(1) persiapan,
(2) penyuntingan data,
(3) pengorganisasian dan pengonsepan,
(4) pemeriksaan/penyuntingan konsep,
(5) penyajian/pengetikan.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan (a) penyuntingan topik/
masalah, (b) penyuntingan judul, dan (c) penyuntingan
rangka karanganou(tliner ).
a. Penyuntingan Topik/Masalah
Topik/masalah adalah pokok penyuntingan. Dalam
hubungan dengan penyuntingan topik, penyunting karya
ilmiah lebih baik menyunting sesuatu yang menarik
perhatian dengan pokok persoalan yang benar-benar
diketahui daripada menyunting pokok-pokok yang tidak
menarik atau tidak diketahui sama sekali.
Sehubungan dengan isi pernyataan itu, hal-hal berikut
patut dipertimbangkan dengan saksama oleh penyunting
karya ilmiah.
1. Topik yang disunting harus berada di sekitar Anda, baik di sekitar
pengalaman Anda maupun di sekitar pengetahuan Anda. Hindarilah
topik yang jauh dari diri Anda karena hal itu akan menyulitkan Anda
ketika menggarapnya.
2. Topik yang disunting harus topik yang paling menarik perhatian Anda.
3. Topik yang disunting terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit
dan terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret Anda kepada
pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
4. Topik yang disunting memiliki data dan fakta yang objektif. Hindari topik
yang bersifat subjektif, seperti kesenangan atau angan-angan Anda.
5. Topik yang disunting harus Anda ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya —
walaupun serba sedikit. Artinya, topik yang disunting itu janganlah
terlalu baru bagi Anda.
6. Topik yang disunting harus memiliki sumber acuan, memiliki bahasa
kepustakaan yang memberikan informasi tentang pokok masalah yang
akan disunting. Sumber kepustakaan dapat berupa buku, majalah, surat
kabar, brosur, surat keputusan, situs web atau undang- undang.
b. Penyuntingan Judul
Jika topik sudah disunting dengan pasti sesuai dengan
petunjuk-petunjuk, tinggal Anda menguji sekali lagi: apakah
topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih
terlalu umum dan mengambang.
Penyuntingan judul karya ilmiah dapat ditempuh dengan
melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa,
bagaimana, di mana, dan kapan.
Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus digunakan pada
penyuntingan judul. Mungkin, pertanyaan itu perlu dikurangi
atau ditambah dengan pertanyaan lain.
Adakalanya penyuntingan judul dilakukan dengan memberikan anak
judul. Anak judul itu selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi
sebagai penjelasan atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti
ini, antara judul utama dan anak judul harus dibubuhkan titik dua,
misalnya “Peningkatan Posting Pengguna WordPress di Kalimantan,
Sumatra, dan Sulawesi: Tinjauan Segi Kualitas dan Kuantitas”.
c. Penyuntingan Rangka Karangan
Tabel/Grafik/Bagan/Ilustrasi/Gambar
Tabel merupakan gambaran nyata analisis masalah. Nama-nama
tabel yang tercantum di dalam karya ilmiah itu dimuat dalam daftar
tabel (jika ada).
Pada dasarnya, penyuntingan daftar grafik, daftar bagan, atau
daftar skema (jika ada) hampir sama dengan penyuntingan daftar
tabel. Singkatan dan Lambang
Penyunting dapat menggunakan singkatan atau lambang istilah atau
nama sesuatu. Singkatan dan lambang yang disunting dapat digunakan
dalam bagian analisis dan dimuat dalam daftar singkatan dan lambang.
Isi Buku
Dalam bagian isi buku terdapat tiga jenis sajian, yakni pendahuluan, isi
analisis dan pembahasan, dan kesimpulan atau saran (jika diperlukan).
Bagian ini dapat dibagi menjadi beberapa bab, setiap bab dibagi-
bagimenjadi anak bab, sesuai dengan kebutuhan pembaca. Dengan
demikian, segala masalah yang akan dijangkau terbicarakan dalam
bab ini. Bab ini dapat diuji dengan beberapa pertanyaan.
1. Sudahkah keseluruhan tahap pengolahan data (deskripsi,
analisis, interpretasi) itu memberikan keyakinan terhadap pembaca?
2. Sudahkah semua masalah dapat dilaksanakan secara taat asas dan
lengkap?
3. Sudahkah keseluruhan gambaran analisis dan interpretasi itu
mempunyai korelasi satu dengan yang lain?
4. Sudahkah teori ditegaskan secara tepat dalam analisis ini?
5. Sudahkah istilah-istilah digunakan secara tepat dan taat asas dalam
analisis?
Bab kesimpulan berisi gambaran umum seluruh analisis dan
relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan.
Selanjutnya, saran-saran berisi penelitian lanjutan, penerapan hasil
penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai relevansi dengan
hambatan yang dialami selama penelitian dapat pula disunting.
Namun, saran tidak selalu diperlukan dalam penerbitan buku.
Penutup
Bagian ini terdiri atas daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Biasanya juga
ada catatan kaki. Menurut arti sesungguhnya catatan kaki terletak pada kaki
(bawah) halaman. Namun, penyunting dapat meletakkan catatan kaki bukan
pada kaki halaman, melainkan pada halaman penutup. Jadi, catatan kaki
dikumpulkan pada bab tersendiri.
Salah satu hal yang mutlak ada pada karya ilmiah adalah daftar pustaka.
Penyunting juga dapat mengukur kedalaman pembahasan masalah
dalam karya ilmiah itu berdasarkan daftar pustaka ini.
Semua pustaka acuan yang dicantumkan dalam daftar pustaka itu disusun
menurut abjad nama-nama pengarang atau lembaga yang menerbitkannya,
baik ke bawah maupun ke kanan. Jadi, daftar pustaka tidak diberi nomor urut
seperti 1, 2, 3, 4, dan 5 atau diberi huruf a, b, c, d, dan e. Jika nama
pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan itu tidak ada, penyuntingan
daftar pustaka didasarkan pada judul pustaka acuan tersebut.
Lampiran yang dicantumkan dapat berupa korpus data, tabel, gambar, bagan,
peta, instrumen, transkripsi andaikata hal-hal itu tidak disertakan dalam teks.
Indeks ini berupa daftar kata atau istilah yang terdapat dalam karya ilmiah.
Penyuntingan daftar kata itu harus secara berkelompok berdasarkan abjad
awal kata atau istilah itu. Manfaat indeks agar pembaca dapat dengan
cepat mencari kata-kata atau istilah-istilah yang diperlukan.
SUBSTANSI PENYUNTINGAN KARYA ILMIAH