Anda di halaman 1dari 24

TATA KALIMAT BAHASA

INDONESIA YANG EFEKTIF


KELOMPOK 3
DEFINISI
Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia
adalah kaidah, aturan, dan susunan; cara
menyusun; sistem (biasanya digunakan dalam
kata majemuk).
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau
rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap.
Tata kalimat adalah kaidah penyusunan kata
sehingga menjadi kalimat yang baik dan benar
dan mempunyai arti sekaligus memenuhi
persyaratan kebaikan dan kebenaran
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga
atau pendengar dapat menerima maksud/arti serta
seperti yang di maksud penulis/pembicara.
UNSUR PEMBENTUK KALIMAT
1. Frasa
Frasa adalah kelompok kata yang terdiri atas
unsur inti dan unsur keterangan yang tidak
Melampaui batas fungsi sintaksis.
CONTOH :
 angin
angin yang berhembus
angin yang berhembus sepoi-sepoi
angin yang berhembus dengan kencang
 Orang itu sangat ramah.
Orang yang sangat ramah itu tetangga ibuku.
Orang yang berjalan dengan ibuku itu adalah adik
sepupuku.
Orang yang berjalan melenggang itu ialah pamanku.
2. Klausa dan Kalimat
Klausa merupakan satuan gramatikal yang
berupa kelompok kata, yang sekurang
kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, dan
yang berpotensi menjadi kalimat.
CONTOH :
1). sejak ayahnya meninggal (klausa)
2). ia menjadi pendiam (klausa)
3). Sejak ayahnya meninggal, ia menjadi pendiam.
(kalimat{terdiri atas dua klausa})
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
 Kesatuan Gagasan

 Kesepadaan
Contoh : nino sedang membuat kue.
 Keparalelan
Contoh : semakin bertambah umur seharusnya manusia semakin baik, bijaksana, dan tanggung jawab.
 Kehematan
Contoh : bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar, anyelir, dan melati
terkandung makna bunga. Beberapa hal yang perlu dihindari : Hindari pengulangan subjek
 Kecermatan
Contoh : dia adalah istri Pak Lurah-yang baru
 Kesejajaran
Contoh : kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
 Penekanan
Contoh : kami pun turut dalam kegiatan itu.
 Kepaduan
Contoh : surat itu sudah saya baca.
 Kelogisan
Contoh : kepala SMA negeri 9 kami persilakan untuk
memberi sambutan.
CIRI-CIRI TATA KALIMAT
1. Subjek
Kata atau beberapa kata dapat berfungsi sebagai
subjek apabila kata atau beberapa kata tersebut
menandai pertanyaan: apa yang dikatakan oleh
Pembicara (penulis atau pembicara).
contoh berikut:
 Hasan mahasiswa pandai.

 Anak itu belum makan.


Jika unsur subjek lebih panjang dari unsur
predikatnya, subjek sering juga diletakkan di akhir
kalimat, seperti pada contoh berikut ini.
 Manusia yang mampu tinggal dalam
kesendirian tidak banyak.
 Tidak banyak manusia yang mampu tinggal dalam
kesendirian.
Subjek yang berupa orang kedua atau orang pertama
jamak pada kalimat imperatif (perintah) sering
dihilangkan seperti pada kalimat berikut:
 Tolong (kamu) bersihkan papan tulis ini.
Subjek pada kalimat aktif transitif akan menjadi
pelengkap bila kalimat itu dipasifkan seperti
tampak pada contoh berikut:
 Anak itu menghabiskan kue saya. (subjek)
2. Predikat
Kata atau beberapa kata dapat berfungsi sebagai
predikat apabila kata atau beberapa kata itu
menandai pertanyaan: “Apa yang ingin
dikatakan oleh pembicara tentang subjek?”
Dalam struktur klausa atau kalimat, predikat
merupakan konstituen pusat.
contoh berikut ini:
 Ayah tidur di kamar.
3. Objek dan Pelengkap
Objek dan pelengkap dalam kalimat berada
sesudah predikat yang berkategori verba. Objek
dan pelengkap biasanya berkategori nomina.
Perhatikan kalimat berikut:
 Pak tani menanam
 Pak tani bertanam jagung.
kata jagung pada kalimat a yang dapat diletakkan di awal
kalimat sehingga berfungsi sebagai subjek setelah kalimat
tersebut diubah menjadi kalimat pasif seperti pada kalimat
berikut ini.
 Jagung ditanam pak tani.
4. Keterangan
Keterangan atau adverbial adalah verba,
adjektiva, atau nomina yang menerangkan
predikat. Dari segi maknanya, keterangan atau
adverbial terbagi menjadi sembilan, yaitu
keterangan waktu, tempat dan arah, tujuan,
cara, penyerta, alat, similatif, penyebaban, dan
kesalingan. Contoh :
 Dia mengerjakan soal itu sampai pukul 22.
(waktu)
 Dia mengerjakan soal itu sampai nomor 100.
(tempat)
Kalimat tunggal memiliki beberapa pola di
antaranya:
 Ayah tertidur. (S P)

 Ibu mengirim surat. (S P O)

 Kakak membaca buku di perpustakaan. (S P O


K)
 Petani bertanam jagung. (S P pel.)

 Saya sedang mencarikan adik pekerjaan. (S P O


pel.)
POLA KALIMAT
 Kalimat dasar berpola SP
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan
predikat. Contoh :
 Mereka (S) / sedang berenang (P) : kata kerja

 Ayahnya (S) / guru SMA (P) : kata benda


 Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
Predikat, dan objek. Contoh :
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
 Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Contoh :
Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel.
 Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Contoh :
Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel.
 Kalimat Dasar Berpola S P K
Mereka / berasal / dari Surabaya.
S P K
 Kalimat Dasar Berpola S P O K
Contoh :
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K
 Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Contoh :
Ungu / bermain / musik / di atas panggung.
S P Pel. K
 Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Contoh :
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
S P O Pel. K
MACAM-MACAM KALIMAT
1. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau
tujuan yang akan di capai)
a.Kalimat berita : suatu bentuk kalimat yang
menyatakan suatu pernyataan berita atau
peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang
lain.
Contoh :
 Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
b. Kalimat Tanya : suatu bentuk susunan
kalimat yang sebenarnya belum lengkap
dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu
jawaban sebagai bagian dari kalimat yang
dimaksud.
Contoh :
 Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta
periode 2012-2017?
c. Kalimat perintah : merupakan bentuk susunan kalimat yang
menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh
orang kedua dan hubungannya erat sekali
 Suruhan
• Permintaan
 Larangan
 Kalimat ajakan
• Kalimat pengandaian
 Kalimat harapan
d. kalimat seru : adalah kalimat yang bermakna
seruan dari pembicara kepada pihak yang lain.
Karena jenis kalimat ini berisi seruan, lazim
sekali digunakan kata seru, seperti ah, amboi,
bukan main, hai, halo, huh, hus, wah, wow, dan
sebagainya.
2. Berdasarkan diathesis kalimat
a. Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan)
b. Kalimat pasif
3. Berdasarkan urutan kata
 Kalimat normal ( subyek mendahului predikat)
 Kalimat inverse (prediakat mendahului obyek)
BENTUK KALIMAT
Kalimat Dasar
 Kalimat dasar adalah kalimat yang menjadi dasar
untuk membangun kalimat luas, baik kalimat luas
tunggal maupun kalimat luas majemuk.
Kalimat Inti
 Kalimat inti hanya terdiri atas dua perkataan dan
kedua-duanya merupakan pendukung fungsi subjek
dan predikat
Kalimat Luas
 Kalimat luas merupakan hasil perluasan kalimat
atau perluasan kalimat dasar. Jika kedua bentuk
kalimat tersebut mengalami perluasan dengan
minimal satu unsur keterangan (K), terbentuklah
kalimat luas.
Kalimat Minor
 Kalimat minor adalah kalimat yang hanya terdiri
atas satu unsur inti kalimat, yaitu unsur subjek atau
predikat saja, atau malahan tidak terdiri atas klausa.
Kalimat Mayor
 Kalimat yang sekurang-kurangnya (minimal) terdiri
atas unsur inti kalimat, yaitu unsur subjek dan
unsur predikat (S + P).
 Kalimat Tunggal
 Kalimat tunggal ialah kalimat yang hanya terdiri
atas satu pola kalimat, satu pasang subjek-predikat
atau satu klausa dengan catatan salah satu atau
semua unsur inti kalimat bisa dieliptisikan.
Kalimat Majemuk
 Kalimat majemuk ialah kalimat yang dibangun oleh
beberapa pola kalimat atau klausa bebas.
Kalimat Kompleks
 Kalimat kompleks merupakan hasil perluasan kalimat
tunggal yang memunculkan pola kalimat baru.
FUNGSI KALIMAT
 Untuk meminta atau melarang seseorang untuk
melakukan sesuatu.
 Untuk memberikan informasi atau berita
tentang sesuatu.
 Untuk meminta informasi tentang sesuatu.

 Untuk bertanya kepada seseorang mengenai


suatu hal.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai