Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muhammad Amin Basri

Npm : 1611011029

RESUME BAB 1 DAN 2 PERILAKU ORGANISASI

BAB I

Apakah Perilaku Organisasi Itu?

Apakah yang dilakukan oleh Manajer ?

Manajer adalah individu yang mencapai tujuan/ menyelesaikan tugas melalui individu
lain. Mereka membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengatur aktivitas
anak buahnya untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi. Organisasi yaitu sebuah
unit sosial yang berkoordinasi secara sadar terdiri atas dua orang atau lebih, dan
berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus guna mencapai satu atau
serangkaian tujuan bersama.

Fungsi Manajemen

Henri Fayol, seorang industrialis Prancis abad ke 20 menulis bahwa manajer memiliki
lima fungsi manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memerintah,
mengoordinasi dan mengendalikan.

Fungsi perencanaan (planning) meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi,


penentuan strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut dan pengembangan
serangkaian rencana komprehensif untuk menggabung dan menggordinasi berbagai
aktivitas.

1. Fungsi pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan tugas yang harus


dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut
dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa dan dimana keputusan – keputusan
dibuat.

2. Fungsi kepemimpinan (leading) meliputi memotivasi karyawan, mengatur


aktivitas individu lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif,
menyelesaikan konflik diantara anggotanya
.
3. Fungsi pengendalian (controlling) meliputi memantau aktivitas untuk
memastikan bahwa segalanya berjalan dengan seharusnya dan diselesaikan
seperti yang telah direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan, tugas
manajemen untuk mengembalikan organisasi tersebut pada jalur yang benar.

Peran Manajemen

Henry Mintzberg pada tahun 1960-an melakukan penelitian terhadap lima orang
eksekutif untuk menentukan tugas mereka dan menyimpulkan bahwa manajer
melakukan sepuluh peran atau rangkaian perilaku yang berbeda dan saling berkaitan
erat yang dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:

1. Antarpersonal

1. Tokoh utama yaitu pemimpin simbolis, diwajibkan melakukan sejumlah tugas rutin
dari sebuah lembaga terkait seremonial dan bersifat simbolis. 2. Kepemimpinan yaitu
bertanggung jawab perekrutan, pelatihan, memotivasi, mengarahkan dan pendisiplinan
karyawan. 3. Penghubung yaitu mempertahankan jaringan koneksi luar yang
memberikan pertolongan dan informasi.

2. Informasional

4. Pemantau yaitu menerima berbagai informasi, bertindak sebagai pusat saraf


informasi internal dan eksternal organisasi. 5. Penyebar yaitu meneruskan informasi
yang diterima dari orang luar atau karyawan lain kepada anggota organisasi. 6. Juru
Bicara yaitu meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijaksanaan,
tindakan dan hasil organisasi, bertindak selaku ahli dalam industri organisasi.

3. Pengambilan Keputusan

7. Kewirausahaan yaitu mencari peluang dalam organisasi dan lingkungannya serta


memprakarsai proyek – proyek untuk membuat perubahan. 8. Penyelesai Masalah yaitu
bertanggung jawab atas tindakan korektif ketika organisasi mengahadapi gangguan
penting yang tidak terduga. 9. Pengalokasi Sumber Daya yaitu membuat atau
menyetujui keputusan – keputusan organisasi yang signifikan. 10. Negosiator yaitu
bertanggung jawab mewakili organisasi dalam negosiasi – negosiasi besar.

Keahlian Manajemen

Robert Karz mengidentifikasikan tiga keahlian mendasar manajemen yaitu teknis,


personal dan konseptual.

1. Keahlian Teknis (technical skill) meliputi kemampuan menerapkan pengetahuan dan


keahlian khusus.

2. Keahlian Personal (human skill) meliputi kemampuan untuk bekerja sama,


memahami dan memotivasi individu lain, baik secara individual maupun dalam
kelompok.
3. Keahlian Konseptual (conceptual skill) meliputi kemampuan mental untuk
menganalisis dan mendiagnosis situasi – situasi yang rumit.

Aktivitas Manajerial yang Sukses VS Aktivitas Manajerial yang Efektif

Luthan dan rekan kerjanya mempelajari lebih dari 450 manajer dan menemukan bahwa
manajer terlibat dalam keempat aktivitas manajerial yaitu:

1. Manajemen Tradisional : membuat keputusan, merencanakan dan mengendalikan.

2. Komunikasi : Bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan tulis menulis.

3. Manajemen SDM : Memotivasi, mendisiplinkan, menangani konflik, menyusun


kepegawaian dan melatih.

4. Pembangunan Jaringan : Bersosialisasi, terlibat dalam aktivitas politik dan


berinteraksi dengan individu – individu luar.

Alokasi Aktivitas Menurut Waktu

Manajer Rata – rata : 32% Manajemen Tradisional, 20% Manajemen SDM, 29%
Komunikasi, 19% Pembangunan Jaringan.

Manajer yang Berhasil : 13% Manajemen Tradisional, 11% Manajemen SDM, 28%
Komunikasi, 48% Pembangunan Jaringan.

Manajer yang Efektif : 19% Manajemen Tradisional, 26% Manajemen SDM, 44%
Komunikasi, 11% Pembangunan Jaringan.

Perilaku Organisasi (organizational behavior) adalah bidang studi yang menyelidiki


pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam
organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna
meningkatkan keefektifan suatu organisasi.

Disiplin Ilmu yang Mendukung Perilaku Organisasi

Bidang – bidang Utama yang mendukung adalah psikologi dan psikologi social,
sosiologi dan antropologi.

1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan


terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk hidup. Mereka
berkontribusi dalam pengetahuan, motivasi, kepribadian, emosi – emosi,
persepsi, pelatihan, keefektifan kepemimpinan, kepuasan pekerjaan, pembuatan
keputusan individual, penghargaan kinerja, ukuran sikap, rancangan kerja dan
tekanan kerja. Unit analisisnya adalah individual.

2. Psikologi sosial adalah bidang dalam psikologi yang memadukan konsep dari
psikologi dan sosiologi serta berfokus pada pengaruh seorang terhadap orang
lainnya. Mereka berkontribusi dalam perubahan perilaku, perubahan sikap,
komunikasi, proses – proses kelompok dan pembuatan keputusan kelompok.
Unit analisisnya adalah kelompok.

3. Sosiologi adalah studi tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkungan


sosial dan kultur mereka. Mereka berkontribusi dalam komunikasi, kekuatan,
konflik, perilaku antar kelompok yang unit analisisnya adalah kelompok.
Kontribusi lain yaitu teori organisasi formal, teknologi organisasional,
perubahan organisasional dan kultur organisasional yang unit analisisnya adalah
sistem organisasi.

4. Antropologi adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan


aktivitas – aktivitas mereka. Mereka berkontribusi dalam nilai – nilai
komparatif, sikap – sikap komparatif dan analisis lintas kultural yang unit
analisisnya kelompok. Kontribusi lain yaitu kultural organisasional. Lingkungan
organisasional dan kekuatan dengan unit analisis adalah sistem organisasi.

Tantangan dan Peluang untuk Perilaku Organisasi

1. Merespons Globalisasi

Organisasi tidak lagi dipisahkan oleh batas – batas nasional. Dalam prosesnya,
pekerjaan manajer mengalami perubahan sebagai contoh diantaranya:

- Penugasan luar negeri yang meningkat.


- Bekerja dengan individu – individu dari kultur berbeda.
- Menanggulangi reaksi antikapitalisme
- Memantau perpindahan pekerjaan ke negara yang mempunyai tenaga kerja
berbiaya rendah.
- Mengatur individu selama perang melawan teror berlangsung.

2. Mengelola Keragaman Angkatan Kerja

Konsep bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dalam hal gender, usia, ras, etnik,
orientasi seksual dan keterlibatan berbagai kelompok lain. Contohnya: Menerima
keragaman, perubahan pada demografis AS dan Implikasi.
3. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas

Para manajer saat ini mengerti bahwa keberhasilan dari usaha apapun dalam
meningkatkan kualitas dam produktivitas harus melibatkan karyawan mereka.
Karyawan tidak hanya akan menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan perubahan
tetapi juga semakin aktif berpartisipasi dalam merencanakan perubahan tersebut.

4. Merespons Kurangnya Tenaga Kerja

Manajer membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih. Manajer


juga harus mengubah praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari angkatan
kerja yang lebih tua dan memikirkan memotivasi pekerja lebih muda yang merasa
terhambat ketika kolega lebih tua tidak pensiun.

5. Meningkatkan Layanan Pelanggan

Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal


menyenangkan pelanggan. PO bisa memberikan bimbingan yang baik dalam membantu
para manajer menciptakan kultur – kultur seperti: karyawan yang ramah dan sopan,
mudah didatangi, berpengetahuan, cepat dalam merespons kebutuhan dan bersedia
melakukan apapun yang diperlukan untuk menyenangkan pelanggan.

6. Meningkatkan Keahlian Personal

Mempelajari cara – cara untuk merancang pekerjaan yang memotivasi, dan cara
membentuk tim yang lebih efektif.

7. Memberdayakan Orang yaitu membuat karyawan – karyawan bertanggungjawab


atas apa yang mereka lakukan.

8. Menstimulasi Inovasi dan Perubahan

Karyawan suatu organisasi bisa menjadi pendorong inovasi dan perubahan atau
sebaliknya menjadi batu penghalang. Tantangan bagi manajer adalah menstimulasi
kreatifitas dan daya tahan mereka terhadap perubahan. Bidang PO memberikan banyak
ide dan teknik untuk membantu merealisasikan tujuan ini.

9. Mengatasi “Kesementaraan”

Manajer zaman sekarang harus belajar menghadapi kesementaraan dan belajar hidup
dengan fleksibilitas, spontanitas dan ketidakpastian. Studi PO bisa memberikan
wawasan yang penting untuk membantu anda memahami dunia kerja dengan perubahan
terus menerus, cara mengatasi perlawanan terhadap perubahan dan cara terbaik
menciptakan kultur organisasi yang tumbuh berdasarkan perubahan.
10. Bekerja dalam organisasi berjaringan

Semakin banyak karyawan yang melakukan pekerjaan mereka dengan cara dihubungan
dengan karyawan lain melalui jaringan. PO bisa memberikan wawasan yang berharga
untuk membantu mengasah keahlian tersebut.

11. Membantu Karyawan menyeimbangkan konflik kehidupan dengan pekerjaan

Organisasi yang tidak membantu orang – orang mereka mencapai keseimbangan


kehidupan pekerjaan akan mendapatkan semakin banyak kesulitan untuk menarik dan
mempertahankan karyawan yang paling andal dan bermotivasi.

12. Meningkatkan perilaku etis

Para anggota organisasi semakin merasa diri mereka menghadapi dilema etika yaitu
situasi dimana individu diharuskan mendefinisikan kelakuan yang benar dan yang salah.
Manajer harus menciptakan iklim etis yang sehat untuk karyawan sehingga karyawan
bisa melakukan pekerjaan mereka dengan produktif dan menghadapi sedikit ambiguitas
terkait apa yang merupakan perilaku yang benar dan yang salah.

Mengembangkan Model Perilaku Organisasi

Model adalah abstraksi kenyataan, gambaran sederhana dari beberapa fenomena nyata
dunia. Salah satu persoalan Perilaku Organisasi adalah produktivitas. Produktivitas
adalah ukuran kinerja yang mencakup efektifitas dan efisiensi.
Efektifitas adalah pencapaian tujuan – tujuan sedangkan efisiensi dalah rasio hasil
efektif dengan masukan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Variabel Dependen

 Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas dan efisiensi individu, kelompok


dan organisasi secara keseluruhan:
 Mangkir yaitu ketidakhadiran di kantor tanpa izin.
 Perputaran Karyawan yaitu pengunduran diri permanen secara sukarela maupun
tidak sukarela dari suatu organisasi.
 Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja yaitu perilaku sukarela yang melanggar
norma – norma organisasi yang signifikan dan dengan demikian, mengancam
kesejahteraan atau anggota – anggotanya.
 Perilaku Kewargaan Organisasi yaitu perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian
dari kewajiban kerja formal seorang karyawan namun mendukung berfungsinya
organisasi tersebut secara efektif.
 Kepuasan Kerja yaitu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari evaluasi karakteristik – karakteristiknya.

Variabel Independen

1. Variabel tingkat individual

· Persepsi, Pembuatan keputusan individual, pembelajaran dan motivasi

2. Variabel tingkat kelompok


BAB 2

Dasar – Dasar Perilaku Individual

Kecerdasan adalah satu karakteristik yang dibawa individu ketika mereka bergabung
dalam suatu organisasi. Peneliti membagi kecerdasan kedalam empat sub bagian (multi
kecerdasan):

1. Kecerdasan kognitif meliputi kecerdasan yang telah lama diliput oleh tes – tes
kecerdasan tradisional.
2. Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan secara
efektif dengan individu lain.
3. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami
dan mengelola emosi.
4. Kecerdasan kultural adalah kesadaran akan perbedaan – perbedaan lintas
kultural dan kemampuan untuk berfungsi secara berhasil dalam situasi
lintaskultural.

Kemampuan (ability) adalah kapasistas seorang individu untuk melakukan beragam


tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan merupakan sebiah penilaian terkini atas apa
yang dapat dilakukan sesorang. Kemampuan seorang individu terbagi dua yaitu:

1. Kemampuan Intelektual (intellectual ability)

Yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental –


berpikir, menalar, dan memecahkan masalah. Kemampuan intelektual memiliki tujuh
dimensi diantaranya:

- Kecerdasan Angka yaitu kemampuan melakukan aritmatika dengan cepat dan


akurat. Contoh pekerjaan: akuntan menghitung paja penjualan serangkaian
barang.
- Kecerdasan Verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar
dan hubungan antara kata – kata. Contoh pekerjaan: Manajer pabrik mengikuti
kebijakan perusahaan pada perekrutan.
- Kecerdasan persepsi yaitu kemampuan mengidentifikasi kemiripan dan
perbedaan visual secara cepat dan akurat. Contoh pekerjaan: Penyelidik
kebakaran mengidentifikasi petunjuk untuk mendukung tuntutan pembakaran
secara sengaja.
- Keceradasan induktif yaitu kemampuan mengidentifikasi urutan logis dalam
sebuah masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut. Contoh
pekerjaan: Periset pasar meramalkan permintaan untuk sebuah produk pada
periode waktu selanjutnya.
- Kecerdasan deduktif yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai
implikasi dari sebuah argumentasi. Contoh pekerjaan: Pengawas memilih antara
dua saran berbeda yang ditawarkan oleh karyawan.
- Visualisasi Spasial yaitu kemampuan membayangkan bagaimana sebuah objek
akan terlihat bila posisinya dalam ruang diubah. Contoh pekerjaan: Dekorator
interior mendekorasi ulang sebuah kantor.
- Daya Ingat yaitu kemampuan menyimpan dan mengingat pengalaman masa lalu.
Contoh pekerjaan: Tenaga penjual mengingat nama – nama pelanggan.

2. Kemampuan Fisik (physical ability)

Yaitu kemampuan melakukan tugas – tugas yang menuntut stamina, keterampilan,


kekuatan dan karakteristik serupa. Kemampuan fisik dasar terbagi menjadi sembilan
yaitu:

- Faktor Kekuatan: [1] Kekuatan dinamis yaitu kemampuan menggunakan


kekuatan otot secara berulang atau terus menerus. [2] Kekuatan tubuh yaitu
kemampuan memanfaatkan kekuatan otot menggunakan otot tubuh (khususnya
otot perut). [3] Kekuatan statis yaitu kemampuan menggunakan kekuatan
terhadap objek eksternal. [4] Kekuatan eksplosif yaitu kemampuan
mengeluarkan energi maksimum dalam satu atau serangkaian tindakan eksplosif.
- Faktor Fleksibilitas: [5] Fleksibilitas luas yaitu kemampuan menggerakkan
tubuh dan otot punggung sejauh mungkin. [6] Fleksibilitas dinamis yaitu
kemampuan membuat
- Faktor Lainnya: [7] Koordinasi tubuh yaitu kemampuan mengoordinasikan
tindakan secara bersamaan dari bagian – bagian tubuh yang berbeda. [8]
Keseimbangan yaitu kemampuan mempertahankan keseimbangan meskipun
terdapat gaya yang menganggu keseimbangan. [9] Stamina yaitu kemampuan
mengerahkan upaya maksimum yang membutuhkan usaha berkelanjutan.

Karakteristik Biografis adalah karakteristik perseorangan seperti usia, gender, ras dan
masa jabatan yang diperoleh secara mudah dan objektif dari arsip pribadi seseorang.

1. Usia
Pekerja lebih tua memiliki kualitas positif yaitu pengalaman, penilaian, etika
kerja yang kuat dan komitmen terhadap kualitas. Tetapi mereka dipandang
kurang memiliki fleksibilitas dan sering menolak teknologi baru.
2. Gender
3. Ras
4. Masa Jabatan
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjasi sebagai
hasil dari pengalaman. Ada tiga teoru yang menjelaskan proses dimana kita memperoleh
pola perilaku yaitu

1. Pengondisian Klasik adalah jenis pengondisian dimana individu merespons


beberapa stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru.
2. Pengondisian Operant adalah jenis pengondisian dimana perilaku sukarela yang
diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.
3. Pembelajaran Sosial adalah pandangan bahwa orang – orang dapat belajar
melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Pengaruh model adalah sentral
pada sudut pandang pembelajaran sosial ada empat proses yang ditemukan untuk
menentukan pengaruh sebuah model pada seorang individu: [1] Proses
perhatian, [2] Proses penyimpanan, [3] Proses reproduksi motor, [4] Proses
penegasan.

Pembentukan: Alat Manajerial


Pembentukan perilaku (shaping behavior) secara sistematis menegaskan setiap urutan
langkah yang menggerakkan seorang individu lebih dekat kepada respons yang
diharapkan. Terdapat empat metode cara pembentukan perilaku melalui [1] penegasan
positif adalah menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang menyenangkan. [2]
penegasan negatif adalah menindaklanjuti respons dengan penghentian atau penarikan
sesuatu yang tidak menyenangkan. [3] Hukuman menyebabkan sebuah kondisi tidak
menyenangkan dalam upaya menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan. [4]
Peniadaan adalah menghapuskan semua penegasan yang mempertahankan sebuah
perilaku.

Dua jenis utama jadwal penegasan adalah

1. Penegasan berkesinambungan (continous reinforcement) menegaskan perilaku


yang diharapkan setiap kali dan setiap waktu penegasan tersebut dilakukan.
Pengaruh pada perilaku: pembelajaran secara cepat terhadap perilaku yang baru
tetapi lenyap dengan cepat. Contoh: pujian.
2. Penegasan berkala (intermittent reinforcement) adalah menegaskan suatu
perilaku yang diinginkan yang cukup sering menyebabkan perilaku tersebut,
diulangi namun tidak setiap saat ditunjukkan. Penegasan berkala dapat berupa
tipe rasio atau interval.

- Jadwal interval tetap yaitu memberi jarak penghargaan pada interval waktu yang
seragam/tetap. Pengaruh pada perilaku: kinerja rata – rata dan tidak teratur dan
lenyap dengan cepat. Contoh: bayaran mingguan
- Jadwal interval variabel yaitu mendistribusikan penghargaan pada waktu
sedemikian sehingga penegasan tersebut tidak dapat diprediksikan. Pengaruh
pada perilaku: kinerja yang cukup tinggi dan stabil dan lenyap dengan lambat.
Contoh: kuis dadakan.
- Jadwal rasio tetap yaitu mencetuskan penghargaan setelah sejumlah respons
yang tetap atau konstan. Pengaruh pada perilaku: kinerja tinggi dan stabil
didapat dengan cepat tetapi juga lenyap dengan cepat. Contoh: bayaran tarif per
buah.
- Jadwal rasio variabel yaitu memvariasikan penghargaan secara relatif terhadap
perilaku individu. Pengaruh pada perilaku: kinerja sangat tinggi dan lenyap
dengan lambat. contoh: penjualan berdasarkan komisi.

Anda mungkin juga menyukai