Anda di halaman 1dari 35

https://alovieanta.wordpress.

com/2017/01/31/makalah-daftar-pustaka/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar
pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan
daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas
atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu
akan pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk
menulis sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan
akan daftar pustaka.[1]
Dalam menulis suatu karangan ilmiah terutama studi pustaka yang memuat
pendapat berbagai pakar mengenai suatu masalah yang kemudian dibahas dan
ditarik kesimpulannya oleh si penulis, mutlak harus dicantumkan sumber informasi
yang digunakan. Sumber informasi tersebut hendaknya dicantumkan dalam naskah
karangan ilmiah dan dalam daftar pustaka. Daftar pustaka yang berada pada akhir
karangan ilmiah merupakan daftar dari semua sumber informasi yang digunakan.
Ada berbagai macam cara penyusunan dan penulisan daftar pustaka yang
seringkali menimbulkan kesulitan dalam pemakaiannya, tetapi pada prinsipnya
hanya ada 3 yang menjadi dasar dari penyusunan dan penulisan daftar pustaka
yaitu penulis, judul, dan fakta-fakta penerbitan.

Dewasa ini sumber informasi banyak pula diperoleh dari sistem internet, sehingga
bagaimana cara penyusunan dan penulisan daftar pustaka seperti ini harus pula
diantisipasi. Dalam menulis daftar pustaka yang bersumber dari internet sampai
sekarang belum ada pedomannya tetapi penulis akan mencoba membuatnya
sehingga setidaknya cara penulisan pustaka jenis ini dapat dibuat baku, minimal
untuk para mahasiswa yang sedang membuat skripsi.[2]
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, dan fungsi dari daftar pustaka?
2. Apa saja unsur daftar pustaka?
3. Bagaimana cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari daftar pustaka.
2. Untuk mengetahui unsur yang terdapat dalam daftar pustaka.
3. Untuk mengetahui cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan
abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang
disusun berderet dari atas ke bawah. Yang dimaksud dengan daftar kepustakaan
atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel,
dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir
tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.

Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama.
Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka
berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris
berikutnya menjorok ke dalam. Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat
melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber
itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan apakah
bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca
dapat memperluas pula pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi
itu.[3]Penulisan buku dapat bersumber dari beragam jenis tulisan. Oleh karena itu,
teknik penulisan pun berbeda-beda. Inspirasi penulisan buku dapat bersumber dari
tulisan buku milik orang lain, penelitian, artikel (baik media cetak maupun
elektronik/internet). Karena sumbernya berbeda-beda, teknik penulisannya pun
berbeda-beda.[4]
Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas
kemudahan. Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus
berurutan penulisannya. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara
penulisan daftar pustaka seperti yang sering kita dapatkan dibuku-buku sekolah.

B. Fungsi Daftar Pustaka


Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain:

1. Untuk memberikan informasi, bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain.
2. Untuk memeberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga
dapat dicek jika perlu.
3. Apabila pembaca mau lebih mendalami pernyataan yang dikutip, dapat membaca
sendiri buku/majalah yang menjadi sumber kutipan untuk penelusuran
kepustakaan.[5]
4. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah
membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
5. Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.[6]
C. Unsur Daftar Pustaka
Nama penulis (dibalik). Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Perhatikan penjelasan tentang penulisan daftar pustaka berikut:

1. Daftar pustaka diletakkan pada halaman tersendiri setelah bab kesimpulan dalam
karangan ilmiah.
2. Judul “Daftar Pustaka” ditulis di tengah-tengah halaman dengan huruf awal
menggunakan huruf kapital. Jarak judul tersebut adalah 7 cm, (1/4) bagian halaman
dari pinggir atas halaman. Seluruh pustaka acuan disusun alfabetis menurut abjad
nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan, dan tidak diberi nomor urut.
3. Urutan penyebutan unsur pustaka acuan adalah: (a) nama penulis atau nama
lembaga yang menerbitkan, (b) tahun terbit, (c) judul pustaka (buku/artikel) beserta
keterangannya, (d) tempat terbit (kota), dan (e) nama penerbit.
4. Setiap sumber diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diletakkan di tepi
margin kiri dan baris berikutnya menggunakan indensi empat ketukan.
5. Jarak antar sumber dua spasi.
6. Setiap unsur pustaka diikuti tanda titik, kecuali unsur nama yang terdiri atas dua
unsur atau lebih dipisahkan dengan tanda koma (,). Adapun setelah penulisan nama
kota diberi tanda titik dua (:).
Adapun cara penulisan setiap unsur pustaka acuan diuraikan sebagai berikut.

1. Nama penulis, ada satu unsur, dua unsur atau lebih, termasuk nama keluarga atau
marga.
2. Jika nama penulis buku terdiri ataus dua unsur nama atau lebih, penulisannya
dibalik. Unsur nama terakhir ditulis terlebih dahulu dan di antara unsur tersebut
diberi tanda koma. Misalnya, A. Kasim Ahmad menjadi Ahmad, A. Kasim,
Mochtar Lubis menjadi Lubis, Mochtar, Rieke Dyah Pitaloka menjadi Pitaloka,
Rieke Dyah.
Contoh:

Ahmad, A. Kasim. 1990. Pendidikan Seni Teater, Buku SMA. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

1. Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan
semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang
pertama. Misalnya, Maidar G. Arsyad dan Mukti U. S., menjadi Arsyad, Maidar G.
dan Mukti U. S.
Contoh:

Arsyad, Maidar G. dan Mukti U. S. 1991. Pembinaan Kompetensi


Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
1. Jika penulis tiga orang atau lebih, hanya nama penulis pertama yang dituliskan.
Penulisan unsur nama teteap dibalik, kemudian yang ditulis hanya nama penulis
pertama dan diikuti dengan et (et alli = dan lain-lain) atau dan kawan-kawan
(dkk.).
Contoh:

Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
1. Jika ada nama lembaga, tidak ada nama penulis, nama lembaga tersebut ditulis di
tempat nama penulis.
Contoh:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta.
1. Jika pada urutan daftar pustaka terdapat nama penulis atau lembaga yang sama,
daftar urutan penulis atau lembaga yang terletak pada urutan kedua ditulis kembali.
Contoh:

. 1997. Ejaaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan


(EYD). Jakarta: Balai Pustaka.
1. Jika tidak terdapat ataupun tidak dikeahui penulisnya, maka penulisan daftar
pustakanya dimulai dari tahun terbit.
Contoh:

1973. Scientific Method in Businnes. Collage Park: University of Maryland.


1974. Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang, setelah titik dan diakhiri juga
oleh tanda titik.
1975. Jika buku tanpa tahun, di belakang nama pengarang ditulis tt yang berarti
‘tanpa tahun’.
Contoh:

Multatuli. tt. Max Havelaar atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang


Belanda. Jakarta: Djambatan.
1. Judul buku ditulis sesudah tahun terbit. Setiap awal kata ditulis dengan huruf
kapital kecuali kata tugas yang terletak di tengah judul dan digarisbawahi atau
dicetak miring.
2. Jika nama pengarang sama tetapi tahun penerbitannya berbeda, maka daftar
pustaka disusun menurut aturan waktu (tahun).
3. Tempat terbit (kota) ditulis sesudah judul dan diakhiri titik dua.
4. Nama penerbit ditulis sesudah nama tempat terbit dan diakhiri tanda titik.[7]
D. Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang Berasal Dari Berbagai Sumber
Informasi
1. Buku Berjilid/Berseri:
Edwards, James D., et al.1967. Accounting: A Programmed Text. Vol. I.
Homewood, Illinois : Richards D. Irwin, Inc.
Suhardi Sigit. 1968. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa.
Sajarna.
2. Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan:

Booth, Anne, dan Meter Mc. Cawley. 1982. Ekonomi Order Baru.
Suntingan Sujawardi. Yakarta: LP3ES.

Conant, James B. 1978. Teori dan Soal-Soal Ekonomi Makro. Terjemahan


Faried Wijaya. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Falkutas Ekonomi Universitas
Gadjah Mada.

3. Buku dengan Edisi Bukan Edisi Pertama:

Djarwanto Ps. 1985. Statistik Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.


Sheperd, William R. 1956. Historical Atlas. 8th ed. New York: Barnes &
Noble.

4. Sumber acuan dari majalah urutan unsurnya adalah pengarang, tahun terbit,
judul artikel (diberi tanda petik), nama majalah(digarisbawahi atau dicetak miring
dan didahului oleh kata Dalam). Kemudian, nama majalah tersebut diikuti
dengan nomor majalah. Bulan terbit, dan tahun terbit yang ditulis di dalam tanda
kurung dan dibatasi tanda koma. Sesudah tanda kurung tutp diberi tanda titik dan
diikuti tempat terbit.
Contoh:

Suradji, Choiriyah. 1996. “Enam Puluh Delapan Tahun Bahasa Indonesia”.


Dalam Horison 12 (Desember, XXXI). Jakarta.
5. Sumber acuan dari surat kabar urutan unsurnya adalah nama pengarang, tahun
terbit, judul artikel (diberi tanda petik), nama surat kabar (digarisbawahi atau
dicetak miring dan didahului kata Dalam). Kemudian, nama surat kabar tersebut
diikuti tanggal dan tahun terbit. Sesudah tahun terbit diberi tanda titik serta diikuti
dengan penulisan tempat terbit.
Contoh:

Kastarani H. As. Uray. 2001. “Sebuah Komunitas Sastra di Kalbar Tahun

60-an”. Dalam Pontianak Post. 11 Februari 2001. Jakarta.


6. Jurnal/Penerbitan Berkala:

Rahardjo, M. Dawam. Juli 1983, 7.”Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan”,

Prisma. hal. 1-12.


Dharmawan, Johan. Mei 1982, 2. “Uruea dan TPS di Indonesia dalam

Analisis Permintaan Kuantitatif”, Jurnal Argo Ekonomi. hal. 1-27.


7. Hasil Penelitian:

Kasryno, Faisal, et al. 1981. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya


Terhadap Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Kasus di Empat
Desa di Jawa Barat. Bogor: Studi Dinamika Pedesaan.
8. Bahan yang Tidak Diterbitkan:

Brizi. 1979. Teknik Perencanaan Linear untuk Penyusunan Rencana di


Bidang Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor, (Stensilan).
9. Karya Ilmiah/Tesis/Disertasi:

Budiarto. 1972. Sebab-sebab dan Cara Pencegahan Labour Turnover di


Pabrik Rokok Menara Sala. Skripsi Sarjana (Tidak diterbitkan).
Yogyakarta: Falkutas Ekonomi Universitas Gadjah Mada,

Liechtiana, Ririn. 2005. “Penggunaan Bahasa pada Naskah Skenario Film

Jomblo”. Skipsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Budaya UI Jakarta: Tidak


diterbitkan.[8]
10. Internet:
Dalam menulis daftar pustaka yang bersumber dari internet sampai sekarang belum
ada pedomannya tetapi penulis akan mencoba membuatnya sehingga setidaknya
cara penulisan pustaka jenis ini dapat dibuat baku, minimal untuk para mahasiswa
yang sedang membuat skripsi.[9]
 Tuliskan alamat web yang digunakan, kemudian tanggal,bulan, dan tahun
informasi tersebut diambil dari internet.
Contoh:

http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/7
Februari 2013 pukul 19.00 WIB.[10]
 Pengarang/penyunting. Tahun. Judul (edisi). [jenis medium]. Tersedia: alamat di
internet. [tanggal akses].
Contoh:

Cheerse, helen. 1999. “The Image of Woman and the Embodement in

Kakawin Literatur”. [Online]. Tersedia: http:// Murdoch. Edu. Au/ Intersections/


Issues/ Creese.html. [30 Maret 2006].[11]
 Penulisan daftar pustaka berdasarkan e-book yang berasal dari internet.
Pertama: tuliskan nama, kedua: tahun buku atau tahun tulisan dan dibuat dalam
tanda kurun, ketiga: tulis judul buku/judul tulisan diakhiri dengan tanda titik,
keempat: tulis alamat website dan gunakan kata diakses pada, Kelima: tanggal
pengambilan sumber internet.

Contoh:

Mariana, D & Paskariana, C. 2005. Peningkatan Alokasi APBD-Membiayai Sektor


Pendidikan. http://www.pikiran-rakyat.com. Diakses pada tanggal 10 November
2010 pukul 20.00 WIB.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan
abjad. Yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap.

Fungsi Daftar Pustaka antara lain: (a) Untuk memberikan informasi bahwa
pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil
pemikiran orang lain. (b) Untuk memeberikan informasi selengkapnya tentang
sumber kutipan sehingga dapat dicek jika perlu. (c) Apabila pembaca mau lebih
mendalami pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri buku/majalah yang
menjadi sumber kutipan untuk penelusuran kepustakaan. (d) Memberikan apresiasi
atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam
penulisan karya tulis yang kita selesaikan. (e) Menjaga profesionalitas penulis
terhadap karya tulis yang telah dia buat.

Unsur-unsur yang terdapat dalam daftar pustaka adalah: Nama penulis (dibalik).
Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit. Daftar pustaka diletakkan pada
halaman tersendiri setelah bab kesimpulan dalam karangan ilmiah.
Penulisan daftar pustaka yang baik dan benar adalah:

1. Judul “Daftar Pustaka” ditulis di tengah-tengah halaman dengan huruf awal


menggunakan huruf kapital. Jarak judul tersebut adalah 7 cm, (1/4) bagian halaman
dari pinggir atas halaman. Seluruh pustaka acuan disusun alfabetis menurut abjad
nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan, dan tidak diberi nomor urut.
2. Urutan penyebutan unsur pustaka acuan adalah: (a) nama penulis atau nama
lembaga yang menerbitkan, (b) tahun terbit, (c) judul pustaka (buku/artikel) beserta
keterangannya, (d) tempat terbit (kota), dan (e) nama penerbit.
3. Setiap sumber diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diletakkan di tepi
margin kiri dan baris berikutnya menggunakan indensi empat ketukan.
4. Jarak antar sumber dua spasi.
5. Setiap unsur pustaka diikuti tanda titik, kecuali unsur nama yang terdiri atas dua
unsur atau lebih dipisahkan dengan tanda koma (,). Adapun setelah penulisan nama
kota diberi tanda titik dua (:).
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, diharapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa UINSU Medan dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Daftar
Pustaka dan cara penulisannya yang baik dan benar. Dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kami selaku penulis memohon
kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah kami demi kesempurnaan
kedepannya.
Daftar Footnote
[1] Kicil, “Makalah Bahasa Indonesia Kutipan dan Daftar Pustaka”, diakses
dari https://kikikecilitsme.blogspot.co.id/2011/12/makalah-bahasa-indonesia-
kutipan-dan.html, pada tanggal 8 Oktober 2016 pukul 22.00.
[2] Haryanto.A.G., Hartono Ruslijanto dan Datu Mulyono, Metode Penulisan
dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa (Jakarta: EGC, 2000),
hlm. 69.
[3]Kholiq, “Makalah Pengertian Daftar Pustaka”, diakses
dari http://hikmadarisebuahcerita.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pengertian-
daftar pustaka.html, pada tanggal 8 Oktober 2016 pukul 21.55.
[4] Novita Lusiana, Rika Andriyani dan Miratu Megasari, Buku Ajar Metodologi
Penelitian Kebidanan (Yogyakarta: Depublish, 2015), hal. 79.
[5] Haryanto.A.G., Hartono Ruslijanto dan Datu Mulyono, Metode Penulisan
dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa (Jakarta: EGC, 2000),
hlm. 70.
[6]Kholiq, “Makalah Pengertian Daftar Pustaka”, diakses
dari http://hikmadarisebuahcerita.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pengertian-
daftar pustaka.html, pada tanggal 8 Oktober 2016 pukul 21.55.
[7] Tika Hatikah, dkk, Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk Kelas XI Semester 1 (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007), hal. 82-83.
[8] Khairina, Cermat Berbahasa Indonesia Bahan Kuliah Untuk Perguruan
Tinggi (Medan: IAIN Sumatera Utara, 2013), Hal. 166-170.
[9] Haryanto.A.G., Hartono Ruslijanto dan Datu Mulyono, Metode Penulisan
dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa (Jakarta: EGC, 2000),
hlm. 69.
[10] Edi Saputra dan Junaida, Bahasa Indonesia (Medan: Perdana Publishing,
2016).

[11] Nani Darmayanti dan Nurul Hidayati, Bahasa Indonesia untuk Sekolah
Menengah Kejuruan Tingkat Unggul (Kelas XII) (Bandung: Grafindo Media
Pratama, 2008), hlm. 39.
http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html

MAKALAH BAHASA INDONESIA “KUTIPAN dan DAFTAR


PUSTAKA”
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar pelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka
biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam
sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya
sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya
tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.

Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/ bahan
karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun karangan ilmiah,
selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan sumber yang
didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data dengan menggunakan daftar
pustaka dan catatan kaki.

Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki
yangharus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang
disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada
kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan catatan kaki,
dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang
benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata kuliah
Bahasa Indonesia.

1.2. Tujuan Makalah


Tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui susunan/ cara dalam menggunakan
kutipan,daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar, guna menunjang pembelajaran
bagi mahasiswa.

Makalah ini selain sebagai tugas Bahasa Indonesia namun dapat berguna untuk
pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang kutipan, daftar pustaka, dan
catatan kaki yang disertai dengan pengertian, jenis, susunan, dan contoh.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. KUTIPAN

2.1.1 Pengertian Kutipan


Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang
atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan,
majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan
misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau
belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-
pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat
pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus
menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan
kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran
kutipan tersebut.

2.1.2 Fungsi Kutipan


Fungsi kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau
membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang
diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.
Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian
catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata
penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan
uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :


1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Mengutip


Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai
pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus
diterapkan dalam mengutip, yaitu :
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu
himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
• Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan
diganti dengan titik berspasi.
• Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan
diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis
tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan
demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya.
Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata
tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki
yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak
boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
• ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
• ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

2.1.4 Jenis Kutipan dan Cara Mengutip


Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :
1. Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi
kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai berikut :
Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
• Diketik seperti ketikan teks.
• Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
• Jarak antar baris kutipan dua spasi.
• Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda
kurung
ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama
keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
(Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
• Jarak antar baris kutipan satu spasi.
• Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
• Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
• Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
• Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,
pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
• Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
• Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
• Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang
dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
• Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang
dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada
diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.
• Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat
dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai


data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik
sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan
dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut:
“Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat
tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu
pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2. Kutipan tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya
sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk
dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau
intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya
adalah sebagai berikut:
• Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap
sebagaimana teks biasa.
• Semua kutipan harus dirujuk.
• Kutipan di integrasikan dengan teks.
• Kutipan tidak diapit tanda kutip.
• Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung
kutipan.
• Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung .
• Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai
dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan
diakhiri dengan tahun terbitan

Contoh kutipan tidak langsung


Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk
mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made
obtain a benefit”.
1. Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun
kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
2. Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya
(bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan
langsung atau tidak langsung.
3. Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat
kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
• Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
• Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip tunggal.
4. Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan
hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan
sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa
kata bahasa Sansekerta.”

Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar
terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun
1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi
Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal
Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun
sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu
berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur
PT Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama
tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan
segmen bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]

2.1.5 Fungsi Catatan Perut


Catatan perut dalam teks memiliki fungsi sebagai :
1. Menunjukkan sumber kutipan.
2. Catatan penjelas.
3. Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas yang kadang diberi
komentar oleh penulis.
Contoh catatan perut dalam teks yang memuat tiga fungsi di atas :
Dari hasil penelitian yang banyak dilakukan belakangan ini berkaitan dengan
kemunculan teknologi VoIP, Bill Machrone menyatakan “. . . fitur VoIP akan membuat
John Dvorak sangat tertarik: nomor telepon yang akan selalu mengikuti, selama saya
tersambung dengan internet.” (Machrone, 2005: 53)
Untuk penulisan sumber kutipan nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi
kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka latin di dalam tanda kurung [..] dan
ditempatkan didekat batas tepi kanan. Penomoran persamaan angka depan sesuai
nomor bab, kemudian diberi titik dan dilanjutkan dengan nomor berupa angka latin.
Contoh:
[3]
Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam catatan kaki ada bermacam-
macam. Akan tetapi yang akan digunakan di sini dan tidak menyimpang dari pedoman
penulisan yang disusun oleh Jurusan Teknik Informatika UKDW serta telah luas
penggunaannya yang terdiri atas :
• Nama belakang pengarang.
• Tahun penerbitan
• Nomer halaman.

2.1.6 Catatan Akhir (Endnote)


Selain menggunakan Catatan Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga dikenal
pemakaian Endnote (catatan akhir), yakni keterangan-keterangan atas artikel ilmiah
yang diletakkan pada bagian akhir dari artikel. Endnote juga merupakan cara untuk
member penjelasan dari sebuah kutipan yang berbentuk langsung maupun tidak
langsung yang diletakkan dalam artikel ilmiah. Selain itu ia juga berfungsi sebagai
penjelasan dari hal-hal penting dan berkaitan erat dalam artikel, namun apabila
diletakkan dalam teks akan mengganggu struktur paragaf/alinea yang ada.
Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda superscript akan
dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan Endnote, tata cara penulisannya adalah
sebagai berikut:
• Kutipan atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang, dalam Endnote yang
dituliskan cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang dipakai rujukan.
• Endnote ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan pada akhir dari karya ilmiah sebelum
Daftar Pustaka.
Dengan penulisan catatan perut seperti contoh-contoh di atas, maka pada halaman
setelah bab uraian harus diletakkan endnote yakni halaman yang menyebutkan sumber
acuan seperti contoh di bawah ini
Catatan :
[1] “Y2K dan Bisnis Komputer” dalam Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999, hlm. 4.
[2] Atmadi, Della Tri dan Yulianti Purwito (1999). Tantangan Bisnis Komputer di Abad
XXI. Jakarta : Cipta Kreasi Andalan.
[3] Lightmore, A.H (1998), Concepts of Calculus Vol. 1. New York : Jack and Witts, hlm.
14.

2.2. DAFTAR PUSTAKA

2.2.1. Pengertian Daftar Pustaka


Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan
sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan
disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama
atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys Keraf (1997 :213)
yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang
berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar
pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada
sumber aslinya.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar
pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi
jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke
dalam.

2.2.2. Fungsi Daftar Pustaka


Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
• Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
• Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
• Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis
yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis.
• Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap
tulisan yang kita buat.
• Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.
Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas
kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar
pustaka.

2.2.3. Unsur – Unsur Daftar Pustaka


Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka,
tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang
paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
1. Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
• Apabila nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling belakang
diletakkan di depan.
Misal : nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam daftar pustaka :
Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan
Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
• Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis yang
pertama saja.
Misal : nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka di tulis dalam
daftar pustaka :
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.
• Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup nama penulis yang
pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Misal :
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The
Behavioral Sciences. San Francisco: WH. Freeman and Company
• Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang ditulis oleh
penulis yang sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan nama
penulis cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis.
• Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan tanda koma (,).
• Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).
2. Judul buku, termasuk judul tambahannya.
• Semua huruf pertama dari tiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas.
• Jika daftar pustaka diketik dengan komputer, maka judul ditulis dengan huruf miring.
Jika ditulis tangan, maka diberi garis bawah.
• Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.
3. Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan ke-berapa,
nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
a. Tahun terbit
• Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama, maka yang
dituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu.
• Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis dengan
(tanpa tahun).
b. Tempat terbit
• Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku.
• Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunaka titik dua (:).
c. Nama penerbit
• Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.
• Setelah unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid, nomor dan tahun.
Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka
Informasi dari sebuah buku :
Tahun Penerbitan : 1988
Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata
Maka dalam daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Permata.

2.2.4. Sumber Informasi


Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber informasi yang
dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut biasanya :
• Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu dalam
penelitian/laporan.
• Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan dan
dipercaya.
• Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan sekunder.
• Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat digunakan.
Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.
• Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.

2.2.5. Penyusunan Daftar Pustaka


Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari
tiga sistem berikut :
a. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad
berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan
nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan. Contohnya : Sistem Harvard (author-date
style)
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.New
England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners intorench
rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ
Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
b. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara
penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor
pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor
berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah
dan tidak menurut abjad.
Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to
avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr;
1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed
ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan
kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
(6) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap
sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana
Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan itu
adalah nama keluarga.
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan
alfabet.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk
referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan,
tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak
antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok
harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).

2.2.6. Teknik Penulisan


Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :
a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)
• Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota),
halaman yang dibaca.
• Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis (disusun balik),
ahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring
atau garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)
b. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)
• Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota),
halaman yang dibaca.
• Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring
atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang
dibaca.
c. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (1)
• Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal
diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
• Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama
majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”,
halaman yang dibaca.
d. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (2)
• Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium : nama
penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak
miring atau garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
• Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota),universitas,
kata “disertasi” atau “tesis”.
e. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
• Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis
(disusun balik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
• Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama
lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.

2.2.7. Penulisan Pustaka Dibedakan Menurut Sumbernya


Menurut sumbernya penulisan pustaka dibedakan dalam beberapa jenis, berikut
merupakan macam-macam pustaka, cara penulisannya beserta contohnya :
a. Pustaka dalam bentuk buku dan buku terjemahan
- Buku
Penulis. Tahun. Judul buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada).
Nama penerbit. Kota penerbit.
- Buku terjemahan
Penulis asli. Tahun buku terjemahan. Judul buku terjemahan (harus ditulis miring).
Volume (jika ada). Edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah). Nama
penerbit terjemahan. Kota penerbit terjemahan.
- Artikel dalam buku
Penulis artikel. Tahun. Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku
(harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama Majalah (harus ditulis miring
sebagai singkatan resminya), Volume, Jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet
[tanggal akses]
Contoh :
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American
Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A
[13 Juni1995]
c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah
- Artikel dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota
seminar.
- Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota
seminar. Tanggal seminar.
d. Pustaka dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi
Penulis. Tahun. Judul skripsi. Skripsi/Tesis/Disertasi (harus ditulis miring). Nama
fakultas/program pasca sarjana. Universitas. Kota
e. Pustaka dalam bentuk laporan penelitian
Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian. Nama laporan penelitian (harus ditulis
miring).Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.
f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama surat kabar (harus ditulis miring).
halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]
Contohnya :
Cipto, B. (2000, April 27). Akibat Perombakan Kabinet Berulang,
Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia:
http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret 2000]
g. Pustaka dalam bentuk dokumen paten
Penemu. Tahun. Judul paten (harus ditulis miring). Paten negara. Nomor.
h. Pustaka dalam bentuk jurnal
Penulis. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], Volume (terbitan), halaman.
Tersedia: alamat di inetrenet. [tanggal di akses]
Contohnya :
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision
System in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Education Policy Analysis
Archives [Online], vol 7 (7), 12 halam. tersedia: http: //epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17
maret 2000]
i. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet
Penulis. (Tahun). Judul. (edisi). [jenis media]. Tersedia: alamat di Internet [tanggal di
akses] (tidak diperkenankan melakukan sitasi artikel dari internet yang tidak ada nama
penulisnya).
Contoh :
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online].
Tersedia:http://www.ed.uiuc.ed/EPS/PESYearbook/1998/thomson.html [30 Maret 2000]
- Artikel majalah ilmiah versi cetakan
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya). Nomor. Volume. Halaman
- Artikel majalah ilmiah versi online
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya). Nomor. Volume. Halaman. Alamat website.
- Artikel dari email
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, bulan tanggal). Judul pesan (harus ditulis
miring). E-mail kepada penerima [alamat e-mail penerima].
Contohnya :
Musthafa, Bachrudin (musthafa@indo.net.id). (2000,
April 25). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi
[supriadi@indo.net.id].
- Artikel umum
Penulis. Tahun. Judul artikel. Alamat website (harus ditulis miring). Diakses tanggal

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang
atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan,
majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan
misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para
pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu,
baru nama depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku
diberi tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik
dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka
sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di
antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal,
diantaranya :
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris
berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19582/Bibliografi.pptx
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19581/Catatan+Kaki.pptx
http://blog.atmasetya.com/yang-dimaksud-dengan-kutipan.html
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/citation.pdf
http://main.man3malang.com/download//Pelajaran/Sastra_(Indonesia,_Arab,_Inggris_dll
)/BI-daftar_pustaka.pdf
http://nolimitz.web.id/2010/03/cara-menulis-daftar-pustaka/
http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html
http://eziekim.wordpress.com/2010/12/25/kutipan-dan-daftar-pustaka/
Tanjung S.1988.Bunga Rampai.Jakarta.PT.Intan Pariwara
Paramita Dwitya.2006.Bahasa kuliah.Jakarta.PT.Macana Jaya
http : //www.google.com/paragraf bahasaindonesia
http://rikibehla.blogspot.com/2011/05/makalah-daftar-pustaka.html

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Makalah

Daftar Pustaka

YAYASAN DINAMIKA BANGSA

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER

(STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2010/2011


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi Daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan

pada bagian akhir suatu karangan atau bku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar

sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet

dari atas ke bawah.

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para

pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan

pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka

adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau

karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam

penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah

penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya

tulis) terhadap tulisan yang kita buat.


Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas

kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar

pustaka seperti yang sering kita dapatkan dibuku-buku sekolah.

Pada artikel selanjutnya, kita akan membahas cara penulisandaftar pustaka ini.

B. Tujuan Permasalahan

Daftar pustaka ini juga sangat bermanfaat untuk semua orang. Khususnya bagi

mahasiswa agar mahasiswa bisa memahami fungsi dan manfaat dari daftar pustaka itu

sendiri sehingga hasil karya ilmiah atau makalah menjadi baik, benar, dan dapat

dimengerti semua pihak.

C. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini membahas pokok – pokok penting seperti :

1. Pengertian Daftar Pustaka.

2. Fungsi Daftar Pustaka.

3. Unsur – Unsur Daftar Pustaka.

4. Bentuk Daftar Pustaka.

5. Macam – Macam Daftar Pustaka.

6. Cara menulis Daftar Pustaka.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Daftar Pustaka

Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan Daftar

Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku. artikel-artikel. dan

bahan-bahan penerbitan lainnya. yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau

sehagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam. Daftar Pustaka mungkin tidak

penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana. atau scorang cendekiawan.

daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat penting.

Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu. para sarjana atau

cendekiawan dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah

sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan

itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas

pula horison pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

Dalam bab mengenai pengumpulan dan pengolahan data sudah diuraikan pula

bagaimana caranya mcmpergunakan kepustakaan. Serta bagaimana caranya mengumpulkan

data-data yang diperlukan melalui kartu-kartu tik. Dalam hubungan ini. cara yang dipergunakan

untuk mengumpulkan data-data itu (yaitu mempergunakan kartu tik yang berukuran 10 cmX12.5

cm) dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data-data dalam menyusun ketengkapan suatu

karya ilmiah .
2.2. Fungsi Daftar Pustaka

Fungsi sebuah Daftar Pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah

catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan

pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk

dengan tepat tempat. dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam

hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus dicantumkan pu/a nomor halaman di

mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah Daftar Pustaka memberikan

deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi

catatan kaki dan Daftar Pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.

Di pihak lain Daftar Pustaka dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi sebagai

pelengkap dan sebuah catatan kaki. Mengapa Daftar Pustaka itu dapat pula dilihat sebagai

pelengkap? Karena bila seorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang

terdapat pada catatan kaki. maka ia dapat mencarinya dalam Daftar Pustaka. Dalam Daftar

Pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah

itu.

2.3. Unsur-unsur Daftar Pustaka

Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap

penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang

harus dimasukkan dalam sebuah Daftar Pustaka adalah:

(1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.

(2) Judul Buku, termasuk judul tambahannya.

(3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal

(jumlah halaman) buku tersebut.


(4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid.

nomor dan tahun.

2.4. Bentuk Daftar Pustaka

a. Dengan seorang pengarang

Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The Mac Millan Company. 1963.

b. Buku dengun dua atau tiga pengarang

Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective Speech. New York: Henry

Holt and Company, Inc.,1958

c. Buku dengan banyak pengarang

Morris, Alton C. et. al. College English, the First Year. New York : Harcourt, Brace & World. Inc.,

1964

d. Kalau edisi berikutnya mengalami perubahan

Gleason, H. A. An Introduction to Descriptive Linguistics. Rev. ed.New York: Holt. Rinehart and

Winston. 1961.

e. Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih

Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service, inc., 1964.

f. Sebuah edisi dan karya seorang pengarang atau !ebih

Ali, Lukman, ed. Bahan dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin Manusia Indonesia

Baru. Djakarta: Gunung Agung, 1967.

g. Sebuah Kumpulan Bunga Rampai atau Antologi


Jassin, H.B., ed. Gema Tanah Air. Prosa dan puisi. 2 Jld. Jakarta: Balai Pustaka,1969

h. Sebuah Buku Terjemahan

Multatuli, Max Havelaar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B.Jassin.

Jakarta: Djambatan,1972

i. dalam sebuah Himpunan

RiesmanDavid. “Character and Society,” Toward Liberal Education, eds. Louis G. Locke,

William M. Gibson, and George Arms. New York: Holt, Rinerhart and Wineton, 1962

j. Artikel dalam Ensiklopedi

Wrigtht, J.T. “Language Varieties: language and dialect,” Encyclopaedia of Linguistics,

Information and Control, hal. 243 – 251.

2.5. Macam-macam Daftar Pustaka

a. Buku-buku dasar : buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok

yang digarap itu.

b. Buku-buku khusus : yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan

yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.

c. Buku-buku pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.

2.6. Cara Menulis Daftar Pustaka


Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan

makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.


1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua;

tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga;

tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan

kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal

pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:

 Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance).

From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Ite

mid=30, 3 August 2008

2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk

awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda

koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan,

kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan

mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya

setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri

dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:

 Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset.

 Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows

Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.

3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama.

Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda

koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah

nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis

sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang
pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah

jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya

dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku

tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik).

Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring

ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan

terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik)

ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah ini contohnya

Seperti dibawah ini:

 Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning,

Bandung: Penerbit Informatika.

 Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design

Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya.

Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan Abjad dari

nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka

yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.

Contoh-Contoh Daftar Pustaka

1. Barry PD. (1998). Mental Health and Mental Illness. Philadelphia: Lippincott-Raven
Publishers.
2. Ellis, J.R., Nowlis, E.A. & Bens, P.M. (1996). Modules for basic nursing skills. (six
edition). Philadelphia: Lipicont-Reven Publisher
3. Jhonson, Marion., Meridean Maas. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). St.
Louis: Mosby.
4. Kozier, B., Erb., & Oliver, R. (2004), Fundamental of nursing; consept, process and
practice, (fourth edition) California: Addison-Wesley Publishing CO
5. McCloskey, Joanne C., Bullechek, Gloria M. (1996). Nursing Interventions Classification
(NIC). St. Loui: Mosby.
6. NANDA. (2005). Nursing Diagnoses: Definitions & Classification 2005-
2006. Philadelphia: NANDA International.
7. Potter, P.A. & Perry, A.G. (1996). Fundamentals of Nursing: Concept, Process &
Practice. (third edition). St. Louis: Mosby-Year Book
8. Perry, A.G. & Potter, P.A. (1994). Clinical Nursing Skills & techniques (third edition). St.
Louis: Mosby-Year Book.
9. Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J. (1995). Prinsiples & Practice of Psychiatric
Nursing. St Louis: Mosby Year Book.
10. Taylor C, Lilis C, LeMone. P. (1997). Fundamental of Nursing: The Art and Science of
Nursing Care. Philadelphia: Lippinott-Raven Publishers.
11. Wong DL., (1995). Nursing Care of Infants and Children. St Louis: Mosby Year Book

Bab IV
PENUTUP

A. Simpulan

1. yang dimaksud dengan Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi

judul buku-buku. artikel-artikel. dan bahan-bahan penerbitan lainnya. yang mempunyai pertalian

dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang tengah digarap.

2. Daftar Pustaka dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi sebagai pelengkap dan

sebuah catatan kaki.


3. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah Daftar Pustaka

adalah:(1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.(2) Judul Buku, termasuk judul

tambahannya.(3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor

jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.(4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul

artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.

B. Saran

Sebagai penutup dari makalah ini, kami memberikan saran – saran yang kiranya dapat

bermanfaat bagi pembaca yaitu :

1. Agar kita lebih memahami konsep dari maksud daftar pustaka itu sendiri yang nanti akhirnya

bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain.

2. daftar pustaka mempermudah kita untuk mengetahui judul buku, pengarang, tahun

pembuatan, dan sebagainya yang menyangkut tentang daftar pustaka.

3. Daftar pustaka ini juga sangat bermanfaat untuk semua orang. Khususnya bagi mahasiswa

agar mahasiswa bisa memahami fungsi dan manfaat dari daftar pustaka itu sendiri sehingga

hasil karya ilmiah atau makalah menjadi baik, benar, dan dapat dimengerti semua pihak.
Daftar Pustaka
Admaji (2007). Bibliography. From http://www.anneahira.com/daftar-pustaka-karya-tulis.htm, 28
Januari 2011

Anda mungkin juga menyukai