Anda di halaman 1dari 8

BAB X

KARYA TULIS

10.1 Pengertian Karya Tulis (Karangan) atau Menulis


Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu
topic atau pokok bahasan.Setiap karangan yang ideal pada prisipnya merupakan uraian yang
lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun
Kata,frasa,kalimat,dan alinea yang dipaduhkan dengan topic dan tema tertentu untuk
memperoleh hasil akhir berupa karangan (tradisional).
Menulis merupakan suatu istilah ilmih dewasa ini, menulis tidak hanya terpokus
pada prinsip mengarang seperti di atas. Menulis bukan hanya sekedar menyalin kata-kata dan
kalimat,melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu
struktur tulisan yang teratur. Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan
tulisan.

Berikut ini hal-hal yang perlu dikuasai dalam menulis:


a. Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk penggunaan ejaan
b. Memilih kata yang tepat
c. Menggunakan bentuk kata-kata yang benar
d. Mengurutkan kata-kata dengan benar
e. Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca
f. Menentukan jenis tulisan yang tepat
g. Mengupayakan ide-ide atau informasi utama didukung secara jelas oleh ide-ide
atau informasi tambahan

Karya Tulis Ilmiah


1. Pengertian atau sebutan ilmiah pada jenis karangan yang dimaksud, lazimnya
menunjuk pada :
a. Pokok soalnya: salah satu persoalan atau topik yang menyangkut sesuatu bidang ilmu
b. Pemaparannya: secara sistematis, logis dan cernat dalam bahasa yang baku dan
peristilahan yang konsisten
c. Susunannya: mengikuti pola tertib,dan bentuk yang lazim berlaku dalam dunia
keilmuan atau masyarakat keilmuan

1
2. Dalam dunia pendidikan, dapat dijumpai macam-macam karangan ilmiah misalnya:
(a) paper, (b) skripsi, (c) tesis, (d) disertasi, (e) artikel, (f) lembar ilmiah (kertas kerja),
dan (g) makalah
3. Ciri-ciri karangan ilmiah: (a) menyajikan fakta, (b) cermat dan jujur,(c) tidak memihak,
,(d) sistematis, (e) tidak bersifat haru,dan (f) mengesampingkan pendapat yang tidak
mempunyai dasar
4. Langkah penulisan
a. Mencari ide pokok yang akan diungkapkan
b. Mengembangkan ide dengan membaca, bertukar pikiran, mencatat dan
merenungkannya sampai tuntas sebagai bahan pemikiran
c. Memilih karangan satu diantara segenap bahan untuk dijadikan topik karangan
d. Merumuskan topik dan tema karangan menjadi sebuah kalimat topik
e. Menguraikan kalimat topik menjadi suatu rangka yang mewujudkan garis besar
karangan
f. Mengembangkan garis besar karangan menjadi alinea-alinea
g. Menyempurnakan segenap alinea sehingga membentuk karangan yang selesai
5. Susunan karya tulis ilmiah
a. Perlengkapan pendahuluan
- Halaman judul
- Halaman pengesahan
- Halaman motto
- Kata pengantar
- Abstrak
- Daftar isi (setelah karya tulis selesai)
b. Pendahuluan
- Latar belakang masalah
- Ruang lingkup masalah
- Tujuan penelitian
- Metode penelitian
- Sistematika penelitian
c. Isi/Pembahasan
- Pengolahan teori pendukung
- Hasil pengamatan
- Perpaduan hasil penelitian dengan teori pendukung
2
d. Penutup
- Simpulan
- Saran
e. Perlengkapan penutup
- Daftar pustaka
- Daftar lampiran

10.2 Kutipan dalam Karya Tulis


1. Pengertian
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang pengarang atau
Ucapan seseorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik yang
Terdapat dalam buku-buku maupun majalah. Kutipan dipakai sebagai bahan bukti
Untuk ,menunjang pedapatnya
2. Tujuan
Dalam penulisan-penulisan ilmiah (karya tulis, artikel-artikel ilmiah maupun
penelitian) seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi wadah
atau untuk membuktikan apa yang dikatakan
3. Jenis Kutipan, Dapat Dibedakan Atas:
a. Kutipan langsung: mengambil secara lengkap kata demi kata,kalimat
demi kalimat dari sebuah teks asli
b. Kutipan langsung : pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh
terkenal berupa intisari,ikhtisar dari pendapat.
c. Kutipan dari penuturan lisan seorang tokoh.Biasa melalui wawancara
ceramah
4. Prinsip-Prinsip Mengutip
a. Jangan mengadakan perubahan dari sumber kutipan
b. Bila ada kesalahan.
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan entah dalam
persoalan ejaan maupun tata bahasa, penulisan tidak boleh
memperbaiki, ia hanya mengutip sebagaimana adanya, perbaikan itu
ditempatkan dalam tanda kurung segi empat […] yang dilakukan
penulisan

3
5. Cara Mengutip

Terlebih dahulu mengumpulkan kutipan dengan cara : pokok masalah

ditempatkan di sudut kanan atas, di bawah pokok masalah dicantumkan data

kepustakaan meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit,

nama penerbit, dan nomor halaman. Di bawah data kepustakaan,barulah di


tulis kutipan berupa pernyataan/keterangan yang diperlukan.

6. Mencantum Kutipan ke Dalam Teks

- Pokok masalah: Arti penghijauan

- Sumber kepustakaan:

Ade Iwan,2002. Penghijauan Tanaman Potensial, Depok: Penebar Swadaya,


hlm 4.

- Kutipan pernyataan:
Penghijauan adalah suatu usaha yang meliputi penanaman tanaman keras,
Rerumputan,serta pembuatan teras dan bangunan pencegah erosi lainnya.
Kegiatan ini dilakuakn di areal yang tidak termasuk areal hutan Negara
Atau di areal lain, berdasarkan tata guna yang tidak diperuntukkan sebagai
hutan

Setelah semua kutipan terkumpul dalam kartu-kartu, ,kutipan tersebut siap


dicantumkan atau diintegrasikan dalam karya ilmiah yang ditulis. Jika kutipan
akan ditampilkan dalam tulisan, usahakan tidak menimbulkan kesan seolah-
olah muncul tiba-tiba dan tidak ada kaitannya dengan pembicaraan dalam
paragraph yang bersangkutan.

Untuk menampilkan atau memasukkan kutipan dalam teks, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan:

(1) Jika nama pengarang dituliskan sebelum isi kutipan, buatlah dahulu pengantar
kalimat. Kalimat yang sesuai dengan keperluan. Kemudian, tulislah nama akhir
pengarang, tahun terbit, titik dua dan nomor halaman dalam kurung

(2) Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, buatlah dahulu
pengantar kalimat sesuai dengan keperluan. Setelah itu, tampilkan kutipannya.

Kemudian, tulisalah nama akhir pengarang tanda koma, tahun terbit,titik dua,
nomor halaman di dalam kurung, lalu akhiri dengan tanda titik.

Contoh :

Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor yang sering terjadi memang merupakan

4
Peristiwa mengerikan.Peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba disaat orang tidur lelap.

Salah satu cara efektif yang harus dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan,

Yakni suatu usaha yang meliputi kegiatan-kegiatan penanaman tanaman


keras,rerumputan (Setiawan,2002:17)

(3) Jika pengarangnya lebih dari dua orang, yang disebut hanya nama pengarang
pertama dengan menambah et al.atau dkk. (dan kawan-kawan)

Contoh:
Jika dirumuskan bagaimana hubungan arsitektur dan arsitek, Sularso, dkk.,
(2003:10-11). Peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba disaat orang tidur lelap.
Salah satu cara efektif yang harus dilakukan adalah dengan melakukan
penghijauan, yakni suatu usaha yang meliputi kegiatan-kegiatan penanaman
tanaman keras, rerumputan.

(4) Jika kutipan terdiri atas lima baris atau kurang dari lima baris, penulisannya

seperti terlihat dalam contoh 1, 2 dan 3, yakni kutipan dimasukkan langsung

ke dalam teks dengan jarak dua spasi. Adapun kutipan yang lebih dari lima baris

dicantumkan di bawah teks dengan jarak satu spasi,menjorok ke dalam sekitar lima

huruf, baik di sebelah kiri maupun kanan, tanpa diberi tanda petik.

Contoh:

Tidak semua jenis tanaman cocok digunakan untuk penghijauan. Pemilihan tanam
disesuaikan dengan jenis tanah yang ada. Seperti dikatakan oleh Setiawan (2002:24)
Sebagai berikut:

Bagi tanah-tanah yang sudah kritis, tentunya aspek penghijauan lebih dominan
daripada aspek produksinya untuk jenis tanah seperti ini, Pananaman bibit dari
biji merupakan pilihan yang paling baik. Hal ini desebabkan bibit dari biji
mempunyai akar yang lebih dalam dan batang yang lebih kokoh.

7. Menuliskan Catatan Kaki Dalam Karya Tulis

Pengertian catatan kaki (foot note) adalah catatan dikaki halaman


menyatakan sumber suatu kutipan pendapat pernyataan atau ikhtiar. Cara ini akan
memudahkan pembaca menelurusi sumber yang dipakai oleh penulisnya. Karena
semua buku/sumber lain yang terdapat dalam daftar pustaka tertera jelas dicatatan
kaki.

Hal- hal penting penulisan catatan kaki:

1. Nomor cacatan kaki agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak
sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau
5
tepi teks,atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri
lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai digaris margin atau
tepi teks biasa.

2. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar
seperti Prof. Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan .

3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring
jika diketik dengan computer.

4. Jika buku, majalah atau surat kabar ditulis hanya nama pengarang
dicantumkan semua.

5. Penarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama,
lalu di belakangkan ditulis et al, atau dkk.

Perhatikan contoh penulisan catatan kaki yang bersal dari buku dibawah ini!

1. Catatan kaki dengan satu pengarang


1
Ade Iwan Setiawan, penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar

Swadaya, Depok, 2002, hlm. 24.

2. Catatan kaki dengan dua pengarang

2
Bagas Pratama dan T. Manurung, surat menyurat Bisnis Modren, Pustaka

Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.

3. Catatan kaki dari majalah

4
Mochtar Nain, ”Mengapa Orang Minang Merantau?” Tempo, 31 Januari

1975, hlm. 36.

4. Catatan kaki dari surat kabar

12
Suara Merdeka, 29 agustus 2005, hlm. 4

Dalam penulisan catatan kaki, adakalanya digunakan singkata-singkatan tertentu,

yaitu:

6
1. Ibid kependekan dari ibiden yang berarti ‘ditempat yang sama dan belum

diselingi dengan kutipan lain’

2. Op. cit. singkatan dari Opere Citato, Artinya ‘dalam karangan yang telah disebut

dan diselingi dengan sumber lain’

3. Loc. Cit . Kependekan dari Logo Citato, artinya ‘ditempat yang telah disebut’.

Loc. Cit digunakan untuk jika menunjuk kehalaman yang sama dari sumber yang

telah disebut.

Perhatikan pemakaian ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit, dibawah ini!

1
Gorys Kerat, Diksi dan Gaya bahasa, Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 1999 hlm. 8

2
Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)

3
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pusaka Jaya, Jakarta, 2001. hlm. 46

4
Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Program, Remaja Rosda Karya,

Bandung, hlm, 23.

5
Gorys Keraf, Op. Cit. hlm. 8 (Buku yang telah disebutkan diatas)

6
Ismael Marahimin, Loc. Cit. (Buku yang telah disebutkan di atas dihalaman yang

sama, yakni hlm. 23

7
Soedjito dan Mansur hasan, Loc. Cit. (Menuju kehalaman yang sama dengan yang

disebut terakhir, yakni hlm. 23)

Catatan: Dewasa ini jurnal tdk menggunakan foot note melainkan body note

Parera, Jos Daniel. 1987. Belajar mengemukakan pendapat. Cetakan II. Jakarta:

Erlangga.

7
Pedoman Pengindonesiakan Nama dan Kata Asing. 1995. Jakarta: Departemen

Pendidikan Kebudayaan.

Pedoman Penulisan Usulan dan Penelitian, Skripsi dan Tesis. 2004. Denpasar:

Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai