Anda di halaman 1dari 14

BAB I

KONSEP TEORI ORGANISASI

Fungsi Manajemen
Henri Fayol, seorang industrialis Prancis abad ke 20 menulis bahwa manajer memiliki lima
fungsi manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi dan
mengendalikan.
1. Fungsi perencanaan (planning) meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi, penentuan
strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut dan pengembangan serangkaian rencana
komprehensif untuk menggabung dan menggordinasi berbagai aktivitas.
2. Fungsi pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa
yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melapor
kepada siapa dan dimana keputusan – keputusan dibuat.
3. Fungsi kepemimpinan (leading) meliputi memotivasi karyawan, mengatur aktivitas individu
lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, menyelesaikan konflik diantara
anggotanya.
4. Fungsi pengendalian (controlling) meliputi memantau aktivitas untuk memastikan bahwa
segalanya berjalan dengan seharusnya dan diselesaikan seperti yang telah direncanakan.
Apabila terjadi penyimpangan, tugas manajemen untuk mengembalikan organisasi tersebut
pada jalur yang benar.

Peran Manajemen
Henry Mintzberg pada tahun 1960-an melakukan penelitian terhadap lima orang eksekutif untuk
menentukan tugas mereka dan menyimpulkan bahwa manajer melakukan sepuluh peran atau
rangkaian perilaku yang berbeda dan saling berkaitan erat yang dapat dikelompokkan menjadi
tiga macam:
1. Antarpersonal
[1] Tokoh utama yaitu pemimpin simbolis, diwajibkan melakukan sejumlah tugas rutin dari
sebuah lembaga terkait seremonial dan bersifat simbolis. [2] Kepemimpinan yaitu
bertanggung jawab perekrutan, pelatihan, memotivasi, mengarahkan dan pendisiplinan
karyawan. [3] Penghubung yaitu mempertahankan jaringan koneksi luar yang memberikan
pertolongan dan informasi.
2. Informasional
[4] Pemantau yaitu menerima berbagai informasi, bertindak sebagai pusat saraf informasi
internal dan eksternal organisasi. [5] Penyebar yaitu meneruskan informasi yang diterima
dari orang luar atau karyawan lain kepada anggota organisasi. [6] Juru Bicara yaitu
meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijaksanaan, tindakan dan
hasil organisasi, bertindak selaku ahli dalam industri organisasi.
3. Pengambilan Keputusan
[7] Kewirausahaan yaitu mencari peluang dalam organisasi dan lingkungannya serta
memprakarsai proyek – proyek untuk membuat perubahan. [8] Penyelesai Masalah yaitu
bertanggung jawab atas tindakan korektif ketika organisasi mengahadapi gangguan penting
yang tidak terduga. [9] Pengalokasi Sumber Daya yaitu membuat atau menyetujui keputusan
– keputusan organisasi yang signifikan. [10] Negosiator yaitu bertanggung jawab mewakili
organisasi dalam negosiasi – negosiasi besar.
Keahlian Manajemen
Robert Karz mengidentifikasikan tiga keahlian mendasar manajemen yaitu teknis, personal dan
konseptual.
1. Keahlian Teknis (technical skill) meliputi kemampuan menerapkan pengetahuan dan
keahlian khusus.
2. Keahlian Personal (human skill) meliputi kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan
memotivasi individu lain, baik secara individual maupun dalam kelompok.
3. Keahlian Konseptual (conceptual skill) meliputi kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosis situasi – situasi yang rumit.

Aktivitas Manajerial yang Sukses VS Aktivitas Manajerial yang Efektif


Luthan dan rekan kerjanya mempelajari lebih dari 450 manajer dan menemukan bahwa manajer
terlibat dalam keempat aktivitas manajerial yaitu:
1. Manajemen Tradisional : membuat keputusan, merencanakan dan mengendalikan.
2. Komunikasi : Bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan tulis menulis.
3. Manajemen SDM : Memotivasi, mendisiplinkan, menangani konflik, menyusun
kepegawaian dan melatih.
4. Pembangunan Jaringan : Bersosialisasi, terlibat dalam aktivitas politik dan berinteraksi
dengan individu – individu luar.
5. Alokasi Aktivitas Menurut Waktu
6. Manajer Rata – rata : 32% Manajemen Tradisional, 20% Manajemen SDM, 29%
Komunikasi, 19% Pembangunan Jaringan.
7. Manajer yang Berhasil : 13% Manajemen Tradisional, 11% Manajemen SDM, 28%
Komunikasi, 48% Pembangunan Jaringan.
8. Manajer yang Efektif : 19% Manajemen Tradisional, 26% Manajemen SDM, 44%
Komunikasi, 11% Pembangunan Jaringan.

Perilaku Organisasi (organizational behavior) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh
yang dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang
bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu
organisasi.

Disiplin Ilmu yang Mendukung Perilaku Organisasi


Bidang – bidang Utama yang mendukung adalah psikologi dan psikologi social, sosiologi dan
antropologi.
1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan terkadang
mengubah perilaku manusia dan makhluk hidup. Mereka berkontribusi dalam pengetahuan,
motivasi, kepribadian, emosi – emosi, persepsi, pelatihan, keefektifan kepemimpinan,
kepuasan pekerjaan, pembuatan keputusan individual, penghargaan kinerja, ukuran sikap,
rancangan kerja dan tekanan kerja. Unit analisisnya adalah individual.
2. Psikologi sosial adalah bidang dalam psikologi yang memadukan konsep dari psikologi dan
sosiologi serta berfokus pada pengaruh seorang terhadap orang lainnya. Mereka
berkontribusi dalam perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses – proses
kelompok dan pembuatan keputusan kelompok. Unit analisisnya adalah kelompok.
3. Sosiologi adalah studi tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan kultur
mereka. Mereka berkontribusi dalam komunikasi, kekuatan, konflik, perilaku antar kelompok
yang unit analisisnya adalah kelompok. Kontribusi lain yaitu teori organisasi formal,
teknologi organisasional, perubahan organisasional dan kultur organisasional yang unit
analisisnya adalah sistem organisasi.
4. Antropologi adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktivitas –
aktivitas mereka. Mereka berkontribusi dalam nilai – nilai komparatif, sikap – sikap
komparatif dan analisis lintas kultural yang unit analisisnya kelompok. Kontribusi lain yaitu
kultural organisasional. Lingkungan organisasional dan kekuatan dengan unit analisis adalah
sistem organisasi.
Tantangan dan Peluang untuk Perilaku Organisasi
1. Merespons Globalisasi
Organisasi tidak lagi dipisahkan oleh batas – batas nasional. Dalam prosesnya, pekerjaan
manajer mengalami perubahan sebagai contoh diantaranya:
✓ Penugasan luar negeri yang meningkat.
✓ Bekerja dengan individu – individu dari kultur berbeda.
✓ Menanggulangi reaksi antikapitalisme
✓ Memantau perpindahan pekerjaan ke negara yang mempunyai tenaga kerja berbiaya
rendah.
✓ Mengatur individu selama perang melawan teror berlangsung.
2. Mengelola Keragaman Angkatan Kerja
Konsep bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dalam hal gender, usia, ras, etnik,
orientasi seksual dan keterlibatan berbagai kelompok lain. Contohnya: Menerima
keragaman, perubahan pada demografis AS dan Implikasi.
3. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas
Para manajer saat ini mengerti bahwa keberhasilan dari usaha apapun dalam
meningkatkan kualitas dam produktivitas harus melibatkan karyawan mereka. Karyawan
tidak hanya akan menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan perubahan tetapi juga
semakin aktif berpartisipasi dalam merencanakan perubahan tersebut.
4. Merespons Kurangnya Tenaga Kerja
Manajer membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih. Manajer juga
harus mengubah praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari angkatan kerja
yang lebih tua dan memikirkan memotivasi pekerja lebih muda yang merasa terhambat
ketika kolega lebih tua tidak pensiun.
5. Meningkatkan Layanan Pelanggan
Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangkan
pelanggan. PO bisa memberikan bimbingan yang baik dalam membantu para manajer
menciptakan kultur – kultur seperti: karyawan yang ramah dan sopan, mudah didatangi,
berpengetahuan, cepat dalam merespons kebutuhan dan bersedia melakukan apapun yang
diperlukan untuk menyenangkan pelanggan.
6. Meningkatkan Keahlian Personal
Mempelajari cara – cara untuk merancang pekerjaan yang memotivasi, dan cara
membentuk tim yang lebih efektif.
Memberdayakan Orang yaitu membuat karyawan – karyawan bertanggungjawab atas apa
yang mereka lakukan.
7. Menstimulasi Inovasi dan Perubahan
Karyawan suatu organisasi bisa menjadi pendorong inovasi dan perubahan atau
sebaliknya menjadi batu penghalang. Tantangan bagi manajer adalah menstimulasi
kreatifitas dan daya tahan mereka terhadap perubahan. Bidang PO memberikan banyak
ide dan teknik untuk membantu merealisasikan tujuan ini.
8. Mengatasi “Kesementaraan”
Manajer zaman sekarang harus belajar menghadapi kesementaraan dan belajar hidup
dengan fleksibilitas, spontanitas dan ketidakpastian. Studi PO bisa memberikan wawasan
yang penting untuk membantu anda memahami dunia kerja dengan perubahan terus
menerus, cara mengatasi perlawanan terhadap perubahan dan cara terbaik menciptakan
kultur organisasi yang tumbuh berdasarkan perubahan.
9. Bekerja dalam organisasi berjaringan
Semakin banyak karyawan yang melakukan pekerjaan mereka dengan cara dihubungan
dengan karyawan lain melalui jaringan. PO bisa memberikan wawasan yang berharga
untuk membantu mengasah keahlian tersebut.
10. Membantu Karyawan menyeimbangkan konflik kehidupan dengan pekerjaan
Organisasi yang tidak membantu orang – orang mereka mencapai keseimbangan
kehidupan pekerjaan akan mendapatkan semakin banyak kesulitan untuk menarik dan
mempertahankan karyawan yang paling andal dan bermotivasi.
11. Meningkatkan perilaku etis
Para anggota organisasi semakin merasa diri mereka menghadapi dilema etika yaitu
situasi dimana individu diharuskan mendefinisikan kelakuan yang benar dan yang salah.
Manajer harus menciptakan iklim etis yang sehat untuk karyawan sehingga karyawan
bisa melakukan pekerjaan mereka dengan produktif dan menghadapi sedikit ambiguitas
terkait apa yang merupakan perilaku yang benar dan yang salah.
12. Mengembangkan Model Perilaku Organisasi
Model adalah abstraksi kenyataan, gambaran sederhana dari beberapa fenomena nyata
dunia.
Salah satu persoalan Perilaku Organisasi adalah produktivitas. Produktivitas adalah
ukuran kinerja yang mencakup efektifitas dan efisiensi. Efektifitas adalah pencapaian
tujuan – tujuan sedangkan efisiensi dalah rasio hasil efektif dengan masukan yang
dibutuhkan untuk mencapainya.

Variabel Dependen
Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas dan efisiensi individu, kelompok dan organisasi
secara keseluruhan:
• Mangkir yaitu ketidakhadiran di kantor tanpa izin.
• Perputaran Karyawan yaitu pengunduran diri permanen secara sukarela maupun tidak
sukarela dari suatu organisasi.
• Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja yaitu perilaku sukarela yang melanggar norma –
norma organisasi yang signifikan dan dengan demikian, mengancam kesejahteraan atau
anggota – anggotanya.
• Perilaku Kewargaan Organisasi yaitu perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari
kewajiban kerja formal seorang karyawan namun mendukung berfungsinya organisasi
tersebut secara efektif.
• Kepuasan Kerja yaitu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil
dari evaluasi karakteristik – karakteristiknya.
Variabel Independen
1. Variabel tingkat individual
· Persepsi, Pembuatan keputusan individual, pembelajaran dan motivasi
2. Variabel tingkat kelompok

BAB II
MODEL DALAM PERILAKU ORGANISASI

Menurut Stephen P. Robbins (2003, h.35) model adalah abstraksi kenyataan, gambaran
sederhana dari beberapa fenomena nyata dunia.

Ada 2 hal yang dipertimbangkan dalam filosofi perilaku oranisasi yaitu :


1. Premis kenyataan : pandangan kita yang deskritif tentang perilaku dunia yang diperoleh dari
ilmu perilaku dan pengalaman-pengalaman pribadi.
2. Premis nilai : mewakili pandangan kita tentang sesuatu yang lebih disenangi dari sasaran
tertentu
Sistem sosial ditempat kerja :

Motvasi Khusus Pada


Setiap Karyawan

Produktivita
s
Model=model dalam Perilaku Organisasi :
Perkembangan Model dalam Perilaku Organisasi :
Model : abstraksi dari realitas, yaitu penyederhanaan representasi dari beberapa fenomena dunia
nyata.
Pengembangan model melibatkan tiga variabel penting dalam perilaku organisasi :
1. Variabel tergantung/dependent variabel : sebuah respon yang dipengaruhi oleh variabel
bebas.
2. Variabel bebas/independent variabel :variabel yang dianggap sebagai timbulnya perubahan
pada variabel tergantung.
3. Variabel antara/moderating variable : variabel yang mempengaruhi efek dari variabel bebas
terhadap variabel gantung.
Variabel tergantung antara lain :
1. Produktivitas
2. Absen kera
3. Pindah kerja
4. Kepuasan kerja
BAB III
Dasar – Dasar Perilaku Individual

Kecerdasan adalah satu karakteristik yang dibawa individu ketika mereka bergabung dalam suatu
organisasi. Peneliti membagi kecerdasan kedalam empat sub bagian (multi kecerdasan):
1. Kecerdasan kognitif meliputi kecerdasan yang telah lama diliput oleh tes – tes kecerdasan
tradisional.
2. Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan secara efektif dengan
individu lain.
3. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami dan
mengelola emosi.
4. Kecerdasan kultural adalah kesadaran akan perbedaan – perbedaan lintas kultural dan
kemampuan untuk berfungsi secara berhasil dalam situasi lintaskultural.
Kemampuan (ability) adalah kapasistas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam
suatu pekerjaan. Kemampuan merupakan sebiah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan
sesorang.
Kemampuan seorang individu terbagi dua yaitu:
1. Kemampuan Intelektual (intellectual ability)
Yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental – berpikir,
menalar, dan memecahkan masalah. Kemampuan intelektual memiliki tujuh dimensi
diantaranya:
✓ Kecerdasan Angka yaitu kemampuan melakukan aritmatika dengan cepat dan akurat.
Contoh pekerjaan: akuntan menghitung paja penjualan serangkaian barang.
✓ Kecerdasan Verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar dan
hubungan antara kata – kata. Contoh pekerjaan: Manajer pabrik mengikuti kebijakan
perusahaan pada perekrutan.
✓ Kecerdasan persepsi yaitu kemampuan mengidentifikasi kemiripan dan perbedaan visual
secara cepat dan akurat. Contoh pekerjaan: Penyelidik kebakaran mengidentifikasi
petunjuk untuk mendukung tuntutan pembakaran secara sengaja.
✓ Keceradasan induktif yaitu kemampuan mengidentifikasi urutan logis dalam sebuah
masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut. Contoh pekerjaan: Periset pasar
meramalkan permintaan untuk sebuah produk pada periode waktu selanjutnya.
✓ Kecerdasan deduktif yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari
sebuah argumentasi. Contoh pekerjaan: Pengawas memilih antara dua saran berbeda yang
ditawarkan oleh karyawan.
✓ Visualisasi Spasial yaitu kemampuan membayangkan bagaimana sebuah objek akan
terlihat bila posisinya dalam ruang diubah. Contoh pekerjaan: Dekorator interior
mendekorasi ulang sebuah kantor.
✓ Daya Ingat yaitu kemampuan menyimpan dan mengingat pengalaman masa lalu. Contoh
pekerjaan: Tenaga penjual mengingat nama – nama pelanggan.
2. Kemampuan Fisik (physical ability)
Yaitu kemampuan melakukan tugas – tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan
dan karakteristik serupa. Kemampuan fisik dasar terbagi menjadi sembilan yaitu:
✓ Faktor Kekuatan: [1] Kekuatan dinamis yaitu kemampuan menggunakan kekuatan otot
secara berulang atau terus menerus. [2] Kekuatan tubuh yaitu kemampuan memanfaatkan
kekuatan otot menggunakan otot tubuh (khususnya otot perut). [3] Kekuatan statis yaitu
kemampuan menggunakan kekuatan terhadap objek eksternal. [4] Kekuatan
eksplosif yaitu kemampuan mengeluarkan energi maksimum dalam satu atau serangkaian
tindakan eksplosif.
✓ Faktor Fleksibilitas: [5] Fleksibilitas luas yaitu kemampuan menggerakkan tubuh dan otot
punggung sejauh mungkin. [6] Fleksibilitas dinamis yaitu kemampuan membuat gerakan
– gerakan lentur yang cepat dan berulang – ulang.
✓ Faktor Lainnya: [7] Koordinasi tubuh yaitu kemampuan mengoordinasikan tindakan
secara bersamaan dari bagian – bagian tubuh yang berbeda. [8] Keseimbangan yaitu
kemampuan mempertahankan keseimbangan meskipun terdapat gaya yang menganggu
keseimbangan. [9] Stamina yaitu kemampuan mengerahkan upaya maksimum yang
membutuhkan usaha berkelanjutan.
Karakteristik Biografis adalah karakteristik perseorangan seperti usia, gender, ras dan masa
jabatan yang diperoleh secara mudah dan objektif dari arsip pribadi seseorang.
1. Usia
Pekerja lebih tua memiliki kualitas positif yaitu pengalaman, penilaian, etika kerja yang
kuat dan komitmen terhadap kualitas. Tetapi mereka dipandang kurang memiliki
fleksibilitas dan sering menolak teknologi baru.
2. Gender
3. Ras
4. Masa Jabatan
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjasi sebagai hasil dari
pengalaman. Ada tiga teoru yang menjelaskan proses dimana kita memperoleh pola perilaku
yaitu
1. Pengondisian Klasik adalah jenis pengondisian dimana individu merespons beberapa
stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru.
2. Pengondisian Operant adalah jenis pengondisian dimana perilaku sukarela yang diharapkan
menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.
3. Pembelajaran Sosial adalah pandangan bahwa orang – orang dapat belajar melalui
pengamatan dan pengalaman langsung. Pengaruh model adalah sentral pada sudut pandang
pembelajaran sosial ada empat proses yang ditemukan untuk menentukan pengaruh sebuah
model pada seorang individu: [1] Proses perhatian, [2] Proses penyimpanan, [3] Proses
reproduksi motor, [4] Proses penegasan.

Pembentukan: Alat Manajerial


Pembentukan perilaku (shaping behavior) secara sistematis menegaskan setiap urutan langkah
yang menggerakkan seorang individu lebih dekat kepada respons yang diharapkan.
Terdapat empat metode cara pembentukan perilaku melalui
[1] penegasan positif adalah menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang menyenangkan. [2]
penegasan negatif adalah menindaklanjuti respons dengan penghentian atau penarikan sesuatu
yang tidak menyenangkan. [3] Hukuman menyebabkan sebuah kondisi tidak menyenangkan
dalam upaya menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan. [4] Peniadaan adalah
menghapuskan semua penegasan yang mempertahankan sebuah perilaku.

Dua jenis utama jadwal penegasan adalah


[1] Penegasan berkesinambungan (continous reinforcement) menegaskan perilaku yang
diharapkan setiap kali dan setiap waktu penegasan tersebut dilakukan. Pengaruh pada perilaku:
pembelajaran secara cepat terhadap perilaku yang baru tetapi lenyap dengan cepat. Contoh:
pujian.
[2] Penegasan berkala (intermittent reinforcement) adalah menegaskan suatu perilaku yang
diinginkan yang cukup sering menyebabkan perilaku tersebut, diulangi namun tidak setiap saat
ditunjukkan. Penegasan berkala dapat berupa tipe rasio atau interval.
▪ Jadwal interval tetap yaitu memberi jarak penghargaan pada interval waktu yang
seragam/tetap. Pengaruh pada perilaku: kinerja rata – rata dan tidak teratur dan lenyap
dengan cepat. Contoh: bayaran mingguan
▪ Jadwal interval variabel yaitu mendistribusikan penghargaan pada waktu sedemikian
sehingga penegasan tersebut tidak dapat diprediksikan. Pengaruh pada perilaku: kinerja yang
cukup tinggi dan stabil dan lenyap dengan lambat. Contoh: kuis dadakan.
▪ Jadwal rasio tetap yaitu mencetuskan penghargaan setelah sejumlah respons yang tetap atau
konstan. Pengaruh pada perilaku: kinerja tinggi dan stabil didapat dengan cepat tetapi juga
lenyap dengan cepat. Contoh: bayaran tarif per buah.
▪ Jadwal rasio variabel yaitu memvariasikan penghargaan secara relatif terhadap perilaku
individu. Pengaruh pada perilaku: kinerja sangat tinggi dan lenyap dengan lambat. contoh:
penjualan berdasarkan komisi.

BAB IV
PERSEPSI DALAM PERILAKU ORGANISASI

Defenisi persepsi :
1. Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indra mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
2. Presepsi adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan
sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Selektivitas persepsi
1. Faktor perhatian luar :
a. Intensitas : semakin intens stimuli luar, makin besar kemungkinannya untuk
dipersepsikan
b. Ukuran: makin besar objeknya , makin besar kemungkinannya untuk dipersepsikan
c. Kontras : stimuli luar yang berlawanan dengan latar belakangnya akan memperoleh
perhatian mereka.
d. Repetisi/ulangan: stimuli luar yang berulang-ulang akan lebih memperoleh perhatian
daripada yang tidak diulang.
e. Gerakan : manusia lebih memperhatikan obyek yang bergerak
f. Keterbaruan dan keterbiasaan ; situasi eksternal yang baru maupun yang sudah familiar
akan menjadi besarnya perhatian kita.
2. Faktor Perhatian Dalam
a. Proses belajar dan persepsi
b. Motivasi dan persepsi
c. Kepribadian dan persepsi
Pengaruh presepsi dalam penilaian :
 Jika kita memperhatikan orang-orang lain, kita coba mengembangkan pengertian kita tentang
mengapa mereka berprilaku dengan cara-cara tertentu.
 Teori atribusi : bila kita mengobservasi perilaku seseorang kita mencoba menetapkan apakah
perilaku tersebut dikerjakan karena sebab-sebab internal atau sebab-sebab eksternal.
✓ Perbedaan : Apakah seseorang memperlihatkan prilaku yang berbeda pada situasi yang
berbeda pula. Apakah prilakunya tidak seperti biasanya. Jika tindakannya dinilai sebagai
sesuatu yang tidak seperti biasanya (atribut internal)
✓ Konsensus : Jika setiap orang dihadapkan pada situasi yang sama merespon dengan cara
yang sama.
✓ Konsistensi : Apakah seseorang merespon dengan cara yang sama secara terus menerus.
Cara singkat untuk menilai orang lain :
1. Persepsi selektif
Adalah : sebuah persepsi dimana orang-orang menginterprestasikan secara selektif apa yang
mereka lihat berdasarkan kepentingan, latarbelakang, pengalaman, dan sikap mereka
2. Proyeksi
Kecendrungan untuk mengatribusikan karakteristik pribadi kepada orang lain.
3. Efek halo
Impresi umum tentang individu dengan hanya berdasarkan pada karakter tungalnya saja.
4. Stereotip
Menilai seseorang berdasarkan persepsi kelompok dimana orang tersebut menjadi anggota
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai