0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
353 tayangan33 halaman
Modul ini membahas tentang teknik pembuatan kutipan dan daftar pustaka dalam penulisan ilmiah. Terdapat penjelasan mengenai jenis kutipan langsung, tidak langsung, serta cara penulisan kutipan dan daftar pustaka sesuai pedoman akademik.
Modul ini membahas tentang teknik pembuatan kutipan dan daftar pustaka dalam penulisan ilmiah. Terdapat penjelasan mengenai jenis kutipan langsung, tidak langsung, serta cara penulisan kutipan dan daftar pustaka sesuai pedoman akademik.
Modul ini membahas tentang teknik pembuatan kutipan dan daftar pustaka dalam penulisan ilmiah. Terdapat penjelasan mengenai jenis kutipan langsung, tidak langsung, serta cara penulisan kutipan dan daftar pustaka sesuai pedoman akademik.
Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar
modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
11 Modul ke:
Fakultas FASILKOM
Program Studi Teknik Informatika
Sukirno, S.S., M.Pd.
Kutipan dan Daftar Pustaka • Kompetensi dasar • Mahasiswa memahami cara megutip sumber bacaan baik berasal dari buku, jurnal, majalah dan media lainnya. • Indikator • Mahasiswa mampu mengutip sumber informasi dengan cara yang tepat. • Mahasiswa mampu menyusun daftar pustakan sesuiai dengan sistem yang tepat. • Mahaisiswa mampu membuat daftar pustaka secara alfabet nama pengarang setelah dibalik. Isi Materi kuliah,
a) Pengertian Kutipan b) Langkah-langkah membuat kutipan c) Sistemasika Kutipan d) Soal-soal Latihan TEKNIK KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA
Teknik Pembuatan Kutipan dan Catatan Kaki
1 Kutipan Setiap tulisan ilmiah dituntut suatu kejujuran. Untuk memenuhi kode etik tulisan ilmiah, seorang penulis dapat saja mengutip untuk memperkuat atau menyangkal argumentasi. Namun, penulis harus menyebutkan sumbernya. Teknik kutipan Dalam penulisan, seorang penulis sering mengutip pendapat orang atau pengarang yang terdapat pada buku, majalah, bahkan data yang belum diterbitkan termasuk informasi yang ada di internet. Ada dua jenis kutipan dalam penulisan, yaitu a) kutipan langsumg dan b) kutipan tak langsung. a) Kutipan langsung Kutipan langsung adalah kutipan yang mengambil secara lengkap kata demi kata atau kalimat demi kalimat yang ada pada sebuah teks.
Kutipan langsung ada dua macam, yaitu
kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang kurang dari empat baris.
Cara pengetikan kutipan itu masuk ke dalam
teks dengan ketentuan sebagai berikut. 1. kutipan itu diintegrasikan ke dalam teks; 2. jarak spasi ganda (dua spasi) 3. kutipan itu diapit dengan tanda kutip (“ “) 4. akhir kutipan diberi nomor urut penunjukkan yang diketik setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu. Contoh kutipan langsung pendek: Ramlan mengemukakan bahwa “yang dimaksud dengan kalimat di sini ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.” (Ramlan, 1987: 57)
Pernyataan diatas dapat dirasakan secara nyata pada
bentuk bahasa lisan. Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih. Cara pengetikannya sebagai berikut. 1. kutipan dipisah dari teks dengan jarak tiga spasi 2. kutipan menggunakan spasi tunggal 3. seluruh kutipan diketik menjorok ke dalam sebanyak lima ketukan 4. kutipan tidak diapit dengan tanda petik Akhir kutipan diberi nomor urut penunjuk kan yang diketik setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan namasingkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh kutipan langsung panjang
Alwi dkk. dalam buku yang berjudul Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa yang dimaksud kalimat adalah sebagai berikut. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik(.), tanya(?), atau seru(!); sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma(,), titik dua (:), tanda pisah(-), dan spasi. (Alwi dkk., 2000: 311) b) Kutipan tidak Langsung Kutipan tidak langsung adalah kutipan pendapat pengarang yang berupa intisari atau petikan pokok-pokok pikiran. Istilah itu disebut juga parafrase dari pendapat itu. Dalam kutipan tidak langsung, penulis tidak mengutip teks sebagaimana adanya, tetapi mengambil sari dari tulisan itu yang dikutip. Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari satu paragraf, sedangkan kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan yang hanya satu paragraf.
Cara penulisan kutipan tidak langsung adalah
sebagai berikut. 1. kutipan itu diintegrasikan ke dalam teks; 2. jarak spasi ganda (dua spasi) 3. kutipan itu tidak diapit dengan tanda kutip (“ “) 4. akhir kutipan diberi nomor urut penunjukkan yang diketik setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu. Contoh kutipan tak langsung panjang: Meminjam istilah Ramlan bahwa yang dimaksud kalimat ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang dan disertai nada akhir turun atau naik. Hal ini akan tampak jelas pada bentuk kalimat lisan. Akan tetapi, dalam bahasa tulis kalimat semacam ini tidak dapat diketahui wujudnya. Kalimat dalam bahasa tulis dapat dipahami secara nyata apabila kalimat itu menyertakan tanda baca. Apabila sebuah untaian kata tidak disertai tanda baca, kamimat itu tidak dapat ditafsirkan sama antara pembacanya apakah diakhiri dengan nada naik atau turun. (Ramlan, 1987: 57) Contoh kutipan tak langsung pendek: kalimat dapat berwujud lisan maupun tulisan. Keduanya hanya dibedakan atas dasar bahasa sebagai alat komunikasi. Bagaimana komunikasi itu disampaikan dan media apa yang digunakan. Dalam berbahasa lisan, penyampaian informasi dari pembicara kepada lawan bicara dapat dibantu dengan panjang-pendek, tinggi rendahnya nada. Namun, dalam bahasa tulis, penyampaian informasi hanya akan dapat dipahami oleh pembaca apabila penulis menggunakan tanda yang sesuai dengan kaidahnya. (Alwi dkk., 2000: 311) Catatan Kaki Catatan kaki mempunyai dua macam fungsi yaitu fungsi rujukan dan fungsi penjelas.
Fungsi rujukan adalah memberikan informasi
sumber teks itu (asal kutipan itu ada).
Fungsi rujukan mepunyai dua tipe atau dua bentuk
yaitu catatan pustaka dan catatan kaki Catatan Pustaka Catatan pustaka adalah catatan yang berisikan kutipan langsung atau tidak langsung dari buku, majalah, atau surat kabar yang dibaca dalam menunjang tersajinya karya tulis itu. Penulisan itu adalah sebagai berikut. - Istilah ibid, op cit, dan loc cit tidak perlu dipakai dalam penyusunan karya tulis. - Jika penulis hendak merujuk ke sebuah buku dengan menyebutkan nama pengarangnya , buku yang dirujuk itu cukup dituliskan tahun terbit dan halaman yang dirujuk dan diletakan dalam tanda kurung sesudah nama orang. Contoh: Dalam hubungan dengan bahsa sunda standar, Rusyana (1979: 8) mengatakan bahwa bahasa sunda standar atau disebut juga bahasasunda baku adalah bahasa sunda yang digunakan di daerah priangan. Jika dalam merujuk itu penulis tak menyebutkan nama pengarang buku yang dirujuk itu dalam uraian, nama pengarang harus dituliskan di dalam kurung beserta tahun terbit dan halaman yang dirujuk. Mislanya: Dalam bidang olah raga pun diperlukan suatu pemain yang berintelegensi (bertingkat kecerdasan) tinggi karena segala gerak manusia itu tidak terlepas dari kendali intelegensia (El-Quussy, 1954:421) d. Jika pengarangnya ada dua orang, dalam kurung itu dituliskan kedua nama orang itu. Contoh: Seperti diketahui bahwa tenaga mesin tiu dapat mengatasi sekian tenaga manusia. Oleh sebab itu , masalah ketenagakerjaan menjadi masalah yang serius pula (Eman dan Fauzi, 1970:18). e. Jika diperlukan lebih dari satu buku acuan untuk kepentingan pendapat tersebut , dapat dituliskan kedua penulis buku itu dengan dibatasi oleh titk koma. Contoh: Seperti yang dikatakan oleh Amir Tri ( Nuraini, 1979:19 Imsor,1980:143) bahwa kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kemajuan dibidang lain. f. Jika nama pengarang lebih dari dua orang, yang disebutkan hanya pengarang pertama dengan memberikan dkk. dibelakang nama itu. Contoh: Menurut William Bacon, mite ialah cerita yang dianggap benar-benar terjadi serta suci oleh yang empunya cerita (Jusuf dkk, 1984:6) Catatan Kaki Catatan kaki adalah catatan yang diletakan di ujung halaman sebelah bawah. Catatan kaki ini digunakan untuk merujuk kepada sesuatu yang bukan buku. Yang dapat dicantumkan sebagai catatan kaki adalah keterangan tambahan, keterangan wawancara, pidato, dan sejenis dengan itu. Bagian yang akan diterangkan itu diberi bernomor 1,2,3, dan seterusnya dibelakang. Nomor itu dinaikan garis tanpa jarak ketuk. Contoh: Ekonomi daerah Tasikmalaya sangat terpengaruh pada hasil sawah ’).Oleh sebab itu , pemerintah harus menciptakan suatu produksi yang dapat menghasilkan cara hidup seperti ini. Misalnya, pada akhir tahun 1985 masyarakat Tasikmalaya sudah mulai mengalihkan kehidupannya pada berkebun dan berladang, Fungsi penjelas. Teknik Penulisan Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan syarat mutlak yang harus dicantumkan dalam sebuah karya ilmiah. Oleh sebab itu, merupakan langkah akhir dalam tahapan penulisan ini akan diberikan teknik pembuatan daftar pustaka yang meliputi tekni penulisan, kepengarangan, dan data penerbitan. 1. Pengertian Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah daftar buku, majalah, artikel di dalam majalah/surat kabar, antologi, atau internet yang digunakan sebagai acuan di dalam pengumpulan data, analisis/pembahasan, atau penyususnan karya ilmiah. Daftar pustaka merupakan persyaratan suatu karya ilmiah. Di samping itu, penyususnan daftar pustaka sebagai daftar acuan untuk memudahkan pembaca yang ingin menemukan sumber acuan yang digunakan penulis. 2. Teknik Penulisan Daftar Pustaka Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka, yaitu sebagai berikut. a. daftar pustaka tidak diberi nomor urut. b. Nama penulis diurutkan sesuai dengan urutan abjad setelah dibalik. c. Gelar akademik penulis tidak dicantumkan kecuali gelar bangsawan. d. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir dari tulisan. e. Masing-masing sumber diketik dengan jarak satu sepasi. f. Jarak masing-masing sumber dua spasi. g. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) kiri tanpa inden dan baris- h. baris berikutnya digunakan indensi lima ketukan. Untuk memahami ini, perhatikan juga daftar pustaka yang gunakan dalam tulisan ini. (lihat daftar pustaka).
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabartti, Maidar G. Arsyad, dan Sakura
H. Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: arlangga, 1988.
Arifin, Bustanul dkk. Pedoman Menulis Karangan Ilmiah.
Bandung: Libuk Agung, 1986.
Arifin, E. Zaenal. 1991. Penulisan Karangan dengan
Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa. Broto, Mukayat D. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Presindo, 1993.
Hadi, Sutrisno. Bimbingan Menulis Skripsi dan Thesis Jilid 1 dan 2.
Yogyakarta: Andi Omset, 1988.
Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa
Indah, 1994.
Sakri, Ajat. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB, 1992.
Semi, M. Atar. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya, 1990.
Sudiati dan A. Widyamartaya. Kiat Dasar Mengarang. Yogyakarta:
Yayasan Pustaka Nusantara, 1995. Soal Latiahan Susunlah bahan bacaan di bawah ini menjadi daftar pustaka yang sesuai dengan kaidah penulisan. Ikutilah kaidah pemakaian ejaan dan tanda bacanya! Setiap orang yang akan menulis karangan ilmiah selalu memerluakan bahan pustakan sebagai rujukan. Penulis akan membuat karya ilmiah tetntang pertania. Penulis membaca buku yang berjudul Bercocok Tanam secara Hidroponik, ditulis oleh Slamet Soeseno, diterbitkan oleh Gramedia di Jakarta pada tahun 1988. Setelah itu dia mengutip lagi dari buku karangan Ir. Rini Wudianto yang berjudul Membuat Stek, Cangkok, dan Okulasi, diterbitkan oleh Penebar Swadaya di Jakarta tahun 1989. Kemudian, dia mengutip lagi buku Kultur Jaringan yang dikarang oleh P.C. Rahardja, diterbitkan pada tahun 1988 oleh penerbit Penebar Swadaya, di Jakarta. Untuk melengkapi itu, penulis mengutip juka buku Ilmu Penyakit Lepas Panen yang dikarang oleh Ir. Toekidjo Martoredjo, diterbitkan oleh Ghalia Indonesia pada tahun 1983 di Jakarta. Yang terakhir, Penulis mengutip buku yang diterbitkan oleh Pradnya Paramita, berjudul Pedoman Bercocok Tanam Pohon Buah-buahan yang dikarang oleh Ir. Kaslan A. Tohir pada tahun 1983, di Jakarta. Agar tulisannya mudah dibaca, penulis menguti tulisan Wahyu Wibowo seorang jurnalis, juga sastrawan muda angkatan 2000, yang berjudul Langkah Jitu agar Tulisan Anda makin Hidup dan Enak Dibaca, cetakan kelima terbit tahun 2005, diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama di Jakarta. Untuk melengkapi itu, penulis mengutip juka buku Ilmu Penyakit Lepas Panen yang dikarang oleh Ir. Toekidjo Martoredjo, diterbitkan oleh Ghalia Indonesia pada tahun 1983 di Jakarta. Yang terakhir, Penulis mengutip buku yang diterbitkan oleh Pradnya Paramita, berjudul Pedoman Bercocok Tanam Pohon Buah-buahan yang dikarang oleh Ir. Kaslan A. Tohir pada tahun 1983, di Jakarta. Agar tulisannya mudah dibaca, penulis menguti tulisan Wahyu Wibowo seorang jurnalis, juga sastrawan muda angkatan 2000, yang berjudul Langkah Jitu agar Tulisan Anda makin Hidup dan Enak Dibaca, cetakan kelima terbit tahun 2005, diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama di Jakarta. Untuk melengkapi itu, penulis mengutip juka buku Ilmu Penyakit Lepas Panen yang dikarang oleh Ir. Toekidjo Martoredjo, diterbitkan oleh Ghalia Indonesia pada tahun 1983 di Jakarta. Yang terakhir, Penulis mengutip buku yang diterbitkan oleh Pradnya Paramita, berjudul Pedoman Bercocok Tanam Pohon Buah-buahan yang dikarang oleh Ir. Kaslan A. Tohir pada tahun 1983, di Jakarta. Agar tulisannya mudah dibaca, penulis menguti tulisan Wahyu Wibowo seorang jurnalis, juga sastrawan muda angkatan 2000, yang berjudul Langkah Jitu agar Tulisan Anda makin Hidup dan Enak Dibaca, cetakan kelima terbit tahun 2005, diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama di Jakarta. Judul Sub Bahasan Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Terima Kasih Sukirno, S.S., M.Pd.