Anda di halaman 1dari 25

Bahasa Indoensia_TM 04

CARA MEMBACA KATALOG

Dr. Intje Picauly, M.Si

Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat


FKM – Undana, 2021
Bagaimana cara membaca
katalog, cara mengutip bahan
pustaka, cara menulis
rujukan/kutipan langsung dan
tidak langsung, dan cara menulis
daftar rujukan/daftar pustaka dan
mampu mengaplikasikannya
dalam penulisan karya tulis
ilmiah......??????
Perpustakaan memiliki katalog
konvensional dan katalog digital.
Kedua katalog ini dibagi dua bahagian :
katalog judul dan katalog pengarang.
Penggunaan Katalog Digital hanya
dengan mengetik judul lengkap; atau
nama akhir dari pengarang/nama
lengkapnya dari komputer katalog di
perpustakaan.
Langkah-langkah penggunaan katalog :
1. Pilihlah kategori koleksi yang Anda cari,
klik pada jenis koleksi.
2. Pada kolom penelusuran, terdapat
pilihan judul dan pengarang.
3. Untuk kotak isi kata kunci, masukkan
judul atau pengarang yang ingin Anda
cari. Jika sudah klik pada tombol Telusur.
4. Jika proses telusur selesai, akan muncul
tampilan informasi detailnya.
Perlu Anda ketahui bahwa skripsi, tesis,
disertasi, laporan penelitian, dan laporan
tugas akhir, koran, jurnal ilmiah, majalah,
dan CD Room merupakan koleksi referensi
(R) yang berarti koleksi ini tidak bisa dibawa
“keluar” dari perpustakaan, tetapi hanya
boleh dibaca di dalam perpustakaan.
Ada beberapa aturan yang harus dipahami
sebelum meminjam koleksi referensi :
1. Klik detail pada sebelah kanan judul
koleksi (misalnya skripsi).
2. Catat judul, NIM, dan pengarang (jika
berupa skripsi).
3. Untuk nama pengarang disesuaikan dengan
yang tercantun di catalog, misalnya Pradopo,
Slamet Djoko.
4. Serahkan catatan tersebut ke petugas. Setiap
perpustakaan mempunyai pola pelayanan
berbeda. Sehingga untuk mendapatkan koleksi
referensi yang lebih lengkap, mahasiswa bisa
menghubungi petugas untuk informasi lebih
lanjut.

Katalog konvensional berupa kartu


berukuran lebih kurang 10 x 15 cm.
Bentuk catalog konvensional dapat
dilihat pada contoh berikut.
B.Contoh Katalog Judul
CARA MENGUTIP BAHAN PUSTAKA
Bahan pustaka dapat berupa buku,
majalah, buletin, makalah, skripsi,
disertasi, tesis, jurnal, hasil penelitian,
koran, CD Room, Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, maupun internet.
Tidak semua bahan pustaka dapat dibawa
keluar dari perpustaan dan mengacu pada
efisiensi serta efektivitas pengumpulan
bahan pustaka, maka sebaiknya hasil
penelusuran bahan pustaka dapat dibuat
dalam bentuk kartu buku.
Kartu buku dapat digunakan untuk penulisan
bahan kutipan dan daftar pustaka. Adapun isi
dari kartu buku dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Kartu buku merupakan cara efektif bagi
penulis untuk mencatat bahan pustaka
sebanyak-banyaknya. Dalam
perkembangan teknologi, kartu buku
dapat dalam bentuk konvensional
(kertas) maupun komputer (file khusus).
Dengan menggunakan kartu buku, tanpa
harus membawa sumber lengkap, penulis
sudah mendapatkan informasi yang
diperlukan secara lengkap sesuai dengan
kebutuhan.
CARA MEMBUAT RUJUKAN/KUTIPAN
 Perujukan dilakukan dengan menuliskan
nama akhir, tahun, dan halaman sumber
rujukan. Contoh: Soedardji (2003)
menyatakan bahwa.....
 Jika ada dua pengarang, perujukan
dilakukan dengan menyebut nama akhir
kedua pengarang tersebut. Contoh: Menurut
Chairul dan Agustin (1995) bahwa .......
 Kemudian, jika pengarang lebih dari tiga,
maka penulisan rujukan dilakukan dengan
menulis nama akhir pengarang pertama
diikuti dengan dkk. Contoh: Menurut Amry,
dkk. (1989) menyatakan bahwa ........
CARA MEMBUAT RUJUKAN/KUTIPAN
(Sambungan)
 Namun, jika nama pengarang tidak
disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan
adalah nama lembaga yang menerbitkan,
nama dokumen yang diterbitkan, atau nama
koran. Contoh: Kompas (Minggu, 29 Februari
2004) menulis bahwa….
 Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan
dengan menulis nama pengarang asli.
Penulisan rujukan dari dua sumber atau lebih
oleh pengarang yang berbeda dicantumkan
dalam satu tanda kurung dengan titik koma
sebagai pemisah. Contoh: …… (Soedardjo,
2003; Chairul, 2003) menyatakan bahwa ......
Penulisan Daftar Rujukan/Daftar Pustaka
melibatkan unsur-unsur seperti : (1) nama
penulis ditulis dengan urutan: nama akhir,
nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar
akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul dan
subjudul (jika ada), (4) kota tempat penerbitan,
dan (5) nama penerbit.
Contoh: Vinahari, Dessy Kusuma. 2010.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Gramedia. Vilaili, D.K. dan Wahyuni, L. 2010.
Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing. Jakarta:
Balai Pustaka.
 Rujukan/kutipan dapat dibedakan
menjadi rujukan langsung dan rujukan
tidak langsung.
 Rujukan langsung ialah kutipan yang
sama persis dengan sumber aslinya
tanpa mengubah redaksi/paparan
bahasa.
 Kutipan tidak langsung ialah kutipan
yang dibahasakan kembali oleh pengutip
tanpa mengubah substansi kutipan.
 Rujukan langsung dibedakan menjadi
rujukan langsung kurang dari 40 kata
dan rujukan langsung lebih dari 40 kata.
 Kedua rujukan langsung tersebut
penulisannya berbeda.
A. Rujukan Langsung
1. Rujukan Kurang dari 40 Kata
Rujukan langsung kurang dari 40 kata ditulis
di antara tanda kutip (“…..”) sebagai bagian
terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama
pengarang, tahun, dan nomor halaman. Nama
pengarang dapat ditulis secara terpadu
dalam teks atau menjadi satu dengan tahun
di dalam kurung. Perhatikan contoh nama
pengarang disebut dalam teks secara terpadu
berikut :
Syafi’ie (1994) merumuskan, ”Membaca
ragam sepintas ialah membaca secara cepat
yang kadang-kadang disertai melompat-
lompat terhadap suatu bacaan.”
2. Rujukan 40 Kata atau Lebih
Rujukan yang berisi 40 kata atau
lebih ditulis tanpa tanda kutip secara
terpisah dari teks utama yang
mendahului, dimulai pada digit
keenam dari garis tepi sebelah kiri,
dan diketik dengan spasi tunggal.
Kemudian cantumkan nama akhir
pengarang, dan tahun.
Contoh:
Hairston (1981) menuliskan situasi
ketika seseorang akan menulis, Every
time you begin a writing task, you are
working in specific situation.
You have a topic, you are going to write
about, you have a person or persons who
will read or listen to what you have
written, and you have a reason for
writing….
Catatan :
 Jika ada sebagian rujukan langsung
dihilangkan, kata-kata yang dihilangkan
tersebut diganti dengan tiga titik (…).
 Jika yang dihilangkan bagian akhir,
bagian tersebut diganti dengan tanda
titik satu, sehingga menjadi empat titik.
Perhatikan contoh berikut ini!
Marwoto (2001) menyatakan,”Filsafat
harus menjadi teoretis, demikian
tampaknya gagasan Marcuse. Sebagai
seorang neomarxis,…, gagasannya ini
menyimpang dari apa yang diyakini Karl
Marx, filsafat harus menjadi praksis.”
B. Rujukan Tidak Langsung
Rujukan tidak langsung adalah
rujukan yang dikemukakan dengan
bahasa penulis sendiri. Perujukannya
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu
dengan teks utama, kemudian
dituliskan pula nama akhir
pengarang, tahun, dan nomor
halaman.
Contoh penulisan rujukan tidak
langsung dengan nama pengarang
terpadu dalam teks utama : Rofiqi
(2001) berpendapat bahwa
kesusastraan merupakan industri,
suatu model produksi sosial.
Contoh penulisan rujukan tidak
langsung dengan penulisan nama
pengarang dan tahun di dalam
kurung : Kesusastraan merupakan
industri, suatu model produksi sosial
(Rofiqi, 2001).

PENULISAN DAFTAR RUJUKAN/DAFTAR


PUSTAKA
Daftar rujukan merupakan daftar yang
memuat buku, makalah, artikel, internet,
atau sumber lain yang dirujuk secara
langsung atau tidak langsung dalam
sebuah karangan/karya tulis.
Pada dasarnya, unsur yang dituliskan
dalam daftar rujukan meliputi: (1) nama
pengarang (ditulis dengan urutan nama
akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa
gelar akademik), (2) tahun penerbitan,
(3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat
penerbitan, dan (5) nama penerbit. Setiap
unsur tersebut diakhiri dengan tanda titik
(.), kecuali antara tempat penerbit dan
nama penerbit dengan tanda titik dua.
Jenis-Jenis Rujukan
1. Rujukan dari Buku
2. Rujukan dari Buku yang Berisi Artikel (Ada
Editornya)
3. Rujukan dari Artikel dalam Buku
Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
4. Rujukan Artikel dalam Jurnal
5. Rujukan dari Artikel dalam Koran atau
Majalah
6. Rujukan dari Koran Tanpa Pengarang
7. Rujukan Berupa Karya Terjemahan
8. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau
Disertasi
9. Rujukan Berupa Makalah dalam Seminar
Jenis-Jenis Rujukan
(Sambungan)
10. Rujukan dari Rujukan dari Artikel dalam
Jurnal dari CD-ROM
11. Rujukan dari Internet Berupa jurnal
12. Rujukan dari Internet Berupa Bahan
Diskusi
13. Rujukan dari Internet berupa E-mail
Pribadi
14. Rujukan dari Internet Berupa Karya
Individual & Blog
Contoh :
DAFTAR RUJUKAN/ DAFTAR PUSTAKA
Ary, D. , L.C. Jacobs, & A. Razavieh. 1982.
Pengantar Penelitian Pendidikan.
(Penerjemah: Arief Furchan). Surabaya:
Usaha Nasional.
Cornet, L. & K. Weeks. 1985a. Career Ladder
Plans: Trends and Emerging Issues—1985.
Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & K. Weeks. 1985b. Planning Career
Ladders: Lessons from the States. Atlanta:
Career Ladder Clearinghouse.
Davis, A.(a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996.
Learning to Use Web Authoring Tools E-
mail kepada Alison Hunter
(huntera@usq.edu.au).

Anda mungkin juga menyukai