Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Yang berjudul :

Karya tulis ilmiah

Dosen : Stendy Ali, S. Kom

Disusun Oleh :

Nama : Kristiani A.Timbuleng

Nim : 19180036

Tingkat 2 Semester III

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO

Oktober 2020
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “ (Karya tulis ilmiah) Ini. disusun untuk memenuhi tugas
mahasiswa dari mata kuliah. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI...............................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.    Latar Belakang................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................ 1
C.     Tujuan..............................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A.    Pengertian Karya Ilmiah.................................................................. 3
B.     Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah........................ 4
C.     Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik....................... 6
D.    Bentuk-bentuk Karya Ilmiah........................................................... 9
BAB III PENUTUP.................................................................................. 12
A.    Kesimpulan....................................................................................  12
B.     Saran..............................................................................................  12
DAFTAR PUSTAKA

  
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan
tertentu. Aturan tersebut  biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis
yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses
penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan
ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut,
objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian
yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan
penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan
karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil
penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,  menulis laporan
merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis
laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang sama antara penulis dan  pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting.
Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang
berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat
memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga
dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah
dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya
ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2.       Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3.       Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4.      Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah.

2.      Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah.


3.      Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah yang baik.
4.      Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari karya ilmiah.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.[1]
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan
kebenaran ilmiah yang disusun secara sistematis menurut metode
penulisan ilmiah dengan menggunakan ragam bahasa resmi. Karya ilmiah
merupakan laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan
penelitian. Karya ilmiah dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan bentuknya dapat berupa makalah, skripsi, dan laporan
penelitian.[2]
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1.      Memberi penjelasan
2.      Memberi komentar atau penilaianMemberi saran
3.      Menyampaikan sanggahan
4.      Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan
(science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat
dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Bila
fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat
dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut
prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan
karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta
pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta
tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non
ilmiah.[3]
Antara karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak
perbedaan yang mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pemakaian
bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Dalam karangan ilmiah
digunakan kosakata yang khusus berlaku di bidang ilmu tertentu. Dalam
karangan ilmiah populer bahasa yang terlalu teknis tersebut terkadang
dihindari. Sebagai gantinya digunakan kata atau istilah yang umum.[4]

B.     Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah


Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan
karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan
kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-
beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum,
kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
pendahuluan, isi, dan penutup.
1.      Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a.       Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis
dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada
juga variasi lain.
b.      Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah
yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi,
tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan
kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu
telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan di depan para penguji.
c.       Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan
mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi
antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya
tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan dalam menggarap dan menyelesaikankarya tulis
tersebut.
d.      Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu,
abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu
dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1)      Paragraf pertama latar belakang masalah;
2)      Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian,
dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3)      Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4)      Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e.       Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus
ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup
atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka
karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman,
sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan
subbab serta rinciannya
f.       Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang
isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan
jelas.
2.      Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a.       Pendahuluan
Memaparkan:  latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.[5]
1)      Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong
mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang
masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal
yang bersifat khusus.
2)      Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus
merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang
harus dijawab pada bab kesimpulan.
3)      Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian
biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu.
Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan.
Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng
bersifat praktis.
4)      Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam
melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang
diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut
mencakup:
a)      Metode yang digunakan dalam penelitian;
b)      Sumber data;
c)      Cara mengambil data;
d)     Cara menganalisis data;
e)      Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
b.      Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang
berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari
perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan teori harus
sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak
salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic,
masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian
(bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).
c.       Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil
analisis data.
d.      Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran
yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian
dikemukakan beberapa saran.
3.    Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a.       Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh
buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b.      Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan
statistik, tabel, dan lain-lain.
c.       Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan
disusun menurut abjad.[6]

C.     Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik


Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa
syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah
suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun
khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun
syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai
dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup
bebarapa hal sebagai berikut :
1.      Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini,
penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa
adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung
jawabkan berdasarkan data yang ada.
2.      Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus
menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar)
ada dua pola  berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir
deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik
kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter
tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat
ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada  fakta umum atau kalimat
utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta
khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat
disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3.       Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya
menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada
kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan
karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan
tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan
karena :
a.        Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b.      Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c.       Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
[7]
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka.
1.      Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya
tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya
kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
a.       Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan,
maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk
mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi,
dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi
dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan
langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea
baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada
ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada
ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung
dalam kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan
spasi.
b.      Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata
sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi
pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa
tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan langsung
dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.
2.      Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila
ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam
itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan
sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan
penulisan catatan kaki adalah:
a.       Menyusun pembuktian;
b.      Menyatakan utang budi;
c.       Menyampaikan keterangan tambahan;
d.      Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi
sebagai berikut:
a.       Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan
penunjukkan.;
b.      Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai
nomor urut baru pada setiap bab;
c.       Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer
perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan
singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber.
Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:
a.       Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa
kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya
telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di
antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila
halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b.      Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan
sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya
telah diselingi sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c.       Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih
dahulu. Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3.      Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber  bacaan yang digunakan dalam
penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama
pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.[8]

D.    Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah


Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya
beberapa karangan ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis,
disertasi dan laporan hasil penelitian. Pada prinsipnya semua karangan
ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang
membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya
karya tulis ilmiah tersebut.
1.      Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada
siswa sekolah menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran.
Di dalamnya terdapat komponen masalah, tujuan penulisan, pembahasan,
dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua
spasi pada “kertas ukuran A4”.
2.      Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam
seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu
setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar
pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah
penelitian lapangan maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen
penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun, format susunannya tidak
perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak yang
diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah
penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari
abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah
membacakan makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah
dari power point yang ditayangkan.
3.      Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi
syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu (S 1). Masalah yang diajukan
berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi bidang
keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari
sebuah karya tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada
subbab 8.1 harus jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta
empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi
lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan).
Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60
halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam
suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi diujikan di muka
suatu sidang ujian skripsi.
4.      Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan
strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi
program studi yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian
tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari
perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan
dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan
baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang
menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman.
5.      Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam
pendidikan strata tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu
aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti. Penekanan pada aspek
filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena
induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan
pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan
pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris
atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata tiga
diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat
filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta
akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru
besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang
hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang
lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi
tersebut,  penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis
desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk
Disertasi minimal 250 halaman.
6.      Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu
penelitian dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah,
metode penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, hasil yang
dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang lain
berdasarkan hasil penelitian itu.[9]

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah
ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang
disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam
penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek
data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya
ilmiah yang baik adalah:
1.      Objektif
2.      Pola berfikir deduktif – induktif
3.      Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya
ilmiah meliputi :
1.       Karya tulis
2.      Makalah
3.      Skripsi
4.      Thesis
5.      Disertasi
6.      Laporan hasil penelitian

B.     Saran
Kami membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Kami
mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi
yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca
buku yang menjadi referensi secara lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah 
Tinggi Bahasa Asing (STBA LIA)
Finoza,Lamuddin. 2010.KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi
Intan            Mulia
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada tanggal 16
November      2015 pukul 15.20 WITA
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-
je.xhtml, diakses pada tanggal 16 November 2015 pukul 15.30 WITA
http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang  penu
lisan.html, diakses pada tanggal 16 November 2015 pukul 16.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai