PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara teknik Jurnalistik, artikel adalah salah satu bentuk opini yang terdapat dalam
surat kabar atau majalah. Disebut salah satu, karena masih ada bentuk opini lainnya.
Analoginnya sederhana. Kalau kita membuka halaman demi halaman surat kabar atau
majalah, maka secara umum isinya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok besar.
Kelompok pertama adalah berita (news). Kelompok kedua disebut opini (views). Kelompok
ketiga dinamakan iklan (advertising), dalam hal ini artikel masuk kedalam kelompok opini.
Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa
dikelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model
penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak rumit dan bersifat
hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas
Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas
dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa diharapkan
menjelaskan “mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan
eksak (Soeseno 1982). Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang
baku. Meski demikian, ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model
tersebut dikenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan
populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun disajikan
dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Eneste, 2005). Penulisan populer memiliki
ciri, bentuk, bahasa, serta kiat dan praktik penulisan yang khas, oleh sebab itu, dalam
makalah ini akan diuraikan beberapa tujuan, bentuk, serta hal-hal yang terkait dengan
penulisan popular.
1
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan artikel?
b. Apa tujuan penulisan artikel?
c. Apa saja ciri-ciri artikel?
d. Apa saja jenis jenis artikel?
e. Bagaimana struktur artikel?
f. Bagaimana sistematika artikel?
g. Apa saja bahan bahan artikel?
h. Apa Langkah-langkah penulisan artikel?
i. Bagaimana perbedaan antara artikel ilmiah dan artikel populer?
j. Bagaimana cara penulisan artikel?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan artikel
b. Mengetahui tujuan penulisan artikel
c. Mengetahui ciri-ciri artikel
d. Mengetahui jenis-jenis artikel
e. Mengetahui struktur artikel
f. Mengetahui sistematika artikel
g. Mengetahui bahan bahan artikel
h. Mengetahui Langkah-langkah penulisan artikel
i. Mengetahui perbedaan antara artikel ilmiah dan artikel populer
j. Mengetahui cara penulisan artikel
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Artikel
Artikel adalah Karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan sebagainya.
Tulisan non-fiksi, biasanya singkat dan lengkap, seperti berita dan karangan khas (feature)
dalam surat kabar atau majalah. Dan karangan tertulis yang panjangnya tidak tentu, yang
bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud untuk meyakinkan,
mendidik dan menghibur. Kata artikel didefinisikan sebagai suatu karangan factual tentang
sesuatu soal secara lengkap, misalnya seni, budaya, dan pariwisata, yang panjangnya tidak
tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk
menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, dan menghibur (Mappatoto,
1993).
Artikel Berdasarkan pendapat para pakar dan praktisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa semua tulisan di surat kabar atau majalah yang bukan berbentuk berita, bisa disebut
artikel. Yang membedakan salah satunya adalah letak penguatan artikel tersebut. Jika artikel
itu dimuat pada halaman opini disebut artikel umum, bila diletakkan di halaman seni dan
hiburan dikatakan essai dan jika dimuat di kolom khusus redaksi diberi nama tajuk rencana
dsb.
Menulis artikel boleh dimulai dengan pemaparan fakta sebagai data dari apa yang
akan ditulisnya itu. Dari data yang ada itulah penulis bisa memberikan pendapat, pandangan,
gagasan, atau bahkan interpretasi dari fakta yang ada pada data tersebut. Meskipun artikel
termasuk dalam kelompok public opinion (opini publik), tetapi penulisnya tidak hanya terdiri
dari orang- orang diluar pengelola penerbitan pers. Wartawan, redaksi bahkan pekerja pers
lainya yang mampu menulis artikel bisa membuatnya. Hanya saja dalam memberikan
3
pandangan, pendapat atau pemikiran lain, diatasnamakan dirinya sendiri. Itu sebabnya, nama
penulisnya selalu ditulis lengkap untuk mempertanggungjawabkan isi tulisannya.
Artikel memiliki beberapa karakteristik yaitu : Ditulis dengan atas nama (By Lines
Story), Mengandung gagasan aktual dan atau kontroversial, Gagasan yang diangkat harus
menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca, Ditulis secara referensial
dengan visi intelektual, disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, dan komunikatif,
Singkat dan tuntas dan Orisinal.
4
C. Ciri-ciri Artikel
Suatu karangan karya tulis bisa dikatakan sebagai suatu artikel apabila memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
- Tulisannya singkat, padat, jelas, dan pembahasanya lengkap dan tuntas.
- Sumbernya dari fakta yang ada.
- Besifat faktual sesuai dengan data-data yang diketahui oleh si pengarang.
- Original dan bukan copy writing.
- Isi yang disampaikan sesuai dengan fakta yang didapat dari narasumber dan bukan
dari pemikiran penulis.
- Isinya bisa berupa pemaparan biografi tokoh, kisah-kisah perjalanan, argumentasi,
peristiwa, atau hal fakta lainnya.
- Gagasan atau topiknya harus menyesuaikan dengan kebutuhan pembaca atau
masyarakat umum.
Ciri-ciri di atas harus ada dalam suatu artikel. Dengan begitu, karangan karya
tulis sudah bisa dikatakan sebagai sebuah artikel. Jika pemahaman mengenai ciri-ciri
sebuah artikel sudah dipahami, selanjutnya ketahui jenis-jenis artikel.
D. Jenis-jenis Artikel
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat kesulitan yang
dihadapi, antara lain :
1. Artikel Praktis
Artikel praktis, lebih bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu (How
to do it). Misalnya, petunjuk cara membuka internet. Cara praktis merawat tanaman bonsai.
Sepuluh langkah membuat kue tart, kiat ramping dan cantik dalam 15 hari, atau cara cepat
menguasai rumus dan hitungan matematika. Artikel praktis lebih menekankan pada aspek
ketelitian dan ketrampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan
serta analisis peristiwa. Artikel praktis biasanya ditulis dengan menggunakan pola kronologis.
Artinya pesen disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan.
2. Artikel Ringan
Artikel ringan, lazim ditemukan pada rubrik anak- anak, remaja,wanita dan keluarga.
Artikel ini lebih banyak mengangkat topik bahasan yang ringan dengan cara penyajiannya
yang ringan pula, dalam arti tidak menguras pikiran kita. Untuk menerima atau mencernanya,
5
kita sebagai pembaca tidak memerlukan persiapan dan perhatian khusus. Artikel ringan tak
ubahnya makanan mie siap saji atau permen karet yang bisa dikunyah kapan dan dimana saja.
Topik bahasan seperti kiat sukses belajar di perguruan tinggi. Benarkah anda tpe orang yang
ambisius, sepuuh ciri wanita setia, atau sembilan kelemahan pria dimata wanita, termasuk ke
dalam kategori artikel ringan. Siapapun yang membacanya tidak perlu mengerutkan dahi,
berpikir lebh keras, menganalisis lebih tajam atau menggugatnya secara akademis. Artikel
ringan bisa dibaca secara sekilas di termpat praktik dokter atau di ruang tunggu terminal,
stasiun, atau bandara. Artikel ringan dikemas dengan gaya paduan informasi dan
hiburan (infotainment)
Harap dipahami terlebih dahulu, semua artikel termasuk opini (views). Sifatnya
sebagai pandangan subjektif. Jika berbeda dengan berita (news) sebagai fakta objektif, jika
memang demikian, mengapa harus ada yang diberi nama artikel halaman opini? Penamaan
artikel halaman opini dimaksudkan terutama untuk memudahkan kita dalam mengenali jenis-
jenis artikel yang terdapat dalam surat kabar, tabloit, atau majalah. Selain itu untuk mengenali
karakteristik isinya, cara pendekatannya, dan topik- topik yang dikupasnya. Sebagai contoh,
artikel yang membahas cara cepat mengatasi jerawat, tidak akan ditemukan di halamn opini.
Artikel opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini brsama tulisan opini yang
lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini mengupas
suatu masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis. Sifatnya
relatif berat, karena itulah artikel opini kerap ditulis oleh mereka ayng memiliki latar
belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman yang memadai.
Artikel analisis ahli, biasa kita temukan pada halaman muka, halama- halaman berita,
atau halaman dan rubrik- rubrik khusus tertentu. Sesuai dengan namanya, artikel jenis ini
ditulis oleh ahli pakar di bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artikel
analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam, Suatu persoalan yang menjadi sorotan
dan bahan pembicaraan masyarakat, topik yang diangkat dan dibahas macam- macam, seperti
ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya, industri, IPTEK.
Beberapa surat kabar besar di Indonesia, menyediakan ruangan kusus untuk artikel
analisis ahli ini dalam halaman- halaman berita atau halaman- halaman dan rubrik khusus
6
tertentu mereka. Salah satu tujuannya antara lain, mendekatkan permasalahan yang disorot
dalam berita sebagai suatu persoalan yang mengandung pertayaan, denagn tinjauan pakar
dibidang yang sama yang memberikan penjelasan dan jawaban kepada sidang pembaca. Jadi,
kita sebagai pembaca tidak hanya membaca berita ayng memberikan pengetahuan, tetapi
sekaligus juga mengikuti jalan pikiran dan temuan pakar yang memberikan panduan dan
kesimpulan tentang apa yang seharusnya kita lakukan.
1. Eksploratif
2. Eksplanatif
Eksplanatif artinya menerangkan. Artikel ini isinya menerangkan sesuatu untuk dapat
dipahami pembaca. Misalnya, ketika presiden Abdurrahman Wahid berkeinginan
membubarkan parlemen dalam (DPR) dengan sebutan dekrit presiden mengundang berbagai
tanggapan dari para pengamat. Penulis artikel yang jeli membuat artikel dengan menerangkan
apa sebenarnya dekrit presiden itu dengan bagaimana caranya dan sebagainya.
3. Deskriptif
7
4. Prediktif
Adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang akan terjadi di
kemudian hari berdasarkan perhitungan penulisnya. Misalnya, ketika Bank Indonesia
memutuskan menaikkan suku bungan deposito, seorang pemngamat ekonomi memperkirakan
atau memprediksikan kelak kemudian hari bakal banyak deposan (orang-orang yang
mempunyai simpanan deposito) memindahkan uangnya ke luar negeri. Akibatnya modal
dalam negeri banyak yang parker di luar negeri.
5. Preskriptif
Pada praktiknya, di media massa cetak kita sering sulit menemukan atau membedakan
mana artikel yang murni, deskriptif atau prediktif. Pada umumnya, tulisan yang bertebaran di
media massa cetak merupakan jenis artikel atau tulisan “gabungan” dari jenis-jenis diatas.
Untuk itu terdapat kategori lain yaitu :
a. Artikel Informatif yakni tulisan yang berisi informasi tentang suatu masalah atau
peristiwa.
b. Artikel Persuatif yakni tulisan yang berisi ajakan, himbauan, atau perintah kepada
pembaca.
c. Artikel Rekreatif yakni aktikel yang bermaksud menghibur pembaca dengan sebuah
masalah atau peristiwa yang mengandung kelucuan.
E. Struktur Artikel
Struktur Artikel
Walaupun artikel berisikan opini seseorang terhadap suatu kasus, bukan berarti tidak
memliki aturan dalam penulisannya. Suatu tulisan dapat dikatakan sebagai artikel
apabila memenuhi standar penulisan artikel yang baik dan benar.
Jika salah satu standar tidak dipenuhi, maka informasi yang disampaikan menjadi
kurang tepat dan sulit dipahami oleh pembaca. Lalu, bagaimana cara membuat artikel
8
yang baik dan benar ? Struktur penulisan artikel dibuat berdasarkan jenis artikel yang
diinginkan. Berikut ini merupakan struktur penulisan suatu artikel umum yang
terorganisir dengan baik.
1. Judul Artikel
Pada umumnya, kebanyakan orang akan tertarik untuk membaca suatu artikel dengan
melihat judul dari artikel itu sendiri. Sebab, judul artikel menjadi hal yang pertama
kali diperhatikan oleh pembaca. Bagaimana cara membuat judul artikel yang menarik
perhatian pembaca ?
Biasanya, judul dibuat berdasarkan keseluruhan dari isi artikel. Menentukan judul
bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada beberapa penulis yang menentukan judul ketika
sudah menyelesaikan konten artikel tersebut. Judul itu ibarat umpan yang digunakan
untuk memancing. Jadi, ada baiknya Anda membaca isi artikel hingga beberapa kali
sebelum menentukan judul. Melalui judul artikel, Anda dapat memengaruhi
keputusan seseorang. Apakah orang itu akan membaca dan mendalami isi artikel atau
menganggapnya sebagai hal yang tidak penting.
2. Pembukaan Artikel (Lead)
Artikel tersusun dari beberapa paragraf, dimana paragraf pertama merupakan
pembukaan pada artikel. Biasanya, pembukaan artikel berisikan suatu uraian atau
rangkaian kejadian yang sifatnya aktual yang digunakan sebagai dasar artikel. Selain
itu, dalam pembukaan artikel Anda juga dapat menyertakan kalimat tanya ataupun
kalimat sapaan kepada pembaca. Dengan begitu, pembaca semakin tertarik untuk
melanjutkan ke bagian isi artikel.
Ada dua teknik dalam menulis pembukaan artikel, yaitu deduktif dan induktif.
Menulis pembukaan dengan cara deduktif berarti memulainya dari hal yang bersifat
umum, yang kemudian akan mengarah kepada hal yang khusus, seperti membuat
kalimat tanya dan jawaban. Sedangkan induktif berarti memulainya dengan hal yang
bersifat khusus, yang kemudian akan menggambarkan dengan hal yang bersifat
umum.
3. Leher Artikel (Bridge)
Setelah paragraf pembuka, biasanya ada suatu uraian yang menjadi penghubung
antara kalimat pembuka dengan bagian isi artikel. Bagian itu disebut dengan leher
artikel, dimana bagian tersebut menyampaikan suatu uraian yang langsung berkaitan
9
dengan isi artikel. Anda juga dapat menjadikan leher artikel untuk membahas antara
permasalahan yang satu dengan permasalahan lain.
4. Isi Artikel (Body)
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam suatu artikel. Atau sering
disebut juga dengan bagian eksplanasi. Tujuannya adalah untuk memaparkan semua
permasalahan secara rinci. Namun, dalam menguraikan permasalahannya tidak boleh
menyebar ke topik lain yang tidak relevan dengan topik yang Anda bahas.
5. Penutup
Bagian penutup ini juga sangat diperlukan dalam penulisan artikel. DIbagian inilah
penulis menyampaikan kesimpulan dari permasalahan yang sudah diuraikan. Melalui
penutup ini pula pembaca dapat menilai bagaimana sikap penulis terhadap masalah
yang dijelaskannya.
10
- Pustaka rujukan, menggunakan sumber buku dan jurnal maksimal 10 tahun
terakhir.
Bahan-bahan artikel meliputi buku, tulisan, atau kliping Koran tentang masalah yang
akan ditulis, disinilah pentingnya memiliki perpustakaan pribadi atau kliping
Koran/majalah. Bahan juga bisa diambil dengan mencari referensi dengan mudah melalui
internet. Gunakan saja fasilitas search engine yang bisa menyajikan secara cepat dan lengkap.
Bagi seorang penulis, tidak ada istilah kekeringan atau kehabisan ide. Ide ada dimana
saja dan bisa dicari atau ditemukan kapan saja serta oleh siapa saja. Syaratnya tentu saja kita
bersikap kreatif. Kalau itu tidak datang sendiri, maka kita harus mengundangnya supaya bisa
datang, Menurut Prof. Wayne N. Thompson dalam Fundamentals of Communication (1957)
seperti dikutip Rakhmat (1992: 20-21), sember ide yang kemudian diangkat menjadi sumber
topic dapat dilacak antara lain : Pengalaman Pribadi, Hobi atau ketrampilan, Pengalaman
pekerjaan atau profesi, pelajaran sekolah, kuliah, penataran atau pelatihan, Pendapat dan hasil
11
pengamatan pribadi, Peristiwa actual, Peristiwa yang bakal terjadi, Masalah abadi , Masalah
masyarakat yang belum selesai dan Kejadian khusus dan minat khalayak ramai.
12
4. Mengembangkan Pembahasan
Dengan mengembangkan pembahasan maka akan membuat artikel tersebut menjadi
lebih berisi dan berbobot, namun harus tetap fokus pada permasalahan utamanya tidak
di perbolehkan keluar dari topik.
Pengembangan pembahasan ini sangat penting karena jika kita hanya monoton maka
artikel tidak akan menarik dan serasa membosankan, untuk pengembangannya maka
rumusan masalah di poin 3 di atas sangat penting, karena kita akan mengembangkan
semua ulasan yang telah dikumpulkan tadi.
5. Membuat Kesimpulan
Setelah mendapatkan rumusan masalah dan melebarkan pembahasan maka langkah
selanjutnya yaitu dengan membuat sebuah kesimpulan, disini merupakan puncak dari
inti permasalahan dan penyelesaiannya secara singkat dan jelas.
Dengan kesimpulan ini anda harus mampu menjelaskan secara ringkas, padat dan
jelas tentang inti dari maksud tulisan yang anda buat, kesimpulan ini sangat mudah di
buat jika artikel anda sudah benar alurnya seperti yang sudah saya jelaskan di atas.
Contoh artikel mengenai kesimpulan bisa dilihat pada post sebelumnya yaitu
kumpulan pantun nasehat lengkap, di artikel tersebut sudah mempunyai kesimpulan
yang tepat, dan masih banyak lagi artikel yang sudah saya tulis secara tersetruktural di
dalam website ini.
Sampai disini untuk pembahasan mengenai pembuatan artikel atau pengertian artikel
menurut saya sudah cukup jelas dan sudah cukup gamblang, jika menurut anda masih
ada yang kurang atau malah ada beberapa penjelasan saya yang kurang di mengerti
silahkan untuk menanyakannya kepada saya dengan cara meninggalkan komentar di
bawah artikel ini.
Baiklah setelah menjelaskan banyak hal di atas tentunya anda masih ingin mengetahui
apa saja mengenai artikel, ada beberapa jenis artikel yang wajib anda ketahui agar
nanti pada saat anda membuat tulisan tidak salah dalam menilainya atau menilai
tulisan orang lain, di bawah ini penjelasannya singkat padat dan jelas.
Perbedaan yang mendasar antara penulisan populer dan penulisan artikel ilmiah
terletak pada tujuan dan cara penulisannya. Dari tujuan-tujuan yang telah diuraikan tentang
penulisan populer dapat dilihat bahwa penulisan populer adalah tulisan untuk meberikan
13
informasi atau wacana sesuai dengan pemikiran dan perenungan dari penulis tidak harus
berdasarkan pada fakta-fakta empirik (penelitian), tidak harus mengikuti aturan penggunaan
tat bahasa yang berlaku di dunia akademik, menggunakan istilah-istilah yang mudah dicerna
dan populer dimasyarakat, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan,
agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan (Wiyata,2008).
Hal tersebut berbeda dengan tata cara penulisan artikel ilmiah. Dalam penulisan
artikel ilmiah ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga memuat informasi-
informasi dan fakta-fakta empirik yang akurat, mutakhir dan komprehensif dengan
metodologi yang jelas. Laporan penelitian saja tidak cukup, karena sering kali hanya dibaca
oleh pemberi dana dalam lingkungan terbatas. Artikel ilmiah dipaparkan secara singkat, rinci,
logis, sistematis, padat, dan komprehensif (namun tidak bertele-tele), dengan menggunakan
bahasa Indonesia (asing) yang sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di dunia akademik.
sehingga pembahasan dan analisisnya dapat dipahami dengan jelas dan tepat. Dengan artikel
ilmiah hasil penelitian menjadi lebih enak dibaca, dicerna dan dipahami karena telah melalui
proses penyempurnaan penulisan dan penyuntingan ulang (Wiyata,2008).
Menulis artikel ilmiah memerlukan persiapan lebih matang, lebih cermat, lebih teliti,
dan latihan berkelanjutan. Menulis artikel ilmiah memerlukan juga kesungguhan, keberanian
dan kepercayaan diri yang tinggi. Yang tidak kalah pentingnya menulis artikel ilmiah harus
dilakukan sebagai suatu kewajiban yang menyenangkan dan mengasyikkan, bukan karena
keterpaksaan (Wiyata,2008).
14
Sementara itu karakteristik karangan ilmiah populer yaitu:
1. Apabila pembaca artikel jurnal adalah profesional atau spesialis dalam suatu disiplin
ilmu, maka pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau
profesional dalam bidang lain.
2. Apabila penulis artikel jurnal selain memberikan nama, lembaga akademik tempat ia
bekerja serta kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer
menuliskan nama tanpa informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
3. Apabila artikel jurnal ditulis dengan gaya tulis faktual dan “dingin” (tak-emosional)
demi objektifitas, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan gaya informal,
anekdot, personal, serta menghibur.
4. Apabila artikel jurnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang
serta penuh dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan
kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
5. Apabila artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar
pustaka agar materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer
umumnya tidak meyertakan informasi-informasi tersebut.
6. Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan
ilmiah populer seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto, dll.
1. Memilih Tema
Eksplorasi gagasan seluas mungkin (banyak membaca, mendengar, berdiskusi)
Pilih tema yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi
Pilih tema yang aktual (sedang hangat dan jadi perbincangan publik)
Tentukan sikap atas tema/masalah yang akan dibahas (pro atau kontra?)
2. Memilih Judul
Judul mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan diajukan
Singkat (3 – 5 kata) dan padat (sarat makna)
Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan
Gunakan istilah/idiom populer
15
3. Susun Alinea Pertama
Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
Alinea pertama mengandung pokok pikiran UTAMA atau tesis yang akan
dipertahankan
Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri
Pilihan bentuk alinea bervariasi
4. Susun Alinea Penjelas
Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/
turunan
Setiap pokok pikiran itu disusun dalam alinea tersendiri
Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging)
yang kuat
Hubungan antar alinea bisa bersifat:
– kronologis (waktu)
– spasiologis (ruang)
– kausalitas (sebab-akibat)
5. Mengolah Gaya Penulisan
Ada tiga gaya utama:
1. Deskripsi, memerikan fakta apa adanya secara detail
2. Narasi, menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis
3. Argumentasi, menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
Kembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang dibahas
Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca
6. Eksploitasi Data atau Rujukan
Data penting untuk memperkuat tesis yang diajukan
Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/ berbeda
sudah dipertimbangkan
Kutipan data/referensi dalam format sederhana, karena panjang artikel terbatas
7. Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
Simpulkan uraian yang terdapat dalam Alinea Penjelas dalam alinea penutup
Konfirmasi Alinea Penutup/Simpulan dengan Alinea Pertama/Pendapat Awal yang
telah diajukan
Gunakan kalimat yang menggugah, bukan memaksakan kehendak
16
Buka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat, bukan merasa benar sendiri
8. Mengedit Tulisan
Selesaikan Draf Awal tulisan, apapun bentuknya, jangan ditunda-tunda
Endapkan tulisan awal selama beberapa waktu, lalu cari inspirasi/kesibukan, namun
tetap perhatikan deadline/batas tenggat
Tinjau ulang Draf Awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentai atau gaya
penulisannya
Lakukan koreksi mulai dari yang mudah: standar bahasa, validitas data/referensi
hingga yang sulit keandalan argumentasi
9. Menyebarkan/ Memasarkan Tulisan
Kirimkan draf tulisan kepada sejumlah kawan yang memahami standar penulisan
yang baik (minta koreksi dan penilaian)
Perbaikan draf tulisan berdasarkan masukan dari semua pihak dan juga pembacaan
ulang sendiri (jadilah Draf Final)
Kirimkan artikel ke media massa yang sesuai dan minta alasan/komentar, jika artikel
tak dimuat
Jaga hubungan baik dengan Editor Opini di sejumlah media, sehingga tahu
kebutuhan artikel macam apa yang bisa diakomodasi media
Simpan artikel yang SUDAH dimuat atau yang BELUM dimuat di media, jadikan
khazanah pemikiran pribadi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata artikel didefinisikan sebagai suatu karangan factual tentang sesuatu soal secara
lengkap, misalnya seni, budaya, dan pariwisata, yang panjangnya tidak tentu, untuk dimuat
di surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan
dan fakta guna meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Secara jelas dapat dijelaskan bahwa
artikel jurnalistik berbeda dengan tulisan lainnya.
17
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat kesulitan yang
dihadapi, antara lain : Artikel Praktis, artikel ringan, artikel halaman opini, dan analisis Ahli.
Jenis-jenis artrikel yaitu: Eksploratif, Eksplanatif, Deskriptif, Prediktif , Preskriptif. Selain itu
terdapat kategori lain yaitu : Artikel Informatif, Artikel Persuatif, Artikel Rekreatif.
Bahan-bahan artikel meliputi buku, tulisan, atau kliping Koran tentang masalah yang
akan ditulis, disinilah pentingnya memiliki perpustakaan pribadi atau kliping Koran/majalah.
Bahan juga bisa diambil dengan mencari referensi dengan mudah melalui internet. Gunakan
saja fasilitas search engine yang bisa menyajikan secara cepat dan lengkap.
Teknik menulis Artikel : Menyusun Kerangka, Membuat Judul, dan membuat Lead.
Pada dasarnya terdapat beberapa tahap dalam menulis artikel yaitu : Menemukan ide,
Mencari bahan-bahan referensi untuk mengembangkan ide, Membuat Outline untuk
mengorganisasikan paduan antara ide dan referensi sehingga sistematis, Free writing atau
menulis bebas berupa penulisan naskah awal (first draft), Menulis ulang naskah (rewriting)
atau revisi tulisan, Menyunting naskah (editing) yakni memperbaiki naskah secara
redaksional dan substansial. Dalam tahap ini diperlukan kecermatan sehingga tidak ada
substansi yang tidak akurat, tidak factual, dan tidak ada kata atau kalimat yang sulit
dipahami.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
2. Djuroto, Totok, Manajemen Penerbitan Pers,Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004.
3. K, Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,
2005.
4. Sugihastuti, Bahasa Laporan Dan Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.
5. Sumandiria, AS. Haris, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana : Panduan Praktis Penulis
dan Jurnalis professional. Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2004.
18
6. Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan Naskah Edisi Kedua. Jakarta:
7. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
8. https://www.nesabamedia.com/pengertian-artikel/ diakses tanggal 15 oktober 2019
9. https://www.idpengertian.com/pengertian-artikel/ diakses tanggal 15 Oktober 2019
10. http://ruangdosen.wordpress.com/2008/09/05/teknik-penulisan-artikel/diakses tanggal
15 Okt. 19
11. http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-artikel/ diakses tanggal 15 okt 2019
19