Anda di halaman 1dari 8

BAHASA INDONESIA

KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA, CATATAN KAKI

Dosen Pengampu
Dr. Gede Artawan, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Anggota Kelompok :
1. Nyoman Trisya Krisna Putri D 2113011024
2. Putu Nesya Pundiwanti 2113011029
3. Herlina Ina 2113031005
4. Ahmad Fikri Aldila 2112061032

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Pengutipan dalam Karya Ilmiah
Prabawa (2000:185) menyatakan bahwa kutipan adalah pinjaman kalimat atau
pendapat seorang pengarang atau ucapan orang terkenal yang terdapat dalam buku, majalah,
jurnal, surat kabar, antologi, hasil penelitian, dan penerbitan-penerbitan lain. Lebih jauh dari
itu, Prabawa (2000) menyatakan bahwa tujuan membuat kutipan, yaitu (a) sebagai barang bukti
untuk menunjang pendapat penulis; (b) sebagai bahan bukti untuk membedakan dengan
pendapat penulis; (c) sebagai bahan bukti untuk perbandingan dengan pendapat penulis; dan
(d) sebagai bahan bukti yang disanggah penulis.
Kutipan dibedakan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Untuk
memperjelas pemahaman mengenai kutipan langsung dan tidak langsung, dapat diperhatikan
dalam uraian berikut:
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli secara utuh atau
lengkap baik itu berupa frasa atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas:
a. Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris (kutipan langsung
pendek).
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris (Kutipan langsung panjang).
Teknik penulisan kutipan langsung pendek:
a. Kutipan ditulis serangkai dengan teks.
b. Spasi kutipan menyesuaikan dengan teks (biasanya 1,5 spasi pada makalah dan
proposal, sedangkan 2 spasi pada skripsi ataupun tesis).
c. Memakai tanda petik dua di awal dan akhir kutipan
d. Menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman tempat mengutip;
penulisan nama pengarang dapat di awal kutipan atau di belakang kutipan.
Contoh :

……(teks)….. King (2007:xvi) berpendapat bahwa “berbicara merupakan


bentuk komunikasi manusia yang paling mendasar, yang membedakan kita
sebagai suatu spesies”. ……(teks)…..

……(teks)….. berbicara merupakan bentuk komunikasi manusia yang paling


mendasar, yang membedakan kita sebagai suatu spesies” (King, 2007:xvi).
……(teks)…..

Teknik penulisan kutipan langsung panjang:


a. Dipisahkan dari teks.
b. Spasi dalam kutipan adalah satu spasi.
c. Dapat menggunakan tanda petik dua atau tidak (opsional) (Sofyan, dkk., 2007:83).
d. Menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman tempat mengutip;
penulisan nama pengarang dapat di awal kutipan atau di belakang kutipan.
Contoh:

……(teks)….. Lebih luas dari itu, Tarigan dan Suhender (1986:23) menyatakan
sebagai berikut:
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara lebih dari sekedar
mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara untuk
mengomunikasikan gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan pendengar.
……(teks)…………………………………

2. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung diartikan meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh.
Penulis mengambil intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis
(tak terdapat perbedaan).
Teknik penulisan kutipan tidak langsung:
a. Kutipan disatukan dengan teks.
b. Spasi kutipan menyesuaikan dengan teks.
c. Tanpa adanya tanda petik dua.
d. Mencantumkan nama (belakang) pengarang, tahun, dan halaman.
Contoh:

….………..…….(teks)….. Berbicara adalah suatu keterampilan menyampaikan


pesan secara lisan (Wendra, 2006:4). ……(teks)……………………………

Kutipan tidak langsung bila kutipan bersumber dari kutipan lain


Seorang penulis kadang kala mengutip pendapat ahli dari buku ataupun teks lain karena
tidak menemukan sumber asli dari pendapat ahli tersebut. Jika demikian, penulis haruslah
mengemukakan tempat di mana ia memperoleh kutipan tersebut. Berikut contoh kutipan
yang dikutip dari kutipan lain.

….………..…….(teks)….. Thompson (dalam Mudini dan Purba, 2009:18


menyatakan bahwa komunikasi merupakan fitur mendasar dari kehidupan social
dan bahasa merupakan komponen utamanya. ……(teks)……………………

B. Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang
menjadi rujukan dalam melakukan penelitian.Keberadaan daftar pustaka sangat penting guna
menunjukkan bahwa suatu tulisan atau karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran
orisinal seorang penulisnya saja, tetapi juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai
pemikiran orang-orang lainnya. Daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan terima kasih
untuk penyumbang data penelitian. Selain itu, daftar pustaka juga dapat membantu pembaca
yang ingin mencari tahu lebih dalam soal topik atau permasalahan tertentu dalam sebuah karya
ilmiah. Secara umum gaya penulisan daftar pustaka yang banyak digunakan adalah
menggunakan format Chicago Manual Style atau yang biasa disingkat CMS.
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Berikut adalah aturan penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah yang perlu diperhatikan:
1. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Nama belakang atau nama keluarga ditulis terlebih
dahulu, diikuti dengan tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama depan dan tengah
penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih,
hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada
setelahnya, dengan urutan yang sesuai nama aslinya.
2. Tahun Terbit
Penulisan tahun terbit di urutan setelah nama penulis dari buku yang digunakan sebagai
daftar pustaka. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang
dipakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan
format italic (miring).
4. Kota dan Nama Penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan
kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan
nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan untuk
menggunakan tanda titik (.) sebagai pembatas dari urutan nama, tahun terbit, judul buku,
hingga kota dan nama penerbit.
5. Penulis satu orang
Badudu, J.S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: PT
Gramedia

Keterangan:
 Nama penulis dibalik, dipisahkan oleh tanda koma.
6. Penulis dua orang
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta

Keterangan:
 Nama penulis kedua ditulis biasa, tanpa ada pembalikan nama.
7. Penulis tiga orang atau lebih
Isjoni, H., dkk. 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Keterangan:
 Hanya nama penulis pertama yang dicantumkan. Nama-nama penulis lainnya diganti
dengan et.al atau dkk. (dan kawan-kawan).
Terdapat beberapa cara penulisan daftar pustaka sesuai dengan jenis karangannya (buku,
artikel, dokumen resmi, dsb).
8. Sumber berupa buku
Jika pengarangnya memiliki dua buku yang diterbitkan dalam tahun yang sama dengan
judul yang berbeda, maka Teknik yang digunakan adalah dengan menambah huruf (a,b) di
belakang tahun terbit buku tersebut (Undiksha, 2011:37).

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002a. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.


Djamarah, Syaiful Bahri. 2002b. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sumber berupa buku terjemahan memiliki teknik penulisan yang berbeda.
Gagne, Robert M. 1990. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Terjemahan
Munandir, disunting oleh Handy Kartawirata. The Conditions of
Sumber berupa
Learning artikel
and Theory of Instruction (Fourth Edition). 1977. Jakarta:
Antar Universitas/IUC (Bank Dunia XVII).

Sebuah artikel bisa terdapat dalam buku kumpulan karangan atau bisa juga dalam
jurnal, makalah, bulletin, dan koran.

Dantes, Nyoman. 2007. “Pengembangan Materi dan Model Pendidikan


Multikultur dalam Pembelajaran IPS SMP” (halaman 21-26). Jurnal
Pendidikan dan Humaniora. Singaraja: Lembaga Penelitian Undiksha.
Lasmawan, Wayan dkk. 2009. “Vonis Mati Terhadap Mayat: Rekonstruksi
Pemakaian Adat Istiadat pada Masyarakat Hindu Bali”. Media
Komunikasi Ilmu Sosial, Volume 3, Tahun ke XVII (halaman 75-79).
Wibisono, Encep. 2009. “Meretas Nilai-Nilai Demokrasi dalam Praktik
Pendidikan di Era Otonomi”. Pikiran Rakyat, 21 Januari 2009, halaman
5, kolom 2-6.
Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah
Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (makalah). Disajikan pada
Workshop Penelitian Bagi Dosen UNHI Bali, tanggal 23-24 Oktober
2009.
9. Sumber dari internet
Untuk sumber dari internet, maka penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada
contoh berikut:

Estherlydia. 2011. “Hubungan Guru dan Murid”. Dalam http://hal022-


049FaktorfaktorKesulitanBelajarAkuntansiSiswaIPSSMAKBPKPENA
BURSukabumi. Diunduh 4 Januari 2012.

10. Sumber-sumber lain


Sumber lain yang dimaksud bisa berupa dokumen resmi, seperti undang-undang,
peraturan pemerintah, keputusan presiden, awig-awig desa adat, dan lain-lain.:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Pengelolaan Keuangan Negara. 2009. Jakarta: Kementerian Keuangan
RI.
Dirjendikti. 2008. Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional RI.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari skripsi, tesis, dan atau disertasi, maka
penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut:

Atmaja, I Nengah. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi. (tidak


diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
C. Catatan Kaki
Catatan kaki (footnote) merupakan cara menandai identitas sumber rujukan, sekaligus
merupakan salah satu bukti bahwa penulis benar-benar memiliki kejujuran ilmiah. Catatan
Kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap
karya orang lain. Catatan kaki digunakan sebagai:
1. Pendukung keabsahan penemuan yang tercantum di dalam teks,
2. Tempat memperluas pembahasan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks,
penjelasan ini dapat berupa kutipan,
3. Refrensi silang,
4. Tempat menyatakan penghargaan atas karya orang lain.
Catatan kaki dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Catatan kaki refrensi: berisi catatan sumber yang dikutip.
2. Catatan kaki isi: berisi komentar terhadap konspe yang dikutip atau catatan tambahan
yang digunakan untuk melengkapi tulisan.
1. Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan pada kaki (paling bawah) halaman karangan atau di setiap
akhir bab karangan. Berikut cara penulisan catatan kaki jika menggunakan komputer:
1) Tekan tombol insert – refrensi,
2) Pilih Footnote/Endnote,
3) Gunakan alinea menjolok,
4) Penomoran catatan kaki menggunakan angka Aranb (1,2,3, dst) di belakang bagian
yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit, beris spasi tanpa memberikan tanda
baca apapun.
Susunan Catatan Kaki
Penyusunan catatan kaki dapat dilakukan dengan cara berikut:
___________________________________________________________________________
1
Nama belakang penulis, Judul Buku (Tempat: Penerbit, Tahun), halaman.
2
Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Surat Kabar, Tanggal, Bulan, dan Tahun,
Halaman.
3
Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Majalah, Edisi/Nomor, halaman.
4
Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Antologi dan Penulis (Tempat Penerbit,
Tahun), Halaman.
5
Nama belakang penulis, “Judul Makalah”, Data Publikasi, Halaman.
6
Nama belakang penulis, “Judul Laporan Tugas Akhir”,(Tempat: Nama Perguruan Tinggi, Tahun),
Halaman.
7
Nama belakang penulis, “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi”, (Tempat: Nama Lembaga/Perguruan Tinggi),
Halaman.
8
Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Alamat Website Internet.

2. Catatan Kaki Singkat


Catatan kaki singkat merupakan cara praktis untuk mencamntumkan sebuah catatan
kaki. Terdapat 3 istilalah pada catatan kai singkat, yaitu:
1. Ibid, adalah bentuk singkat dari ibidum, artinya sama denga di atasnya. Ibid digunakan
untuk catatan kaki yang tepat diatasnya. Cara penulisan ibidum yaitu Ibid dibawah
sumber bacaan yang diacu.
2. Loc.cit adalah bentuk singkat dari loco citatai, artinya tempat yang telah dikutip.
Loc.cit, digunakan untuk pencantuman sumber bacaan yang sama, tetapi sudah
diselingi oleh sumber bacaan yang lain. Cara penulisannya: nama pengarang loc.cit,
(tanpa nomor halaman).
3. Op.cit. adalah bentuk singat dari opera citati, artinya dalam karya yang telah dikutip.
Op.cit digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi halam
berbeda dan telah disisipi catatan kaki dari sumber lain. Cara penulisannya: nama
pengarang, op.cit, dan nomor halaman.
Penulisan singkat ibid, loc.cit, dan op.cit dilakukan menggunakan mirig kecil karena
merupakan singkatan ungkapan umum dan ditulis dengan menggunakan huruf miring.
Berikut contoh penerapan notasi ibidm loc.ct., dan op.cit.:
___________________________________________________________________________
Arsyad1 mengatakan bahwa ekonomi manajerial adalah cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam proses pengambilan keputusan di dunia
bisnis. Ia2 juga berpendapat bahwa ekonomi manajerial atau Ekonomi Mikro Terapan kerap
kali didefinisikan sebagai penerapan teori ekonomi dan metodelogi ilmu pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan.
______________________
1
Arsyad, Ekonomi Manajerial (Yogyakarta: BPPE, 2000), hlm. 3
1
Ibid.

Keputusan tersebut diambil untuk mendapatkan cara yang terbaik untuk melakukan
suatu kegiatan ekonomi. Selanjutnya, Sukirno3 berpendapat yang dimaksud dengan kegiatan
ekonomi seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi
barang dan jasa maupun mengonsumsinya.
Saat ini untuk melakukan kegiatan ekonomi atau suatu transaksi dapat menggunakan
jasa pelayanan bank. Bank bersalah dari bahasa Itali yaitu baco yang artinya bangku. Bank
termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat. Pierson4 mengemukakan definisi bank adalah suatu badan usaha yang menerima
kredit, tapi tidak memberikan kredit.
Dalam dunia pelayaran, transaksi dilakukan dengan sistem pembayaran melalui bank5
3
Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hlm. 4
4
Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 12
5
Arsyad, loc.cit

1
Arsyad, Ekonomi Manajerial (Yogyakarta: BPPE, 2000), hlm. 3
2
Ibid.
Artinya, sumber bacaan yang kedua sama dengan sumber bacaandiatas (catatan kaki 1)
3
Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hlm. 4
4
Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 12
5
Arsyad, loc.cit

Artinya, catatan kaki ini bersumber sama (nama penulis, judul buku, penerbit, tahun dan
halaman) dengan di atas (catatan kaki nomor 1 atau buku yang ditulis oleh Arsyad) yang sudah
diselingi sumber bacaan lain (diselingi oleh sumber bacaan dari pengarang Sukirno dan Melayu).

Anda mungkin juga menyukai