Anda di halaman 1dari 21

Teknik Pengutipan dan

Penulisan Daftar pustaka


Kelompok 4
Cipta Adi Nugraha
Diardy Shauman Rachmatan
Luhut Antonius
Rizki Amelia
Sabrina Nurdina
Suci Awaliyah
Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau bibiografi


merupakan daftar berisi judul-judul buku,
artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalia dengan
sebuah karangan yang tengah digarap.
Sebuah daftar pustaka dapat memberikan
deskripsi penting tentang rujukan secara
keseluruhan. Selain itu, daftar pustaka dapat
pula berfungsi sebagai pelengkap dari sebuah
catatan kaki.
A. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka
1. Semua sumber acuan yang disebutkan dalam catatan pustaka
harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
2. Semua sumber acuan disusun secara alfabetis menurut
pengarang atau lembaga yang menerbitkan jika tidak ada nama
pengarang.
3. Penyusunan daftar pustaka didasarkan pada kata pertama
judul jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan
tidak ada.
4. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.

B. Masalah yang harus diperhatikan jika ditinjau dari segi penulis


dan karyanya
1. Satu orang orang oenulis dan satu karya
2. Dua orang atau lebih penulis dan satu karya
3. Dua orang atau lebih penu dan satu karya atau beberapa
karya
4. Lembaga sebagai penulis
C. Media penyajian tulis
1. Buku
2. Jurnal
3. Bagian buku
4. Majalah
5. Surat kabar
6. Internet

D. Unsur daftar pustaka

1. Nama pengarang, yang dikutip secara terbalik


2. Judul buku, termasuk judul tambahannya
3. Data publikasi yang meliputi:penerbit, kota terbit, tahun terbit
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid nomer dan tahun penerbitan
E. Contoh dan ketentuan dalam penulisan daftar pustaka

>Kosasih, Engkos. 2008. Teori Sastra Indonesia. Jakarta: Perca.


>DePorter, Bobi & Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning,
Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan
(terjemahan). Bandung : Kaifa.
>Hermawan, Wawan dkk. 1995. Pembinaan Bahasa Nasional.
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
>Kemendiknas. 2009. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan. Jakarta: Kemendiknas.
>Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-Metode Penelitian
Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

>Badudu, J.S 1985a. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta:


Gramedia.
1. Buku Sebagai Sumber Acuan

Contoh:
1. Aminudin. 1989. Semantik, Pengantar
Studi tentang Makna. Bandung: Sinar baru.
2. chaniago, Nur Arifin dkk. 2000. Kamu
Sinonim Antonim Bahasa Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia.
2. Jurnal sebagai Sumber Acuan
Contoh :
Suherdi, D. (2006). “Peran Sentral Interaksi
dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa”.
Jurnal Bahasa dan Sastra, 6, (1), 1-11.
3. Majalah sebagai Sumber Acuan

Contoh :
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter
Internasional” Dalam Prisma, 6 (Desember,
IV). Jakarta.
4. Surat Kabar sebagai Sumber Acuan
Urutan penyebutan keterangan tentang artikel dalam surat kabar
adalah :
a. Nama pengarang
b. Tahun terbit
c. Judul artikel
d. Judul surat kabar
e. Tanggal terbit
f. Tempat terbit

Tiap-tiap penyebutan keterangan, kecuali penyebutan judul surat


kabar diakhiri dengan tanda titik. Judul surat kabar dan tanggal
terbit dipisahkan oleh tanda koma.
Contoh :

Tamaela, Johnny F. 2012. “Rasisme Membuat Sepakbola Jadi


Gerah”. Dalam Pikiran Rakyat, 13 Juni 2012. Bandung.
5. Antologi sebagai Sumber Acuan
Urutan penyebutan keterangan dalam antologi adalah :
a. Nama pengarang
b. Tahun terbit keterangan
c. Judul karangan
d. Nama editor
e. Tahun terbit
f. Judul antologi
g. Tempat terbit
h. Nama penerbit

Tiap-tiap penyebutan keterangan, kecuali penyebutan nama editor dan


tempat terbit, diakhiri dengan tanda titik. Sesudah nama editor diletakkan
tanda koma, sedangkan sesudah tempat terbit diletakkan tanda titik dua.

Contoh :
Wahab, Abdul. 1992. “Cermin Budaya dalam Bahasa: Kamus Retorika
Indonesia. Dalam Kaswanti Purwo (Ed.). Bahasa Budaya. Jakarta:
Lembaga Unika Atma Jaya.
6. Sumber Acuan Berupa Laporan Penletitian dan Dokumen Lain

a. Berupa skripsi, tesis, atau disertai.


Soelaeman, M.I.. 1995. “Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis
terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan
Sekolah”. Disertai doctor pada FPS IKIP Bandung. Tidak diterbitkan.

b. Berupa Publikasi Departemen


Contoh :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Petunjuk Pelaksanaan
Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.

c. Berupa dokumen
Contoh :
Proyek Pengembangan Pnedidikan Guru. 1983. Laporan Penilaian Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.

d. Berupa makalah
Contoh :
Kartadinata, S.. 1989. “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan
Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah pada Konservasi 7 IPBI, Denpasar.
7. Sumber dari Internet
a. Karya perorangan
Cara penulisannya adalah sebagai berikut:
1) Pengarang/penyunting
2) Tahun
3) Judul
4) Jenis medium
5) Tersedia: alamat di internet
6) Tanggal diakses
Contoh :
Thomson, A.. 1988, The Adult And the Curriculum
[Online]. Tersedia:
http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-
Yearbook/1988/thompson.hotml. [20 Maret
2000]
b. Bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya adalah
1. Pengarang/penyunting
2. Tahun
3. Sumber (edisi)
4. Jenis media
5. Penerbit
6. Tersedia: alamat di internet
7. Tanggal diakses
Contoh :
Daniel, R.T.. 1995. The History of Western Music. In
Britanica online: Macropedia [online]. Tersedia:
http://www.eb.com : 180/cgi-bin/g:
Doc=macro/5004/45/0.html.[28 Maret 2000].
C . Artikel dalam jurnal
Cara penulisannya adalah :
1. Pengarang
2. Tahun
3. Judul
4. Nama jurnal
5. Jenis media
6. Volume (terbitan)
7. Halaman
8. Tersedia: alamat di internet
9. Tanggal diakses […].
Contoh :
Supriadi, D.. 1999. “Restructuring the Schoolbook Provision
System in Indonesia: Some Recent Initiatives” dalam Educational
Policy Analysis Archives [online], Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia:
http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 Maret 2000].
D. Artikel dalam majalah
Cara penulisannya adalah :
1. Pengarang
2. Tahun, tanggal, bulan
3. Judul artikel
4. Nama majalah
5. Jenis media
6. Volume
7. Jumlah halaman
8. Tersedia: alamat di internet
9. Tanggal diakses.
Contoh :
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep.
American Health [CD-ROM], 60-64. Tersedia; 1994 SIRS/SIRS
1992 Life Science/Article 08A [13 Juni 1995]
e. Artikel di surat kabar
Cara penulisannya adalah
1. Pengarang
2.Tahun, tanggal, bulan
3. Judul artikel
4. Nama surat kabar
5. Jenis media
6. Jumlah halaman
7. Tersedia: alamat di internet
8. Tanggal diakses
Contoh :
Cipto. B.. 2000, 27 April. “Akibat Perombakan Cabinet
Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh”. Pikiran
Rakyat [online], halaman 8. Tersedia: http://www.pikiran-
rakyat.com. [9 Maret 2000].
f. Pesan dari E-mail
Cara penulisannya adalah :
1. Pengirim (alamat e-mail pengirim)
2. Tahun, tanggal, bulan
3. Judul pesan
4. E-mail penerima
Contoh :
Musthafa, Bachrudin (Musthafa@indo.net.id). 2000,
25 April. Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada
Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id).
Kutipan
Kutipan merupakan pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang
lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan
dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan)
tanda kutip.
Kutipan bisa diartikan juga sebagai gagasan, ide, pendapat yang diambil
dari suatu sumber yang biasanya diambil dari media atau juga bisa
perkataan seorang tokoh. Proses pengambilan gagasan seperti ini disebut
mengutip.
Selain itu kutipan juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit
bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni seperti contoh :
unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu
komposisi musik. Biasanya kegiatan mengutip juga bisa dilakukan dengan
mengambilnya dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah,
internet, dan lain sebagainya.
A. hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengutip :
1) Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak
langsung
6) Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

B. fungsi kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai
berikut :

O Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.


O Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
O Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
O Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
O Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
O Meningkatkan estetika penulisan.
O Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Cara penulisan Kutipan

1. Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik


(“…”)Jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau
dikutip langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil
dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan
menggunakan satu tanda petik (‘…’).
2. Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang,
kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai
dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke
dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan diketik
dengan jarak dua spasi.Contoh:Salah satu dimensi
kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi
dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh
romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan,
melainkan cinta dalam arti”…a relationship that nourishes
us we give, and enriches us we spend, and permits ego and
alter ego to grow in mutual harmony” (Cole,1993:832)
1. Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat,
tempatkanlah kutipan itu di antara tanda petik dua di bawah
baris terakhir kalimat yang mendahuluinya, menjorok lima
ketukan ke dalam teks dari margin kiri, berjarak rapat (½
spasi)Contoh:………………………………………….……(baris akhir
tulisan kita)“Dalam hal yang lebih penting lagi, yang
menyatakan betul sifat nasional pendidikan di negara kita
ialah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar di semua sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat
berpikir dan alat menyatakan buah pikiran itu, tetapi selain
dari semua itu, ialah alat yang terpenting untuk menebalkan
rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa
pengantar di sekolah- sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi
kompromi pada dasar psikologi, dengan demikian, bahwa di
tiga kelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasa
pengantar ialah bahasa daerah.” (nama,th:hlm.)(awal tulisan
kita berikutnya)………………….…………………….
2. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan,
maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik.
Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.

Anda mungkin juga menyukai