Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

KKN-PPL ANGKATAN 23 UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Disusun oleh.

TIM KKN-PPL UNM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Cover depan/ sampul
Cover makalah/laporan/Karya Tulis Ilmiah merupakan tampilan pertama yang akan dilihat
sebelum beranjak ke isi dan yang lainnya. Untuk itu cover makalah merupakan informasi utama
yang berkaitan dengan penulisan, baik judul, nama penulis. Identitas, dan hal lain yang
diperlukan.
Fungsi cover (halaman sampul) agar memungkinkan pembaca lain untuk mengidentifikasi
pekerjaan y secara sekilas, tetapi juga dapat membantu tugas Anda terlihat lebih rapi dan lebih
profesional.
Secara umum cover makalah menjadi salah satu etika yang tidak boleh dilewatkan dalam
penulisan, baik makalah maupun karya ilmiah yang lainnya. Makalah akan dinilai kurang etis
ketika tidak memiliki cover, meski isi makalah tersebut sangat baik. Dalam fungsi ini cover
makalah adalah untuk kerapihan dari sebuah pekerjaan yang telah dilakukan.
Dalam pembuatan cover/ sampul karya tulis ilmiah perlu diperhatikan yang pertama
adalah berisikan informasi penting seperti Judul, Tujuan pembuatan KTI, Logo, Nama penulis,
identitas lembaga, kabupaten/kota, provinsi dan tahun pembuatan dari karya tulis. Yang kedua
adalah layout yang digunakan adalah 4x3x3x3.
Komponen dalam sampul (format ada dilampiran)
1. Judul KTI
2. Tujuan KTI
3. Logo institusi
4. Data penyusun
5. Identitas lembaga
6. Kabupaten/ kota
7. Provinsi
8. Tahun pembuatan
2. Lembar pengesahan
Lembar pengesahan merupakan salah satu hal penting dalam penulisan laporan penelitian
hingga laporan kegiatan. Lembar ini digunakan untuk menunjukkan legalitas atau disahkan
tidaknya penelitian atau kegiatan yang kalian lakukan.Sah tidaknya penelitian menjadi hal
penting tentunya mengingat pengaruhnya pada kredibilitas suatu penelitian.
Kredibilitas berarti dapat memberikan kepercayaan atau keyakinan kepada pembaca
bahwa kegiatan atau penelitian yang akan atau sedang dibuat sudah disahkan dan disetujui oleh
pihak-pihak tertentu.
Selain itu lembar pengesahan juga berfungsi untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa
karya yang ditulis merupakan karya orisinil peneliti (untuk penelitian) serta memenuhi unsur-
unsur legal yang tentunya sesuai dengan standar institusi terkait.
Lembar pengesahan juga dapat menunjukkan kepada pembaca bahwa laporan penelitian
yang kalian buat merupakan tulisan yang sudah diperiksa, merupakan hasil penelitian yang
didapat melalui proses bimbingan yang panjang dengan pihak kompeten sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Lembar pengesahan juga sangat membantu bagi kalian yang ingin mengajukan penelitian
pada kompetisi karya tulis ilmiah. Persetujuan dari berbagai pihak penting dapat menjadi
rekomendasi sehingga dapat memudahkan kalian saat mengikuti ajang kompetisi karya ilmiah
nantinya.
Komponen dalam lembar pengesahan ( Format ada dilampiran)
1. Tulisan Lembar Pengesahan
2. Judul Karya Tulis
3. Tujuan Penyusunan
4. Nama Penyusun
5. Hari dan Tanggal pertama penyusunan sampai tanggal terakhir penyusunan
6. Hari dan Tanggal pengajuan KTI lengkap
7. Tanda tangan mentor
8. Tanda tangan ketua tim penyusun
9. Mengetahui kepala sekolah
3. Lembar Orisinalitas
Orisinalitas adalah aspek dari karya yang diciptakan sebagai karya baru, dan dengan
demikian dapat dibedakan dari reproduksi, klon, pemalsuan, atau karya turunan. Ini adalah karya
yang dibuat dengan gaya dan substansi yang unik.
Dalam Lembar Orisinalitas terdapat pernyataan dari ketua tim bahwa karya tulis ilmiah
yang telah disusun oleh kelompoknya merupakan karya asli dari kelompoknya tanpa ada suatu
plagiarism didalamnya, dengan menggunakan materai 5 ribu/ atau stempel KKNPPL angkatan
23 universitas negeri makassar sebagai gantinya.
4. Kata pengantar
Kata pengantar merupakan salah satu bagian awal (pendahuluan) dari sebuah karya ilmiah.
Umumnya, di dalam kata pengantar ini penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih
kepada pihak yang telah membantunya menyelesaikan karya tersebut. Selain itu tak jarang juga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan karya tulis yang
akan dibuat selanjutnya.
Berhubung kata pengantar dalam sebuah karya tulis ilmiah itu umumnya hanya 1 halaman,
maka kamu perlu menyesuaikan isinya supaya tidak terlalu panjang dan lebih bermakna ketika
dibaca. Ada pun caranya, kamu perlu memperhatikan beberapa poin berikut ini:
1. Bagian Pembuka
Pada bagian pembuka, kata pengantar umumnya terdiri dari ucapan syukur serta terima
kasih dari penulis. Ucapan syukur dan terima kasih tersebut ditujukan oleh penulis kepada Tuhan
serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan karya tulis tersebut
2. Penyampaian Isi
Kata pengantar juga memiliki bagian isi nih teman-teman. Nah, di bagian isi itu tuh
sebuah kata pengantar menyampaikan sedikit tentang informasi karya tulisnya. Misal, kata
pengantar dalam karya tulis ilmiah yang karya tulisnya berupa makalah penelitian, berarti isinya
berupa penyampaian gambaran umum dari makalah tersebut
3. Bagian Penutup
bagian penutup dari kata pengantar ini biasanya sih penulis menyampaikan permohonan
maaf serta permintaan kritik dan saran yang membangun. Permohonan maaf ini ditujukan ke
pembaca karena penulis merasa jika karya tulis yang nantinya dibaca itu ternyata di bawah
ekspektasi pembacanya. Lalu, penulis meminta kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki karya tulis selanjutnya yang akan dibuat. Tidak lupa pada bagian akhir dituliskan
tempat dan tanggal penyusunan karya tulis beserta nama penulis/penyusunnya.
5. Daftar isi
Dalam membuat daftar isi makalah, tidak terlalu sulit. Namun harus tetap dikerjakan
secara teliti agar tidak terjadi kesalahan. Membuat daftar isi juga dapat menjadi mudah jika
dilakukan dengan menggunakan Ms. Word. Bagian yang terpenting adalah harus mengetahui
kerangka atau susunan dari makalah. Anda hanya perlu membuat kerangka dengan menulis
judul, bab, sub bab kemudian tidak lupa melakukan pengaturan. Sehingga daftar isi dengan
mudah dibuat secara otomatis. Untuk format penysunan daftar isi terdapat dilampiran.
6. BAB I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang dilakukan. Ada
banyak poin penting yang dipaparkan dalan pendahuluan. Yaitu, Latar belakang masalah yang
menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai judul utama dalam KTI tersebut.
Menceritakan latar belakang masalah yang diambil menjadi poin penting. Sehingga, dalam
pengambilan solusi dalam pelitian tersebut terarah.Selain itu terdapat tujuan dari permasalahan
yang dilakukan yang umumnya berupa solusi terkait permasalahan yang diangkat dalam karya
ilmiah tersebut.
Dengan adanya tujuan tersebut artinya KTI tersebut. Terdapat batasan yang harus
dikerjakan yang menjaganya tidak keluar dari inti utama dalam penelitian yang dilakukan.
Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait penelitian yang
akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan memilih topik, uraian singkat terkait masalah yang
diambil, pembahasan terkait ruang lingkup, dan solusi yang diberikan.
Komponen yang harus ada dalam BAB I
1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
b. Bagi masyarakat
c. Bagi pemerintah
7. BAB II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir
pada bagian bab II adalah penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka. Di sini Anda bisa
menuliskan referensi apa saja yang Anda gunakan untuk menunjang penelitian Anda. Landasan
teori juga harus ditulis secara terstruktur sesuai dengan tahapan pembahasan penelitian.
selain tinjauan pustaka, dalam bab dua juga ada kerangka pikir dan hipotesis atau dugaan
sementara. Kerangka pemikiran adalah sintesis literatur peneliti tentang cara menjelaskan suatu
fenomena yang telah terjadi dengan langkah memetakan tindakan yang diperlukan dalam studi
riset yang diberikan pengetahuan sebelumnya tentang sudut pandang peneliti lain dan
pengamatannya pada subjek penelitian.
Cara membuat kerangka berpikir
1. Membuat Variabel
Cara pertama tentu saja Anda terlebih dahulu menentukan variabel apa yang akan diangkat. Jika
bingung bagaimana cara menentukan variabel Anda cukup lihat judul yang dibuat. Bisa juga
melihat topic yang akan diangkat. Kemudian dari hal tersebut, barulah ditentukan variable-
variabel bisa ditentukan.
2. Mengumpulkan Referensi
Cara selanjutnya adalah mengumpulkan referensi. Referensi banyak membantu penulis dalam
mendapatkan ide, gagasan, dan membukakan perspektif. Dari sisi sudut pandang pun akan lebih
luas. Pilih referensi yang relevan dengan topic atau tema yang diangkat. Bentuk Referensi bisa
berupa hasil penelitian seperti jurnal atau karya ilmiah. Bisa juga berbentuk buku bacaan.
Termasuk buku kamus, atau hasil skripsi, tesis, berita di televisi atau di surat kabar.
3. Mendeskripsikan Penelitian
Adapun langkah lain, yaitu melakukan deskripsi teori. Teori dapat diambil dari sumber referensi
yang sudah dikumpulkan. Karena konteksnya adalah penelitian, maka deskripsi memperhatikan
pemilihan bahasa. Pilih bahasa yang baku, baik dan benar. Karena diperuntukan untuk kalangan
akademik, maka bahasa bisa menggunakan bahasa ilmiah.
Akan berbeda cerita jika kerangka berfikir digunakan untuk penulisan buku popular. Maka
penggunaan bahasa bisa menyesuai segmentasi pasar. Jika segmentasi pasar adalah orang-orang
muda, maka Anda bisa menggunakan bahasa gaul, bahasa non formal. Berlaku sebaliknya. Jika
segmentasinya adalah lembaga pendidikan, maka penggunaan bahasa juga menggunakan bahasa
baku.
4. Pembahasan Teori Berdasarkan Hasil Penelitian
Di pembahasan teori, Anda dituntut jeli dan analitis. Karena Anda tidak sekedar menuliskan
teori-teori dari berbagai hasil referensi. Tetapi Anda juga perlu melakukan analisis secara
mendalam. Dimana teori yang diambil cukup garis besar dan benang merahnya saja. Apakah ada
keterkaitan atau tidak.
Jika semuanya dianggap cukup, langkah selanjutnya Anda bisa melakukan analisis serta
komparasi. Misalnya, anda bisa membandingkan teori satu dengan yang lain. Kemudian anda
bisa melakukan analisis komparatif tentang teori dari hasil penelitian
5. Membuat Kesimpulan
Dari hasil analisis selesai, selanjutnya membuat kesimpulan. Kesimpulan ditulis menggunakan
bahasa yang mudah dipahami, singkat dan jelas. Hindari penjabaran yang bertele-tele. Dalam
penelitian, ada yang disebut kesimpulan sementara, nah kesimpulan sementara inilah yang
nantinya diperlukan pengujian.
6. Kerangka Berpikir
Di dalam membuat kesimpulan sementara, terdapat hubungan antar variabel, hubungan antar
variable inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai kerangka berpikir. Dimana kerangka
berpikir inilah yang mengarahkan peneliti untuk membuat skema. Setidaknya ada dua skema
yang dapat Anda gunakan, yaitu asosiatif dan komparatif.
Sedangkan untuk Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian.
8. BAB III Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-
metode yang digunakan dalam penelitian.
Komponen yang terdapat dalam BAB Metodologi
1. Jenis penelitian (contoh: kualitatif, kuantitatif dan sebagainya)
2. Tempat dan waktu penelitian (Penjelasan secara deskriptif mengenai tempat dan waktu
penelitian)
3. Metode penelitian (kuantitatif: survey atau eksperimen. Kualitatif : phenomenological research,
grounded theory, Ethnography, Case studi dan lain-lain. Metode penelitian deskriptif: prosedur
penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki dengan gambaran subyek atau objek yang
digunakan berupa orang,lembaga, masyarakat dan yang lainnya. Metode Penelitian
pengembangan atau biasa juga disebut R&D).
4. Subyek Penelitian (Menurut Suharsimi Arikunto (2010) subjek penelitian adalah batasan
penelitian di mana peneliti bisa menentukannya dengan benda, hal atau orang untuk melekatnya
variabel penelitian.)
5. Tahapan Penelitian, contoh tahapan penelitian sebagai berikut:
1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian
2. Membuat Outline/Kerangka Penelitian
3. Mengumpulkan Bahan
4. Survei Lapangan
5. Membangun Bibliografi
6. Menyusun Hipotesis
7. Menyusun Rancangan Penelitian
8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan
9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori
6. Teknik Pengumpulan Data
Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan untuk penelitian
kuantitaif:
1. Survey dan Kuesioner
Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner sebagai instrument penelitian.
Teknik ini merupakan salah satu wadah efektif dan efisien utnuk mengumpulkan data secara
numerik.
2. Dataset Statistik
Dataset yang digunakan biasanya dikumpulkan oleh pikah ketiga yang memiliki otoritas. Peneliti
tidak perlu menyebar kuesioner dan hanya mengakses dataset hasil survey lembaga lain terkait
permasalahan yang diteliti.
3. Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan data menggunakan informan yang diberikan sejumlah
pertanyaan untuk kepentingan penelitian. Penelitian kuantitatif menggunakan wawancara dengan
bentuk terstruktur.
4. Observasi
Observasi melibatkan beberapa indera peneliti, terutama penglihatan dan pendengaran untuk
menagkap fenomena yang dapat dijadikan data penelitian.
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif
Sementara itu, berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang kerap kali digunakan
dalam penelitian kualitatif:
1. Teknik Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara yang
mendalam. Proses wawancara dilakukan dengan bertatap muka, kemudia mengajukan
pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti menggali lebih dalam informasi yang diberikan oleh
informan.
2. Observasi
Seperti penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif observasi juga menggunakan indera
peneliti. Informasi yang diperoleh saat observasi adalahtempat, pelaku, waktu, dan peristiwa.
3. Studi Dokumen
Dokumen merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi penelitian. Dokumen dapat
berupa sumber tertulis, film, dan gambar.
4. Teknik Triangulasi
Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan menggunakan suatu
metode yang sama. Peneliti dapat melakukan observasi, wawancara mendalam, atau
dokumentasi sebagai sumber data.
7. Pengolahan Data
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan data adalah:
1. Variabel
2. Skala pengukuran (Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, Skala Ratio)
3. Tipe skala (Skala Likert, Skala Guttman, Semantic Differensial, Rating Scale)
4. Instrumen penelitian
5. Validitas dan Reliabilitas instrumen.
Tahap-tahap pengolahan data, pada umumnya adalah:
1. Pemeriksaan/Validitas data lapangan
2. Pengkodean
3. Pemasukan data (entry data)
4. Pengolahan Data
5.Hasil Pengolahan Data à analisis data
8. Penyajian Data (Tabel, Diagram, dan lain sebagainya)
9. BAB IV Hasil dan Pembahasan
Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian yang
dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian inti
pembahasan dalam karya tulis ilmiah diuraikan terkait landasan teori yang mendukung penelitian
yang dilakukan.
Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan bidang studi
yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa membuat landasan teori baru
jika benar-benar studi penelitian dalan karya tulis ilmiah merupakan studi yang unik dan
menarik.
Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan pokok-pokok
yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini menggunakan rumus khusus
atau berupa kuesioner studi lapangan perlu dipaparkan dengan jelas. Sehingga, data yang akan
ditampilkan dalam studi penelitian ini jelas dan gamblang.
10. BAB V Penutup
Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis ilmiah
yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi solusi terhadap
permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu loncatan awal untuk penelitian lanjutan pun
harus dipaparkan.
Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian ini juga perlu
memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah tersebut.
Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis ilmiah yang
mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda. Pada bagian terdapat
kesimpulan, dan saran. Pada bagian kesimpulan, berisi tentang kesimpulan penelitian. Biasanya
jawaban dari rumusan masalah.
11. Daftar Pustka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi
rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya ketika Anda ingin menulis karya ilmiah yang
bisa berupa artikel, makalah, atau presentasi Anda harus membuat daftar pustaka atau mudahnya
itu harus mencantumkan sumber rujukan penelitian.
Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah atau bahkan
tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks.
12. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan foto bukti semua kegiatan yang telah dilakukan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah
13. Lampiran-lampiran
a. Angket (Jika ada)
b. Teks/ Naskah Wawancara (Jika ada)
c. RPP atau Perangkat Pembelajaran (Jika ada)
d. Instrumen (Jika ada)
14. Logbook/ catatan selama menyusun KTI
B. ATURAN PENULISAN
1. Font, spasi dan ukuran kertas
Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi, dan
ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah
diketik dengan aturan: Kertas A4, jenis font Times New Roman, Ukuran font 12 px, dan Spasi
1.5
2. Ukuran Margins
Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Untuk ukuran
margins ini adalah sebagai berikut:
Top (atas) = 3 cm
Bottom (bawah) = 3 cm
Left (Kiri) = 4 cm
Right (Kanan) = 3 cm
3. Bab dan Subbab
Penulisan BAB menggunakan Angka Romawi capital kemudian Bold, sedangkan subbab ditulis
dengan awalan (A. …….) dan di bold kemudian anak subbab yang menggikuti ditulis dengan (
1)…………) dan di bold.
4. Jarak antar Bab
Setiap BAB Membutuhkan halaman baru
5. Judul Karya Tulis Ilmiah
1. Menggunakan huruf kapital (besar) semua font 14,
2. Tulisan di-Bold
3. Masih menggunakan jenis font Times New Roman
4. Posisi judul berada di tengah halaman alias di-center (Ctrl+E)
5. Jangan menggunakan garis bawah atau style font Underline
6. format penulisan judul rata tengah dan membentuk segitiga terbalik
6. Penulisan Paragraf
Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan
penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok
sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,5 cm.
7. Penulisan struktur lain
Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang
letaknya tepat di bawah judul artikel. Penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel
dengan penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi. Berikut ini
beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah.
1. Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar
menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah (i, ii, iii, dst);
2. Pada bagian utama, yaitu bagian naskah Karya Tulis Ilmiah menggunakan halaman dengan
menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan jarak 3
cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas
3. Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul tabel
dengan menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk penulisan judul
tabel ini diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab (1,
2, 3, dst).
4. Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan
menggunakan beberapa gambar maupun grafik ataupun foto sebagai penunjang penulisan karya
ilmiah. Bahwa dalam gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan
nomor gambar ini diletakkan di bawah gambar.
5. Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar yang terdapat
warna. Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan terlalu menggunakan
warna yang dapat menimbulkan gelap ketika di copy.
C. LAMPIRAN
1. Format sampul

JUDUL KARYA TULIS ILMIAH


SMAN 1 TOBADAK

Ditulis untuk memenuhi syarat penyelesaian pendidikan dan pelatihan Penulisan Karya Tulis
Ilmiah SMA Negeri 1 Tobadak

LOGO

Oleh:
NAMA KETUA TIM NIS/NISN
NAMA ANGGOTA 1 NIS/NISN
NAMA ANGGOTA 2 NIS/NISN

NAMA LEMBAGA
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI
TAHUN PEMBUATAN KTI
2. Format lembar pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KARYA TULIS ILMIAH


SMAN 1 TOBADAK

Ditulis untuk memenuhi syarat penyelesaian pendidikan dan pelatihan Penulisan Karya Tulis
Ilmiah SMA Negeri 1 Tobadak
Yang dilaksanakan pada hari senin hingga minggu,tanggal 22 November 2021 – 28 November
2021 berlokasi di Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Tobadak

Tobadak, November 2021


Mentor, Ketua Tim,

Nama Mentor Nama Ketua Tim


NIM. NISN.

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tobadak

Nama Kepala Sekolah


NIP.

Anda mungkin juga menyukai