A. Latar Belakang
Seperti telah kita ketahui bersama bahwa yang dimaksud dengan karya ilmiah
merupakan karya tulis yang memiliki ciri obyektif, logis, sistematis, dan dapat
dipertanggung jawabkan. Jenis-jenis karya ilmiah beragam salah satunya adalah skripsi.
Memasuki jenjang perguruan tinggi sudah dituntut untuk mengetahui apa itu skripsi.
Apalagi bagi mahasiswa S1, karena salah satu prasyarat tugas akhir untuk dapat meraih
gelar sarjana adalah dengan membuat skripsi. Proses penulisan skripsi berbeda-beda
tergantung dari kebijakan jurusan. Seperti halnya jurusan Teknik Informasi yang
memiliki kebijakan dari semester 6 sudah harus memikirkan skripsi paling tidak judul
sudah terkonsep.
Untuk dapat menulis skripsi tidaklah mudah, banyak aturan-aturan yang harus
diikuti. Aturannya pun sangat rumit, hal tersebut juga tergantung pada pembimbing yang
nantinya akan membimbing mahasiswa/i dalam proses penulisan skripsi. Terkadang ada
pembimbing yang konsen, dan teliti pada penggunaan tanda baca seperti titik, koma,
huruf besar, dan lain-lain. Melihat tidak mudahnya dalam penulisan skripsi, maka dalam
tulisan ini akan dibahas mengenai tata tulis penulisan karya ilmiah, pada bab penulisan
kutipan, penulisan daftar pustaka, dan penulisan footnote.
1
direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda
baca, dan sebagainya.
Contoh Kutipan Langsung:
Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif
terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang
teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002 :
184). ………………………………
2
Aturan Penulisan Kutipan antara lain :
a. Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….
b. Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir penulis kedua.
Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom
(1978:23) menghasilkan …………
4
Sumber yang berupa surat kabar dicantumkan seperti penulisan artikel dari majalah.
Misalnya:
Torsina, M. 1998. “Rintihan di Balik Penjarahan”. Kompas, 29 Mei 1998, Th. 33 No.
338, Hlm. 4.
Misalnya:
Rusdi, Ibnu. 2001. “Tingkat Keterpakaian Bahan Nonbuku pada Perpustakaan
Khusus DIY” (skripsi). Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
5
7. Pustaka dari internet
Misalnya:
Victor, H. 2004. “Perpustakaan Digital pada Era Teknologi”. www.presscom.com,
tanggal 11 November 2004, pukul 14.32.
6
2. Cara penulisan catatan kaki
a. sumber yang dirujuk berupa buku :
1) Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka.
Contoh :[i] Selo Soemardjan …….
2) judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal setiap kata-
kata yang bukan kata depan, kata sandang, dan kata penghubung ditulis
dengan huruf capital.
Contoh : [ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….
3) nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada), dicantumkan
(sesudah tanda koma).
Contoh : [iii]…., Metode Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..
4) Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma.
Contoh : [iv] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan
Psikologi, edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur, Cet. I (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.
5) Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa spasi. Jika
tidak ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat penerbitan).
Contoh : [v] Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta: ttp,
2012), hal 9.
6) nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan tnp (tanpa
nama penerbit).
Contoh : [vi] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
7) tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung tutup tanpa
spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t (tanpa tahun).
Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
8) nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda koma. Jika
tidak ada nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan dari halaman).
Contoh : [viii]Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
b. Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu ditulis
dengan kata penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup nama penyusun
pertama saja yang ditulis dan nama-nama lain ditulis dengan dkk.
7
Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I (Yogyakarta: Ilmu
Perss, 2000), hal. 9.
c. Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama
penyusun yang sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) .
Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia,
1980), hal.9.
d. Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim.
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim, maka
dalam catatan kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama penghimpun,
lembaga, panitia atau tim itu.
e. Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku dan Seminar, Refleksi Pembaharuan
Pemikiran Islam 70 Tahun Harun Nasution, Cet1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama
dan Filsafat, 1989), hal.89.
f. Tanpa nama penyusun
Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya, maka dalam catatn kaki
langsung ditulis judul buku.
Contoh : [xii]Ke-Nu-an (Yogyakarta: Pengurus Wilayah NU DY,1999), hal. 22.
g. Buku Terjemahan
Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam catatan kaki disebutkan
pengarang asli, judul terjemahan, penerjemah. Jika judul asli tidak diterjemahkan,
disebutkan judul asli dan apabila diinginkan menyebutkan bahasa asli atau judul
asli bersama judul terjemahan dapat dilakukan.
Contoh : [xiii]Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Toha, Cet I (Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.
h. Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan kaki
disebutkan pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada pengarang
asli, disebutkan nama penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.).
Contoh : [xiv]Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet 2 (Bandung: CV Remaja,
1987), hal.4.
i. Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan
kakinya sebagai berikut : [xv] Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah
8
Dasar” , dalam Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1 (Yogyakarta :
Pena, 2008), hal. 123.
j. Ensiklopedi dan Kamus
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama penulisanya
catatan kakinya yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga Bahasa ARRAM
(Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah, 1978), hal. 123, artikel : “Qanun”, oleh Musa.
k. Majalah, Jurnal, Surat Kabar
1) terdapat nama pengarang
Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun penerbitan
berkala lainnya maka penulisannya: Khoiruddin Bashori, “ Pendidikan
Karakter”,Kedaulatan Rakyat, No. 11, Tahun XLI (24 Januari 2012), hal. 8.
Kolom 7.
2) tidak terdapat pengarang
Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan judul atau langsung nama
penerbitan yang bersangkutan. Contoh : [xvii]KUHP yang Baru Harus Beri
Rasa Keadilan Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun XLI (12
Oktober 2010), hal. 9.
l. Internet
Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut:
[xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip dari http//www.uin.suka-
ac.id/-artikel 1109/accessed 24 Oktober 2009.
KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan diatas dapat diketahui bagaimana tata cara penulisan kutipan,
daftar pustaka, dan footnote. Pada dasarnya penulisan dari ketiganya memiliki aturan masing-
masing. Seperti untuk dapat menuliskan kutipan harus terlebih dahulu menentukan jenis
kutipannya, apakah langsung ataukah tidak langsung, lalu cari tahu jenis artikel yang akan
dikutip atau dilihat dari redaksinya, apakah pengarang satu atau lebih. Untuk penulisan daftar
pustaka, juga berbeda-beda tergantung jenis bahan pustaka seperti apa yang akan gunakan
sebagai referensi, apakah buku, majalah, ataukah dari intenet masing-masing memiliki aturan.
Kemudian yang terakhir, untuk penulisan footnote juga tergantung dari sumber apa yang
akan gunakan, atau aturan masing-masingpun sumber berbeda. Jadi untuk dapat menuliskan
9
kutipan, daftar pustaka, dan footnote dengan benar, maka harus mengetahui terlebih dahulu
jenis dari sumber yang akan gunakan.
LATIHAN KE - 14
1. Bagaimana tata cara penulisan kutipan dan berikan contoh!.
2. Bagaimana tata cara penulisan daftar pustaka, dan berikan contoh!.
3. Bagaimana tata cara penulisan footnote, dan berkan contoh!.
Daftar Pustaka
Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga.
Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nasucha, Yakub, dkk. 2002. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta:
Media Perkasa.
http://pintarbersamaabrar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-tata-cara-penulisan-kutipan.html
***************SEMOGA BERMANFAAT***************
10