FKM – Undana, 2021 Bagaimana cara membaca katalog, cara mengutip bahan pustaka, cara menulis rujukan/kutipan langsung dan tidak langsung, dan cara menulis daftar rujukan/daftar pustaka dan mampu mengaplikasikannya dalam penulisan karya tulis ilmiah......?????? Perpustakaan memiliki katalog konvensional dan katalog digital. Kedua katalog ini dibagi dua bahagian : katalog judul dan katalog pengarang. Penggunaan Katalog Digital hanya dengan mengetik judul lengkap; atau nama akhir dari pengarang/nama lengkapnya dari komputer katalog di perpustakaan. Langkah-langkah penggunaan katalog : 1. Pilihlah kategori koleksi yang Anda cari, klik pada jenis koleksi. 2. Pada kolom penelusuran, terdapat pilihan judul dan pengarang. 3. Untuk kotak isi kata kunci, masukkan judul atau pengarang yang ingin Anda cari. Jika sudah klik pada tombol Telusur. 4. Jika proses telusur selesai, akan muncul tampilan informasi detailnya. Perlu Anda ketahui bahwa skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan laporan tugas akhir, koran, jurnal ilmiah, majalah, dan CD Room merupakan koleksi referensi (R) yang berarti koleksi ini tidak bisa dibawa “keluar” dari perpustakaan, tetapi hanya boleh dibaca di dalam perpustakaan. Ada beberapa aturan yang harus dipahami sebelum meminjam koleksi referensi : 1. Klik detail pada sebelah kanan judul koleksi (misalnya skripsi). 2. Catat judul, NIM, dan pengarang (jika berupa skripsi). 3. Untuk nama pengarang disesuaikan dengan yang tercantun di catalog, misalnya Pradopo, Slamet Djoko. 4. Serahkan catatan tersebut ke petugas. Setiap perpustakaan mempunyai pola pelayanan berbeda. Sehingga untuk mendapatkan koleksi referensi yang lebih lengkap, mahasiswa bisa menghubungi petugas untuk informasi lebih lanjut.
Katalog konvensional berupa kartu
berukuran lebih kurang 10 x 15 cm. Bentuk catalog konvensional dapat dilihat pada contoh berikut. B.Contoh Katalog Judul CARA MENGUTIP BAHAN PUSTAKA Bahan pustaka dapat berupa buku, majalah, buletin, makalah, skripsi, disertasi, tesis, jurnal, hasil penelitian, koran, CD Room, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, maupun internet. Tidak semua bahan pustaka dapat dibawa keluar dari perpustaan dan mengacu pada efisiensi serta efektivitas pengumpulan bahan pustaka, maka sebaiknya hasil penelusuran bahan pustaka dapat dibuat dalam bentuk kartu buku. Kartu buku dapat digunakan untuk penulisan bahan kutipan dan daftar pustaka. Adapun isi dari kartu buku dapat dijelaskan sebagai berikut. Kartu buku merupakan cara efektif bagi penulis untuk mencatat bahan pustaka sebanyak-banyaknya. Dalam perkembangan teknologi, kartu buku dapat dalam bentuk konvensional (kertas) maupun komputer (file khusus). Dengan menggunakan kartu buku, tanpa harus membawa sumber lengkap, penulis sudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara lengkap sesuai dengan kebutuhan. CARA MEMBUAT RUJUKAN/KUTIPAN Perujukan dilakukan dengan menuliskan nama akhir, tahun, dan halaman sumber rujukan. Contoh: Soedardji (2003) menyatakan bahwa..... Jika ada dua pengarang, perujukan dilakukan dengan menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut. Contoh: Menurut Chairul dan Agustin (1995) bahwa ....... Kemudian, jika pengarang lebih dari tiga, maka penulisan rujukan dilakukan dengan menulis nama akhir pengarang pertama diikuti dengan dkk. Contoh: Menurut Amry, dkk. (1989) menyatakan bahwa ........ CARA MEMBUAT RUJUKAN/KUTIPAN (Sambungan) Namun, jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Contoh: Kompas (Minggu, 29 Februari 2004) menulis bahwa…. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan menulis nama pengarang asli. Penulisan rujukan dari dua sumber atau lebih oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisah. Contoh: …… (Soedardjo, 2003; Chairul, 2003) menyatakan bahwa ...... Penulisan Daftar Rujukan/Daftar Pustaka melibatkan unsur-unsur seperti : (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul dan subjudul (jika ada), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Contoh: Vinahari, Dessy Kusuma. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia. Vilaili, D.K. dan Wahyuni, L. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing. Jakarta: Balai Pustaka. Rujukan/kutipan dapat dibedakan menjadi rujukan langsung dan rujukan tidak langsung. Rujukan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan sumber aslinya tanpa mengubah redaksi/paparan bahasa. Kutipan tidak langsung ialah kutipan yang dibahasakan kembali oleh pengutip tanpa mengubah substansi kutipan. Rujukan langsung dibedakan menjadi rujukan langsung kurang dari 40 kata dan rujukan langsung lebih dari 40 kata. Kedua rujukan langsung tersebut penulisannya berbeda. A. Rujukan Langsung 1. Rujukan Kurang dari 40 Kata Rujukan langsung kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“…..”) sebagai bagian terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama pengarang, tahun, dan nomor halaman. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun di dalam kurung. Perhatikan contoh nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu berikut : Syafi’ie (1994) merumuskan, ”Membaca ragam sepintas ialah membaca secara cepat yang kadang-kadang disertai melompat- lompat terhadap suatu bacaan.” 2. Rujukan 40 Kata atau Lebih Rujukan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks utama yang mendahului, dimulai pada digit keenam dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal. Kemudian cantumkan nama akhir pengarang, dan tahun. Contoh: Hairston (1981) menuliskan situasi ketika seseorang akan menulis, Every time you begin a writing task, you are working in specific situation. You have a topic, you are going to write about, you have a person or persons who will read or listen to what you have written, and you have a reason for writing…. Catatan : Jika ada sebagian rujukan langsung dihilangkan, kata-kata yang dihilangkan tersebut diganti dengan tiga titik (…). Jika yang dihilangkan bagian akhir, bagian tersebut diganti dengan tanda titik satu, sehingga menjadi empat titik. Perhatikan contoh berikut ini! Marwoto (2001) menyatakan,”Filsafat harus menjadi teoretis, demikian tampaknya gagasan Marcuse. Sebagai seorang neomarxis,…, gagasannya ini menyimpang dari apa yang diyakini Karl Marx, filsafat harus menjadi praksis.” B. Rujukan Tidak Langsung Rujukan tidak langsung adalah rujukan yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri. Perujukannya ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dengan teks utama, kemudian dituliskan pula nama akhir pengarang, tahun, dan nomor halaman. Contoh penulisan rujukan tidak langsung dengan nama pengarang terpadu dalam teks utama : Rofiqi (2001) berpendapat bahwa kesusastraan merupakan industri, suatu model produksi sosial. Contoh penulisan rujukan tidak langsung dengan penulisan nama pengarang dan tahun di dalam kurung : Kesusastraan merupakan industri, suatu model produksi sosial (Rofiqi, 2001).
PENULISAN DAFTAR RUJUKAN/DAFTAR
PUSTAKA Daftar rujukan merupakan daftar yang memuat buku, makalah, artikel, internet, atau sumber lain yang dirujuk secara langsung atau tidak langsung dalam sebuah karangan/karya tulis. Pada dasarnya, unsur yang dituliskan dalam daftar rujukan meliputi: (1) nama pengarang (ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik), (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Setiap unsur tersebut diakhiri dengan tanda titik (.), kecuali antara tempat penerbit dan nama penerbit dengan tanda titik dua. Jenis-Jenis Rujukan 1. Rujukan dari Buku 2. Rujukan dari Buku yang Berisi Artikel (Ada Editornya) 3. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya) 4. Rujukan Artikel dalam Jurnal 5. Rujukan dari Artikel dalam Koran atau Majalah 6. Rujukan dari Koran Tanpa Pengarang 7. Rujukan Berupa Karya Terjemahan 8. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi 9. Rujukan Berupa Makalah dalam Seminar Jenis-Jenis Rujukan (Sambungan) 10. Rujukan dari Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM 11. Rujukan dari Internet Berupa jurnal 12. Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi 13. Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi 14. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual & Blog Contoh : DAFTAR RUJUKAN/ DAFTAR PUSTAKA Ary, D. , L.C. Jacobs, & A. Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. (Penerjemah: Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional. Cornet, L. & K. Weeks. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues—1985. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse. Cornet, L. & K. Weeks. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse. Davis, A.(a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools E- mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).