Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR PUSTAKA, CATATAN KAKI, DAN KUTIPAN

Makalah Dibuat Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Mardiana Kusumastuti Setyaningrum, S.S., M.Hum.

Disusun Oleh :

1. Mariska Amaliya I (19.05.52.0067)


2. Widia Puja Putri D (19.05.52.0078)
3. Agnes Dewi Anjani (19.05.52.0079)
4. Fahmi Utaminingsih (19.05.52.0080)
5. Novi Eka Safitri (19.05.52.0111)
6. Gina Martini Widi A (19.05.52.0144)
Kelas : B1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
A. TAHUN 2019Daftar Pustaka
1. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah semua sumber-sumber kepustakaan, baik
berupa ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar yang perlu disusun
dalam daftar khusus diletakkan pada akhir karangan.
2. Fungsi Daftar Pustaka
a. Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil
pemikiran sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b. Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang
dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang
telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d. Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia
buat.
3. Jenis-jenis Daftar Pustaka
Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka dan tidak setiap
jurnal atau buku selalu sama format bakunya. Jurnal yang terbit berkala
(mingguan/bulanan) kebanyakan memakai sistem yang menghemat ruang.
Jenis-jenis daftar pustaka yaitu :
a. Kelompok Textbook
a) Penulis perorangan
b) Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor Daftar
Pustaka
c) Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d) Buku terjemahan
b. Kelompok Jurnal
a) Artikel yang disusun oleh penulis
b) Artikel yang disusun oleh lembaga
c) Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/
konferensi/simposium
c. Kelompok disertasi / tesis
d. Kelompok makalah / informasi dari Internet

a. Teknik Penulisan Daftar Pustaka.


Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal
berikut ini. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-
turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan
seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis
terlebih dahulu, baru nama depan)
b. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
c. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring).
Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
d. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian
itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
(.)
e. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama
pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu
terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber
pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
4. Rumus Penulisan
Nama. Tahun. Judul, Kota: Penerbit.

B. Kutipan
1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu
diambil dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet,
dan lain sebagainya.
2. Fungsi kutipan
a. Landasan teori
b. Penguat pendapat orang lain
c. Penjelasan suatu uraian
d. Bahan bukti untuk menunjang suatu pendapat

3. Jenis Kutipan
Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung, yaitu penulis menulis apa adanya teks yang
dikutip. Penulis tidak mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan
dalam teks yang dikutip. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah penulis
menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber kutipan.
a. Kutipan langsung
a) Tidak lebih dari empat baris :
- Kutipan diintegrasikan dengan teks
- Jarak antar baris kutipan dua spasi
- Kutipan diapit dengan tanda kutip
- Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b) Lebih empat baris :
- Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
- Jarak antar kutipan satu spasi
- Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea
baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
- Kutipan diapit oleh tanda kutip.
- Di belakang kutipan diberi sumber kutipan
Contoh Kutipan Langsung:
- Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan
aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang
dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam
akar penjarahan” (Sudibyo, 2002 : 184).
-
b. Kutipan tidak langsung
1. Kutipan diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3. Kutipan tidak diapit tanda kutip
4. Sesudah selesai diberi sumber kutipan

Contoh Kutipan Tidak Langsung :


Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan
tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang
terlibat dalam akar penjarahan perlu dikembangkan agar lebih
terbuka pada perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu penting
agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung, tetapi juga pada
komoditi yang lain (Sudibyo, 2001 : 12).
a) Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun
kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip
seperti dalam teks asli.
b) Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat
dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau
kutipan tidak langsung.
c) Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi
kutipan. Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara :
1) Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam
kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau
tanda kutip ganda.
2) Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan
dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila
kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip tunggal.
d) Kutipan langsung dalam materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga
perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik)
disusul dengan sisipan penjelas siapa yang bicara.
4. Cara penggunaan Kutipan
a. Cara penulisan Kutipan
a) Di depan
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan ………
b) Di tengah
Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan:
“Kalimat efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang berikut:
keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
c) Di Akhir
Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang
tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi
(Meisel  1976:125)
b. Aturan  Penulisan Kutipan antara lain :
a) Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama
seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….
b) Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama
terakhir penulis kedua.
Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan
Frenstrom (1978:23) menghasilkan …………
c) Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan
dengan diikuti dengan singkatan dkk  . Contoh : Pengembangan
Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga
terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk,
1976:125)
d) Pengutipan lebih dari satu karangan
Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari
berbagai sumber yang menguraikan hal yang sama (mengandung
suatu pengertian yang sama). Di dalam hal yang seperti itu,
pencantuman nama penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan
dengan tanda titik koma (;) Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh
Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan (1989:76); dan Basuki
(2004:90) bahwa…….
e) Sitasi dari Sitasi
Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi
aslinya sulit sekali untuk ditemukan. Sebelum melakukan sitasi
seperti itu hendaknya mahasiswa melakukan konsultasi dengan
pembimbing. Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Hary (1987)
seperti dikutip oleh Heri (1990:87) bahwa ……….. Lain halnya
dinyatakan oleh Henry (1999); Herni (2000) bahwa ………..
A. Catatan Kaki
1. Pengertian catatan kaki
Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks
yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan
penyusunan mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Catatan kaki
biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks
guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.
2. Fungsi catatan kaki
a) Memberikan keterangan dan komentar
b) Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusunan
daftar bacaan
c) Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku
d) Sebagai penghargaan terhadap karya orang lain
3. Jenis dan cara penulisan catatan kaki
Catatan kaki terdiri dari 2 jenis yaitu footnote dan bodynote
ditempatkan pada bagian bawah halaman, sedangkan bodynote
ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks yang ditulis di
dalam kurung.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber
pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan : nama pengarang,
koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat penerbit, koma, tahun
penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor
halaman.
a. Cara penulisan catatan kaki
1. Sumber yang dirujuk berupa buku :
a) Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka.
Contoh :[i] Selo Soemardjan …….
b) Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf
awal setiap kata-kata yang bukan kata depan, kata sandang,
dan kata penghubung ditulis dengan huruf kapital
contoh : [ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….
c) Nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika
ada), dicantumkan (sesudah tanda koma). Contoh : [iii]
…., Metode Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..
d) Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma.
Contoh : [iv] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf
dan Psikologi, edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur,
Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.
e) Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka
tanpa spasi. Jika tidak ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat
penerbitan). Contoh : [v] Zamroni, Paradigma Pendidikan
Masa Depan, (Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.
f) Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti
dengan tnp (tanpa nama penerbit). Contoh :[vi] Al-
Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh
kurung tutup tanpa spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti
dengan t,t (tanpa tahun). Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um,
(ttp:tnp., tt), hal. 304.
g) Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh
kurung tutup tanpa spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti
dengan t,t (tanpa tahun). Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um,
(ttp:tnp., tt), hal. 304.
h) Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah
tanda koma. Jika tidak ada nomor jilid, diganti dengan hal.
(singkatan dari halaman). Contoh : [viii] Al-Syafi’I, Al-Um,
(ttp:tnp., tt), hal. 304.
2. Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama
kedua penyusun itu ditulis dengan kata penghubung dan.
Apabila lebih dari dua orang cukup nama penyusun pertama saja
yang ditulis dan nama-nama lain ditulis dengan dkk.
Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I
(Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.
3. Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan
kaki sesudah nama penyusun yang sekaligus editor itu ditulis
(ed). (singkatan dari editor) . Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode
Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia, 1980), hal.9.
4. Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau
tim
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga,
panitia, atau tim, maka dalam catatan kaki pada tempat nama
penyusun itu ditulis nama penghimpun, lembaga, panitia atau
tim itu. Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku dan Seminar,
Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 Tahun Harun
Nasution, Cet 1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat,
1989), hal.89.
5. Tanpa nama penyusun
Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya,
maka dalam catatan kaki langsung ditulis judul buku.
Contoh : [xii] Ke-Nu-an (Yogyakarta: Pengurus Wilayah NU  
DY,1999), hal. 22.
6. Buku Terjemahan
Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam
catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul terjemahan,
penerjemah. Jika judul asli tidak diterjemahkan, disebutkan
judul asli dan apabila diinginkan menyebutkan bahasa asli atau
judul asli bersama judul terjemahan dapat dilakukan seperti
contoh : [xiii] Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Toha,
Cet I (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.
7. Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka
dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul buku dan
penyadur. Jika tidak ada pengarang asli, disebutkan nama
penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.). Contoh : [xiv]Lili
Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet 2 (Bandung: CV Remaja,
1987), hal.4.
8. Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka
penulisan catatan kakinya sebagai berikut : [xv]Ani,
“Pebelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”, dalam
Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1 (Yogyakarta :
Pena, 2008), hal. 123.
9. Ensiklopedi dan Kamus
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus
sama penulisanya catatan kakinya yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-
falsafi, Lembaga Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-
Amiriyyah, 1978), hal. 123, artikel : “Qanun”, oleh Musa.
10. Majalah, Jurnal, Surat Kabar
a. Terdapat nama pengarang
Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun
penerbitan berkala lainnya maka penulisannya: Khoiruddin
Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11,
Tahun XLI (24 Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.
b. Tidak terdapat pengarang
Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan judul atau
langsung nama penerbitan yang bersangkutan. Contoh : [xvii]
KUHP yang Baru Harus Beri Rasa Keadilan
Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun XLI (12
Oktober 2010), hal. 9.
11. Internet
Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan
kakinya sebagai berikut : [xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia
Bekas”, dikutip dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel
1109/accessed 24 Oktober 2009.

Anda mungkin juga menyukai