Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

1. Peranan Manajer dalam kegiatan Manajemen


Peranan manajer setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting
yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan
bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga
diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Untuk itu, peranan
manajer sangat diharapkan dapat memacu laju perkembangan suatu perusahaan.

Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana
kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi public dapat diimplementasikan secara efektif. Tentu saja,
hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan
mengintegrasikan organisasi dan variable-variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang
efektif dan efisien.Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan
baik,maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi social
danintelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.Sementara itu, menurut Hendry Mintzberg dalam
buku Manajemen prilaku Organisasi(Winardi), ada sepuluh macam peranan manajer yakni:

A. Peranan Antar Pribadi

1. Peranan sebagai tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan seremonial dan social, sebagaiwakil


organisasi yang bersangkutan).

2. Peranan sebagai pemimpin.

3. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.

B. Peranan Informasional

1. Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoprasian sebuah perusahaan).

2. Peranan sebagai penyebar berita atau informasi (menyampaikan informasi kepada pihak bawahan).

3. Peranan sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada pihak yang berada di luarorganisasi yang
bersangkutan).

C. Peranan Keputusan

1. Peranan sebagai wirausahawan.

2. Peranan yang mengatasi gangguan-gangguan.


3. Peranan sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber daya.

4. Peranan sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang dan kelompok-kelompok orang)

2. Teori Manajer dalam Manajemen


Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua adalah humanrelations,
dan ketiga adalah human resources (Milles).

1. Model Tradisional

Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi bahwa
pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja itusendiri, dan hanya
sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan pengarahan diri. Olehkarena itu, maka jalan keluar
yang dilakukan manajer adalah melakukan supervise yang ketatmerumuskan berbagai cara dan
prosedur kerja sesederhana mungkin, dan memaksa apa yangdiinstruksikan kepada bawahan. Dengan
demikian diharapkan bawahan akan patuh danmenghasilkan apa yang telah ditetapkan.

2. Model Human Relations

Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer berasumsi bahwa
bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai seorang individuyang berarti dan
keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang. Oleh karena itu,maka tindakan yang dilakukan
para manajer dalam melakukan tugasnya adalah memujiindividu dan bawahannya agar mereka merasa
penting/ berguna, selalu mendengar keluhandan saran bawahannya, melakukan pengendalian dan
pengarahan diri dalam hal-hal rutin.Dengan demikian diharapkan agar bawahan menjadi lebih
dimanusiakan (dihargai dansenang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar kesadaran
diri (secarasukarela). (Keban)

3. Model Human Resources

Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer berasumsi bahwa
orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak selaluuang), memiliki kreativitas dan
inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untukmengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh
karenanya, maka yang dilakukan olehmanajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia
yang ada pada bawahannya,memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta
memberikandorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu,
diharapkanterjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya, sekaligus terjadi
perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat
variasi pola kepemimpinan seorang manajerdalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang
dipilih tentu saja tergantung dariasumsi dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat
manusia dalam organisasi,teknologi yang dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi.
Disamping itu,model sangat mempengaruhi bentuk struktur organisasi.
Manajer harus mengutamakan tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan yangharmonis baik
dengan atasan maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer adalah:

1. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusunorganisasi,


pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

2. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat
dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.

3. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.

4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkankepuasan
dalam pekerjaanya.

5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.

6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.

7. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.

8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.Sesungguhnya,
manajer bertanggungjawab dalam mengarahkan visi serta sumber-sumberdaya kejurusan yang dapat
menghasilkan hal-hal yang paling efektif.

3.Keahlian Yang Harus DiKembangkan Oleh Manajer Dalam Kegiatan


Manajemen
Manajer yang baik dapat memiliki semua keterampilan dan dapat mengimplementasikanya untuk dapat
menjalankan perusahaan atau organisasi ke arah yang benar yaitu sesuai tujuan yang telah di
rencanakan.

Berikut 5 keahlian yang perlu dikembangkan oleh seorang manajer

1. Memiliki Keahlian Teknis

Keahlian teknis adalah pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan yang melibatkan metode, proses
dan prosedur, pengetahuan khusus dan menggunakan teknik dalam menjalankan kegiatan
aktifitasnya.Keterampilan teknis ini menjadi sebuah komponen yang tidak bisa dilepaskan karena akan
berpengaruh juga dengan keputusan atau kebijakan yang akan kita terapkan pada suatu project.

2. Memiliki Keahlian Konseptual

Keahlian konseptual adalah kemampuan untuk melihat gambaran secara umum untuk mengenali unsur-
unsur penting dalam suatu situasi dan untuk memahami bagaimana bagian demi bagian yang saling
ketergantungan satu dengan yang lainya, serta dapat mengantisipasi pada setiap perubahan yang akan
memperngaruhi secara keseluruhan.Keterampilan Konseptual lebih dikenal juga dengan seseorang yang
memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua minat dalam suatu
organisasi.

Untuk itu seorang manajer harus dapat berfikir secara abstrak dan melihat organisasi secara holistic
adalah sangat penting. Agar dapat menyampaikan suatu ide gagasan yang tepat bagi suatu perusahaan.

3. Keahlian Interpersonal (Interpersonal Skill)

Keahlian interpersonal maksudnya adalah keahlian untuk bekerja secara bersama sama, memahami
serta memotivasi orang lain secara individu atau didalam kelompok. Semisal kemampuan dalam
berkomunikasi, memimpin, memberikan motivasi kerja kepada para karyawan untuk menyelesaikan
tugas tugas yang ada. Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan ataupun orang lain
yang berada diluar wilayah kerja mereka

Keahlian Tambahan

Masih ada keahlian keahlian manajemen yang lain selain keahlian teknis, keahian interpersonal serta
keahlian konseptual yaitu 4 keahlian tambahan yang mestinya dimiliki oleh seorang manajer yang
handal, 4 keahlian tersebut sebagai berikut:

1. Memiliki keahlian Komunikasi dan Interpesonal

Keterampilan komunikasi untuk seorang manajer merupakan suatu pondasi karena manajer akan
menyampaikan ide dan informasi kepada orang lain dan menerima informasi serta ide dari orang lain
secara efektif.Tugas seorang manajer selain memonitoring dan mengelola sumber daya juga
memberikan informasi kepada manajer atau administrator tingkat atas tentang apa yang terjadi.

Sebagaian besar waktu yang di pergunakan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang-orang baik
di dalam maupun di luar perusahaan, berkomunikasi dengan individu atau kelompok, mengendalikan
dan memotivasi hal tersebut dikatakan sebagai keahlian interpesonal and komunikasi.

Seorang manajer harus dapat mampu memasuki semua lini dan memberikan pelayanan yang optimal
sesuai porsinya. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang yang akan mendorong orang-orang
tersebut menjadi tim terbaiknya.

2. Memiliki Keahlian Mengambil Keputusan

Dalam pengambilan keputusan seseorang harus dapat menguraikan atau mengindentifikasi masalah
secara komprehensif, termasuk dengan memberikan masukan solusi dalam memecahkan masalah
adalah keahlian yang harus di miliki setiap manajer. Dalam setiap pengambilan keputusan harus di sertai
dengan data dan informasi yang kuat sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat, walaupun
kadang harus mengambil keputusan yang cepat saat keadaan mendesak.

Keterampilan membuat keputusan adalah keterampilan yang dapat membuat manajer mampu
mengenali peluang dan ancaman dan kemudian memilih tindakan yang sesuai untuk menanganinya
secara efisien sehingga perusahaan dapat mengambil manfaatnya.
3. Memiliki Keahlian Analisis

Seorang manajer yang memiliki keahlian analisis berarti memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
suatu hal atau variable penting dalam suatu situasi. Kemampuan melakukan diagnostik mengacu pada
kemampuan untuk memvisualisasikan respons terbaik terhadap suatu situasi.

Untuk dapat mengembangkan keterampilan analisis seorang manajer dapat melatih dirinya untuk
mampu meneliti dan mengumpulkan data secara efektif artinya manajer dapat mengetahui apa yang
relevan dan yang tidak, mengetahui sumber yang tepat dan berfokuslah pada data-data yang relevan.

Setelah itu di sinilah pemikiran kritis berperan, menganalisis data mungkin terdengar sangat teknis
tetapi sebenarnya ini sesuatu yang dilakukan setiap hari baik di dalam maupun di luar tempat kerja.
Menganalisis data adalah kemampuan untuk menemukan dan mendeteksi pola dalam volume
informasi.

4. Keahlian Manajemen Waktu

Manajemen waktu wajib dikuasai oleh seorang manajer yang handal, manajemen harus mampu
memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. membagi pekerjaan dan bekerja
secara efektif dan efisien sehingga pekerjaan bisa dengan cepat terselesaikan.

4. Tingkatan- tingkatan manajemen


Jika dilihat dari sisi level manajemen atau tingkatan manajemen bisa dibagi kedalam tiga jenjang
manajemen sesuai fungsi dan tugasnya, yaitu:

1. Manajemen Puncak | Top Level of Management

Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling atas dan memiliki
otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan bertanggungjawab langsung kepada pemilik
perusahaan.

Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal
hal teknis.Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada
tingkatan lainnya.Manajemen puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan
manajemen yang berada dibawah otoritasnya.

Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM (General Manager) atau
yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).Direksi merupakan perwakilan dari pemilik
perusahaan atau pemegang saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih
oleh dewan direksi perusahaan.Apa saja yang dilakukan oleh manajemen puncak ?

* Tugas Manajemen Puncak *


Setidaknya terdapat peran dan tugas manajemen puncak, seperti:

- Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan

- Menentukan tujuan perusahaan

- Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak

- Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

- Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya

2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management

Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen pada sebuah
perusahaan.Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah
bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak.Berbeda
dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja mengandalkan kemampuan manajerial dan
hal teknis.

Manajemen tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer


dibawahnya.Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan
operasionalnya. Contoh tingkatan manajemen tengah adalah :

1. Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer pembelian, manajer produksi.

2. Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit

3. Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer keuangan, asistem manajer
produksi.

Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :

- Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak

- Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak

- Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada

- Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya

- Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun

- Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini
merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah.

- Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan
3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)

Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen yang paling rendah
dalam sebuah perusahaan.Manajemen ini bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga
operasional.Karena salah satu tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja
menggunakan keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi.Kemampuan konseptual hampir tidak
dibutuhkan oleh manajer ini.Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer yang lain.

Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering disebut dengan
supervisor.Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah.Mereka juga bagian dari manajemen
operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk
menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.

Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:

- Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja

- Mengembangkan moral para karyawan

- Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja

- Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja,
selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau
kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja

- Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai