Anda di halaman 1dari 26

TEORI DAN PENULISAN KARYA ILMIAH

 A. PENDAHULUAN
 B. KARANGAN ILMIAH
1. Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
2. Jenis-jenis Karangan Ilmiah
2.1 Paper/Makalah
2.2 Skripsi
2.3 Tesis
2.4 Desertasi
 C. FORMAT PENULISAN KARANGAN ILMIAH
1. Kertas
2. Ketikan
3. Kulit Muka
4. Nomor halaman
5. Abstrak
6. Gaya penulisan
7. Notasi ilmiah
8. Kutipan
9. Daftar Pustaka

BACK
CIRI-CIRI KARYA ILMIAH

Materi : Materi karya ilmiah diperoleh dari hasil mengadakan


penelitian (research ). Sebelum suatu karya ditulis atau disusun,
terlebih dahulu kita harus mengadakan penelitian. Penelitian
dapat dipilih seperti penelitian Perpustakaan (library research),
penelitian lapangan (field research), dan penelitian laboratorium
(laboratory research).

Tujuan Penulisannya : Untuk melengkapi syarat-syarat


memperoleh gelar kesarjanaan. Setiap Perguruan tinggi memiliki
aturan tersendiri

Tata Penulisannya : Menurut jenis Karangan Ilmiah yang


disusun

Isinya : Isi suatu karangan dapat mengandung tiga macam pokok


persoalan: (a) penemuan suatu pengetahuan, (2) Perkembangan
suatu pengetahuan, (3) Verifikasi pengetahuan.
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

 PAPER / MAKALAH
 ARTIKEL (HASIL PENELITIAN DAN KAJIAN
PUSTAKA )
 SKRIPSI
 TESIS
 DESERTASI
CIRI-CIRI PAPER/MAKALAH

 Materi paper/makalah cukup diperoleh melalui penelitian


perpustakaan (library Research)atau studi literatur
(literature Study)
 Tujuan Penulisannya.
Paper/makalah ditulis dalam rangka menyelesaikan satu
topik/satu mata pelajaran/satu mata kuliah/lingkup
materi hanya satu vak.
 Isi paper/makalah cukup menyajikan apa yang telah
diketahui mahasiswa
 Jangka waktu penulisan dibatasi oleh dosen
 Tata penulisan paper/makalah mengikuti kaidah
karangan ilmiah.
FORMAT PAPER/MAKALAH

BAB.I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
BAB. II KAJIAN TEORI
BAB. III PEMBAHASAN
BAB. IV PENUTUP
A. Rangkuman
B. Kesimpulan
C. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
FORMAT PENULISAN KARYA ILMIAH

 1. Kertas dan Margin


Kertas HVS warna putih A4 (28x 21cm)
berat 70 mg
Margin :
Top ………..3 cm
Bottom ……3 cm
Left ………. 4 cm
Right …….. 3 cm
JARAK KETIKAN DAN SPASI

 Jarak Ketikan : Jarak Spasi


Pengetikan dengan jarak 4 spasi digunakan
pada :
(1) Jarak Penulisan tiap bab baru, misalnya
BAB I, BAB II, dengan batas bidang
pengetikan dari atas
(2) Jarak dengan judul bab dengan teks di
bawahnya.
JARAK 3 SPASI

 Pengetikan dengan jarak 3 spasi digunakan


pada jarak penulisan tiap akhir sub/sub bab
dengan sub/sub-sub yang baru berikutnya
JARAK 1,5

 Pengetikan dengan 1,5 spasi digunakan untuk


: Jarak antar buku dalam Daftar Pustaka
JARAK 1 SPASI

 Pengetikan dengan jarak 1 spasi


dipergunakan untuk :
(1) jarak antara baris dan jarak antara alenia
pada penulisan abstrak
(2) jarak baris penulisan unsur pada daftar
pustaka, judul tabel, judul gambar, yang lebih
dari satu baris.
CARA MERUJUK KUTIPAN
 Kutipan Langsung
1. Kutipan Pendek (sampai 4 baris)
Kutipan pendek adalah kutipan yang berisi 4 baris atau kurang
dari 40 kata. Kutipan ini ditulis diantara (“….”) sebagai bagian
yang terpadu dalam teks utama, dan nomor halaman harus
disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam
teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di
dalam kurung.
Contoh :
Soebroto (1990 : 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Contoh penulisan yang lain :
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang
erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar”(Soebroto, 1990 : 123)
2. Kutipan Panjang (lebih dari 4 baris)

 Kutipan panjang adalah kutipan yang berisi lebih dari 4 baris /40
kata ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang
mendahului, dimulai setelah ketukan ke 5 dari garis tepi (tab)
sebelah kiri dan ketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman
harus ditulis.
 Contoh :
Sudana Degeng (1994 :11) mengatakan,

Catatan pinggir jelas sekali peranannya dalam meningkatkan


perolehan belajar fakta dan konsep. Catatan pinggir berfungsi
untuk memusatkan perhatian subyek pada fakta atau konsep
penting yang diungkapkan dalam teks. Dengan ungkapan yang
sangat singkat dan bermakna sumbangannya bagi peningkatan
ingatan terhadap isi teks menjadi semakin kuat, yang akhirnya
memberikan sumbangan langsung pada pemahaman isi teks
Kutipan Tak Langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan
dengan bahasa penulis sendiri, ditulis tanpa tanda kutip dan
terpadu dengan teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat
disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalm kurung
bersama tahun penerbitnya. Nomor halaman tidak
disebutkan
Contoh :
Salimin (1990) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun
ketiga lebih baik daripada tahun keempat.

Contoh Lain:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990)
Cara merujuk kutipan yang telah dikutip di suatu
sumber

 Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari


suatu sumber lain, baik secara langsung maupun tak langsung,
dirujuk dengan menyebutkan nama penulis asli dan nama pengutip
pertama serta tahun kutipannya. Cara merujuk semacam ini hanya
dibolehkan jika sumber asli benar-benar tidak didapatkan, dan
harus dianggap sebagai keadaan darurat.
 Contoh :
 Kerlinger (dalam Ary, 1982 : 382 ) memberikan batasan penelitian
expost facto sebagai : Penyelidikan yang sistematis dimana
ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung,
karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi, atau karena
variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.
Ada 4 cara untuk merujuk kutipan, yaitu : (a) catatan kaki, (2) rujuk
nama, (3) rujuk angka, dan (4) rujuk bisu.
Di lembaga kita menggunakan rujuk nama (tanpa gelar) diikuti
tahun penerbit, tanda titik dua, dan nomor halaman yang dikutip.
Contoh : (Dantes, 1975 : 143)
CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA
 Daftar pustaka merupakan daftar yg berisi judul buku, makalah,
artikel atau bahan lain yang dikutif baik secara langsung maupun
tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip
seyogyanya tidak dicantumkan kan dalam daftar pustaka
sedangkan semua bahan yg dikutip secara langsung maupun tidak
langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
 Pada dasarnya ada 5 unsur yang harus dituliskan dalam daftar
pustaka. Urutannya adalah :
(1) nama pengarang buku, tanpa gelar akademik dengan urutan
nama akhir (dibatasi tanda koma), nama awal dan nama tengah
(diakhiri dengan titik)
(2) Tahun terbitnya sumber buku acuan (diakhiri dengan tanda titik)
(3) Judul termasuk subjudul sumber acuan, semua kata diawali
dengan huruf kapital kecuali kata tugas, semua kata digarisbawahi
atau dicetak miring (diakhiri dengan tanda titik).
(4) nama kota tempat terbit(diakhiri tanda titik dua)
(5) nama penerbit (diakhiri tanda titik)
KONFIGURASI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

 Sumber berupa buku


a. Penulis satu orang (hanya menulis satu buku)
Contoh :
Dantes, Nyoman. 2007. Statistik Inferensial. Singaraja
: Unit Penerbitan Undiksha.

b. Penulis satu orang (lebih satu buku dalam setahun)


contoh :
Dantes, Nyoman. 2007. Statistik Inferensial. Singaraja
: Unit Penerbitan Undiksha.
-------, 2007. Metodologi Penelitian. Singaraja : Unit
Penerbitan Undiksha.
c. Penulis satu orang (lebih satu buku tahun berbeda)
Contoh :
Poerwadarminta, WJS. 1989. Sastra Jawa. Batavia : JB Wolters.
-------, 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
d. Penulis dua orang.
Contoh :
Dantes, Nyoman, Nurkancana. 2007.Teori dan Praktek Lab.
Surabaya : PT Usaha Nasional.

e. Penulis lebih dari dua orang


Contoh :
Dantes, Nurkancana, Suarni.
Dantes, Nyoman, et al. 2007. Belajar dan Pembelajaran.
Singaraja :
Unit Penerbitan Undiksha.
Sumber berupa buku berisi kumpulan Artikel (Ada Editor)

 Contoh :
Aminuddin (ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam bidang
Pendidikan. Malang : PT.Gramedia.

Sumber dari Artikel


1. Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel
Contoh :
Hassan, MZ. 1990. “ Karakteristik Penelitian Kualitatif”. Dalam Aminuddin
(ed). Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam bidang bahasa dan
Sastra (Hal 12-25). Malang : HISKI Komisariat Malang dan YA.
2.Artikel dalam Majalah/Jurnal
Contoh :
Pasmidi, Made et al (1990) “ Inventarisasi Kesulitan
guru Bahasa Indonesia pada SMA Negeri di
kota Singaraja Mengajar Pragmatik “. Dalam
Aneka Widya .Edisi Khusus (Hal 89-91).

3. Artikel dalam Koran


Contoh :

Rudianto, Elia. 1996, 11 Desember. “ Peranan


Otonomi Daerah dalam Era Globalisasi “
Kompas, hal 4.
Sumber dari dokumen Resmi (diterbitkan oleh suatu
penerbit tanpa pengarang dan tanpa lembaga)

 Contoh :
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Jakarta : PT Gramedia.
SUMBER KARYA TERJEMAHAN

 Contoh :
Hollander, JJ.1984. Pedoman Bahasa dan Sastra melayu.
Terjemahan TW Kamil. Handlijding bij de Beoefening der
Maleische Teal en Letterkunde. 1893. Cetakan ke-6. Jakarta :
Balai Pustaka.

Catatan :
1. Nama Pengarang asli
2. Tahun terbitnya naskah terjemahan
3. Judul terjemahan (cetak miring)
4. Kata terjemahan diikuti nama penterjemahan
5. Judul naskah aslinya (cetak miring)
6. Tahunterbitnya naskah asli
7. Nama kota terbitnya terjemahan
8. Nama penerbit terjemahan
SUMBER DARI MAKALAH

 Huda, N. 1991. Penulisan laporan penelitian untuk


jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya
Penelitian Tingkat Dasar Bagi Dosen PTN dan PTS
di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP
Malang, Malang 15 Januari 1991.
 Catatan :
 1. Nama Pengarang (dengan pembalikan unsur nama)
 2. Tahun terbit makalah
 3. Judul makalah (diapit tanda petik ganda)
 4. Makalah disampaikan dalam (nama pertemuan/kegiatan di cetak miring)
 5.Lembaga penyelenggara
 6. Tempat tanggal penyelenggara
DAFTAR PUSTAKA
 Satyono, Bambang. 1985. Perbedaan
“ Perfommance” Kerja Antara
Karyawan di Bawah Pola
Kepemimpinan “Consideration” dan
Initiating Structure” Pada Bagian
Produksi Rokok PT. Perusahaan Rokok
Cap Gudang Garam Kediri. Skripsi
Sarjana. Yogyakarta : Fakultas
Pskologi.
Sumber berupa Skripsi, Tesis dan
Desertasi
 Contoh :
 Oka, AA Ketut. 1994. Kontribusi Karakteristik
Kepribadian terhadap Performansi Supervisi
Pengajaran Kepala Sekolah pada Sekolah
Menengah Pertama di Bali. Tesis (tidak
diterbitkan ). Malang : Fakultas Pascasarjana IKIP
Malang.
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai