Anda di halaman 1dari 7

C.

Reproduksi Tulisan
1. Ringkasan dan Ikhtisar Keterangan membuat ringkasan dan ikhtisar sudah tidak asing lagi bagi para mahasiswa. Sejak di Madrasah Ibtidaiyah, latihan membuat ringkasan sering dimanfaatkan untuk mengukur tingkat pemahaman murid terhadap suatu isi bacaan. Begitu pun di tingkat Tsanawiyah dan Aliyah, siswa dituntut untuk mengambil ikhtisar dari sebuah pembicraan. Jadi, membuat ringkasan dan ikhtisar bukan hal yang sulit. Walaupun demikian pengertian diantara keduanya masih sering tumpang tindih. Orang sering menganggap bahwa ringkasan merupakan sinonim dari ikhtisar. Dengan demikian, sering diambil kesimpulan salah bahwa diantara keduanyamyaris tidak ada perbedaannya. Pendapat umum yang seperti itu jelas salah. Memang benar, hakikat membuat sebuah ringkasan atau ikhtisar adalah mengambil hal-hal penting dari sebuah wacana. Namun demikian, diantara keduanya terdapat perbedaan dalam teknik penyusunannya. Ringkasan disusun dengan cara menyederhanakan naskah asli, menghilangkan keindahan gaya bahasa, dan penjelasan-penjelasan terperinci. Urutan-urutan gagasan yang disusun dalam sebuah ringkasan masih harus sesuai dengan aslinya. Sedangkan ikhtisar disusun dengan cara mengambil intisari dari sebuah naskah aslitanpa memperhatikan urutan-urutan gagasan aslinya. Penulis ikhtisar dapt menulis intisari sebuah naskah asli melalui, grafik, bagan, atau tabel. Ada empat langkah untuk menyusun ringksan yang baik dan teratur, yaitu: a. Membaca Naskah Asli Penulis ringkasan harus membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk menangkap kesan umum, sudut pandang, dan maksud penulis. Untuk memudahkan, penulis ringkasan harus memahami judul dan daftar isi naskah asli yang akan diringkas tersebut. Hal ini penting dilakukan karena ada pertalian yang erat antara judul dengan perincian daftar isi. b. Mencatat Gagasan Utama

Setelah menangkap kesan umum, sudut pandang, dan maksud penulis, langkah selanjutnya adalah mencatat atau menandai gagasan utama. Untuk memudahkan penulis ringkasan perlu mencatat judul-judul bab, paragraf yang dianggap penting, dan gagasan bawahan paragraf yang betul-betul penting untuk memperjelas gagasan utama. c. Membuat Reproduksi Hasil pencatatan gagasan utama yang telah berurutan sesuai urutan naskah aslinya disusun kembali menjadi sebuah tulisan singkat (ringkas). Keterampilan yang harus dimiliki pada langkah ini adalah membuat kalimat baru yang padat, jelas, dan mudah dipahami. d. Ketentuan Tambahan Beberapa hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil reproduksi menjadi tulisan yang baik adalah sebagai berikut: Sebaiknya menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Apabila memungkinkan, ringkaslah kalimat menjadi frasa dan frasa menjadi kata. Buanglah paragraph atau kutipan yang dianggap tidak perlu. Apabila memungkinkan buanglah keterangan atau kata sifat. Pertahankan urutan gagasan utamasesuai dengan aslinya dan ringkaslah gagasan itu dengan tidak mengganggu urutannya. 2. Resensi dan Sinopsis Resensi atau sinopsis adalah kegiatan reproduksi tulisan dengan cara meringkas tulisan tersebut ditambah pemaparan penilaian penulis terhadap kelebihan atau kekurangan sumber tulisan yang dibaca. Tujuan penulisan resensi adalah untuk memberikan pandangan kepada pembaca tentang suatu sumber bacaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat resensi: a. Memahami sepenuhnya tujusn dari penulisan asli. Hal itu bisa dilakukan dengan cara membaca kata pengantar dan pendahuluannya. b. Memahami maksud pembuatan resensi tersebut c. Memahami latar belakang pembaca resensi

Adapun sistematika penulisan resensi adalah sebagai berikut: a. Menuliskan latar belakang sumber bacaan Dalam tahap ini harus dituliskan identitas buku seperti jumlah halaman, nama penerbit, judul buku, dan nama penulis. b. Mengklasifikasikan jenis buku tersebut c. Mengungkapkan keunggulan buku baik dari segi kerangka buku, tema, bahasa yang digunakan untuk pemaparannya dan keunggulan buku keseluruhan d. Nilai buku Berdasarkan empat komponen di atas, pada tahap ketiga penulis resensi harus menilai buku tersebut dan memberikan pandangannya untuk pembaca

D. Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, dan Bibliografi


1. Penulisan Kutipan Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal baik yang terdapat dalam buku-buku atau majalah (Keraf, 1980: 180). Kutipan dapat bersumber dari bahasa lisan atau bahasa tulis seseorang. Kutipan digunakan untuk memperkuat atau membuktikan pendapat kita dalam sebuah tulisan. Prinsip-prinsip mengutip adalah sebagai berikut: a. Tidak mengadakan perubahan. b. Bila ada kesalahan tidak membetulkannya. c. Menghilangkan bagian kutipan bisa di awal, di akhir, atau satu paragraf. 2. Cara-cara Mengutip a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris 1). Kutipan diintegrasikan langsung dengan teks 2). Jarak antara baris dengan baris dua spasi 3). Kutipan itu diapit dengan tanda kutip 4). Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat

terdapatkutipan tersebut. b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris 1). Kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak dua setengah spasi. 2). Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi 3). Kutipan boleh tidak diapit denagn tanda kutip 4). Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjuk setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat atau nama belakang pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat sesuatu yang dikutip dalam buku itu. 5). Seluruh kutipan itu dimasukkan ke dalam lima sampai tujuh karakter, bila kutipan itu dimulai dengan alinea baru maka baris pertama dari kutipan itu dimasukkan lagi sampai tujuh karakter. c. Kutipan tidak langsung 1). Kutipan diintegrasiakan langsung dengan teks 2). Jarak antara baris dengan baris dua spasi 3). Kutipan itu tidak diapit dengan tanda kutip 4). Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjuk setengah spasi ke atas atau dalam ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan tersebut. d. Kutipan pada catatan kaki Kutipan pada catatan kaki digunakan apabila kutipan tersebut panjang. e. Kutipan dimasukkan langsung dalam teks atau dalam catatan kaki seandainya mengganggu teks. 3. Penulisan Catatan Kaki Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan semacam itu disebut keterangan (Keraf, 1980:193). a. Tujuan Tujuan pembuatan catatan kaki adalah sebagai berikut:

1). Untuk menyusun pembuktian 2). Menyatakan utang budi 3). Menyampaikan keterangan tambahan 4). Merujuk bagian lain dari teks (Keraf, 1980: 195). b. Prinsip Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan catatan kaki meliputi: 1). Hubungan catatan kaki dan teks Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut penunjukkan. 2). Nomor urut penunjukkan Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut baru pada setiap bab. 3). Teknik pembuatan catatan kaki Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi) c. Jenis catatan kaki Jenis catatan kaki meliputi: 1). Penunjukkan sumber (referensi) 2). Catatan penjelas 3). Gabungan sumber dan penjelas d. Unsur-usur referensi Dalam penulisan catatan kaki terdapat unsur-unsur sebagai berikut : 1). Pengarang 2). Judul 3). Daftar publikasi 4). Jilid dan nomor halaman Contoh penulisan catatan kaki a). referensi kepada buku dengan seorang pengarang F. Grahcer. Etnologie in die Kultur der Geyenwart (Lipzig, 1923). b). Referensi kepada buku dengan dua atau tiga pengarang

L. gott Schalk. In History, Anthropology and Sociology (New York: Social Science Research Council, 1945) hal. 82-173. c). Referensi kepada buku dengan banyak pengarang Alton C. Morris. Et al, College English, the firts year (New York, 1964) hal 51-56. 4. Penulisan Bibliografi Bibliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian karangan dari karangan tengah digarap (Keraf, 1980; 213). Bibliografi berfungsi untuk memperjelas catatan kaki yaitu dengan penambahan keterangan. Unsur-unsur bibliografi adalah sebagai berikut a. Nama pengarang b. Judul buku c. Data publikasi d. Untuk artikel diperlukan pencantuman judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun. Macam-macam bibliografi adalah sebagai berikut: a. Buku-buku dasar b. Buku-buku khusus c. Buku-buku pelengkap Contoh penulisan bibliografi: Aronof, Mark. 1981. Word Formation in Generative Grammer. Massachussetts: The MLT Press. Johar, Ben. 2005. Terampil Berbahasa Indonesia. Bandung: Raja Wali Press. Khaerudin, Cecep Wahyu. 2004. Narasi dan Argumentasi. Bandung; Sunan Gunung Djati Press.

Anda mungkin juga menyukai