NIM : C2C021051
TUGAS : Membuat ringkasan bab 1 dan bab 2 mata kuliah Teori Perilaku Keorganisasian C
BAB 1
Perilaku Keorganisasian adalah sebagai suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak individu,
kelompok, maupun struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud mengaplikasikan
pengetahuan tersebut guna memperbaiki efektivitas organisasi.
Interpersonal Skill adalah tentang Bagimana seseorang mampu membangun hubungan yang
harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain dengan beberapa cara
diantaranya :
1. keterampilan mendengarkan
dengan keterampilan mendengarkan, manfaat yang didapatkan adalah seseorang mampu
untuk memahami dan memperoleh informasi, dapat melakukan analisis terhadap kualitas
informasi, dapat membangun dan memelihara hubungan, serta menolong orang lain.
2. keterampilan membujuk
adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan
agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang.
Memahami perilaku organisasi membantu menentukan efektivitas manajer dimana segi teknis dan
kuantitas sangat penting, namun kepemimpinan dan keahlian dalam membangun komunikasi lebih
penting.
Keuntungan organisasi dari manajer yang terampil adalah Pergantian karyawan yang berkualitas
lebih rendah, mendapatkan kualitas yang lebih tinggi dalam perekrutan, performa finansial yang
lebih bagus.
Tugas manajer adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, dimana pada praktiknya kegiatan
seorang manajer diantaranya :
Kegiatan manajemen yaitu membuat keputusan, membangi sumber daya, mengarahkan aktivitas
untuk mencapai tujuan.
Kegiatan dalam organisasi yaitu mengkoordinasikan suatu unit sosial secara sadar yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan
bersama atau serangkaian tujuan
Fungsi manajemen dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa hal pokok diantaranya
perencanaan (plan), pengorganisasian (organize), pengarahan / kepememimpin (lead), dan
pengendalian (control).
1. Interpersonal
2. Informational
peran dari manajer sebagai Monitor organisasi untuk menerima informasi yang paling
mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator) informasi ke seluruh personel di organisasi.
Peran infromasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman)untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
3. Decisional
yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entrepreneur, sebagai orang yang menangani
gangguan, orang yang mengalokasikan sumber daya organisasi, dan negosiator jika terjadi
konflik dalam organisasi.
1. Keterampilan Teknis
Yaitu keterampilan untuk mempraktikan pengetahuan atau keahlian khusus
2. Keterampilan Pribadi
Yaitu kemampuan untuk bekerja bersama, memahami, dan memberikan motivasi kepada
orang sekitar, baik secara individu maupun secara tim
3. Keterampilan Membuat Konsep
Kemampuan mental untuk melakukan analisa dan diagnosa dalam situasi yang rumit
Dari aktivitas-aktivitas manajerial diatas, dapat diketahui adanya 3 pengelompokan manajer, bahwa :
Bidang studi yang menyelidiki dampak individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam
organisasi, dengan tujuan menerapkan pengetahuan tersebut untuk meningkatkan efektivitas
organisasi.
1. Intuisi
Yaitu tentang perasaan yang bagus, pengamatan pribadi, dan tingkat kewajaran.
2. Studi Sistematis
Yaitu melihat hubungan akan beberapa hal, bukti ilmiah, dan memprediksi perilaku.
Hasil dari studi sistematis adalah manajemen yang berdasar pada bukti dimana keputusan
manajerial haruslah berfikir seperti ilmuwan yaitu :
Banyak ilmu perilaku telah berkontribusi pada perkembangan dari Organisasi Perilaku diantaranya :
1. Psikologi
Dalam hal ini ilmu- ilmu yang ada di dalam psikologi berkaitan dengan usaha, pengukuran,
penjelasan dan juga mengubah adanya perilaku manusia, bahkan mengubah dari perilaku
manusia itu sendiri.
Sehingga pada akhirnya melibatkan adanya sebuah studi usaha dan untuk secara spesifik
dalam bidang perilaku organisasi yang berkaitan dengan adanya masalah- masalah seperti
kebosanan, persepsi, kepemimpinan dan lain sebagainya.
2. Psikologi sosial
Dalam perilaku organisasi, psikologi memiliki keterkaitan antara sistem sosial dan
juga psikologi sosial seseorang dalam melakukan tugasnya. Dalam hal ini berhubungan
dengan adanya sebuah kepentingan yang dipertahankan atas dasar rasa kebersamaan dalam
perilaku sebuah organisasi dan juga konsekuensi aktivitas.
Karena dalam perilaku organisasi adalah disiplin ilmu yang sebenarnya lebih relative pada
sebuah penerapan yang baru dan juga didukung dengan ilmu lainnya.
3. Sosiologi
Dalam ilmu psikologi memang lebih memfokuskan sesuatu hal yang berhubungan dengan
sesama manusia dan juga mempelajari segala hal yang berhubungan dengan manusia
lainnya. konsep yang satu ini juga berlaku dari adalah kehidupan perilaku organisasi dan juga
tim kerja yang ada dalam sebuah organisasi. Artinya dalam kegiatan sosiologi yang
mempelajari hubungan satu manusia dengan manusia lainnya.
4. Antropologi
Tantangannya yaitu ketika ekonomi amerika serikat jatuh pada tahun 2008, secara virtual
semua ekonomi besar lainnya pun turut terkena imbasnya .pemutusan hubungan kerja dan
kehilangan pekerjaan menyebar luas. Dalam waktu yang singkat manajer berada paling
depan dengan pekerja yang harus di pecat , dengan bertahan bayaran rendah. Dan
bagaimana cara seorang manajer dapat mengatur semua itu dengan baik.
Peluang
Peluang yang dimiliki berupa dapat mengelola pekerja dengan waktu baik, maupun waktu
buruk. Pada waktu baik , memahami bagaimana memberikan penghargaan, memuaskan,
dan mempertahankan pekerja menjadi prioritas. Pada waktu sulitnya, isu-isu seperti stress,
pengambilan keputusan, dan bertahan muncul ke permukaan.
2. Merespon globalisasi
Tantangan
1. Mengawasi perpindaan pekerjaan ke Negara dengan upah yang rendah semakin sulit
bagi manajer-manajer di Negara berkembang, yang upah minimum umumnya $6 atau
lebih perjam. Dalam sebuah ekonomi global, pekerjaan cenderung mengalir ke biaya
yang lebih rendah yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan, meskipun
serikat buruh,politikus, dan pemimpin komunitas local melihat ekspor pekerjaan
berakibat buruk bagi pasar tenaga kerja dinegara asal.manajer menghadapi tugas yang
sulit untuk menyeimbangkan kepentingan organisasinya dengan tanggung jawabnya
pada komunitas tempat mereka beroperasi.
2. Beradaptasi dengan budaya yang berbeda dan norma-norma peraturan, namun menjadi
global bagi sebuah bisnis tidaklah semudah mengetik email ke luar negeri, mengirim
barang ke pelabuhan asing, atau membangun fasilitas di Negara lain. Namun manajer
perlu mengetahui bagaimana praktik budaya tenaga kerja di tiap neraga tempat mereka
melakukan bisnis.
Peluang
1. Meningkatkan penugasan di luar negeri jika anda adalah seorang manajer, anda semakin
ditugaskan ke luar negeri, atau di transfer ke divisi operasional pemberi kerja abda atau
anak perusahaan di Negara lain. Jika demikian , anda harus mengelola suatu tenaga kerja
dengan kebutuhan ,aspirasi dan sikap yang sangat berbeda dari yang terbiasa anda
hadapi di Negara asal.
2. Bekerja dengan orang dari budaya yang berbeda beda bahkan di Negara anda sendiri
anda akan bekerja dengan bos, rekan kerja, serta pekerjaan lain yang di lahirkan dan di
besarkan dalam budaya yang berbeda untuk bekerja dengan efektif dengan orang-orang
dari budaya yang berbeda-beda, anda perlu memahami bagaimana budaya, geografis,
dan agama telah membentuk mereka dan bagaimana menyesuaikan gaya manajemen
anda dengan perbedaan mereka.
Peluang
Peluangnya yaitu dengan mengelola keberagaman ini merupakan perhatian global.
Kebanyakan Negara-negara eropa telah mengalami pertumbuhan yang sangat dramatis
dalam imigrasi dari timus tengah. Termasuk salah Indonesia yang menghadapi keragaman
budaya dalam batas-batas Negara mereka sendiri.
Peluang
Perilaku organisasi dapat membantu manajer meningkatkan kesuksesan interaksi ini dengan
menunjukan bagaimana sikap dan perilaku pekerja memengaruhi kepuasan pelanggan.
Peluang
Peluang yang di dapati yaitu pandangan mengenai keterampilan orang spesifik yang anda
dapat gunakan dalam pekerjaan/ misalnya anda akan belajar cara mendesain pekerjaan-
pekerjaan yang memotivasi , teknik-teknik meningkatkan kemampuan mendengar, dan
bagaimana menciptakan tim yang lebih efektif.
Para karyawan perusahaan itu sendiri atau para pendidik dan tenaga kependidikan pada
organisasi pendidikan itu sendiri bisa menjadi pencetus inovasi dan perubahan atau malah
menjadi penghalang untuk hal-hal serupa itu. Dalam hal ini, menstimulasi kreativitas, inovasi
dan toleransi para karyawan atau pendidik untuk suatu perubahan menjadi tantangan bagi
para manajer maupun pemimpin penentu kebijakan pendidikan. Bidang perilaku organisasi
di sini adalah memberikan berbagai kekayaan ide dan teknik untuk membantu
merealisasikan tujuan ini dengan menyediakan organisasi pendidikan yang menghargai
kreatifitas, inovasi dan merespon berbagai perubahan, sehingga kualitas yang tinggi tetap
terjaga dan terpelihara.
Peluang
Organisasi jaringan memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi dan bekerja sama
meskipun terpisah jarak jauh. Kontraktor indenpenden dapat bertelekomunikasi memalui
computer ke tempat kerja di seluruh dunia dan mengubah pemberi kerja sesuai dengan
permintaan atas perubahan layanan mereka.programer perangkat lunak dan lain
sebagainya.
Peluang
Manajer saat ini harus menciptakan iklim yang sehat secara etis untuk pekerja lainnya,
mereka dapat bekerja secara produktivitas dengan ambiguitas minimal mengenai perilaku
yang benar atau salah. Perusahaan mempromosikan sebuah misi etis yang kuat, mendorong
pekerja untuk berprilaku dengan integritas dan memberikan kepemimpinan kuat yang dapat
memperngaruhi keputusan pekerja untuk berprilaku etis.
12. Meningkatkan Perilaku Etis
Tantangan
Ekspektasi produktivitas yang meningkat, dan kompetisi yang ketat, tidak mengejutkan
banyak pekerja merasa tekanan untuk melakukan jalan pintas, melanggar peraturan, dan
terlibat dalam praktik praktik lain yang dipertanyakan.
Peluang
peluang yang dimiliki yaitu mereka diharuskan untuk mengindentifikasi tindakan mana yang
benar dan mana yang salah, dan memberikan evaluasi kinerja yang tinggi untuk seorang
pekerja yang mereka sukai.
2. Level kelompok
Perilaku orang-orang dalam sebuah kelompok itu berbeda atau lebih dari
sekedar menjumlahkan perilaku pperseorangan dalam caranya masing-masing. Kompleksitas
dari model yang akan kita kembangkan lebih terasa lagi karena perilaku orang-orang didalam
kelompok itu berbeda dengan perilaku mereka pada saat mereka sedang sendiri atau sedang
diluar kelompoknya. Oleh karena itu, langkah berikutnya untuk lebih mengerti tentang
perilaku organisasi adalah mempelajari perilaku kelompok, dimana orang-orang dalam
kelompok itu dipengaruhi oleh corak perilaku yang diharapkan atau menjad standar
komunikasi, proses pembuatan keputusan kelompok, tipe-tipe kepemimpinan, kekuatan dan
politik, hubungan antar kelompok, dan tingkatan konflik yang semuanya akan
mempengaruhi perilaku kelompok.
KARAKTERISTIK BIOGRAFIS
Karakteristik biografis mampu membawa perbedaan dalam keluaran Perilaku Organisasi. Beberapa
karakteristik yang umum dan dampaknya terhadap kinerja adalah:
1. Umur
Dalam hal persepsi, karyawan senior dilihat secara positif memiliki pengalaman, keputusan,
etika kerja, dan komitmen terhadap kualitas. Namun karyawan senior juga dipandang
kurang fleksibel dan sulit menerima teknologi baru.
Dalam hal ketidakhadiran, avoidable absence cenderung rendah pada karyawan senior
dibanding karyawan baru. Namun unavoidable absence cenderung setara.
Karyawan senior memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan hubungan kerja yang baik. Pada
karyawan profesional kepuasan kerja meningkat berbanding lurus dengan umur. Namun
pada karyawan non-profesional, kepuasan menurun pada umur pertengahan dan meningkat
lagi pada umur kemudian.
2. Jenis Kelamin
Wanita cenderung lebih mudah sepakat dan patuh pada otoritas, sementara laki-laki lebih
agresif dan lebih condong memiliki ekspektasi untuk sukses.
Dalam hal persepsi, wanita yang sukses dalam area pekerjaan laki-laki dipandang kurang
disukai, lebih berbahaya, dan kurang diidamkan.
Wanita cenderung lebih tinggi dalam hal turnover dan absenteeism dibanding laki-laki, jika
wanita memiliki peran dan tanggung jawab keluarga.
3. Difabel
Kaum difabel adalah seseorang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental yang
membatasi satu atau lebih aktivitas hidup utama.
Dalam situasi kerja, karyawan difabel mendapat evaluasi kinerja cenderung lebih tinggi,
namun ekspektasi kerja terhadap mereka cenderung lebih rendah
Karayawan difabel lebih jarang untuk direkrut, mereka mendapat rating employability yang
lebih rendah. Kolega cenderung enggan bekerja dengan individu dengan difabel mampu
belajar, meski tidak ada efeknya terhadap rating kinerja dan ekspektasi.
4. Masa Kerja
masa kerja adalah peramal yang cukup baik mengenai ke!enderungan karyawan seperti
karyawan yang telah menjalankan suatu pekerjaan dalam masa tertentu, produktivitas dan
kepuasannya akan meningkat, sementara tingkat kemangkiran berkurang dan kemungkinan
keluar masuk karyawan lebih kecil.
masa kerja juga tidak mempunyai alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja senior
akan lebih produktif dari pada yang junior. Senioritas / masa kerja berkaitan secara negatif
dengan kemangkiran dan dengan tingkat turnover.
berikut ilustrasinya :
- masa kerja tinggi 4 tingkat absensi dan turnover rendah
- Masa kerja rendah 4 tingkat absensi dan turnover tinggi
Kedua hal di atas berkaitan secara negatif
5. Agama
Dapat mempengaruhi tempat kerja di bidang pakaian, dandanan, dan penjadwalan. Undang-
undang melarang pengusaha melakukan diskriminasi terhadap pekerja berdasarkan agama
mereka
6. Orientasi Seksual
7. Identitas Gender
ABILITY (KEMAMPUAN)
Ability adalah kapasitas individu untuk mencapai pekerjaan. Berkaitan dengan ketepatan /
kecocokan kerja seseorang, jika syarat pekerjaan dengan kemampuan pekerja cocok, maka performa
kerja dan kepuasan pekerja meningkat. Jika yang terjadi sebaliknya maka efisiensi perusahaan dan
kepuasan bekerja karyawan tidak tercapai.
2. Kemampuan Fisik
Kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan fisik. Dibagi menjadi 9 kemampuan
fisik :
a) Kekuatan dinamis
Kemampuan menggerakkan otot secara berulang
contoh: atlet lari yang mampu berlari selama bermenit-menit untuk mencapai garis
finish
b) Kekuatan tubuh
Kemampuan menggunakan otot perut
contoh: pemanasan dalam bentuk sit-up
c) Kekuatan statis
Kemampuan menggunakan otot untuk mengangkat objek
contoh: atlet angkat besi
d) Keluwesan extent
Kemampuan meregang punggung sejauh mungkin
contoh: balerina
e) Keluwesan dinamis
Kemampuan bergerak cepat
contoh: bartender yang menampilkan atraksi menuang minuman ke dalam gelas dengan
menggunakan teknik tertentu yang dapat menghibur pengunjung
f) Koordinasi tubuh
Kemampuan mengkoordinasikan tindakan serentak dari bagian tubuh yang berlainan
contoh: drummer yang harus menggerakkan kedua tangannya dan kakinya secara
berirama
g) Keseimbangan
Kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh dalam kurun waktu yang cukup
lama
contoh: pemain sirkus yang menyebrangi jurang di atas tali hanya dengan bantuan satu
buah tongkat panjang dan tanpa alat pengaman
h) Stamina
Kemampuan untuk mempertahankan energi saat melakukan aktifitas yang
berkepanjangan
contoh: angkatan laut harus mampu mempertahankan stamina saat menyebrangi laut
(selat)