KARYA ILMIAH
Oleh
Kelompok 4
Anggota:
1. Ni UmmuKulsum (1501030363)
2. Farhatunnisah (1501030391)
3. Dewi Aminatuzzahrah (1501030366)
4. Iis Herlina (1501030364)
5. Yulia Sudarmi (15010303
6. Novi Hardiyanti (15010303
7. Heri Sopian Hadi (1501030377)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum .wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH” tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad
SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin…
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di
kemudian hari. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin...
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Karya Ilmiah 3
B. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah 4
C. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik 6
D. Bentuk-bentuk Karya Ilmiah 9
BAB III PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut
biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat
akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu :
tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen
adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode
penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil
penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus
diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis laporan
merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses
komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap
proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis
karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga
dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
5[5] Heri Jauhari, PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) h. 24
berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa
variabel).
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan
kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang
digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-
lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.6[6]
7[7] Ibid
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun tanda bacanya).
Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat
keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi
dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis
lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama
kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada
ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat
penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan
pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan
didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan
langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan
maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan
sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki
adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut:
a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut baru pada
setiap bab;
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu diperhatikan
teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-singkatan dari
bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari
sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan lengkap sebelum
kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain.
Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang telah
mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber lain. Contoh:
Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu. Contoh:
Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen
yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota
penerbit,nama penerbit.8[8]
8[8] Ibid
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam seminar atau
simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu setengah spasi pada kertas ukuran A4,
termasuk abstrak dan daftar pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian lapangan
maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya. Namun,
format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak yang
diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah penulisan, dan hasil
atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan
makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang ditayangkan.
3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu
(S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi bidang
keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya tulis. Semua
komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak dalam sebuah
skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik
berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study
kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu
logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya tulis tidak
diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi
diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya
merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang diikuti. Tesis juga
diujikan dalam satu sidang ujian tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna
memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini
terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu
hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.
5. Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga. Isinya
merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti.
Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena
induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan strata tiga
atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan pengetahuannya telah sampai pada tingkat
filsafat. Maka itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata
tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru
besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan
penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan
tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis
desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250
halaman.
6. Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan.
Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek penelitian,
instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang lain
berdasarkan hasil penelitian itu.9[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai
dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun
9[9] Ibid
yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek
data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik
adalah:
1. Objektif
2. Pola berfikir deduktif – induktif
3. Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
1. Karya tulis
2. Makalah
3. Skripsi
4. Thesis
5. Disertasi
6. Laporan hasil penelitian
B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai
sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan
untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat
membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah Tinggi Bahasa Asin
g (STBA LIA)
Finoza,Lamuddin. 2010.KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi Intan Mulia
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada tanggal 16 November 2015 pukul
15.20 WITA
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul 15.30 WITA
http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang penulisan.html, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul 16.00 WITA