Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR RUJUKAN

Daftar rujukan/Daftar
Pustaka disebut juga
Bibliografi
 yaitu sebuah daftar yang berisi judul
buku, artikel dan bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan atau sebagian
dari karangan yang tengah
dilaksanakan.
 Melalui daftar pustaka pembaca dapat
mengetahui sumber-sumber apa saja
yang dipergunakan dalam penulisan
karya ilmiah itu tanpa mencoba seluruh
tulisan terlebih dahulu.
Cara menyusun Daftar Pustaka
1. daftar pustaka tidak diberi nomor urut
nama penulis diurut menurut abjad
2. gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku
yang dikutip penulis mencantumkan gelar
3. daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari
tulisan
masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak
baris satu spasi
4. jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi
baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa
indeksi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan
indeksi empat ketukan
5. bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau
artikel yang dimasukkan dalam urutan alphabet/
abjad
6. jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu
bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua
dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu
diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis
sepanjang 5 atau 7 ketikan
Petunjuk menyusun Daftar
Pustaka
1. cara pertama meliputi: nama
pengarang. Judul buku. Tempat
Penerbitan: Badan Penerbitan, Tahun
Terbit.

2. cara kedua meliputi: nama pengarang.


Tahun Terbit. Judul Buku. Tempat
Penerbitan: Badan Penerbitan.
Catatan
Pada penulisan nama pengarang di
Daftar Pustaka susunan nama dibalik
dengan posisi nama pengarang paling
belakang menempati posisi pada awal
pernyataan dengan ditandai tanda baca
koma (,).
Contoh:
Henry Guntur Tarigan ditulis di dalam
Daftar Pustaka menjadi Tarigan, Henry
Guntur.
Judul buku awal kata ditulis dengan
huruf kapital dan diberi garis bawah
atau menggunakan cetakan miring.

Contoh penulisan Daftar Pustaka


a. contoh penulis buku 1 orang
Kentjono, Djoko.” Beberapa Masalah
Lafal Standar “ dalam Kongres
Bahasa III. Jakarta: Bina Aksara, 1978.
 Catatan
 jika buku itu disusun oleh sebuah komisi atau lembaga,
maka nama komisi atau lembaga itu dipakai
menggantikan nama pengarang.
 Jika tidak ada nama pengarang, maka urutannya harus
dimulai dengan judul buku. Bagi judul buku dalam
bahasa Indonesia, cukup kita memperhatikan huruf
pertama dari buku tersebut. Untuk buku yang ditulis
dalam bahasa Inggris, Jerman atau Perancis dan bahasa
barat lainnya, maka kata sandang yang dipakai tidak
turut diperhitungkan: A, An. Het, Das, Die Le, La dsb.
Jadi kata berikutnyalah yang harus diperhitungkan.
b. contoh penulis buku yang terdiri dua
atau tiga orang

Charnes, AW., WW. Cooper, and A.


Henderson. An Introduction to Linier
programming. New York: John Wiley &
Sons, Ine., 1953.

Catatan
1. Nama pengarang kedua dan ketiga tidak
dibalikkan
2. Urutan nama pengarang harus sesuai
dengan apa yang tercantum pada halaman
judul buku, tidak boleh diadakan perubahan
urutannya.
c. contoh buku dengan banyak pengarang
Johnston, C.H., et al, The Modern High
School, New York: Charles Seribner &
Sons, 1914.
Catatan
1. hanya nama pengarang pertama yang
dicantumkan dengan susunan terbalik
2. untuk menggantikan nam-nama
pengarang lainnya cukup dipergunakan
singkatan et al, singkatan dari kata Latin
et alii yang berarti dan lain-lain. Dalam
hal ini dapat dipergunakan singkatan dll
atau dkk (dan kawan-kawan).
d. Contoh dua buku ditulis oleh seorang penulis
Florence, P.S. Economic of Fatique and
Unrest and the Effisiency of Labor in
English and American Industry. New
York, Henry Hold & Co., 1914.

______, Use of Factory Statisfies in the


Investigationof Industrial Fatique, New
York: Columbia University Press, 1918.

Catatan
Perhatikan nama penulis pada karya kedua
(dan berikutnya kalau ada) cukup diganti
dengan garis bawah sepanjang tujuh ketukan
dan diakhiri dengan tanda titik.
e. contoh buku yang berjilid
Intensive Course in English, S Vols.
Washington: English Language
Service Inc, 1964.

f. contoh buku terjemahan


Multatuli, Max Havelar atau Lelang Kopi
Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B.
Jassin, Jakarta: Djambatan, 1972.

Catatan
1. nama pengarang asli yang diurutkan dalam
urutan alfabetis
2. keterangan tentang penerjemah ditempatkan
sesudah judul buku dipisahkan dengan
sebuah tanda koma.
g. contoh karya yang tidak diterbitkan
Hatamarrasjid, Sakura.” Perbandingan
Fonologi Bahasa Bangka dengan
Bahasa Indonesia.” Tesis Sarjana
Fakultas Ilmu Pendidikan Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Bandung, 1967.
 Catatan
 skripsi, tesis atau desertasi yang belum
diterbitkan diperlakukan sebagai artikel. Sebab
itu judulnnya ditempatkan dalam tanda kutip.
 Pemahaman tanada baca titik sesudah judul
skripsi, tesis, dan desertasi.
 Walaupun tidak ada penerbit, tetapi harus
dicantumkan juga data publikasinya berupa:
jenis karya ilmiah tersebut( skripsi, tesis,
desertasi), nama fakultas dan Universitas,
tempat, dan tahun pembuatan karya ilmiah.
h. contoh artikel atau bahan dari harian
 Arman, S.A.” Sekali lagi Teroris, “
Kompas, 19 Januari 1973, hal 5.

Catatan
 Perhatikan: titik hanya dipakai sesudah
nama pengarang atau penulis. Yang
lain-lain mempergunakan koma sebagi
pemisah.
i. contoh artikel majalah
Kridalaksna, Harimurti.” Perhitungan
Laksikostatisk Atas Delapan Bahasa
Nusantara Barat serta Penentuan Pusat
Penyebaran Bahasa-bahasa itu
Berdasarkan Teori Migrasi,” Majalah
Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia, Oktober
1964, hal 319-352.

Catatan
1. judul artikel dan judul majalah dipisahkan
2. tidak ada tempat publikasi dan penerbit,
tetapi harus dicantumkan nomor jilid,
tanggal dan nomor halaman.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai