebih memahami sumber kutipan yang tercantum dalam karya ilmiah.

Cara menulis daftar pustaka

Secara umum, daftar pustaka ditulis menggunakan urutan berikut ini:

1. Nama penulis

Nama penulis dicantumkan paling awal. Penulisannya dimulai dari nama belakang/nama
keluarga, lalu diikuti tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama tengah (jika ada) dan nama
belakang penulis.

2. Tahun terbit

Setelah nama penulis, hal selanjutnya yang perlu dicantumkan adalah tahun terbit tulisan. Tahun
terbit buku dapat dilihat di halaman awal setelah halaman judul. Sementara itu, tahun terbit
artikel jurnal dan makalah biasanya tercantum pada header di bagian atas.

3. Judul buku atau artikel yang dirujuk

Unsur selanjutnya yaitu judul tulisan. Tuliskan judul secara lengkap sesuai dengan yang tertera
pada sumber, baik berupa buku, artikel jurnal, makalah, atau sumber-sumber lainnya.

4. Nama penerbit

Setelah mencantumkan judul tulisan, cantumkan juga pihak yang menerbitkan tulisan tersebut.
Nama penerbit buku biasanya tertulis di sampul depan, belakang, atau di halaman yang sama
dengan informasi tahun terbit. Jika sumber yang digunakan adalah artikel jurnal, tuliskan nama
jurnal yang memuat artikel tersebut.

5. Tempat terbit/keterangan terbitan

Bagian terakhir dari penulisan daftar pustaka adalah keterangan penerbitan. Keterangan ini dapat
berupa tempat terbit maupun keterangan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai