JEMBER
Abstrak
Menganalisis kesalahan merupakan salah satu langkah awal perubahan
menjadi baik dan benar, seperti itu lah tujuan awal penulis membuat
artikel ini. Terutama kesalahan mengenai penggunaan bahasa, baik untuk
berkomunikasi maupun memberikan informasi, contohnya pada iklan.
Kata-kata pada iklan memang bertujuan untuk menarik simpati orang,
tetapi bila dianalisis banyak kesalahan penggunaan bahasa yang tidak
sesuai seperti pada ejaan kata, dan penyusunan kata yang tidak sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berdasarkan metode deskriptif yang
penulis lakukan, yaitu mengambil data yang sudah ada dan didapatkan.
Terdapat kesalahan pada pengejaan kata “didepan” dan pemilihan kata
“fotocopy”. Dan penyebab terjadinya kesalahan tersebut adalah
kurangnya kesadaran diri masing-masing, dan juga kurangnya rasa peduli
untuk memberantas kesalahan penggunaan bahasa. Semoga dengan
adanya artikel ini dapat membantu menyadarkan diri kita akan
pentingnya penggunaan bahasa dengan baik dan benar, agar semua
tujuan berkomunikasi bisa terwujud dengan sesuai aturan.
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Jurusan Teknik, Golongan B
2
Mahasiswa Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Jurusan Teknik, Golongan B
3
Mahasiswa Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Jurusan Teknik, Golongan B
PENDAHULUAN
Pada zaman milenial ini informasi tentang semua hal bisa diketahui, dengan
didukung baik melalui visual, maupun cetak. Untuk media cetak seperti papan
perniagaan diangggap lebih efektif dan efisien untuk memberikan informasi. Selain
itu papan perniagaan bagi seorang pembisnis atau pun wiraswasta merupakan salah
satu cara untuk menarik pelanggan atau teman pembisnis mereka. Format penulisan
dan pengejaan pun menjadi sasaran perubahan kata-kata mereka, sedangkan mereka
terkadang tidak melihat sesuai kebahasaan.
Bahasa merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi, baik itu berupa
tulisan maupun lisan. Di Negara Indonesia sendiri penggunaan Bahasa Indonesia
hanya diberlakukan ketika adanya suatu kegiatan ataupun ketika pembelajaran,
karena dari masyarakatnya yang lebih cenderung menggunakan bahasa
kedaerahannya. Sehingga menimbulkan kecenderungan setiap individu dalam
berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia. Dimana seharusnya masyarakat
Indonesia harus terampil dalam menggunakannya, agar tujuan mereka
berkomunikasi bisa tercapai dengan semestinya, sehingga tak terjadi kesalah
pahaman antara pemberi dengan penerima.
Untuk itu, diperlukan sebuah analisis penggunaan dan penulisan kata dalam
tata cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama pada media
iklan. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan agar menyajikan pengetahuan
tentang perkembangan dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai aturan PUEBI dan yang tertera pada KBBI. Pada penelitian kali ini
ditunjukan untuk menganalisis kesalahan berbahasa Indonesia pada pengejaan dan
susunan kata, serta pola penulisan pada iklan media cetak). Iklan sendiri terdiri dari
banyak susunan kata, untuk bisa memberikan sesuatu yang menarik seperti,
menggunakan pola penulisan seperti bahasa asing, dan lainnya. Tapi terkadang
mereka menyalah aturan tidak seperti penguasaan bahasa yang benar. Penguasaan
keterampilan bahasa meliputi penguasaan ejaan, penguasaan pembentukan kata,
penguasaan pemilihan kata, penguasaan penyusunan kalimat efektif dan penguasaan
penyusunan yang utuh dan sesuai aturan (Yulianto, 2003:1).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode deskriptif, yang kami
dasarkan pada penelitian-penelitian yang memang sudah dilakukan mengenai
kesalahan penggunaan kebahasaan pada papan perniagaan, dan kami pun
memberikan sebuah penyelesian-penyelesaian atas masalah yang kami angkat.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Penggunaa bahasa yang baik ialah penggunaan bahasa yang seesuai dengan
situasi.Sebagai alat komonikasi baik secara lisan maupun tulisan ,bahasa juga alat
menyampaikan sesuatu kepada lawan pembicaranya maka dari itu harus
menyamapaikan dengan bahasa yang benar menurut kamus besar bahasa Indonesia
Ejaan ialah suatu ketentuan bahasa yang sejak dulu kala sudah dipergunakan
oleh bangsa Indonesia pada dasarnya penggunaan bahasa indonesia meliputi seperti
pelambang bunyi ujaran dan hubungan antar lambang pemisah dan
penggabungannya dalam suatu bangsa, dan juga penggambaran bunyi bahasa dalam
kaidah tulis menulis yang distandarisasikan meliputi: pemakian huruf, penulisan
huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakain tanda baca.
Ejaan juga dapat diartikan sebagai penyampain kata yang di eja setiap suku
kata seperti contohnya kata “anto jatuh dari tangga” di eja menjadi an-to, ja-tuh, da-
r,i ta-ng-ga, ejaan sekarang ini tidak lagi menggunakan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) tetapai disempurnakan lagi menggunakan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Ejaan sangat penting bagi kita semua karena dengan adanya ejaa awal dari
terbentuknya suatu bahasa sebagai alat utuk melakukan komunikasi baik secara
lisan maupun tulisan.
Bisa diartikan juga suatu cara atau pedoman menulis bahasa Indonesia,
yang sudah tercantum pada PUEBI, menulis suatu bahasa tidaklah sulit penulis
hanya mengerti terlebih dahulu bagaimana bebahasa yang benar, sering kali orang
berfikaran bahwa berbahsa tidak ada pedomannya.
Diakalangan masyarakat masih banyak yang tidak mengerti tentang apa itu
pola penulisan bahasa Indonesia,tidak sedikit dari masyarakat yang menulis bahasa
Indonesia yang salah,
1.4 Kesalahan Berbahasa Indonesia
Secara etimologi, kata iklan berasal dari bahasa Arab, yaitu i’lan yang berarti
’pemberitahuan’ dan ’advertensi’ (Nababan, 1979:32). Iklan adalah sebuah seni dari
persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk
menginformasikan dan atau membujuk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (2008: 521); (1) iklan dimaknai sebagai berita 33 pesanan (untuk
mendorong/membujuk) kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang
ditawarkan, (2) pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa
yang dijual, dipasang di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah.
2. Pembahasan
DATA I
Gambar 2.1
Kata Yang salah: “DIDEPAN”
Pembahasan:
Pada Bag II.F. terdapat perubahan judul. Jika pada EYD, judul pada bagian ini
ialah “Kata Depan di, ke, dan dari”, pada PUEBI judulnya diubah menjadi “Kata
Depan” Seperti terlihat pada PUEBI berikut ini:
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya:
Kata di, ke, dari merupakan sebuah imbuhan untuk kata yang ditunjuk, dan
diperjelas untuk suatu tempat ataupun benda (aktif). Untuk penempatannya kata
tersebut bila diimbuhkan pada kata tempat maka perlu dipisah, sedangkan bukan
kata tempat dan hanya perjelas maka tidak dipisah. Sehingga menjadikan arti kata
“didepan” menjadi pasif, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim
dianggap sebagai satu kata seperti “kepada” dan “daripada”.
DATA II
Gambar 2.2
Pembahasan:
PENUTUP
Berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan dan hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia pada penulisan media iklan luar
ruang di Kota Jember masih banyak dijumpai yang tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bentuk-bentuk kesalahan penulisan pada
media iklan meliputi kesalahan penulisan tanda baca, kesalahan penulisan
singkatan, kesalahan penggunaan huruf kapital, dan kesalahan penulisan ejaan. Oleh
itu, semua pihak haruslah bekerjasama dalam mengatasi masalah kesalahan bahasa
ini, karena media iklan baris merupakan item yang berada di sekeliling kita dan
dilihat setiap hari oleh masyarakat. Demikian, pastinya kita menginginkan
sekurang-kurangnya penggunaan bahasa yang tepat dapat digunakan pada media ini.
Sugono, D. 2008. Politik Bahasa Nasional dalam Era Otonomi Daerah. Raja Ali
Haji. (Tanggal akses 25 September 2014).