A. Capain Pembelajaran
1. CP. Sikap
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika.
c. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
d. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
e. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri.
f. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
g. Menunjukkan perilaku berdasarkan nilai moral luhur, bersikap empatik dan
menghargai adanya perbedaan baik suku, agama, ras, tingkat usia, jenis kelamin, dan
status sosial-ekonomi-budaya.
h. Mempunyai ketulusan, komitmen, dan kesungguhan hati untuk mengembangkan sikap,
nilai, dan kemampuan peserta didik.
2. CP. Pengetahuan
a. Mampu memahami cara membuat kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki serta
mampu mengaplikasikannya untuk berbagai keperluan
1
4. CP. Keterampilan Khusus
a. Mampu menulis berbagai jenis teks untuk berbagai keperluan
b. Mampu mengutip, membuat daftar pustaka, dan catatan kaki untuk menunjang profesi
baik secara lisan maupun tulis dengan cara yang benar dan dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
c. Mampu menyunting berbagai jenis teks
B. Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa memahami pengertian kutipan.
b. Mahasiswa memahami jenis-jenis kutipan.
c. Mahasiswa memahami cara mengutip.
d. Mahasiswa mampu mengutip sesuai dengan ketentuan.
e. Mahasiswa memahami cara membuat daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan
karya ilmiah Undiksha.
f. Mahasiswa mampu membuat daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan karya
ilmiah Undiksha.
C. Uraian Materi
Dalam kegiatan menulis, terlebih menulis karya ilmiah, seorang penulis kerap menemukan
kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Pengetahuan yang minim mengenai hakikat karya ilmiah
merupakan salah satu faktor penyebabnya. Selain itu, kendala lain muncul dari ketidakpahaman
mengenai masalah teknis penulisan, seperti masalah penulisan kutipan dan daftar pustaka.
Dalam membuat sebuah karya ilmiah, penulis karya ilmiah tentunya akan meramu pendapat
dari berbagai ahli untuk menunjang, memperkuat, atau membandingkan pendapat-pendapat yang
ada. Proses pemindahan pendapat dari sebuah buku, jurnal, atau karya lain yang diajukan oleh
seseorang ke dalam sebuah tulisan inilah yang dinamakan pengutipan. Pengutipan bisa dilakukan
secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk mengetahui dan sebagai pertanggungjawaban atas
pengutipan yang dilakukan, seorang penulis membuat sebuah daftar identitas di mana kutipan
tersebut diperoleh. Daftar itu setidaknya memuat nama penulis kutipan, tahun, judul, dan identitas
penerbitan. Daftar identitas inilah yang disebut dengan daftar pustaka.
2
1. Pengutipan dalam Karya Ilmiah
Apabila kita perhatikan makalah ataupun jenis karya ilmiah yang lain, penulis karya ilmiah
tersebut mengemukakan pendapat orang lain yang berasal dari buku atau sumber lain seperti
artikel, laporan penelitian, dan sebagainya. Pendapat orang lain itu ditandai dengan adanya
keterangan dalam tanda kurung, seperti (Prayitno dkk.,2000: 14-15). Pendapat orang lain itu
memperkuat pendapat yang dikemukakan oleh penulis karya ilmiah tersebut. Pendapat yang
dikutip itu disebut kutipan. Prabawa (2000:185) menyatakan bahwa kutipan adalah pinjaman
kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan orang terkenal yang terdapat dalam buku,
majalah, jurnal, surat kabar, antologi, hasilpenelitian, dan penerbitan-penerbitan lain. Lebih jauh
dari itu, Prabawa (2000) menyatakan bahwa tujuan membuat kutipan, yaitu (a) sebagai barang
bukti untuk menunjang pendapat penulis; (b) sebagai bahan bukti untuk membedakan dengan
pendapat penulis; (c) sebagai bahan bukti untuk perbandingan dengan pendapat penulis; dan (d)
sebagai bahan bukti yang disanggah penulis.
Kutipan dibedakan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung
adalah kutipan yang langsung mengambil dari sumber asli tanpa mengubah bahasanya. Sementara
itu, kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil inti sarinya saja, bahasa yang
dituangkan dalam kutipan menggunakan bahasa penulis karya ilmiah itu sendiri. Untuk
memperjelas pemahaman mengenai kutipan langsung dan tidak langsung, dapat diperhatikan
dalam uraian berikut.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli secara utuh atau lengkap
baik itu berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas
(1) kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris (kutipan langsung pendek); dan
(2) kutipan langsung yang lebih dari empat baris (kutipan langsung panjang).
3
(4) menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman tempat mengutip;
penulisan nama pengarang dapat di awal kutipan atau di belakang kutipan.
Contoh:
Atau:
……(teks)…..………………………………………….
4
(1) kutipan disatukan dengan teks;
(2) spasi kutipan menyesuaikan dengan teks;
(3) tanpa adanya tanda petik dua; dan
(4) mencantumkan nama (belakang) pengarang, tahun, dan halaman.
Contoh:
5
(3) judul,
(4) tempat terbit, dan
(5) nama penerbi
Contoh
Penulis satu orang
Badudu, J.S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: PT Gramedia.
Keterangan:
- Nama penulis dibalik, dipisahkan oleh tanda koma.
-
Penulis dua orang
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Keterangan:
- Nama penulis kedua ditulis biasa, tanpa ada pembalikan nama.
Keterangan:
- Hanya nama penulis pertama yang dicantumkan. Nama-nama penulis lainnya diganti
dengan et.al atau dkk. (dan kawan-kawan).
Terdapat beberapa cara penulisan daftar pustaka sesuai dengan jenis karangannya (buku,
artikel, dokumen resmi, dsb). Berikut akan dijelaskan satu per satu teknik-teknik penulisan daftar
pustaka tersebut.
6
pengarangnya memiliki dua buku yang diterbitkan dalam tahun yang sama dengan judul buku yang
berbeda, maka teknik yang digunakan adalah dengan menambahkan huruf (a,b) di belakang tahun
terbit buku tersebut (Undiksha, 2011:37).
Contoh:
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002a. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumber berupa
Djamarah, buku 2002b.
Syaiful Bahri. terjemahan memiliki
Rahasia teknik
Sukses Belajar. penulisan
Jakarta: Rinekayang berbeda. Dalam hal ini,
Cipta.
nama pengarang yang disebutkan adalah nama pengarang asli, tahun terbitnya adalah tahun terbit
naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti nama penerjemah serta judul naskah asli
dan tahun terbitnya, terakhir adalah kota penerbit dan penerbit terjemahan.
Contoh:
Gagne, Robert M. 1990. Kondisi belajar dan Teori Pembelajaran. Terjemahan Munandir, disunting oleh
Handy Kartawirata. The Conditions of Learning and Theory of Instruction (Fourth Edition). 1977.
Jakarta: Antar Universitas/IUC (Bank Dunia XVII).
Hasan. M.Z. 1990. “Karakteristik Penelitian Kualitatif” dalam Aminuddin (Ed). Pengembangan Penelitian
Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan
Y3.
Catatan : (1) Judul artikel ditulis di antara tanda petik ganda pembuka dan tanda penutup.
(2) Di belakang judul buku ditambahkan nomor halaman tempat artikel tercantum, atau
nomor seri penerbitan.
Pasmidi, Made, dkk.(1988). “Inventarisasi Kesulitan Guru Bahasa Indonesia pada SMA Negeri di kota
Singaraja dalam Mengajarkan Pragmatik”. Aneka Widya, Volume 21, Edisi Khusus (hlm.89-91).
Gardner, H.1981. “Do Babies Sing a Universal Song?” Psychology Today, Volume 45, Nomor 11 (hlm.70-76).
7
3. Artikel dalam Harian/Koran
Rudianto, Elia. 1996, 11 Desember. “Peranan Otonomi Daerah dalam Globalisasi”. Kompas, hlm.4.
Hansen, L. 1999. “Nontarget Effects of Bt Corn Pollen on the Monarch Butterfly (Lepidoptera: Danaidae)”.
Tersedia pada http: www.ent.lastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81.html (diakses tanggal....).
Bentuk sumber yang ditulis mirib dengan artikel ialah makalah. Dalam hal ini, yang perlu
ditambahkan pada daftar pustaka makalah adalah nama temu ilmiah di mana makalah itu disajikan
dan tanggal penyelenggaraannya.
Contoh:
Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (makalah). Disajikan pada Workshop Penelitian Bagi
Dosen UNHI Bali, tanggal 23-24 Oktober 2009.
Estherlydia. 2011. “Hubungan Guru dan Murid”. Tersedia pada http:// hal 022-049 Faktor-faktor
Kesulitan Belajar Akuntansi Siswa IPS SMAK BPK PENABUR Sukabumi (dikases tanggal 4
Januari 2012).
Sumber berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran atau lokakarya
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV,
Pusat Penelitian IKIP Malang 15 Januari 1991.
Sumber-sumber lain
Sumber lain yang dimaksud bisa berupa dokumen resmi, seperi undang-undang, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, awig-awig desa adat, dan lain-lain. Dalam hal ini kadang-kadang
penerbitnya tidak disebutkan atau ada lembaga yang bertanggung jawab menerbitkan, tetapi pasti
8
bukan penulis perorangan. Untuk itu, cara penulisannya dapat dilakukan sebagaimana contoh
berikut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata cara Pengelolaan keuangan
Negara. 2009. Jakarta: Kementerian Keuangan RI.
Dirjendikti. 2008. Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari skripsi, tesis, dan atau disertasi, maka penulisannya
dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Atmadja, I Nengah Bawa. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi (tidak diterbitkan) Program
Pascasarjana, Universitas Indonesia.
D. Ringkasan
Dalam sebuah karya ilmiah, penulis menggunakan teori-teori yang bersumber dari pendapat-
pendapat tokoh atau ahli. Teori atau pendapat-pendapat tersebut dikutip dengan berbagai teknik
yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) kutipan langsung dan (2) kutipan tidak langsung.
Sumber-sumber yang memuat teori atau pendapat yang telah dikutip selanjutnya dibuatkan daftar
yang kemudian disebut daftar pustaka atau bibliografi. Penulisan daftar pustaka juga memiliki
sejumlah teknik sesuai dengan jumlah pengarang dan sumbernya (makalah, buku, tesis, jurnal dan
sebagainya).