Anda di halaman 1dari 9

“Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan tema Kamera Kamush (Karya ilmiah, intelek, rapi dan apik

Mahasiswa Ushuluddin dan Humaniora)”

Oleh: M. Rizki Maulana, S. Th. I1

A. Apa itu Makalah ?

Karya Ilmiah terdiri dari dua kata, yakni "karya", artinya kerja, berbuat; dan "ilmiah", artinya bersifat ilmu.
Ilmu adalah pengetahuan yang yang telah teruji kebenarannya melalui metode-metode ilmiah. Oleh sebab itu, ilmu
pada hakikatnya adalah pengetahuan ilmiah. Seseorang yang telah memiliki ilmu dituntut untuk memiliki sifat
terbuka, jujur, teliti, kritis, tidak mudah percaya tanpa adanya bukti-bukti, tidak cepat putus asa, dan tidak cepat
puas dengan pekerjaan atau hasil karyanya.

Karya tulis ilmiah digunakan untuk menyebut sebuah tulisan yang disusun sesuai kaidah-kaidah yang baku
dan menggunakan metode ilmiah.2 Karya ilmiah biasanya ditampilkan dalam bentuk makalah ilmiah, skripsi, tesis,
disertasi, dan hasil penelitian. Makalah ilmiah dibuat mahasiswa di perguruan tinggi dalam rangka penyelesaian
studinya. Skripsi, tesis, disertasi merupakan karya ilmiah mahasiswa yang ditulis dan dipersiapkan pada akhir
program studinya sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar. Skripsi ditulis oleh para mahasiswa program
S1, tesis oleh mahasiswa program S2, dan disertasi oleh mahasiswa program S3. Pada prinsipnya ketiganya sama,
yakni karya ilmiah mahasiswa. Perbedaannya terletak dalam kadar dan bobot masalah yang dikajinya dan
metodologi yang digunakannya.

Makalah biasanya ditulis dan disampaikan untuk dibahas dalam pertemuan ilmiah atau dalam upaya
memperbaiki atau meningkatkan suatu program tertentu, ada juga makalah yang dibuat oleh mahasiswa sebagai
tuntutan kegiatan akademik di perguruan tinggi.

B. Isi Makalah
1. Isi dan sistematika penulisan pembuatan makalah adalah sebagai berikut:
a. Cover yang memuat judul, mata kuliah, dosen pengampu, penulis dan NIM, logo UIN, keterangan
institusi, dan tahun.
b. Pendahuluan. Terdiri dari atas dasar pemikiran/latar belakang dan pokok bahasan yang akan
dipaparkan dalam makalah.
c. Pembahasan. Isinya terdiri atas paparan pokok bahasan yang dapat dibagi kepada beberapa
subjudul yang menjelaskan jawaban pemecahan masalah berdasarkan hasil pengamatan empiris.
d. Penutup. Isinya adalah yang memuat kesimpulan bahasan.
e. Daftar Pustaka. Buku rujukan yang digunakan dalam membahas makalah tersebut.3
2. Ketentuan dalam penulisan makalah
a. Makalah tidak perlu memuat: (1) Kata pengantar penulis; (2) Daftar isi; (3) penggunaan kata bab.
b. Panjang makalah minimal 8 halaman dengan spasi 1,5 untuk teks latin dan spasi 1 untuk teks arab
pada kertas HVS putih ukuran A4 (kuarto).
c. Jumlah referensi yang dirujuk minimal 5 buah/15 buah.
1 Disampaikan pada acara Pelatihan Menulis Makalah oleh Komunitas Mahasiswa Ushuluddin dan Humaniora pada hari Minggu 17
September 2017.

2 Amirullah Syarbini, Menulis Karya Ilmiah Itu Mudah!, (Bandung: Fajar Media, 2011), 3.

3Tim Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah,(Banjarmasin: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
IAIN Antasari Banjarmasin, 2016), 3
1
d. Ketentuan pada poin b dan c dapat berubah apabila dosen yang bersangkutan menghendaki
ketentuan lain.
e. Makalah wajib menyebutkan sumber-sumber rujukan yang ditulis dalam catatan kaki (footnote)
sesuai kaidah yang telah ditentukan fakultas.
f. Makalah diketik dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 12 atau Tradisional
Arabic ukuran 16 untuk tulisan Arab.
g. Penulisan makalah yang memuat istilah atau kata Arab yang belum diindonesiakan harus
menggunakan ketentuan transliterasi.
h. Ukuran pengetikan makalah adalah: margin atas 4 cm, margin kiri 4 cm, margin bawag 3 cm,
margin kanan 3 cm. Makalah yang berbahasan Arab menggunakan margin atas 4 cm, margin kiri 3 cm,
margin bawah 3 cm, margin kanan 4 cm.
i. Teks makalah harus menggunakan rata kiri dan kanan (justify).4
C. Tahapan menulis makalah

Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA pernah menulis, dalam rangka membuat kursi yang baik, diperlukan
teknik-teknik yang dikembangkan melalui tiga tahapan kerja, yaitu persiapan, pembuatan, dan perbaikan. Seorang
tukang kayu harus menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan serta ide mengenai seperti apa bentuk kursi yang
diinginkan. Berdasarkan bahan-bahan itu, ia membuat kursi. Setelah materi kursi itu dibuat sesuai rancangan, baru
kemudian ia diperhalus dengan ampelas, lalu dipelitur atau dicat. Proses pembuatan kursi ini sebenarnya kurang
lebih sama dengan proses pembuatan karya tulis ilmiah, hanya saja pada tahap yang terakhir lebih bersifat abstrak.

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan ini adalah bagaimana ide bisa didapatkan dan dikumpulkan. Ide yang dimaksud di sini
mencakup topik apa yang akan dibahas dalam tulisan serta bagaimana posisi menulis dalam menganalisis topik itu.
Untuk mendapatkan ide, dapat dilakukan dengan menghimpun berbagai informasi yang berkaitan dengan topik apa
yang akan ditulis. Cara yang lebih umum yang dapat dikerjakan untuk menghimpun ide adalah dengan membaca.

2. Tahap penulisan

Setelah ide mengenai apa yang akan ditulis telah didapatkan, maka tiba saatnya untuk menulis. Di sini ada
beberapa tahapan penulisan, yaitu:

a) Membuat outline (kerangka tulisan)

Outline juga bisa disebut kerangka tulisan atau garis besar dari tulisan yang kan dibuat. Outline terdiri dari
sub-sub judul. Pada dasarnya, outline adalah mengorganisasi ide-ide yang ada dalam pikiran penulis. Outline
adalah acuan bagi tulisan agar menjadi terarah dan terfokus alias tidak ngawur.

b) Menulis paragraf pembuka

Ketika outline telah selesai dibuat, maka penulis dapat mulai menulis paragraf pembuka. Paragraf pembuka
mengandung dua hal penting, yaitu latar belakang dan tesis. Latar belakang yang baik harus dapat menyerap
perhatian pembaca dan dapat mengantarkannya kepada pokok persoalan yang dibahas dalam tulisan. Penulis dapat
memulai dengan kalimat utama dari kontroversi seputar masalah itu, atau dapat pula dengan contoh kasus yang

4 Tim Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, 4
2
sedang "hot" atau dengan sebuah anekdot. Paragraf pembuka kemudian diakhiri dengan tesis. Tesis yang dimaksud
adalah pernyataan penulis mengenai pendapat, posisi, atau inti argumen dari tulisannya.

c) Menulis paragraf-paragraf penjelasan dan argumen pendukung tesis

Setelah tesis dinyatakan, maka paragraf-paragraf yang penulis tulis berikutnya adalah penjelasan dan
argumen-argumen yang mendukung tesis. Misalnya, apabila penulis membuat tesis bahwa merokok itu hukumnya
haram, maka paragraf-paragraf berikutnya harus menyatakan penjelasan dan argumen yang mendukung tesis itu.

d) Menulis paragraf penutup

Setelah penulis selesai dengan paragraf-paragraf penjelasan dan pendukung tesis, maka penulis membuat
paragraf penutup. Pada paragraf ini terdapat suatu kesimpulan. Kesimpulan pada dasarnya harus sejalan dengan
tesis yang penulis buat, meskupun susunan kalimatnya berbeda. Selain itu, kesimpulan bisa diperkuat dengan suatu
ajakan untuk bertindak atau memunculkan masalah baru yang relevan dengan masalah yang telah dibahas. Dua hal
ini biasanya juga dapat ditulis sebagai sebuah saran.

3. Tahap perbaikan

Tulisan yang baik biasanya adalah tulisan yang dibuat sekali jadi, tetapi yang dengan tekun diperbaiki dan
diperbaiki. Dalam tahap ini penulis dapat melakukan tiga hal, yaitu mengorganisasi, menambah, dan menghapus
teks yang anda tulis. Perlu dicatat di sini bahwa tidak ada batasan yang pasti mengenai panjang dan pendeknya
sebuah paragraf karena ia tergantung kepada ide utama dan ide pendukung yang dikandungnya.5

D. Cara Penulisan Catatan Kaki, Daftar Pustaka, dan Transliterasi dalam Karya Ilmiah.
1. Catatan Kaki (footnote)
Catatan kaki (footnote): Informasi tambahan yang terletak di bagian bawah halaman, yang dalam
penulisannya dipisahkan dengan garis pemisah (separator) dengan isi dari karya ilmiah.
Cara: Tekan tombol Ctrl dan Alt serta F secara bersamaan. Digunakan dalam karya ilmiah bidang
ilmu sosial, dan tidak pada karya ilmiah bidang eksakta.
Fungsi: 1) Sumber rujukan yang dipergunakan dalam teks; 2) Komentar terhadap satu pernyataan/
istilah dalam teks.
Beberapa kebiasaan dalam penulisan catatan kaki:
a) Nama pengarang tetap ditulis seadanya dengan mengabaikan gelar akademik. Pengarang lebih dari
tiga orang dapat ditulis hanya satu orang, dengan tambahan dkk. Buku yang tidak memiliki nama
pengarang, dapat ditulis lembaga yang menerbitkan atau anonim.
b) Penulisan miring berlaku pada judul buku, nama jurnal, majalah/surat kabar, ensiklopedi, bunga
rampai dan lain-lain. Untuk judul artikel atau entri ensiklopedi cukup diberi tanda petik di antara
tulisan.
c) Dalam hal tata cara penulisan serta unsur-unsur yang terdapat dalam penulisan catatan kaki dapat
melihat pada bagan 1 di bawah ini
BAGAN 1
CARA PENGACUAN CATATAN KAKI

5 Mujiburrahman, "Teknik Menulis Karya Ilmiah", disampaikan dalam Workshop penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin dan Humaniora, 16 Februari 2013.
3
NO JENIS PUSTAKA UNSUR-UNSUR
1 Buku 1) Nama Pengarang; 2) Judul Buku; 3) Tempat Terbit; 4)
Nama Penerbit; 5) Tahun Terbit; dan 6) Halaman. Teknik
penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Contoh buku pengarang tunggal:
M. Zainal Abidin, Tafsir Filsafat atas Kehidupan: Risalah Seputar Wacana
Filsafat dan Keislaman (Yogyakarta: Pondok UII, 2007),137-150.
Dua pengarang:
Fachry Ali dan Bakriar, Merambah Jalan Baru Islam, (Bandung: Mizan, 1986), 22.
Tiga pengarang:
Fauzi Aseri, M. Zainal Abidin, dan Wardani, Asbabun al-Nuzul, (Banjarmasin,
IAIN Antasari Press, 2014), 33.
Lebih dari tiga pengarang:
Aunul Abied Shah dkk, Islam Garda Depan, (Bandung: Mizan, 2001), 26.
2 Jurnal 1) Nama Pengarang; 2) Judul Artikel; 3) Nama Jurnal; 4)
Volume dan Nomor Terbit; 5) Bulan dan Tahun Terbit; dan
6) Halaman. Teknik penulisannya dapat dilihat pada
contoh di bawah ini.
M. Zainal Abidin, “Dimensi Spiritual-Intelektual Filsafat Mulla Sadra dan
Kontekstualisasinya bagi Kehidupan Modern”, dalam Millah Jurnal Studi Agama Vol. III,
No. 2, Januari 2004, 10.
3 Majalah/Surat Kabar 1) Nama Penulis; 2) Judul Artikel; 3) Nama Majalah/Surat
Kabar; 4) Tanggal, Bulan, dan Tahun Terbit; dan 6)
Halaman. Teknik penulisannya dapat dilihat pada contoh
di bawah ini.
M. Zainal Abidin, “Kesalehan Alam dalam Islam”, dalam Republika, Jum’at, 16
Nopember 2007, 2.
4 Ensiklopedi 1) Nama Pengarang; 2) Judul Tulisan; 3) Nama Editor; 4)
Judul Buku, 5) Tempat Terbit; 6) Nama Penerbit; 7) Tahun
Terbit; dan 8) Halaman. Teknik penulisannya dapat dilihat
pada contoh di bawah ini.
Zainal Abidin Bagir, "Pergolakan Pemikiran di Bidang Ilmu Pengetahuan", dalam
Taufik Abdullah dkk (ed.), Ensiklopedi Tematis Dunia Islam (Jakarta: Ichtiar Baru van
Hoeve, 2002), 138.
5 Bunga Rampai 1) Nama Pengarang; 2) Judul Tulisan; 3) Nama Editor; 4)
Judul Buku, 5) Tempat Terbit; 6) Nama Penerbit; 7) Tahun
Terbit; dan 8) Halaman. Teknik penulisannya dapat dilihat
pada contoh di bawah ini.
Lihat Budhy Munawar Rachman, “Pemikiran Neo-Modernisme Islam di
Indonesia”, dalam Edy A. Effendy (ed), Dekonstruksi Islam Mazhab Ciputat (Bandung:
Zaman, 1999), 116.
4
6 Terjemahan 1) Nama Pengarang; 2) Judul Tulisan; 3) Nama
Penerjemah; 4) Tempat Terbit; 5) Nama Penerbit; 6) Tahun
Terbit; dan 7) Halaman. Teknik penulisannya dapat dilihat
pada contoh di bawah ini.
Isma'il Raji al Faruqi, Islamisasi Pengetahuan, Terj. Anas Mahyuddin (Bandung:
Penerbit Pustaka, 2003), 52.
7 Non-Publikasi 1) Nama Penulis; 2) Judul Tulisan; 3) Jenis Tulisan; 4)
(Skripsi, Tesis, Tempat Dokumentasi; 5) Lembaga Terkait; 6) Tahun
Disertasi, dll) Penulisan; dan 6) Halaman. Teknik penulisannya dapat
dilihat pada contoh di bawah ini.
Anida Magfirah, “Konsep Pembentukan Karakter Pribadi Anak Menurut
Pemikiran Albert Bandura dan Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi,” Skripsi,
(Banjarmasin: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari, 2015), 150
8 Wawancara 1) Nama Responden/Informan; 2) Identitas; 3) Bentuk
Wawancara; 4). Tempat Wawancara; dan 5) Waktu
Wawancara. Teknik penulisannya dapat dilihat pada
contoh di bawah ini.
Rudy Arifin, Gubernur Kalimantan Selatan, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 20
April 2011.
9 Internet 1) Nama Penulis; 2) Judul Tulisan; 3) Nama Situs; 4)
Waktu Akses. Teknik penulisannya dapat dilihat pada
contoh di bawah ini.

Umdah El-Baroroh, “Genealogi Gerakan Islam di Indonesia”, dalam


http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=980 , diakses pada 16 April 2010.

Apabila diparagraf atau dihalaman selanjutnya mengutip dari buku yang sama, maka tidak perlu menulis
catatan kaki seperti catatan kaki sebelumnya, cukup menulis seperti ini, misalnya:
M. Zainal Abidin, Tafsir Filsafat atas Kehidupan: Risalah Seputar Wacana Filsafat dan Keislaman
(Yogyakarta: Pondok UII, 2007),137-150.
Maka di catatan kaki selanjutnya cukup menulis catatan kaki seperti ini:
²M. Zainal Abidin, Tafsir Filsafat atas Kehidupan: Risalah Seputar Wacana, 155-156.
2. Penyusunan Daftar Pustaka
Beberapa hal penting:
1. Nama pengarang merupakan unsur utama yang harus selalu ada dalam daftar pustaka. Dalam
penulisan, nama pengarang dibalik dengan posisi nama terakhir diletakkan di bagian depan. Lebih dari
dua nama, bisa pilih Sistem Harvard or Vancouver; istilah al/van dst diabaikan.
2. Tahun: tahun terbit/tahun lulus. Pengarang > 1 tulisan pada tahun sama dicantumkan huruf kecil a,
b, c, dan seterusnya dibelakang tahun tanpa dipisah spasi.

5
3. Judul tulisan sama dengan judul asli, dan menggunakan huruf kapital pada setiap awal judul. Judul
buka ditulis miring. Judul artikel diberi tanda petik.
4. Dalam hal penomoran, baik untuk jilid dan ataupun terbitan, menggunakan angka Arab, sekalipun
jurnal atau buku menggunakan angka Romawi.
5. Penyusunan daftar pustaka menurut abjad nama pengarang pertama.
BAGAN 2
CARA PENGACUAN DAFTAR PUSTAKA
NO JENIS PUSTAKA UNSUR-UNSUR
1 Buku 1) Nama Pengarang; 2) Judul Buku; 3) Tempat Terbit; 4) Nama
Penerbit; dan 5) Tahun Terbit. Teknik penulisannya dapat
dilihat pada contoh di bawah ini.
Satu Pengarang:
Abidin, M. Zainal, Tafsir Filsafat atas Kehidupan: Risalah Seputar Wacana Filsafat
dan Keislaman, Yogyakarta, Pondok UII, 2007.
Dua Pengarang:
Dua pengarang:
Ali, Fachry dan Bakriar, Merambah Jalan Baru Islam. Bandung: Mizan, 1986.
Tiga pengarang:
Aseri, Fauzi, M. Zainal Abidin, dan Wardani, Asbabun al-Nuzul. Banjarmasin,
IAIN Antasari Press.
Lebih dari tiga pengarang:
Shah, Aunul Abied dkk, Islam Garda DepanBandung: Mizan, 2001.
2 Jurnal 1) Nama Pengarang; 2) Judul Artikel; 3) Nama Jurnal; 4)
Volume dan Nomor Terbit; dan 5) Bulan dan Tahun Terbit.
Teknik penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Abidin, M. Zainal, “Dimensi Spiritual-Intelektual Filsafat Mulla Sadra dan
Kontekstualisasinya bagi Kehidupan Modern”, dalam Millah Jurnal Studi
Agama Vol. III, No. 2, Januari 2004.
3 Majalah/Surat 1) Nama Penulis; 2) Judul Artikel; 3) Nama Majalah/Surat
Kabar Kabar; dan 4) Tanggal, Bulan, serta Tahun Terbit. Teknik
penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Abidin, M. Zainal, “Kesalehan Alam dalam Islam”, dalam Republika, Jum’at, 16
Nopember 2007.
4 Ensiklopedi 1) Nama Pengarang; 2) Judul Tulisan; 3) Nama Editor; 4) Judul
Buku, 5) Tempat Terbit; 6) Nama Penerbit; dan 7) Tahun Terbit.
Teknik penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Bagir, Zainal Abidin, "Pergolakan Pemikiran di Bidang Ilmu Pengetahuan", dalam
Taufik Abdullah dkk. (ed.), Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jakarta, Ichtiar
Baru van Hoeve, 2002.
5 Bunga Rampai 1) Nama Pengarang; 2) Judul Tulisan; 3) Nama Editor; 4) Judul
Buku, 5) Tempat Terbit; 6) Nama Penerbit; dan 7) Tahun Terbit.
6
Teknik penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Rachman, Budhy Munawar, “Pemikiran Neo-Modernisme Islam di Indonesia”, dalam
Edy A. Effendy (ed), Dekonstruksi Islam Mazhab Ciputat, Bandung: Zaman,
1999.
6 Terjemahan 1) Nama Pengarang; 2) Judul Tulisan; 3) Nama Penerjemah; 4)
Tempat Terbit; 5) Nama Penerbit; dan 6) Tahun Terbit. Teknik
penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Faruqi, Isma'il Raji al, Islamisasi Pengetahuan, Terj. Anas Mahyuddin, Bandung,
Penerbit Pustaka, 2003.
7 Non-Publikasi 1) Nama Penulis; 2) Judul Tulisan; 3) Jenis Tulisan; 4) Tempat
(Skripsi, Dokumentasi; 5) Lembaga Terkait; dan 6) Tahun Penulisan.
Tesis, Teknik penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Disertasi, dll)
Magfirah, Anida, “Konsep Pembentukan Karakter Pribadi Anak Menurut Pemikiran
Albert Bandura dan Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi,” Skripsi.
Banjarmasin: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari, 2015.
8 Internet 1) Nama Penulis; 2) Judul Tulisan; 3) Nama Situs; 4) Waktu
Akses. Teknik penulisannya dapat dilihat pada contoh di bawah
ini.

Baroroh, Umdah El-, “Genealogi Gerakan Islam di Indonesia”, dalam


http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=980 , diakses pada 16 April
2010.

3. Pedoman Transliteras
1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf dan sebagian
dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf
Arab dan transliterasinya dengan huruf latin.

No Arab Nama Latin No Arab Nama Latin


1. ‫ا‬ Alif A 16. ‫ط‬ Tha Ta
2. ‫ب‬ Ba B 17 ‫ظ‬ Zha Zh
3. ‫ت‬ Ta T 18. ‫ع‬ ‘Ain ‘
4. ‫ث‬ Tsa Ts 19. ‫غ‬ Ghain Gh
5. ‫ج‬ Jim J 20. ‫ف‬ Fa F
6. ‫ح‬ Ha H 21. ‫ق‬ Qaf Q
7. ‫خ‬ Kha Kh 22. ‫ك‬ Kaf K
8. ‫د‬ Dal D 23. ‫ل‬ Lam L
9. ‫ذ‬ Dzal Dz 24. ‫م‬ Mim M
10. ‫ر‬ Ra R 25. ‫ن‬ Nun N
7
11. ‫ز‬ Zai Z 26. ‫و‬ Waw W
12. ‫س‬ Sin S 27. ‫ه‬ Ha H
13. ‫ش‬ Syin Sy 28. ‫ء‬ A ’
14. ‫ص‬ Shad Sh 29. ‫ي‬ Ya Y
15. ‫ض‬ Dlad Dh

2. Mad dan Diftong


1. Fathah : Â/â 4. ‫أو‬ : Aw
2. Kasrah panjang : Î/î 5. ‫أي‬ : Ay
3. Dhamah panjang : Û/û

3. Konsonan rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah ditulis rangkap, ‫ أحدمية‬ditulis Ahmadiyyah
4. Ta’ marbutah di akhir kata
a. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia
seperti shalat, zakat dan sebagainya.
‫ جامعة‬ditulis jama’ah
b. Bila hidup ditulis t.
‫ كرامة الواليام‬ditulis karamat al-awliyâ
c. Bila susunan kalimat sifat mausufah, maka ditulis h,
‫ المجامعة السالمية‬ditulis al-jama’ah al-Islâmiyyah

5. Vokal Pendek
Fathah ditulis (a), Kasrah (i), dan Dhammah ditulis (u),
6. Vokal Panjang
A panjang ditulis â
I panjang ditulis î
U panjang ditulis û
7. Vokal-Vokal Pendek Yang Berurutan dalam Kata dipisahkan dengan Apostroft(*)
‫ أأنتم‬ditulis a‟antum
‫ مؤنث‬ditulis mu‟anats
8. Kata Sandang Alif + Lam (‫) ال‬
Baik huruf qamariyah dan syamsiyah ditulis sesuai dengan bunyi hurufnya.
‫ القرءان‬ditulis al-Qur’an
‫ الشيعة‬ditulis al-Syi’ah
9. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan EYD.
10. Kata dalam Rangkaian Kalimat

8
Ditulis perkata: ‫السالما‬ ‫ شيخ‬ditulis Syaykh al-Islâm

Anda mungkin juga menyukai