Disusun Oleh:
1. Vera Nur Azizah (1102421074)
2. Dimas Fito Nugrahanto (1102421046)
3. Wahyu Setiadi (1102421041)
4. Karina Budiarti (1102421033)
5. Viona Santika (1102421050)
6. Eric Kristiyawan (1102421091)
7. Yona Azzahra (1102421090)
8. Nadia Salsabila Sholiha (1102421039)
9. Nazario Candra Nugroho (1102421088)
30 September 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya tulis ilmiah yang telah selesai ditulis, keseluruhanya
pasti belum tentu sempurna. Dimana pada beberapa bagian
seringkali terdapat kesalahan-kesalahan yang fatal, sehingga perlu
diperbaiki. Nah proses perbaikan itu yakni disebut dengan editing
atau penyuntingan. Penyuntingan karya tulis ilmiah ini diperlukan
agar siap diterbitkan atau dipublikasikan.
Pada dasarnya, dalam penyusunan karya tulis ilmiah terdapat
lima tahap, yaitu: persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian
dan pengonsepan, editing atau penyuntingan, dan penyajian. Dimana
tidak jarang tulisan yang menarik dan bagus dari sisi ilmiah tidak
dapat dimuat oleh redaksi. Oleh karena itu, penyuntingan sangat
membantu dalam hal penyempurnaan karya tulis ilmiah. Dalam
penyuntingan ini, penulis dapat melakukan penyuntingan karya tulis
ilmiah dengan sendirinya atau meminta bantuan pada orang yang
sudah ahli.
Tahap editing atau penyuntingan adalah pembacaan dan
pengecekan kembali masalah yang kurang lengkap dilengkapi dan
yang kurang relevan dibuang. Dalam karya tulis ilmiah mungkin saja
terdapat penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih,
pemakaian bahasa yang kurang efektif, baik dari segi penilisan dan
pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun
segi penerapan kaidah ejaan. Maka, dalam makalah ini kami akan
membahas secara rinci tentang kaidah editing karya tulis ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat penyuntingan karya tulis ilmiah?
2. Apa saja macam-macam editing?
3. Apa tujuan penyuntingan karya tulis ilmiah?
4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam penyuntingan
karya tulis ilmiah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui hakikat penyuntingan karya tulis ilmiah
2. Untuk mengetahui macam-macam editing
3. Untuk mengetahui tujuan dari penyuntingan karya tulis ilmia
4. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyuntingan karya tulis ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Penyuntingan Karya Tulis Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, editing adalah
mempersiapkan karya tulis ilmiah yang siap cetak atau siap terbit
(dengan memperhatikan terutama segi ejaan, diksi dan struktur
kalimat), makna ini sering diterjemahkan menjadi menyunting.
Menurut Agus Supriatno, menyunting adalah suatu kegiatan
pemeriksaan kembali suatu tulisan atau naskah sebelum tulisan
tersebut dipublikasikan. Menurut Asep Ganda Sadikin, menyunting
adalah kegiatan menata atau membenahi tulisan dengan cara
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam tulisan.
Karya tulis ilmiah yang telah selesai ditulis keseluruhannya
pasti belum tentu sempurna. Dimana dalam karya tulis ilmiah
mungkin saja terdapat penyajian yang berulang-ulang atau tumpang
tindih, pemakaian bahasa yang kurang efektif baik dari segi
penilisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan
paragraf, penerapan kaidah ejaan, maupun hal-hal lain yang
membuat karya tulis ilmiah belum layak untuk dikirim langsung ke
penerbit, sehingga perlu diperbaiki terlebih dahulu. Proses perbaikan
itu disebut editing atau penyuntingan. Penyuntingan karya tulis
ilmiah adalah proses memperbaiki karya tulis ilmiah dengan cara
mengoreksi, memeriksa, atau meneliti kembali apa yang sudah
ditulis. Penyempurnaan karya tulis ilmiah diperlukan sebelum
diterbitkan, dimana perlu dibaca dan ditata ulang oleh penulisnya
atau orang lain yang dianggap berkemampuan atau sering kali
disebut sebagai editor ahli.
B. Macam-Macam Editing
1. Editing Isi/Materi/Gagasan
Pada proses penulisan naskah pasti ada kemungkinan ada
ide yang terputus dan ada beberapa uraian yang tidak relevan.
Maka tahap awal editing ini memfokuskan pada isi naskah tanpa
memikirkan ejaan, huruf, pengetikan ataupun lay out. Pada tahap
ini diperlukan kecermatan dalam memahami isi. Bukan hanya itu
saja kita juga harus mencermati aktualisasi, ketepatan, dan
kebenaran terhadap suatu data, grafik, tabel, foto ataupun bagan
yang disajikan pada naskah.
2. Editing Paragraf
Setelah menyunting isi tentunya akan mempengaruhi
pada kepadatan paragraf. Paragraf yang tidak seimbang akan
mempengaruhi nilai estetika pada suatu karya tulis.
Penyeimbangan ini diperlukan agar dapat memenuhi standar
Estetika pada buku ketika ditahap penilaian.
3. Editing Outline
Outline atau ragangan harus disusun secara sistematis
berdasarkan topik dan subtopik yang dibahas. Mengedit outline
bisa saja dengan cara mengurangi, mengganti atau
menambahkan sesuai dengan topik kajian materi.
4. Editing Kebahasaan
Pada karya tulis ilmiah bahasa Indonesia harus memenuhi
standardisasi dengan dasar rujukan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan). Penyuntingan ini mencakup huruf, nomor,
lambang, ejaan serta tanda baca. Editing kebahasaan memiliki
fungsi, diantaranya sebagai standardisasi karya tulis ilmiah.
Fungsi lain dari editing kebahasaan adalah untuk mempermudah
pemahaman pembaca terhadap karya tulis yang tersusun dari
kata, kalimat serta paragraf.
https://karyatulisilmiah.com/penyuntingan-karya-tulis-ilmiah/
https://cikounitri.blogspot.com/2018/10/menyunting-tata-penulisan-karya-
tulis.html
https://agustinasaputri.wordpress.com/2015/06/30/penyuntingan-karya-tulis-
ilmiah/