Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

“ Teknik Pengutipan Dan Penulisan Daftar Pustaka dalam Karya Ilmiah”

Apa itu kutipan?


Kutipan adalah gagasan ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet dan lain sebagainya.Variasi kutipan,
komposisi kutipan, dan menyusun kutipan dalam karya ilmiah merupakan hal penting yang
akan merepresentasikan kualitas karya ilmiah seseorang. Kutipan yang variatif, logis, relevan,
dan koheren akan membuat karya ilmiah menjadi berkualitas dan mudah dipahami.

Mengapa kita harus mengutip?


Salah satu yang membedakan tulisan karya ilmiah dan nonilmiah adalah adanya
kutipan dan sumber kutipan yang harus ditulis. Kita perlu mengutip karena dalam karya
ilmiah kita perlu gagasan atau informasi dan data untuk mendukung atau memperkuat
argument kita. Kutipan dalam karya ilmiah dapat berupa pernyataan atau informasi yang di
dapat atau dicantumkan dalam karya tulis ilmiah sebagai referensi. Kutipan yang dikutip
dapat berupa penyataan ahli dari berbagai sumber seperti dari buku, jurnal ilmiah, prosiding,
tesis, majalah, atau sumber daring, dll. Selain itu juga dapat berupa informasi atau berita yang
di ambil dari media yang dapat dipercaya. Dalam kode etik penulisan karya ilmiah mengutip
itu ada cara dan tekniknya. Kutipan dapat bersifat kutipan langsung ( mengutip penyataan apa
adanya) dan kutipan tidak langsung ( mengutip dengan cara membuat parafrasa).

Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau atau kurang dari 4
baris. Ketentuan penulisannya sebagai berikut:
 Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
 Diapit dengan tanda petik
 Sumber kutipan dapat diletakkan diawal atau dibelakang. Peletakan sumber kutipan di
awal, nama sumber ditulis diluar tanda kurung, sedanngkan tahun terbit dan nomor
halaman ditulis didalam kurung. Bila sumber kutipan ada di belakang, nama, tahun,
dan halaman sumber diketik dalam kurung.
Contoh kutipan langsung:
Menurut Kridalaksana (2001:231) Dalam terminologi linguistic “ wacana adalah satuan
Bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar sebagaimana yang
dikemukakan wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh ( novel, buku,
seri ensiklopedia, dsb.) paragraph, kalimat, atau kata yang membawa amanat yang
lengkap”. Ditulis apa adanya sesuai dengan yang ada dalam sumber kutipan.
Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan membuat parafrasa
(dimodifikasi) sedemikian rupa tanpa mengurangi substansi isi kutipan. Dalam penulisan
karya ilmiah teknik pengutipan tidak langsung merupakan teknik pengutipan yang lebih
dianjurkan. Dengan membuat kutipan-kutipan tidak langsung akan merepresentasikan
kecakapan berbahasa seorang. Berikut ketentuan dalam penulisannya:
 Ditulis integral dalam teks
 Tidak ditulis dalam tanda petik
 Sumber kutipan dapat diletakkan diawal dan di akhir. Sumber kutipan di awal terdiri
atas nama akhir pengarang (ditulis diluar tanda kurung), tahun, dan nomor halaman
(ditulis di dalam tanda kurung). Bila sumber kutipan di akhir teks kutipan maka nama
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman ditulis di dalam kurung. Bilang
pengarangnya dua orang sebutkan nama akhir pengarang pertama dan nama awal
pengarang kedua. Bila pengarangnya lebih dari dua orang cukup menulis nama akhir
pengarang pertama lalu diikuti tanda koma.
Contoh kutipan tidak langsung:
Hermeneutic perlu ditingkatkan menjadi masalah kebahasaan, selain dikaitkan dengan
etika dan pemahaman yang historical (Gadamer, 1975:421-429)

Kutipan Panjang
Kutipan Panjang biasanya berupa kutipan yang lebih dari 4 baris. Berikut tata cara
penulisannya:
 Kutipan dipisahkan dari teks sejajar 3 spasi
 Jarak antar kutipan 1 spasi
 Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan Alinea teks pengarang atau pengutip.
Bila kutipan dimulai dengan Alinea baru, maka beris pertama kutipan dimasukkan
lagi 5-7 ketukan.
 Kutipan diapit oleh tanda kutip
 Dibelakang kutipan diberi sumber kutipan
Contoh kutipan Panjang:
Wacana dapat diartikan sebagai berikut : 1). Tuturan percakapan diskusi, 2). Penyajian
diskursif sederet pemikiran dengan mengunakan serangkaian pernyataan, 3). Serangkaian
pernyataan atau ajuran sederet pernyataan, 4). Bahasa sebagai suatu totalitas seluruh
bidang lingustik, 5). Mendiskusikan dan mempertanyakan kriteria validitas dengan tujuan
menghasilkan consensus di antara peserta wacana (Vass (1992:9))
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah sebuah halaman yang dapat dibilang ialah halaman yang wajib
Ketika membuat buku atau karya tulis, hamper semua karya tulis selalu mencantumkan
daftar Pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang
ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai
acuan untuk melakukan pengecekan apakah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar
pustaka.

Fungsi daftar Pustaka


Fungsi daftar Pustaka adalah uuntuk mengetahui sumber-sumber kutipan yang
digunakan, mengetahui sumber informasi yang diterapkan.

Unsur-unsur daftar Pustaka


 Nama pangarang
 Judul buku, termasuk judul tambahannya
 Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor
jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut
 Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, nomor, dan tahun.
Cara Penulisan daftar Pustaka
Penulisan daftar Pustaka terdiri atas banyak gaya, di antaranya ada gaya APA
( American Psychological Association), Chicago, MLA, Harvard dll. Penulisan daftar Pustaka
untuk penulisan skripsi dan proposal penelitian di IKIP Siliwangi menggunakan gaya APA.

DAFTAR PUSTAKA GAYA APA


1. Penulisan kutipan
Kutipan ditulis dengan menggunakan “ dua tanda petik” jika merupakan kutipan
langsung atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari 3 baris. Jika kutipan itu diambil
dari kutipan maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.
Kalimat yang dikutip langsung terdiri dari 4 baris atau lebih maka kutipan ditulis
tanpa tanda kutip atau diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama ditulis menjorok
sama dengan kalimat pertama pada awal paragraph. Baris kedua dari kutipan itu
ditulis menjorok sama dengan baris pertama. Kutipan langsung tidak lebih dari ¼
halaman.
2. Penulisan sumber kutipan
 Sumber kutipan mendahului kutipan langsung
Sebagaimana dikemukakan oleh Syamsuddin (2010, hlm. 1) bahwa “ menulis
adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan
oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung antara mereka”
 Sumber kutipan setelah kutipan
“ Menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kompetensi berbahasa paling
akhir dikuasai pembelajaran Bahasa setelah kompetensi mendengarkan,
berbicara, dan membaca” (Nurgiyantono, 2010, hlm. 422)
 Sumber kutipan merujuk sumber lain
Skinner (Brown, 2007, hlm. 9) mengemukakan bahwa “ pembelajaran adalah
proses pengondisisan kea rah perilaku spontan yang dicapai melalui program
pelatihan dengan imbalan dan hukuman”
 Penulis dua orang atau lebih
Jika penulis terdiri atas dau orang maka nama keluarga kedua penulis tersebut
harus disebutkan. Misalnya, Mustika & Azis ( 2008, hlm. 20). Kalau
pennulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan nama keluarga dari
penulis pertama dan diikuti oleh dkk. Misalnya, McClelland dkk (1960, hlm.
35)
 Penulis berbeda dan sumber berbeda
Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca dan
menulis merupakan cara yang paling ampuh dalam mengembangkan
kemampuan berpikir kritis (Moore & Parker, 1995: Chaffee, dkk 2002;
Emelia, 2005)
 Penulis sama karya berbeda
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama
pada tahun yang sama maka cara penulisannya adalah dengan menambah
huruf a, b dan seterusnya pada tahun tertitan. Contoh (Suharyanto, 1998a,
1998b, 1998c)
 Penulis sama sumber berbeda
Menurut Halliday ada dua konteks yang berpengaruh terhadap penggunaan
Bahasa, yaitu (1) konteks situasi yang terdiri atas field, mode dan channel of
communication (misalnya Bahasa lisan atau tulisan) dan toner (siapa
penulis/pembicara kepada siapa); dan (2) konteks budaya yang direalisasikan
dalam jenis teks (1998a,b,c)
 Tanpa nama
Jika sumber kutipan itu tanpa nama maka penulisannya adalah : (t.n.2015,
hlm. 20)
3. Penulisan daftar Pustaka menurut system APA
 Sumber dari buku
a. Nama belakang penulis
b. Nama depan (inisialnya saja)
c. Tahun penerbitan dalam kurung diikuti tanda titik
d. Judul buku dicetak miring (huruf pertama dari kata pertama saja yang
ditulis dengan huruf kapital) diikuti tanda titik
e. Kota penerbit diakhiri tanda titik dua
f. Penerbit diakhiri tanda titik
Contoh :
1. Sumber berasal dari buku dengan pengarang satu orang, dua orang, dan
lebih dari dua orang
Poole, M.E (2008). Social class and language utilization at the tertiary
level. Brisbane: University of Queensland.
Burden, P.R & Byrd, D.M (2010), Methods for effective teaching. Boston :
Person Education, Inc
Emerson, L. dkk (2007) Writing guidelines for education students. Edisi
kedua Melbourne: Thomson

2. Sumber berasal dari buku dengan pengarang yang sama berbeda judul
Haliday, M.A.K (1985a) Spoken and written language. Geelong Victoria:
Deakin University Press
Halliday, M.A.K (1985b) An introduction to functional grammar. London:
Edward Arlond

3. Penulis sebagai penyuting


Philip, H.W.S & Simpson, G.L (penyuting), (1976) Australia in the world
of education today and tomorrow. Canberra: Australian national
commission

 Sumber dari artikel jurnal


a. Nama belakang penulis
b. Nama depan penulis (inisialnya saja)
c. Tahun penerbitan (dalam tanda kurung, diikuti tanda baca titik)
d. Judul artikel (tidak dicetak miring dan huruf pertama dari kata pertama
dalam judul ditulis dengan huruf kapital)
e. Judul jurnal (dicetak miring atau digarisbawahi, dan setiap huruf pertama
dari setiap kata dalam nama jurnal ditulis dengan huruf kapital kecuali kata
tugas) diikuti dengan tanda baca koma
f. Nomor volume dengan angka arab
g. Nomor penerbitan ditulis dengan angka arab diantara tanda kurung
h. Nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
terakhir
Contoh:
Setiawati,L (2012) A descriptive study on the teacher talk at an EYL
classroom. Conaplin Journal Indonesian journal of Applied Linguistics, 1 (2),
hlm 176-178
 Sumber dari internet
a. Karya perorangan
Pengarang/penyuting (tahun). Judul (Jenis medium), tersedia di: Alamat
internet (Tanggal diakses)
Contoh:
Thomson, A. (1998). The adult and the curriculum. (Online). Tersedia di:
http://www.ed.uiuc/EPS/PESYearbook/1998/thompson.htm. Diakses 30
maret 2001
b. Pesan posel dari domain public, seperti dewan diskusi atau panitia
konferensi
Pengirim posel (tahun) ‘judul pesan’ (online). Nama kegiatan pertemuan
atau diskusi atau konferensi. Tanggal posting: hari, bulan. Tersedia di:
Alamat website atau (posel)
Contoh:
Bowcher, W (2013). ‘Pre-congres institute list’ (online) 40 th International
systemic functional congress. 30 juni. Tersedia di: //H:/ICSF2013/Pre-
congress institute-sun yat-set internasional studies school.htm.

 Sumber dari skirpsi, tesis, disertasi, publikasi departemen, prosiding surat


kabar
Susunan (urutan) penulisan daftar Pustaka sama dengan penulisan artikel
jurnal.

Contoh dari sumber tesis, skripsi, dan disertasi:


Rakhman, A (2008). Teacher and student’ code switching in English as a
foreigh language (ELG) classroom. (Tesis). Sekolah pancasarjana, universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.

Contoh dari sumber publikasi depertemen:


Departemen Pendidikan dan kebudayaan (1998). Petunjuk pelaksanaan
beasiswa dan dana bantuan operasional. Jakarta: Depdikbud.

Contoh dari sumber prosiding:


Sudaryat, Y (2013). Menguak nilai filsafat Pendidikan sunda dalam ungkapan
tradisional sebagai Upaya pemertahanan Bahasa daerah. Dalam: M. Fasya &
M. Zifana (Penyuting), prosiding seminar tahunan linguistic universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung, UPI Press, hlm 432-435

Contoh dari sumber surat kabar:


Sujatmiko, I.G (2013). Reformasi, kekuasaan, dan korupsi. Kompas, 23
agustus, hlm. 66

Anda mungkin juga menyukai