Anda di halaman 1dari 12

DASAR KESPRO

DAN KIA
KONSEP DASAR KESPRO
Pertemuan 2
Kesehatan Wanita/perempuan (ibu) menjadi focus perhatian. Mengapa ??
1. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi
reproduksinya
2. Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan
(continum of care)
3. Masih adanya kebiasaaan tradisional yang merugikan baik bagi kesehatan perempuan secara umum
maupun bagi perempuan hamil
4. Di berbagai dunia masih terjadi berbagai diskriminasi yang berdampak negative thdp kesehatan
dan hak reproduksi perempuan.
5. Adanya ketidaksetaraan bagi perempuan dalam akses pendidikan, pekerjaan, pengambilan
keputusan dan sumber daya yang tersedia.
Indicator 5.6.1 is based on responses to questions posed to women aged 15 to
49 years in Demographic and Health Surveys, or DHS, in 57 countries:
▪ Who usually makes decisions about health care for yourself?
▪ Who usually makes the decision on whether or not you should use
contraception?
▪ Can you say no to your husband or partner if you do not want to have sexual
intercourse?

Only women who say they make their own decisions in all three of these areas
are considered to have autonomy in reproductive health decision-making and to
be empowered to exercise their reproductive rights.
Menurut ICPD
Keadaan sejahtera fisik, mental, sosial secara utuh tidak semata-mata terbebas dari penyakit dan
kecacatan dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem fungsi dan proses reproduksi

Menurut Depkes, 2000


Suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan
kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses
reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang
bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah
menikah.
Menurut WHO
Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Kesehatan Reproduksi : adlh suatu keadaan kesehatan yg sempurna
baik secara fisik, mental, dan sosial & bukan semata-mata terbebas
dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yg berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. (disetiap tahapan
kehidupan) (ICPD,Kairo,1994)
▪ September 1994→ Mslh kespro semakin mendpt perhatian stlh
adanya ICDP di Kairo diikuti 179 Negara. Keputusan lbh
menekankan pd keterjangkauan prog KB sec universal thn 2015
dng pendekatan pendidikan khususnya utk anak perempuan,
serta penurunan lbh lanjut tingkat kematian bayi, anak, dan ibu
▪ Desember 1995 →tlah diselenggarakan Fourth World
Conference on Women di Beijing RRC dihadiri oleh 189 Negara.
Keputusannya, adanya persamaan hak & harga diri dari
perempuan & laki-laki.
▪ November 1995 →WHO SEARO mengembangkan Regional
Reproductive Health Strategy for South-East Asia. Dlm program
jangka pendek & jangka panjang, langkah-2 prioritas di tkt
negara, Paket PKRE dan Paket PKRK
❑Februari 1999 → konferensi internasional di Den Haag, negeri Belanda,
yg disebut Cairo+5. dihadiri oleh wakil dari 140 negara (termasuk
Indonesia) menetapkan 3 isu prioritas utk mempercepat hasil konferensi
ICPD di Kairo:
a) Hak & kesehatan seksual & reproduksi dari kaum muda.
b) Menangani kematian & kesakitan yg disebabkan tindakan aborsi yg
tdk aman.
c) Program yg efektif dari hak seksual & reproduksi
❑Di tingkat nasional, Lokakarya Nasional Kesehatan Reproduksi pada Mei
1996 di Jakarta yg melibatkan seluruh sektor terkait, LSM termasuk
organisasi perempuan, organisasi profesi, perguruan tinggi serta
lembaga donor.
▪ Demografi pekerja seksual komersial atau pelacuran.
▪ Faktor-faktor yang mendorong pelacuran dan sikap masyarakat terhadap pelacuran.
▪ Dampaknya terhadap kesehatan reproduksi, baik bagi pelacur itu sendiri maupun bagi konsumennya
dan keluarganya.

Masalah Sekitar Teknologi

▪ Teknologi reproduksi dengan bantuan (inseminasi buatan dan bayi tabung).


▪ Pemilihan bayi berdasarkan jenis kelamin (gender fetal screening).
▪ Penapisan genetic (genetic screening).Keterjangkauan dan kesamaan kesempatan.
▪ Etika dan hukum yang berkaitan dengan masalah teknologi reproduksi ini.
GENDER & KEKERASAN THDP
PEREMPUAN
Permasalahan :
▪ Bias gender dlm keluarga dan diskriminasi thdp
perempuan masih tinggi,sehingga perempuan
belum memperoleh hak untuk mencapai derajat
kesehatan
▪ Nilai-nilai sosial budaya menomorduakan anak
perempuan, blm diprioritaskan dlm sekolah
▪ Hak perempuan utk berKB msh tergantung dr
suami/klrg, jumlah KDRT, pelecehan seksual &
perkosaan semakin meningkat
1. Faktor sosial-ekonomi & demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yg
rendah dan ketidaktahuan ttg perkembangan seksual & proses reproduksi, serta
lokasi tempat tinggal yg terpencil);
2. Faktor budaya & lingkungan (misalnya, praktek tradisional yg berdampak buruk pd
kespro, kepercayaan banyak anak banyak rejeki.
3. Faktor psikologis (dampak keretakan orang tua pada remaja, depresi krn
ketidakseimbangan hormonal,rasa tdk berharga wanita thdp pria yg membeli
kebebasannya secara materi, dsb);
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
menular seksual, dsb).
❖Wanita (Wanita Usia Subur)
❖PUS (Pasangan Usia Subur)
❖Lansia
❖Remaja
❖Bayi Balita

Anda mungkin juga menyukai