Anda di halaman 1dari 28

Makalah Membaca

Efektif
MEMBACA EFEKTIF

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Satu
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.

Oleh :

1. Mohammad Affan Dwica P (24020115120015)


2. Siti Murni masadah (24020115120030)

3. Agniya Ridha Safitri (24020115120052)

4. Ika Shintya (24020115120057)

5. Khunfaya Firnanda Putri R (24020115120060)

JURUSAN BIOLOGI KELAS A


FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Kiat Membaca Efektif

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Bapak Drs.H.M. Fawzan Ahmad, M.A selaku dosen pengampu pada mata kuliah

Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.

3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.

4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Kiat Membaca Efektif,

yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik

pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki

penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semarang, 21 Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca..................................................................... 3

B. Pengertian Membaca Kritis........................................................... 4

C. Teknik Membaca Kritis................................................................. 5

D. Kegiatan Dalam Membaca Kritis.................................................. 6

E. Ragam Membaca Kritis................................................................. 6

F. Membaca Kritis Tulisan/artikel Ilmiah.......................................... 9

G. Membaca Kritis Artikel Populer................................................. 10

H. Membaca Kritis Buku Ilmiah...................................................... 13

I. Membaca Kritis Bahan Bahan yang Tersaji dalam Jaringan

Internet untuk Menullis............................................................... 15

BAB 3 PENUTUP

A. SIMPULAN............................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18

SOAL................................................................................................................ 19

KUNCI JAWABAN......................................................................................... 19
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita semua pasti pernah melakukan sebuah kegiatan yaitu membaca, baik itu membaca

buku, koran, majalah, artikel, novel, komik dan lain sebagainya. Membaca memang sangat besar

manfaatnya bagi kita. Kita dapat menambah ilmu dan wawasan serta memperbarui informasi.

Kita juga dapat menghibur diri sendiri dari kegiatan yang satu ini.

Setiap jenis bacaan pastinya memiliki fokus tujuan yang berbeda-beda. Misalnya saja

koran dan majalah dicetak dengan tujuan utama untuk memperbarui wawasan pembacanya

mengenai isu-isu terkini baik yang hanya terjadi di sekitar pembaca ataupun yang terjadi di

seluruh dunia. Lain halnya dengan novel dan komik yang dipublikasikan kepada para pembaca

agar terhibur dengan cerita-cerita yang disajikan oleh penulis.

Perbedaan-perbedaan tujuan bacaan tersebut mengakibatkan perbedaan cara membaca

masing-masing jenis bacaan. Kita tidak dapat menyamakan cara membaca antara komik dengan

membaca koran ataupun majalah. Membaca koran mengharuskan para pembacanya agar

membaca setiap kalimat yang tercetak dengan seksama agar informasi yang disampaikan sesuai

dengan apa yang terjadi. Beda halnya dengan komik, pembaca hanya perlu membacanya secara

santai sehingga dapat terhibur dengan jalan cerita yang tersaji. Perbedaan cara membaca ini
dimungkinkan agar pembaca benar-benar dapat mencapai tujuan utama dari kegiatan membaca

tersebut.

Lalu bagaimana dengan membaca sebuah artikel ilmiah baik itu dari internet ataupun

sumber-sumber lain? Apakah sama dengan membaca koran, majalah, atau komik? Tentu tidak,

artikel-artikel ilmiah ditulis dengan tujuan yang berbeda dari bacaan-bacaan tersebut. Oleh

karena itu artikel-artikel ilmiah perlu dibaca dengan cara yang berbeda pula, yaitu dibaca dengan

kritis dan efektif. Makalah Kiat Membaca Efektif ini akan memaparkan pengertian serta

bagaimana kita dapat membaca secara kritis dan efektif berbagai artikel-artikel ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian membaca?

2. Apa itu membaca kritis?

3. Bagaimana teknik membaca kritis?

4. Apa kegiatan dalam membaca kritis?

5. Apa saja ragam mambaca kritis?

6. Bagaimana membaca kritis pada tulisan atau artikel ilmiah?

7. Bagaimana membaca kritis pada artikel popular?

8. Bagaimana membaca kritis pada buku ilmiah?

9. Bagaimana membaca kritis pada bahan-bahan yang tersaji dalam jaringan internet untuk

menulis?
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Mengenalkan pengertian membaca.

2. Menjelaskan arti dari membaca.

3. Memberitahu teknik membaca kritis.

4. Mengemukakan kegiatan dalam membaca kritis.

5. Mengemukakan ragam membaca kritis.

6. Memberitahu bagaimana membaca kritis pada tulisan/artikel ilmiah.

7. Memberitahu bagaimana membaca kritis pada artikel popular.

8. Memberitahu bagaimana membaca kritis pada buku ilmiah.

9. Memberitahu bagaimana membaca kritis pada bahan-bahan yang tersaji dalam jaringan internet

untuk menulis.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis (Tarigan, 1984).

Pengertian lain dari membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan

lambang-lambang bahasa tulis.

Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya

nalar (Tampubolon, 1987). Dengan membaca, seseorang secara tidak langsung sudah

mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada

akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.

Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembahasan sandi (a

recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru

melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah

menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language

meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Tarigan,

1984).

(Harjasujana, 2003) mengemukakan bahwa membaca merupakan proses. Membaca

bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari berbagai proses yang kemudian

berakumulasi pada suatu perbuatan tunggal. Membaca diartikan sebagai pengucapan kata-kata,

mengidentifikasi kata dan mencari arti dari sebuah teks.

Membaca diawali dari struktur luar bahasa yang terlihat oleh kemampuan visual untuk

mendapatkan makna yang terdapat dalam struktur dalam bahasa. Dengan kata lain, membaca
berarti menggunakan struktur dalam untuk menginterpretasikan struktur luar yang terdiri dari

kata-kata dalam sebuah teks.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan sebuah

proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kedua kemampuan ini

diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami dan menjadi

bermakna bagi pembaca

B. PengertianMembaca Kritis

Membaca kritis merupakan salah satu ragam membaca sastra yang dilakukan dengan

menggunakan pikiran dan perasaan secara kritis untuk menemukan dan mengembangkan suatu

konsep dengan jalan membandingkan isi teks yang dibaca dengan pengetahuan, pengalaman,

serta realitas lain yang diketahui pembaca untuk memberikan identifikasi, perbandingan,

penyimpulan dan penilaian (Laode, 2010).

Membaca kritis juga dapat diartikan kegiatan membaca yang dilakukan dengan bijaksana,

penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin mencari kesalahan

penulis.Membaca kritis berusaha memahami makna tersirat sebuah bacaan.Dalam membaca

kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis.

Soedarsono mengatakan bahwa membaca kritis (critical reading) adalah cara membaca

dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekadar menyerap apa yang ada,

tetapi ia bersama- sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Kita membaca dengan
nuansa dan arti.Membaca secara kritis berarti kita harus membaca secara analisis dan dengan

penilaian.Membaca harus merupakan interaksi antara penulis dan pembaca, kedua belah pihak

saling mempengaruhi hingga terbentuk pengertian baru.

Dalam membaca kritis pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang lain. Pembaca harus

mengikuti pikiran penulis secara tepat, akurat, dan kritis.Akurat artinya dalam hubungan

relevansi, membedakan yang relevan dan yang tidak relevan atau tidak benar.Kritis berarti

menerima pikiran penulis dengan dasar yang baik, logis, benar, atau menurut realitas. Karena

adalam membaca kritis membaca akan menganalisis, membandingkan, dan menilai.

Tujuan membaca kritis yaitu: (1) memahami tujuan penulias atau pengarang, (2)

memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berfikir kritis, (3)

memahami organisasi tulisan atau bacaan (pendahuluan, isi, penutup), (4) Memberikan penilaian

terhadap penyajian penulis atau pengarang (informasi, logika, bahasa, kualifikasi, sumber

informasi), (5) Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan.

Untuk memudahkan pembaca dalam menemukan maksud penulis, pembaca kritis harus

mempunyai beberapa keterampilan ini, seperti : keterampilan menemukan informasi, ide pokok,

organisasi tulisan,suasana batin bacaan, menyimpulkan bacaan, mengadakan prediksi terhadap

bacaan yang dibaca, membedakan antara fakta dan opini serta membedakan antara realita dan

fantasi.

C. Teknik Membaca Kritis


Menurut (Sudarso, 1988) ada empat teknik yang dapat digunakan dalam membaca

kritis.

1. Mengerti Isi Bacaan

Mengenali fakta dan menginterprestasikan apa-apa saja yang dibaca dengan kata

lain mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting dan dapat membuat kesimpulan serta

menginterprestasikan ide-ide tersebut. Fakta berguna untuk menambah informasi sedangkan ide

bermanfaat untuk menambah pemahaman.Mendapat informasi bertujuan sekedar mengetahui

sesuatu itu fakta sebaliknya pemahaman bertujuan mengetahui segalanya tentang fakta.

2. Menguji Sumber Penulis

Apakah penulis dapat dipercaya?. Kita harus mencari tahu kebenarannya misalnya

mengetahui di bidang apa penulis itu berkompeten, dalam hal ini termasuk uji pandangan, tujuan

dan asumsi penulis yang terdapat dalam tulisannya untuk membedakan apakah tulisan itu fakta

atau opini.

3. Interaksi Antara Penulis Dengan Pembaca

Pembaca tidak hanya mengetahu maksud penulis tetapi juga membandingkan

dengan pengetahuan yang dimilikinya dari penulis-penulis lain. Pembaca juga perlu menilai dan

membandingkan isi bacaan dengan pengetahuan yang ada padanya.

4. Terbuka Terhadap Gagasan Penulis

Pembaca hendaknya menghargai pendapat yang dikemukakan oleh penulis

kemudian pembaca juga mengevaluasi teknik penulisannya.Akhirnya penulis


mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan alasan yang logis dan interprestasi yang

berdasar.

D. Kegiatan dalam membaca Kritis


Ada tiga kegiatan yang terdapat dalam
membaca kritis
1. Membaca Dengan Berpikir

Membaca hendaknya memikirkan persoalan-persoalan atau fakta-fakta yang

ditampilkan dalam bacaan. Pembaca memikirkan maksud dan tujuan penulis mengemukakan

fakta-fakta tersebut. Tujuan pembaca dengan cara berpikir ini supaya pembaca dapat

menentukan batasab-batasan dari persoalan-persoalan atau fakta-fakta yang dikemukakan oleh

pengarang

2. Membaca Dengan Menganalisis

Analisis merupakan kunci membaca kritis.Dengan menganalisis pembaca dapat

mengetahui apakah gagasan atau fakta-fakta yang dikemukakan pengarang sungguh di sokong

oleh detail-detail yang diberikannya atau tidak. Pembaca selanjutnya dengan cara itu akan dapat

memisah-misahkan mana detail-detail yang penting, mana detail yang cocok dan detail yang

tidak cocok.

3. Membaca Dengan Penilaian


Tugas pembaca kritis adalah menilai fakta
atau pernyataan yang dapat menyokong gagasan
pokok yang dikemukakan.Pembaca harus
sanggup menentukan apakah fakta yang
dibacanya ada hubungannya satu dengan yang
lainnya atau mungkin pembaca nenemukan dua
atau lebih fakta yang seharusnya dipandang
sebagai fakta yang terpisah.Akhirnya pembaca
menentukan penilaian terhadap fakta-fakta yang
disajikan oleh penulis.

E. Ragam Membaca Kritis

Ada berbagai ragam membaca kritis tergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita

inginkan.

1. Membaca cepat

Membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan membaca tanpa

harus meninggalkan pemahaman terhadap isi dari bacaan.kecepatan membaca bergantung pada

bahan dan tujuan membaca dan juga penguasaan pembaca terhadap isi bacaan.

Membaca cepat tentu memiliki tujuan, tujuannya yakni agar dalam waktu yang relatif

singkat kita mampu mendapatkan hasil dan memahami bacaan sebanyak-banyaknya. Mengapa
membaca cepat begitu penting? Hampir seluruh informasi yang kita dapatkan dari buku-buku,

koran, majalah, tabloid, bahkan media internet seperti media online menyajikan informasi dalam

bentuk teks bacaan.

2. Membaca Cepat/Sekilas untuk Mencari Topik

Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci. Kita hanya ingin

mengetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Dalam hal ini, kita

tidak perlu memfokuskan perhatian kita pada bagian-bagian tertentu.Kita bisa membaca tulisan

dengan cepat secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita akan

mendapat ide tentang topik tulisan yang kita butuhkan.

Tujuan menemukan gagasan utama pada sebuah bacaan.Adalah : a) memahami gagasan

utama setiap paragraf,b) memahami gagasan utama setiap subbab, c) mencari gagasan utama

setiap bab, dan d) menemukan gagasan utama seluruh bacaan

3. Membaca Cepat untuk Informasi Khusus

Membaca Cepat juga bisa kita lakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari

sebuah tulisan.Perhatian kita hanya tertuju kepada bagian-bagian yang kita inginkan.Bagian-

bagian yang berisi informasi yang kita tidak inginkan tidak mendapat perhatian kita.

Tujuan membaca pemahaman untuk memahami bacaan yang berupa :

a. Ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Ilmu agama

c. Budaya dan adat istiadat


d. Buku sastra dan kesenian

e. Resensi kritis

f. Buku-buku drama

Aspek Penting Dalam Membaca Pemahaman, yaitu:

a. Memiliki kosakata yang banyak

b. Memiliki kemampuan menafsirkan makna kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana

c. Kemampuan menangkap ide pokok dan ide penunjang

d. Kemampuan menangkap out line bacaan

e. Kemampuan menangkap urutan peristiwa

f. Kemampuan maksud penulis

g. Kemampuan untuk meneliti dan memberikan komentar yang kritis terhadap bacaan

h. Kemampuan untuk mengikuti alur yang telah digariskan oleh penulis dalam bacaan

i. Kemampuan untuk mengingat masalah pokok yang terdapat dalam wacana

j. Kemampuan untuk mengatur kecapatan membaca

4. Membaca Teliti untuk Informasi Rinci

Kita mungkin juga ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal. Dalam hal ini,

kegiatan membaca kita akan difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang kita

ingin ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian tersebut, Kita membacanya dengan

teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang ingin kita dapatkan.Sasaran membaca

teliti adalah sasaran bentuk (memahami bentuk bahasa yang digunakan dalam bacaan) dan isi
(memahami makna yang terkandung dalam bacaan).Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan

tidak perlu dibaca lebih lanjut (Jahrir, 2012).

Tujuan Membaca Teliti, yaitu:

a. Memahami bacaan secara detail dari awal sampai akhir bacaan

b. Mengamati secara jeli tentang ide atau gagasan setiap komponen bacaan

c. Mengamati secara teliti komponen bahasa yang digunakan dalam bacaan

d. Meneliti struktur organisasi bacaan secara cermat

e. Meneliti tokoh atau pelaku yang terdapat dalam bacaan tersebut

F. Membaca Kritis Tulisan/ Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah biasanya dimuat dalam jurnal. Jurnal ilmiah adalah jurnal yang memuat

tulisan dalam bentuk artikel ilmiah.Artikel ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan pada ilmu

pengetahuan yang merupakan hasil penelitian terhadap suatu masalah.Membaca tulisan/artikel

ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda.

Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan

jenis tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan kesan pribadi yang belum

dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin

perlu diperhatikan dalam membaca tulisan/artikel ilmiah.

1. Menggali tesis/ pernyataan masalah


Tulisan/artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah

yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan sebuah kalimat dan menilai apakah

penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan.

2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel

Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kit abaca perlu dilakukan karena

ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya

ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan

informasi dari artikel yang bersangkutan.

3. Menyetir konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori)

Menyetir konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung

butir-butir penting pada tesis tulisan kita. Dengan memahmi konsep-konsep penting dari sebuah

tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan

dalam tulisan kita.

4. Menentukan bagian yang akan dikutip

Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam

menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah,kita juga perlu memperhatikan

relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita. Butiran-butir yang di anggap tidak relevan tidak

perlu di kutip.

5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip


Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel, kita perlu menyadari implikasinya, apakah

kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya?

6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip

Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan

posisi kita.Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujiu pernyataan yang kita

kutip?

G. Membaca kritis artikel popular

Artikel populer biasanya berisi pemahaman tentang sebuah isu yang sedang diminati

masyarakat, dan tidak mementingkan teori dan data.Artikel/buku ilmiah biasanya berisi tentang

pemahaman tentang isu yang tidak diminati masyarakat, peranan teori dan data sangat penting

dalam artikel ini( (Jahrir, 2012). Ketika kita membaca sebuah artikel entah itu artikel populer

ataupun artikel ilmiah kita biasanya berusaha untuk menganalisis artikel tersebut sehingga kita

bisa menarik sebuah kesimpulan (Laode, 2010). Ciri artikel populer:

1.Dimuat di surat kabar atau majalah

2.Isinya bersifat ilmiah populer

3.Menggunakan bahasa populer

4.Sasaran pembacanya umum

5.Dapat dipahami oleh siapa saja

6.Dapat dibahas oleh siapa saja


Membaca kritis tulisan populer lebih mudah dipahami karena sifatnya yang terbaru hangat

dibicarakan dan bahasa yang digunakan juga bahasa komunikatif yang mudah dimengerti

pembaca.Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca artikel

populer.

1. Mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas dalam artikel populer

Perlu diperhatikan dalam membaca tulisan populer adalah mengenali persoalan utama atau isu

yang dibahas.

2. Menentukan signifikansi/relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan

Isu yang dibicarakan dalam sebuah tulisan mungkin tidak mempunyai relevansi untuk tulisan

yang akan kita buat.

3. Memanfaatkan isu artikel populer untuk bahan/inspirasi dalam menulis

Isi artikel populer dapat menjadi inspirasi karena isu artikel populer biasanya tentang masalah

sosial.

4. Membedakan isi artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah

Artikel populer biasanya berisi pemahaman tentang sebuah isu yang sedang diminati masyarakat,

dan tidak mementingkan teori dan data.Artikel/buku ilmiah biasanya berisi tentang pemahaman

tentang isu yang tidak diminati masyarakat, peranan teori dan data sangat penting dalam artikel

ini.
Berikut adalah contoh sebuah artikel populer

Analisa Kasus Bank Century

Tanpa diduga sebelumnya, upaya pemerintah menyelamatkan Bank Century dari

kehancuran akibat perampokan sistematis yang dilakukan pemiliknya berkembang cepat dan

langsung masuk ke pusat medan politik nan panas.

Sejatinya, pengucuran dana (yang menurut Menkeu Sri Mulyani sebatas menaikkan CAR

atau rasio kecukupan modal) sebesar Rp. 6,7 triliun hanya akan berbuntut pada pengusutan

hukum di BPK, KPK atau kepolisian jika terindikasi ada oknum yang merekayasa pengucuran

dana segar tersebut.

Artinya, dengan asumsi ada orang-orang di pemerintahan dan di manajemen Bank Century

yang menikmati keuntungan secara haram dari pengucuran dana, maka kasus ini, seperti biasa,

akan kembali menambah daftar panjang koruptor dan penjahat berkerah putih Indonesia.

Tapi ternyata yang merebak belakangan adalah konflik horizontal antara Wakil Presiden

Jusuf Kalla, Menkeu Sri Mulyani dan Mantan Gubernur BI Boediono yang terpilih sebagai

Wakil Presiden RI periode 2009-2014.

Jusuf Kalla yang merasa dirinya hendak dibenamkan dalam kasus ini langsung

bereaksi.Dia segera mengoreksi tanggal audiensi antara dirinya dengan Sri Mulyani dan

Boediono.

Sebelumnya Sri Mulyani mengaku melaporkan kasus Bank Century ke Wapres Jusuf Kalla

tanggal 22 November atau sehari sebelum LPS mengeluarkan dana pertama sebesar RP. 2,7
triliun lebih. Tapi menurut JK, Menkeu baru menghadap kepadanya (berhubung Presiden SBY

masih berada di AS) tanggal 25 November 2009.

Jadi, seolah-olah saya tahu pengucuran dana itu. Padahal, saya tidak tahu sama sekali,

papar Wapres dalam sebuah jumpa pers yang dilengkapi dengan kronologi lengkap kasus Bank

Century (KOMPAS, 1/9).

Selain itu, JK juga memaparkan bahwa Boediono tidak beranimelaporkan pendiri Bank

Century Robert Tantular yang jelas-jelas menipu banknya sendiri senilai Rp. 1,4 triliun ke pihak

kepolisian.

Karena Bank Indonesia tidak berani berbuat apa-apa dengan alasan tidak ada landasan

hukum, akhirnya Jusuf Kalla berinisiatif menginstruksikan kapolri menangkap Robert Tantular.

Langkah JK ini bisa ditanggapi dengan pikiran positif dan negatif.

Bagi yang berpikiran positif, apa yang dilakukan oleh JK adalah langkah yang tepat

dalam rangka mendudukkan setiap perkara pada porsi yang sebenar-benarnya. Termasuk soal

aspek kriminal dan langkah pemerintah yang dinilai tidak tegas dalam menangani kejahatan

berkerah putih yang selalu berulang dari zaman Edi Tansil hingga era Robert Tanular dengan

nilai kerugian yang fantastik hingga triliunan rupiah.

Tapi langkah JK ini juga bisa dianggap sebagai upaya penggembosan terhadap

pemerintah terpilih.JK dinilai sedang berusaha mencitrakan sosok seorang Boediono sebagai

pemimpin yang tidak tegas.


Bila ini berkembang terus tanpa kendali politis dari partai penguasa dan pemenang pemilu,

tidak mustahil citra pemerintahan SBY-Boediono langsung merosot bahkan sebelum mereka

berdua dilantik Oktober nanti.

Tapi apapun penilaian orang terhadap pernyataan-pernyata an keras JK seputar kasus Bank

Century, saya sepakat 1000% dengan ucapan JK berikut :

Pendapat saya sejak awal solusi terhadap bank-bank bermasalah tidak dengan bail out

karena sesuai pengalaman tahun 1998 sehingga merugikan negara sampai Rp 600 triliun dalam

bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Hingga kini bahkan sampai 20 tahun

mendatang rakyat harus membayar dengan bunga dan pokok sebesar Rp 60 triliun melalui

APBN.Padahal, seharusnya kasus itu menjadi tanggung jawab pengawas bank yang ketat dari

Bank Indonesia, ujarnya (Pradana, 2009).

H. Membaca Kritis Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah lembar kertas berjilid berisi tulisan yangmenguraikan suatu bidang

ilmu (Sugiono, 2008).Membaca kritis buku ilmiah dan artikel ilmiah tidak jauh berbeda,

bukuilmiah memiliki pembahasan yang lebih panjang dan rinci dibandingkanartikel

ilmiah (Ihroni, 1968).Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca kritis buku

ilmiah.

1.Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting

Buku ilmiah biasanya mencantumkan indeks yang mengacu padakonsep-konsep penting .


Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya

pada bagian akhir buku) tersusunmenurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman

tempat kata atau istilah itu ditemukan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,

2008:531).

(Ihroni, 1968) mengatakan indeks berfungsi untuk mencari dengan cepat pembahasan atau

penjelasan konsep-konsep tersebutdalam buku, mengefisienkan waktu dalam mencari informasi

tentangkonsep-konsep yang ingin diketahui.

2.Menentukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, danteori) untuk bahan

menulis.

Pengenalan dan pemahaman konsep dapat dimanfaatkan untuk bahantulisan kita, selain itu

dapat pula menambah kedalaman dan kekritisantulisan kita.Setiap tulisan perlu pandangan ahli,

hasil penelitian yangmendukung, dan teori-teori penting yang baru (Ihroni, 1968).

Cara memahami dan mengenali konsep-konsep penting dalam bukuilmiah, pertama kita

harus membacanya dengan kritis karena membacakritis adalah dasar untuk memahami

bacaan (Tarigan, 1984).

3.Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip

Tidak semua tulisan di dalam buku ilmiah akan diambil sebagaikutipan. Maka, kita perlu

menentukan dan menandai bagian-bagian yangdianggap penting. Setiap kutipan harus ditulis

nama penulis, tahun, danhalaman yang dikutip. Contoh, Winarno, mengatakan bahwa pada masa

ini, orientasi para penguasa masih sangat kuat dalam kehidupan birokrasi publik (Ihroni, 1968).
4.Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip

Kutipan-kutipan yang diambil harus fungsional, artinya dapatmendukung tulisan secara

keseluruhan.Kalaupun mengutip pendapat yang bertolak belakang dengan tulisan kita maka kita

perlu memberikan penjelasan yang tepat atas kutipan yang kita ambil, entah sebagai

perbandingan atau menambah wawasan pengetahuan tulisan kita (Ihroni, 1968).

5.Menentukan posisi penulis sebagai pengutip

Kita harus memosisikan diri dengan jelas atas pernyataan yang kitakutip, baik bersikap

netral, menyetujui ataupun tidak menyetujui pernyataan tersebut. Dalam tulisan yang

mengandung kutipan, kita perlumemberikan suatu kesimpulan dan pendapat sendiri mengenai

konsepyang ditawarkan dan ikut memberikan koreksi serta penjelasan khususmengenai

pandangan orang lain yang dikutip (Ihroni, 1968).

I. Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulis

Internet adalah Komp jaringan komunikasi elektronik yangmenghubungkan jaringan

computer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau

satelit(KBBIedisi keempat, 2008:543).

Sedangkan menurut Wikipedia (2013) Internet (kependekan dari Interconnection-

networking) adalah seluruh jaringan komputer yang salingterhubung menggunakan standar

sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protocol

pertukaran paketuntuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.


Pada zaman modern ini internet sudah menjadi bagian yang tak asing bagi mahasiswa.

Internet menyediakan berbagai informasi sehinggakehadirannya banyak memberi kemudahan

untuk menyelesaikan tugas-tugasmahasiswa, baik tugas mata kuliah tertentu maupun tugas lain

berupa karyatulis ilmiah.

pembaca harus kritis terhadap bacaan dariinternet. Banyaknya informasi yang dapat

diakses dari internet, membuat kitaperlu menyeleksi informasi yang didapatkan. Karena tidak

semua informasisesuai dengan topik yang akan ditulis dan dapat dipercaya, terutama bahanyang

memuat pernyataan atau pendapat yang belum teruji kebenarannya.Informasi yang telah

didapatkan selanjutnya dianalisis ulang denganmeninjau kembali isi bacaan tersebut, kemudian

disesuaikan dengan realitasyang ada.

1. Kiat praktis mencari dan menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet

(Ihroni, 1968) menjelaskan bahwa kita dapatmemanfaatkan website yang berkaitan dengan

topik tulisan kita.Contoh.Alamat situs http//www.its.ac.id/berita.php?tentang tulisan yang

berjudul Membaca Sambil Tidur

Kita juga dapat memanfaatkan search engine atau mesin pencari search engine atau mesin

pencari adalah program komputer yang dirancang untuk melakukan pencarian berkas- berkas

yang tersimpan dalam layanan www, ftp, publikasi milis ataupunnewsgroup dalam suatu

jaringan. Contohnya: google, babylone, yahoo, bing, amazon dan sebagainya.

2. Memilih dan mengevaluasi bahan dalam jaringan internet untuk bahan menulis
Dari jaringan internet, kita bisa mendapatkan bahan-bahan dalam jumlah yang sangat

banyak.Tidak semua bahan yang kita dapatkan dariinternet berguna atau relevan untuk tulisan

kita.Oleh karena itu, kita perlumemilih dan mengevaluasi apakah bahan tersebut kita perlukan

dan sesuaidengan kebutuhan kita (Ihroni, 1968).

3. Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan yang tersedia di jaringan internet

Setelah kita memastikan bahan dari internet tersebut sesuai dengankebutuhan, selanjutnya

kita perlu menemukan dan memahami gagasan penting dari bahan tersebut. Dengan langkah-

langkah, pertama membacasecara keseluruhan, kemudian mencari pokok-pokok kalimat dari

bacaantersebut, ketiga kita perlu menemukan pola pengembangan paragraph,terakhir membuat

kesimpulan mengenai isi bacaan tersebu(Sudarso, 1988).

4. Memanfaatkan secara kritis bahan-bahan dalam jaringan internet untuk menulis

Selaku pembaca, harus menampakkan sikap kritis terhadap bacaanyang dibaca dalam

internet.Hal ini disebabkan informasi dalam internet belum teruji sepenuhnya. Untuk tidak

menerima begitu saja tulisan yangada di internet, paling tidak yang harus dilakukan adalah

membaca secarasepintas bagian-bagian tertentu agar kita mengetahui sudut pandang,kemudian

membuat daftar pertanyaan mengenai bahan tersebut missalsiapakah yang penulisnya? Apa yang

melatarbelakangi tulisan tersebutdibuat? Dan sebagainya, terakhir kita harus mengevaluasi dan

meninjaukembali bacaan tersebut .


BAB 3

PENUTUP
A. SIMPULAN

Membaca merupakan langkah awal untuk memahami tulisan untuk memperkaya

pengetahuan guna mengembangkan daya nalar. Membaca kritis berarti membaca dengan cermat

dan teliti secara cepat dan tepat untuk memahami dan mendapat informasi sebanyak-banyaknya

dari sebuah tulisan.

Membaca kritis pada artikel ilmiah sangat penting karena artikel ilmiah selalu memuat

fakta yang berdasarkan penelitian, jadi dalam mencari sumber penulisan harus benar-benar

diperhatikan kebenarannya. Dalam artikel populer, membaca kritis berguna untuk mengetahui

dan mengumpulkan isu terhangat yang ada di masyarkat sebagai bahan penulisan

selanjutnya. Mengingat luasnya informasi yang ditawarkan internet, membaca kritis dapat

mendorong kita untuk lebih cermat memilah informasi yang didasarkan relevansi dan kebenaran

dari informasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Baharun, A. T. (2013). Khomeini & Para


Sandera AS. Surabaya: Citra.
Harjasujana, A. &. (2003). Membaca dalam
Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara.
Ihroni. (1968). Membaca dan Mengajar
Membaca. Jakarta: Kompas.
Jahrir, A. S. (2012). Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian Bahasa
Indonesia.Makasar: Universitas Negeri Makasar.
Laode, S. (2010). Jenis Membaca. Angkasa:
Jakarta.
Pradana, A. (2009). Analisis Pengaruh Harga,
Kualitas, Produk, Desain. Semarang: Gramedia.
Sudarso. (1988). Sistem Membaca Cepat dan
Efisien. Jakarta: Aksara.
Sugiono, D. (2008). KBBI Pusat Bahasa Edisi
4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tampubolon, D. (1987). Kemampuan Membaca
: Teknik Membaca Efektif dan Efisien.Bandung:
Angkasa.
Tarigan, H. G. (1984). Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai