Anda di halaman 1dari 3

1.

Footnote (catatan kaki)


Footnote adalah catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan,
pendapat, buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar. Footnote dapat juga berisi komentar
mengenai suatu hal yang dikemukakan didalam teks, seperti keterangan wawancara,
pidato ditelevisi, dan yang sejenisnya. Gelar akademik dan dan gelar kebangsawanan
tidak disertakan serta nama pengarang/penulis tidak dibalik.
a. Nomor Footnote
Footnote atau catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan dengan
menggunakan angka Arab kecil (1,2,3, dst) yang diketik naik setengan spasi.
Footnote pada tiap bab diberi nomor urut, mulai dari angka 1 sampai dengan
selesai dan dimulai dengan nomor satu lagi pada bab-bab berikutnya.
b. Bentuk Footnote
Dalam footnote, urutan penulisannya ada beberapa macam ecara. Namun, disini
hanya disebutkan dua macam cara sebagaimana yang sering digunakan di
mayoritas perguruan tinggi. Cara pertama urutannya adalah nama pengarang koma
(,), nama buku koma (,), nomo jilid buku (jika ada) koma (,), nama lota tmpat
terbit buku titik dua (:), nama penerbit koma (,), tahun penerbitan koma (,),
halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenaan dengan teks titik (.).
Contoh:
1. David Hopkins, A Teacher’s Guide Classroom Research, (Buckingham
Philadhepia: Open University Press,1993), hlm.36.
2. Ana Roggles Care, Writing and Learning, (New York: Machmilan Publishing
Company, 1985), hlm.4.
2. Footnote yang Berkaitan dengan Jumlah dan Nama Pengarang
1) Pengarang satu orang (lihat contoh di atas)
2) Pengarang dua atau tiga orang: nama pengarang dicantumkan semua.
Contoh:
 Charles W. Bridge dan Ronald F. Lunsford, Writing: Discovering Form
and Meaning (California: Wadsworth, 1984).hkm.7.
3) Jika pengarang lebih dari tiga orang yang dicantumkan hanya nama pengarag
pertama dan dibelakangnya ditulis et al. atau dkk. et al. asalnya dari et alii
‘dengan orang lain’.
Contoh:
 Sabarti Akhadiah, dkk. Menulis (Departemen`Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D3, 1997/1998),hlm.8-9.
3. Endnote
Pada teknik endnote, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau
dicantumkan dibagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan.
b. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak
langsung.
c. Menulis nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua, dan nomor
halaman didalam kurung, dan akhirnya diberi titik.
Contoh:
plagiat merupakan pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain
dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri, misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. (Soelistyo,2011:19)

pada contoh diatas, notasi ilmiahnya meliputi: Soelistyo,2011:19. Soelistyo adalah


nama akhir pengarang buku yang dikutip,2011 adalah tahun terbit buku yang
dikutip, dan 19 adalah halaman teks yang dikutip.

4. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan daftar yang tercantum secara spesifik dari berbagai
buku, majalah, artikel, atau wawancara yang menjadi sumber bacaan atau acuan dan
berhubungan secara erat dengan karangan yang ditulis . Daftar Pustaka merupakan
syarat mutlak yang harus ada dalam suatu karya ilmiah, baik dalam makalah, paper,
skripsi, tesis, maupun disertasi. Letak daftar Pustaka dalam suatu karya ilmiah adalah
setelah bab kesimpulan.
Dalam daftar pustaka sebagaimana yang dinyatakan Arifin (2003:57) harus
dicantumkan semua kepustakaan, baik yang dijadikan sebagai acuan atau landasan
penyusunan karya ilmiah maupun yang hanya dijadikan sebagai bahan bacaan, seperti
artikel baik yang disadur dari majalah maupun surat kabar, makalah, skripsi, disertasi,
buku, diktat, dan antologi.
Daftar Pustaka ditulis secara alfabetis sesuai nama-nama pengarang atau
lembaga yang menerbitkannya. Adapun urutan penulisan daftar Pustaka adalah: nama
penulis titik (.), tahun terbit titik (.), judul buku yang diberi garis bawah putus-putus
atau dicetak miring titik (.), kemudian kota tempat terbit buku titik dua (:), nama
penerbit titik (.).
Contoh:
Brown, H. Douglas, 2004. Language Assesment Princiles and Classroom Practices,
San Fransisco State University: Longman.
Care, Ana Roggles. 1985. Writing and Learnin. New York: Macmilan Publishing
Company.
a. Jika buku yang disebut didalam daftar pustaka merupakan edisi terjemahan,
setelah judul buku disebutkan “edisi terjemahan oleh…” didalam kurung. Dalam
edisi terjemahan tahun terbit yang dipakai adalah tahun terbit terjemahan.
Contoh:
Titus, Harold H, Merilyn Smith S., Richard T. Nolan. 1984. Persoalan-persoalan
Filsafat, (edisi terjemahan oleh Rasjidi H.M.), Jakarta: Bulan-Bintang.

b. Jika buku dalam daftar pustaka itu berupa sebuah artikel dalam sebuah kumpulan
yang disunting seorang editor (antologi), judul artikel itu diapit tanda petik ganda
(tanpa garis bawah).
Contoh:

Susilastuti, Dewi H. 1993, “Berbagai Persoalan Kesehatan Reproduksi


Perempuan”. Dalam Fauzie Ridjal, Lusi Margiyani, dan Agus Fahri Husein
(editor). Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya.

c. Jika buku dalam daftar pustaka itu berupa karya-karya yang belum dipublikasikan,
seperti skripsi, tesis, dan disertasi, judul itu tidak perlu diberi garis bawah putus-
putus atau dicetak miring, tetapi diletakkan diantara dua tanda petik ganda.
Contoh:

Wastono, Afdol Tharik. 1997. “Kongruensi dan Reksi dalam Bahasa Arab”.
Jakarta: Tesis Magister Humaniora Universitas Indonesia.

Dalam penulisan daftar pustaka ada beberapa ketentuan yang berkaitan dengan
penulisan nama pengarang, yaitu sebagai berikut.
a. Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak disertakan.
b. Penulisan nama pengarang/penulis, baik dari kalangan Indonesia maupun penulis
buku asing dibalik.
c. Nama penulis yang berbahasa Arab harus ditransliterasikan ke dalam huruf latin
dengan mengikuti pedoman transliterasi Arab-Latin seperti halnya judul.
d. Nama penulis buu yang terdiri dari dua atau tiga orang ditampilkan semua untuk
nama penulis yang dibalik hanya nama penulis pertama.
e. Nama penulis yang lebih dari tiga orang yang ditulis penulis pertama kemudian
koma et al (et al) atau dkk. yang berarti dan kawan-kawan atau lain-lain.
Misalnya, Abboud, et al.
f. Jika penulis tidak diketahui namanya maka dapat ditulis “anonym”.
g. Penulis yang menulis lebih dari satu buku yang ditulis buku yang paling awal
diikutintahun berikutnya dengan penulisan seperti yang pertama.
h. Jika dalam buku itu tidak tidak bertahun, di belakang nama pengarang
dicantumkan “Tanpa Tahun”.

Anda mungkin juga menyukai