Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan

Sejarah Peradaban Islam bukan hanya membahas tentang peradaban Islam


di Arab saja, seperti yang kita ketahui peradaban Islam meluas dari Arab ke seluruh
penjuru dunia. Tidak terkecuali India, walaupun India di India sendiri sempat
berdiri beberapa kerajaan Islam dan kerajaan Islam terakhir yang berdiri di India
adalah Dinasti Mughal. Keberadaan dinasti Mughal di India banyak sekali
membawa dampak pada India. Walaupun India lebih banyak dikenal sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya agama Hindu. Justru dengan berdirinya dinasti
Mughal di India ini dapat kembali mengangkat peradaban dan perkembangan di
India yang pada masa itu peradaban Hindu nyaris tenggelam.

1 | Dinasti Mughal
Pembahasan

1. Latar Belakang Berdirinya Dinasti Mughal


Mughal merupakan kerajaan Islam di anak benua India, dengan Delhi sebagai
ibukotanya, berdiri antara tahun 1526-1858 M lebih dari 3 abad. Dinasti Mughal di
India didirikan oleh seorang penjarah dari Asia tengah bernama Zahiruddin
Muhammad Babur (1482-1530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk dari etnis
Mongol, keturunan Jengis Khan yang telah masuk Islam dan pernah berkuasa di
Asia Tengah pada abad ke 15. Kerajaan ini berdiri pada saat di Asia kecil berdiri
tegak sebuah kerajaan Turki Usmani dan di Persia kerajaan Safawi. Ketiganya pada
saat yang sama menjadi sebuah negara-negara adikuasa di Dunia. Mereka juga
menguasai perekonomian, politik serta militer dan mengembangkan kebudayaan.
Peletak dasar dinasti Islam di India adalah Kutbu’ddin Aibak (1206-1211), yang
berhasil mendirikan kerajaan Islam di India yang merdeka.1 Setelah merasa cukup
kuat untuk mendirikan kekuasaan di India, pada tahun 1206 ia mendirikan
Kesultanan Delhi di India yang berhasil dipertahankan hingga 1290. Dinasti
keturunan Aibak sering disebut dinasti keturunan hamba-hamba raja, karena Aibak
sendiri bukanlah keturunan raja. Sultan Balban adalah raja terakhir dinasti
keturunan hamba-hamba raja. Dia tidak meninggalkan keturunan dan pemerintahan
Kesultanan Delhi selanjutnya diambil alih oleh dinasti raja-raja keturunan Khilji
(1290-1321), kemudian dilanjutkan raja-raja keturunan Tughlak (1321-1399),
dinasti para Sayid (1414-1451), dan dinasti raja-raja keturunan Lodi (1451-1526),
kemudian yang terakhir adalah dinasti Dinasti Mughal.2
Pergantian pemerintahan para raja yang berkuasa di Delhi sering terbentur
pertumpahan darah dan saling menjatuhkan. Keturunan ketiga keluarga Lodi adalah
Sultan Ibrahim Lodi (1517-1526) yang dianggap oleh beberapa pembesar kerajaan
kurang cakap memerintah. Paman Ibrahim Lodi yang bernama Dhaulad Khan dan
Alam Khan menjalin kerjasama dengan bangsa Mongol Sultan Babur dari Kabul
(timur Afghanistan) untuk menjatuhkan Ibrahim Lodi. Kelompok Sultan Babur ini
telah lama masuk Islam, dan mereka ahli dalam melakukan peperangan.
Pada saat Babur berkuasa di Kabul, situasi di India sedang dalam masa kekacauan
pada masa pemerintahan Ibrahim Lodi. Kesempatan ini sebagai pintu bagi Babur
untuk merealisasikan impiannya memperluas imperium sampai di India. Sultan

1
ODP Sihombing. 1953. India, Sejarah dan Kebudayaannya. Bandung: W. Van Hoeve., hlm
70.
2
Dalam beberapa referensi disebutkan jika dinasti Ghur (1176-1206 M) adalah pemerintahan
Islam pertama dan merdeka di India.

2 | Dinasti Mughal
Babur segera menyiapkan pertempuran untuk menjatuhkan raja Lodi. Pada tahun
1526 terjadi pertempuran besar di kota Panipat. Sultan Ibrahim Lodi dapat
dikalahkan oleh tentara Sultan Babur, dan berakhirlah kerajaan Delhi. Sultan Babur
kemudian mendirikan kerajaan Mughal dan pemerintahannya terkenal dengan
nama kesultanan Mughal dengan ibu kotanya di kota Agra.
2. Silsilah Keluarga
Silsilah keluarga dari tujuh kaisar mughal pertama :3

Babur Maham Begum (Turki)

Humayun Hamida Banu Begum (Persia)

Akbar Agung Mariam Uz Zamani (Rajput)

Jehangir Jagat Gosaini (Rajput)

Shah Jahan Mumtaz Mahal (Persia)

Aurangzeb Nawab Bai (Rajput)

Bahadur Shah I

Adapun urutan-urutan penguasa kerajaan Mughal sebagai berikut:


1. Zahiruddin Babur (1482-1530 M)
2. Humayun (1530-1540 dan 1555-1556 M)
3. Akbar Syah I (1556-1605 M)
4. Jehangir (1605-1627 M)
5. Syah Jahan (1627-1658 M)
6. Aurangzeb (Alamgir I) (1658-1707 M)
7. Muazzam (Bahadur Syah I) (1707-1712 M)

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Kaisar_Mughal

3 | Dinasti Mughal
8. Jihandar Syah (1712 M)
9. Farukh Siyar (1713-1719 M)
10. Muhammad Syah (1719-1748 M)
11. Ahmad Syah (1748-1754 M)
12. Alamghir II (1754-1759 M)
13. Syah Ala II (1759-1806 M)
14. Akbar II (1806-1837 M)
15. Bahadur Syah II (1837-1858 M)

3. Mayoritas Hindu Dibawah Kendali Minoritas Muslim


Jika diamati kembali India pada masa itu juga masih dalam dominasi penganut
ajaran Hindu, ini bukanlah hal yang mudah bagi dinasti Mughal sendiri yang
notabenenya adalah minoritas. Walaupun begitu dinasti Mughal tetap mampu
meraih masa-masa kecemerlangannya.4 Hal ini disebabkan beberapa faktor
yaitu :
i. Dinasti Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat
ii. Sampai dengan pemerintahan Aurangzeb rakyat cukup puas
dan sejahtera dengan pola kepemimpinan raja dan program
kesejahteraannya
iii. Prajurit Mughal deikanal sebagai prajurit yang tangguh dan
patriotisme yang tinggi
iv. Sultan yang memerintah sangat mencintai ilmu dan
pengetahuan
4. Masa Keemasan Dinasti Mughal
Masa keemasan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar
(1556-1605). dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M),
Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah itu,
kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja
berikutnya. Akbar menggantikan ayahnya, pada saat ia berusia 14 tahun,
sehingga seluruh urusan kerajaan diserahkan kepada Bairam Kahan,
seorang Syi’i. Pada masa pemerintahannya, Akbar melancarkan serangan
untuk memerangi pemberontakan sisasisa keturunan Sher Khan Shah yang
berkuasa di Punjab. Pemberontakan lain dilakukan oleh Himu yang
menguasai Gwalior dan Agra. Pemberontakan tersebut disambut oleh
Bairam Khan sehingga terjadilah peperangan dahsyat, yang disebut Panipat

4
Badri Yatim, Sejrah Peradaban Islam, 147

4 | Dinasti Mughal
I tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap kemudian
dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh.
Setalah Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan
yang sudah mempunyai pengaruh kuat dan terlampau memaksakan
kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat
dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan dalam
negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia dapat
menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat,
Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar,
dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu
pemerintahan militeristik. Hal itu membuat kerajaan Mughal menjadi
sebuah kerajaan besar. Wilayah Kabul dijadikan sebagai gerbang ke arah
Turkistan dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia. Akbar berhasil
menerapkan bentuk politik sulakhul (toleransi universal), yaitu politik yang
mengandung ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukannya, tidak
dapat dibedakan oleh etnis atau agama.
Keberhasilan yang dicapai Akbar dapat dipertahankan oleh
penerusnya yang bernama Jehangir, Syah Jehan dan Aurangzeb yang mana
mereka memang terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Segala macam
pemberontakan dapat dipadamkan, sehingga rakyat merasa aman dan
damai. Pada masa Syah Jehan banyak pendatang Portugis yang bermukim
di Hugli Bengala, menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada
mereka dengan jalan menarik pajak dan menyebarkan agama Kristen.
Kemudian Syah Jehan meninggal pada tahun 1658 M dan terjadinya
perebutan tahta kerajaan di kalangan istana. Mughal terpecah menjadi
beberapa bagian. Shuja menobatkan dirinya sebagai Raja di Bengala. Murad
menobatkan dirinya sebagai Raja di Ahmadabad. Shuja bergerak memasuki
pemerintahan di Delhi. Namun pasukan Aurangzeb berhasil
mengalahkannya pada tahun 1658 M. kemudian Aurangzeb memerangi
pasukan Murad dan dimenangkan oleh Aurangzeb. Oleh karena itu,
Aurangzeb secara resmi dinobatkan menjadi Raja Mughal. Langkah
pertama yang dilakukan oleh Aurangzeb menghapuskan pajak, menurunkan
bahan pangan dan memberantas korupsi, kemudian ia membentuk peradilan
yan berlaku di India yang dinamakan fatwa alamgiri sampai akhirnya
meninggal pada tahun 1707 M. Selama satu setengah abad, India di bawah
Dinasti Mughal menjadi salah satu negara adikuasa. Ia menguasai
perekonomian Dunia dengan jaringan pemasaran barangbarangnya yang
mencapai Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Cina. Selain itu, India
juga memiliki pertahanan militer yang tangguh yang sukar ditaklukkan dan
kebudayaan yang tinggi. Kemantapan stabilitas politik karena sistem
pemerintahan yang diterapkan Akbar membawa kemajuan dalam bidang-
bidang yang lain. Dalam bidang ekonomi, kerajaan Mughal dapat

5 | Dinasti Mughal
mengembangkan program pertanian, perrtambangan dan perdagangan.
Akan tetapi, sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor
pertanian. Di samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu di
ekspor ke Eropa, Afrika, Arabia dan Asia Tenggara bersamaan dengan hasil
kerajinan, seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordiyn yang banyak
di produksi di Bengal dan Gujarat. Untuk meningkatkan produksi, Jehangir
mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikan pabrik
pengolahan hasil pertanian di Surat .
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan
budaya juga berkembang. Karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal
adalah karya sastra gubahan penyair istana, berbahasa Persia dan India.
Penyair India yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi, dengan
karyanya berjudul Padmavat, sebuah karya alegoris yang mengandung
pesan kebajikan jiwa manusia. Pada masa Aurangzeb, muncul seorang
sejarawan bernama Abu Fadl dengan karyanya Akhbar Nama dan Aini
Akhbari, yang memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figure
pemimpinnya. Karya seni yang dapat dinikmati sampai sekarang dan
merupakan karya seni terbesar yang dicapai oleh kerajaan Mughal adalah
karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa Akbar di
bangun istana Fatpur Sikri di Sikri, Villa dan masjid-masjid yang indah.
Pada masa Syah Jehan dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Taj Mahal
di Agra, masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
5. Pretasi-Prestasi Pada Masa Dinasti Mughal

a. Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan


i. Perluasan wilayah dan konsolidasi kekuasaan
ii. Pemerintahan daerah dipegang oleh sipah salar dan
subdistrik dipegang oleh faudjar
iii. Penerapan politik sulakhul5
iv. Pejabat dipindahkan dari sebuah jagir6 ke jagir lainnya
untuk menghindarkan mereka mencapai interes yang besar
dalam sebuah wilayah tertentu
v. Pembagian wilayah menjadi beberapa provinsi dan distrik
yang dikelola oleh pejabat pemerintahan pusat

5
Politik sulakhul (Toleransi Universal), semua rakyat india di pandang sama. Mereka tidak
dibedakan berdasarkan etnis dan agama.
6
Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukan bagi pejabat yang sedang berkuasa.

6 | Dinasti Mughal
b. Bidang Ekonomi
i. Adanya muqaddam yang menjadi perantara antara
pemerintah dan petani
ii. Perpajakan dikelola oleh suatu badan yang sesuai dengan
sistem Zabt
iii. Perkembangan perdangangan dan pengolahan industri
pertanian7

c. Bidang Agama
i. Lahirnya Konsep Din-Ilahi8
ii. Budaya Islam India yang unik
iii. Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India
iv. Dibentuknya sebuah badan keagamaan berlandaskan
terhadap mazhab hukum, thoriqah sufi, persekutuan terhadap
ajaran Syaikh, Ulama dan Wali individual
v. Penyusunan kodifikasi fattawa alamgiri9

d. Bidang Seni dan Budaya


i. Munculnya beberapa karya sastra tinggi10
ii. Maju dalam bidang Arsitektur bangunan11
iii. Memiliki taman-taman yang indah1213

6. Faktor Keruntuhan Dinasti Mughal

a. Faktor Internal
i. Tampilnya penguasa yang lemah14, perebutan kekuasaan,
dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat
ii. Terjadi stagnasi dalam bidang militer
iii. Kemorosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik

7
Pada masa Akbar konsesi perdagangan debrikan kepada The British East India Company (EIC).
Perusahan Inggris India Timur untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600 M
8
Din-Ilahi yaitu menjadikan semua agama yang ada di India menjadi satu.
9
Kodifikasi yang di tujukan untuk meluruskan dan menjaga syariat Islam yang nyaris kacau akibat
Din-Ilahi dan Politik Sulakhul.
10
Seperti Padmavat yang mengadung pesan kebajikan manusia. Akbar Nameh dan Aini Akbar
yang berisi sejarah Mughal dan pemimpin-pemimpin dinasti Mughal.
11
Taj Mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur masa dinasti Mughal, diikuti oleh istana
Fatput Sikri peninggalan Akbar dan Masjid Raya Delhi di Lahore. Makam Raja Mughal ke 2. Char
Minar (empat menara) di Hydebarat.
12
http://www.presidentofindia.nic.in/mughal-gardens.htm
13
Taman-taman yang menonjolkan gaya campuran yang haromnis antara Asia Tengah, Persia,
Timur Tengah dan Lokal.
14
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,

7 | Dinasti Mughal
iv. Terlalu kasar dalam melaksakan ide-ide puritan dan
cenderung sektetais

b. Faktor Eksternal
i. Pemberontakan dimana-mana seperti pemberontakan kaum
Sikh di utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, Kaum
muslimin sendiri di timur dan puncaknya yang terberat
adalah invasi Inggris melalui IEC

7. Sekilas Tentang Taj Mahal

Taj Mahal adalah makam yang dibangun lebih dari 22 tahun oleh
Shah Jahan sebagai monumental untuk mengenang istri persianya tercinta
Mumtazma’ul Zamani yang lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Letaknya
di Agra, India kawasan Uttar Pradesh. Persis ditepian sungai Yamuna.
Pembangunannya melibatkan ribuan pekerja termasuk arsitek paling ahli,
seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligrafi, pemahat, ahli batu
dari seantero India, Persia, Turki.
Material Taj Mahal didantangkan dari seluruh India dan Asia.
Dindingan dibentuk dengan potongan batu marmer dan batu pasir dalam
tehnik pengunci besi.15

15
Tim Penulis, Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013, hlm 30-31.

8 | Dinasti Mughal
Penutup

Dinasti Mughal sudah menjadi bagian tersendiri dari sejarah Islam dan
sejarah India. Dari pemaparan singkat menyangkut dinasti Mughal diatas dapat
penulis tarik beberapa kesimpulan :
1. Islam (Dinasti Mughal) berperan besar dalam mengembalikan masa
kejayaan India yang nyaris tenggelam
2. Kemajuan yang dicapai masa dinasti Mughal sangat berpengaruh dan
memberi inspirasi pada perkembangan peradaban dunia baik politik,
ekonomi, budaya dan agama
3. Dinasti Mughal sukses membentuk Islam-India kosmopolitan yang
melahirkan kultur muslim yang eksklusif

9 | Dinasti Mughal
Daftar Putaka

Abu Su’ud, Islamologi Sejarah, Ajaran, dan Peranannya dalam Peradaban Umat
Manusia, Jakarta, Rineka Cipta, 2003.
Ensiklopedi Islam, Cetakan keempat, Jild 2, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997.
Erwin, Tuti Nuriah, Asia Selatan dalam Sejarah, Jakarta, Lembaga Penerbit
Universitas Indonesia, 1990.
Khaldun, Ibn, Muqaddimah Ibn Khaldun, Terj. Ahmadie Thoha, Jakarta, Pustaka
Firdaus, 1986.
Kusdiana, Ading, Sejarah dan kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Bandung,
CV Pustaka Setia, 2013.
Mulia, TSG, India Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan, Jakarta, Balai
Pustaka, 1952.
ODP Sihombing, India, Sejarah dan Kebudayaannya, Bandung, W. Van Hoeve,
1953.
Penulis, Tim, Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013, Jakarta, Gramedia,
2013.
Supriyadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung, CV Pustaka Setia, 2008.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2008.

http://www.presidentofindia.nic.in/mughal-gardens.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Kaisar_Mughal

10 | Dinasti Mughal

Anda mungkin juga menyukai