Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum .wr.wb.
            Puji syukur kehadirat  Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH” tepat
pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad
SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin…
           Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin...
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
                                                                                                 

kediri, 28 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................1
C.     Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A.    Pengertian Karya Ilmiah............................................................................. 3
B.     Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah.................................. 4
C.     Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik................................. 6
D.    Bentuk-bentuk Karya Ilmiah...................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN......................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 12
B.     Saran.......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

  
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut  biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung
komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan
penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan,
dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan,
kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena
sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak
terkait. Oleh karena itu,  menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam
penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang sama antara penulis dan  pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap
proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar
menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian
sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan
pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah dan daftar rujukan?
2.       Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah dan daftar rujukan?
3.       Bagaimana cara penulisan karya ilmiah dan daftar rujukan yang baik?
4.      Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah dan daftar rujukan?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah daftar rujukan.
2.      Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah dan daftar rujukan.
3.      Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah dan daftar rujukan yang baik.
4.      Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari karya ilmiah dan daftar rujukan.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.[1]
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang
disusun secara sistematis menurut metode penulisan ilmiah dengan menggunakan ragam
bahasa resmi. Karya ilmiah merupakan laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan
penelitian. Karya ilmiah dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
bentuknya dapat berupa makalah, skripsi, dan laporan penelitian.[2]
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1.      Memberi penjelasan
2.      Memberi komentar atau penilaianMemberi saran
3.      Menyampaikan sanggahan
4.      Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi
yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya
lewat metode ilmiah. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat
dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan
ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta
yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya
serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.[3]
Antara karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak perbedaan yang
mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan. Dalam karangan ilmiah digunakan kosakata yang khusus berlaku di bidang ilmu
tertentu. Dalam karangan ilmiah populer bahasa yang terlalu teknis tersebut terkadang
dihindari. Sebagai gantinya digunakan kata atau istilah yang umum.[4]

B.     Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah


Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh
karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan
penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara
umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan,
isi, dan penutup.
1.      Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a.Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf
kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
b.Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa
diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir
bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh
pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.
c.       Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan mengantarkan
sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi antara lain garis besar atau
substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan
menyelesaikankarya tulis tersebut.
d.      Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia
dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah
sebagai berikut:
1)      Paragraf pertama latar belakang masalah;
2)      Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan
sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3)      Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4)      Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e.       Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan
di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang.
Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi
memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas
bab-bab dan subbab serta rinciannya
f.       Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi
laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2.      Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a.       Pendahuluan
Memaparkan:  latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.[5]
1)      Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa
untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus
berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang bersifat
khusus.
2)      Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan
dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi
penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada
bab kesimpulan.
3)      Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian
biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat
penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri
dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.
4)      Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam
melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang
diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut
mencakup:
a)      Metode yang digunakan dalam penelitian;
b)      Sumber data;
c)      Cara mengambil data;
d)     Cara menganalisis data;
e)      Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
a.      Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian
teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan
konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang
perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang
kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak salah
dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul,
topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-
variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas
beberapa variabel).
c.       Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta
penafsiran hasil analisis data.
d.      Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas
hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang
digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3.    Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a.       Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku
sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b.      Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel,
dan lain-lain.
c.       Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun
menurut abjad.[6]

C.     Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik


Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu,
hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya
ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun
khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD).Syarat
penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1.      Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil
tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2.      Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola
berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola  berfikir logis yaitu :
dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk
menarik kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya
jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku
tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta-
fakta khusus kepada  fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat
umum. Contoh : Fakta-fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa
“semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3.       Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman
yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan
sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a.        Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b.      Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c.       Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.[7]

Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka.
1.      Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang
lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi
dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a.       Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun tanda
bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan
hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung
dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan
langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan
perubahan spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin
kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat
penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan spasi.
b.      Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri
berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidakboleh
dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan
dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman
buku.
2.      Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada
kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir
karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari
penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan
penulisan catatan kaki adalah:
a.       Menyusun pembuktian;
b.      Menyatakan utang budi;
c.       Menyampaikan keterangan tambahan;
d.      Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut:
a.       Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
b.      Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor
urut baru pada setiap bab;
c.       Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu
diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-
singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut
sebagai berikut:
a.       Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu
diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan
dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan
kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda
dipakai Ibid halaman.
b.      Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber
yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi
sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c.       Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu.
Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3.      Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber  bacaan yang digunakan dalam
penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun
terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.[8]

D.    Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah


Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya beberapa karangan
ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis, disertasi dan laporan hasil penelitian. Pada
prinsipnya semua karangan ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang
membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah
tersebut.
1.      Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada siswa sekolah
menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Di dalamnya terdapat komponen
masalah, tujuan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh
halaman ketikan dua spasi pada “kertas ukuran A4”.
2.      Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam seminar atau
simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu setengah spasi pada kertas ukuran A4,
termasuk abstrak dan daftar pustaka.
Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah penelitian lapangan
maupun penelitian pustaka. Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya.
Namun, format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis, dan disertasi.
Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya berisi tujuan penulisan, masalah
penulisan, dan hasil atau kesimpulan. Abstrak lazim berisi kata kunci dari abstrak itu.
Kemajuan teknologi dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan
makalahnya melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang ditayangkan.
3.      Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu
(S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi
bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya
tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak
dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif
baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung
(study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau
karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan
ilmiah, maka skripsi diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
4.      Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua. Isinya
merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang diikuti. Tesis juga
diujikan dalam satu sidang ujian tesis.
Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi
guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah
ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang
suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.
5.      Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata tiga.
Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang
diteliti. Penekanan pada aspek filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga.
Mengapa? Karena induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan
pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan pengetahuannya
telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris atau di negara lain, mereka yang telah
lulus dalam pendidikan strata tiga diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah
mencapai derajat filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil
yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat
guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-
penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal
yang dijadikan tema dari desertasi tersebut,  penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis
sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi
minimal 250 halaman.
6.      Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian
dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek
penelitian, instrumen penelitian, hasil yang dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan
sesuatu yang lain berdasarkan hasil penelitian itu.[9]
BAB III

PEMBAHASAN

1. Rujukan

 Pengertian Rujukan
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan untuk memberi informasi (pembicara) untuk
menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Rujukan mungkin menggunakan
faktual atau non-faktual. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan objek
faktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/atau krebilitas. Sumber
rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.[1]
 Penulisan Rujukan dalam Karya Ilmiah
Cara menulis daftar rujukan harus dilakukan pada penulisan karya tulis ilmiah. Biasanya pada
bagian penutup karya tulis ilmiah akan dibuat kesimpulan dan saran. Di dalamnya akan di
buat semacam saran-saran atas masalah yang dibuat secara singkat.

Agar penyusunan sebuah karya ilmiah lebih rapih, biasanya sebuah karya ilmiah akan
dilengkapi dengan daftar pustaka atau rujukan yang berisi buku-buku atau referensi yang
dijadikan sebagai bahan rujukan pembuatan karya tulis tersebut.

Menulis Daftar Rujukan


Cara menulis daftar pustaka atau rujukan sebagai berikut.

1. Nama penulis dalam daftar pustaka ditulis secara terbalik. Maksudnya, nama belakang
disimpan di belakang memakai tanda koma. Ketentuan berlaku secara internasional.
Contoh :  Irvan Aqila ditulis Aqila, Irvan

     Ryu Tri ditulis Tri, Ryu

2. Jika sumber buku ditulis oleh dua atau tiga orang penulis, maka yang dituliskan namanya
secara terbalik adalah penulis pertama saja. Selanjutnya nama semua penulis ditulis.
Contoh:    Penulisnya Aida Nurcahya, Fitri Komala Dewi, Dyah Permata Sari.

                   Ditulis:     Nurcahya, Aida, Fitri Komala Dewi, Dyah Permata Sari.

3. Jika sumber buku yang digunakan ditulis oleh lebih dari tiga orang penulis, maka yang
ditulis hanya nama penulis pertama saja dan selanjutnya diikuti dengan et all (artinya dan
lain-lain) atau bisa juga ditulis dengan singkatan dkk (dan kawan-kawan).
Contoh:    Ervan, Michael J. (et all) 2001. Cara efektif Mengasuh   Balita. Jakarta. Gramedia
Karya. Aqila, Irvan dkk.

4. Setelah penulisan nama diikuti oleh tahun penerbit, judul buku, kota terbit, dan nama
penerbit. Jangan lupa untuk memperhatikan penulisan tanda bacanya.
5. Judul buku ditulis secara miring atau di garis bawahi.
6. Urutan penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad penulis (setelah nama
penulis dibalik). Perlu diperhatikan dalam pembuatan daftar pustaka atau rujukan tidak
perlu dituliskaan nomor urut.
7. Baris pertama diketik mulai dari spasi pertama dari tepi margin dan baris berikutnya
mulai dari lima spasi (satu tab komputer).
8. Jarak antara baris pertama ke baris berikutnya (apabila merupakan kelanjutannya) harus
menggunakan spasi rapat. Sedangkan, untuk jarak antara sumber yang satu dengan
sumber lainnya menggunakan spasi ganda.[2]

1.3       Rujukan Dengan Menggunakan Catatan Kaki


                                    Catata kaki atau foot note berguna untuk menyatakan sumber suatu
kutipan, pendapat, buah pikiran, atau fakta-fakta. Nomor foot note disesuaikan dengan nomor
kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1. Teknik penulisan dengan footnote sekarang ini
sudah jarang dilakukan, meskipun demikian masih ada perguruan tinggi yang
merekomendasikan pengguanaan footnote ini. Istilah – istilah dalam foot note antara lain :
1. Ibid = ibidem: kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa diselingi oleh sumber lain.
2. Cit., = oper citato: kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada
halaman yang berbeda dan telah diselingi pengaranng lain.
3. Cit., = loco citato: kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah
diselingi oleh sumber lain.
[3]
BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai
dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun
yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori,
objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang
baik adalah:
1.      Objektif
2.      Pola berfikir deduktif – induktif
3.      Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :
1.       Karya tulis
2.      Makalah
3.      Skripsi
4.      Thesis
5.      Disertasi
6.      Laporan hasil penelitian

B.     Saran
Kami membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Kami mengambil dari
berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami
sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan
dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah Tinggi Bahasa 
Asing (STBA LIA)
Finoza,Lamuddin. 2010.KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi
Intan           Mulia
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada tanggal 16 November      2015
pukul 15.20 WITA
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml, diakses pada
tanggal 16 November 2015 pukul 15.30 WITA
http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang penulisan.html, diakses
pada tanggal 16 November 2015 pukul 16.00 WITA

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada tanggal 16 November 2015 pukul 15.20 WITA


[2] Ida Sundari Husen, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Sekolah Tinggi Bahasa Asing STBA LIA,
2012) h. 1
[3] http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml, diakses pada tanggal 16 November
2015 pukul 15.30 WITA
[4] Lamuddin Finoza, KOMPOSISI BAHASA INDONESIA, (Jakarta: Diksi Intan Mulia,2010) h.235
[5] Heri Jauhari, PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) h. 24
[6] http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html, diakses pada tanggal 16
November 2015 pukul 16.00 WITA
[7] Ibid
[8] Ibid
[9] Ibid

Anda mungkin juga menyukai