Anda di halaman 1dari 12

MANAGERIAL ROLE

Disusun oleh: Kelompok 1


Safina Novitasari 115020307111031
Putri Mayasari R. 115020307111037
Aprillya Kartika 115020307111055
Nabila Sari Ainina 115020307111066

A. Latar Belakang
Peranan manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan
manajer yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari
keberhasilan dalam berorganisasi. Salah satu tugas atau peran manajer yaitu harus bisa
mengelola konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu bisa
diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-
kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial
bila Direktur atau Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta
menjaga keseimbangan dalam organisasi. Bak panglima perang di era global yang sarat
kompetisi, seorang manajer mengemban tugas menjamin ketersediaan, keakuratan,
ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta yang
dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi sekaligus meningkatkan
eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini
mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis,
dan manajemen, serta kepemimpinan.
Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang manajer. Apalagi,
tantangan sebagai manajer tidaklah ringan. Pertama, implemetansi organisasi memerlukan
proses transformasi baik proses perkembangan suatu organisasi. Di sini informasi adalah
hasil pengolahan data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu. Kedua, kesiapan
SDM untuk dapat memanfaatkan peluang yang memerlukan pengembangan kompetensi
baru dan disiplin. Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya
sistemik maupun ad hoc. Selain itu manajer harus mencari solusi menyusul dampak dari
perubahan.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, yakni : (1) Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari
pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya. (2) Kedewasaan
dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil
dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain. (3) Motivasi diri dan
dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi teladan dalam
memimpin pengikutnya. (4) Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa
pemimpin harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat
menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya. Selain itu seorang manajer harus mampu
mengelola konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dan dapat mencari win-win solution
sehingga kerjasama tim bisa berjalan dengan baik,
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat
pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan
untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa
terhadap siatuasi.
Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk
menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda
terapkan.
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang manajer, sebab seorang
manajer harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran
pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision
making) (Gordon, 1996 : 314-315). Peran pertama meliputi meliputi peran figurehead
(sebagai simbol dari organisasi), leader (berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan
mengembangkannya), dan liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap
informasi untuk kepentingan organisasi). Sedangkan peran kedua terdiri dari tiga peran
juga yakni monitor (memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan,
atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan), disseminator (menyampaikan infiormasi, nilai-
nilai baru dan fakta kepada bawahan) serta spokesman (juru bicara atau memberikan
informasi kepada orang-orang diluar organisasinya). Adapun peran ketiga terdiri dari empat
peran yaitu entrepreneur (mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi),
disturbance handler (mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam
keadaan menururn), resources allocator (mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi,
uang dan waktu dengan melakukan penjadualan, memprogram tugas-tugas bawahan, dan
mengesahkan setiap keputusan), serta negotiator (melakukan perundingan dan tawar
menawar).

Pengertian Manajer
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu
perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan
satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber
besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada
area tugas yang berbeda-beda.

Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh
seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia
menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah,
mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas
menjadi tiga yaitu:
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat
berjalan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha manajer.
Peran Manajer
Peranan manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan
manajer yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari
keberhasilan dalam berorganisasi. Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab
seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit
bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa bawahan. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang
manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Peran manajer meliputi:
1. Peran Interpesonal
Berkaitan dengan hubungan manajer dan orang orang disekitarnya.
2. Peran dalam kaitannya dengan peran informasi
Berperan dalam hal menyebarkan informasi kepada bawahannya, serta memonitar
lingkungan untuk mengetahui apa yang tengah terjadi.
3. Peran pengambil keputusan
Pengambil keputusan ini dapat berperan sebagai:
a. Entrepreneur
b. Disturbance handler
c. Resource allocator
d. Negotiator

Peran seorang manajer dalam sebuah organisasi
Di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa
perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut
tidak berjalan,walaupun simber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila tidak
ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran amnajer
sangatlah vital.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi
disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan
kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada keuntungan
atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal
tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah
dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
1. Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari
bawahanya,misalnya kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar
emosi bawahanya,dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting
karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika majnajer akan mendengarkan
dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya
2. Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam
hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi
akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan
komunikasi tersebut.
3. Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan atau
aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan
bawahanya,hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau
bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.

Sebelum lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer yaitu
memotivasi,kita akan bahas dahulu tentang apa itu motivasi,motivasi adalah sebuah
kemampuan khusus yang dimiliki oleh orang lain yang bisa mendorong untuk melakukkan
sesuatu,ada konsep motivasi dan itu terdiri atas dua faktor yaitu faktor intrisik dan faktor
ekstrinsik,faktor intrinsik meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan memenuhi kebutuhan,dan
faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang lain,promosi jabatan danpenghargaan.
ada tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi atau memotivasi yaitu :
1. motivasi karena rasa takut.
2. motivasi karena insentif
3. motivasi karena pengembangan personal

Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan
dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di
puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer
area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen
yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas
sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di
antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya
dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih
fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.

Tanggung Jawab Seorang Project Manager
Tanggung Jawab seorang Project Manager terdiri dari 4 (empat) cakupan antara lain :
1. Proyek
2. Organisasi
3. Tim Kerja
4. Project Manager itu sendiri
Setiap tanggung jawab mempunyai fokus dan peran yang sedikit berbeda. Salah
satu yang paling nyata adalah, tanggung jawab terhadap proyek, seorang Project Manager
harus mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek harus selesai sesuai dengan budget,
sesuai dengan spesifikasi, dan waktu. Ke tiga aspek itu harus dipenuhi oleh seorang Project
Manager.
Seorang Project Manager juga mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi.
Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap organisasi. Taat
kepada setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi, harus mengambil keputusan dengan
wewenang yang terbatas dari organisasi, dan juga kadang-kadang seorang Project Manager
juga harus mengambil keputusan yang bukan yang terbaik bagi poyek tetapi terbaik buat
Organisasi.
Seorang Project Manager juga harus mempunyai tanggung jawab tehadap tim kerja
yang di pimpinnya. Memang tidak mudah tanggung jawab yang harus di penuhi terhadap
tim kerja. Seorang Project Manager harus memberikan feedback dari hasil pekerjaan proyek
jika diperlukan, memberikan perhargaan terhadap anggota tim proyek yang mempunyai
prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit adalah menyeimbangkan antara
kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan kepentingan proyek.
Tanggung jawab Project Manager yang terakhir adalah tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri. Tanggung jawab ini tidak pernah di diskusikan di setiap buku project
management, tapi ini penting, khususnya jika kamu sudah memilih project manager
sebagai profesi yang kamu tekuni. Jika perusahaan mendukung karir anda sebagai proyek
manager, beruntung bagi anda. Jika tidak tentu ini menjadi masalah yang besar bagi anda.

Skill yang diperlukan bagi seorang Project Manager
Untuk melaksanakan tanggung jawab yang telah dijabarkan diatas, seorang project
manager perlu memiliki skill yang bermacam-macam. Jadi skill dan kemampuan apa saja
yang diperlukan bagi seorang Poject Manager agar bisa menjalankan proyek secara efektif?.
Gary Heerken ( 2002) mengkategorikan skill & pengetahuan yang diperlukan seorang
Project Manager menjadi 4 (empat) kategori :
1. Project Management process skill
2. Interpersonal & behavioral skill
3. Technology management skill
4. Desire personal traits

Project Management Process skill
Skill Proses manajemen proyek, bisa di sebut hard skill merupakan pengetahuan dan
keahlian yang berhubungan dengan mekanisme dari manajemen proyek.
Seorang Project Manager harus bisa menguasai teknik, tools manajemen proyek dan
teknologi yang bisa diaplikasikan di proyek. Contohnya seorang project manager harus bisa
membuat work breakdown structure, membuat network diagram, dan bisa mempersiapakan
dokumen-dokumen yang diperlukan klien.

Interpersonal dan Behavioral skill
Memimpin proyek berarti mengatur dan menyelesaikan segala sesuatu melalui orang
lain. Seorang Project manager harus mempunyai Interpersonal & Behavioral skill yang baik,
bisanya disebut soft skill. Behavioral skill meliputi : gaya (style), Kelakuan pesonal
(personnal conduct), dan pendekatan (approach).



Technology Management Skill
Banyak proyek yang melekat pada yang namanya teknologi. Teknologi menuju
kepada proses dari proyek. Sebagai contoh, proses itu mencakup : pengembangan
software, proses kimia, atau konstruksi komersial. Kemampuan kita mengkoordinasi proses
teknologi ini sangat penting jika ingin menjadi seorang project manager. Beberapa skill
manajemen teknologi yang perlu dikuasai leh seorang Project Manager yaitu :
1. kemampuan dalam teknologi proyek
2. Kemampuan dalam mendukung teknologi area
3. Pengetahuan tentang industri
4. Kemampuan dalam mempersiapkan spesifikasi teknis secara kompreshensif
5. kemampuan dalam disain
6. Pengetahuan produk
7. Pengetahuan tentang proses
8. Manajemen properti

Desired Personal Skill
Banyak studi yang meneliti korelasi antara ciri personal project manager dengan
kesuksesan project manager. Walaupun hasil studi juga menunjukkan hasil yang berbeda,
tetapi ada beberapa ciri yang dominan antara lain :
1. Kejujuran dan integritas
2. Berpikir seperti seorang generalis
3. Toleransi terhadap sifat ambiguitas
4. Toleransi terhadap ketidakpastian
5. Keyakinan yang tinggi
6. Tegas
7. Orientasi pada proses
8. Percaya diri/reflektif
9. Terbuka dan mudah di akses
10. Cerdas
Seorang project manager adalah project manger yang mempunyai kemampuan di
lapangan, dan diatas kertas, kemampuan dlam memimpin tim proyek. Seorang project
manager yang sukses juga harus menguasai proses manajemen proyek, kemampuan dalam
mengaplikasi teknologi, mempunyai interpersonal dan behavioral skill. (Willy)
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan
atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu
biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Peran manajerial diidentifikasi oleh Mintzberg, ada sepuluh peran yang terpisah dalam
pekerjaan manajerial , masing-masing peran didefinisikan sebagai sebuah koleksi yang
terorganisir oleh perilaku yang memiliki fungsi atau posisi yang dapat diidentifikasi. Seperti
yang digambarkan di bawah ini:



Keterangan :
1. FIGUREHEAD (Peranan figure bapak)
Manajer melakukan tugas-tugas seremonial dan simbolis sebagai kepala organisasi.
Artinya, Simbol pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah
kewajiban rutin yang bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat
datang kepada para pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst.
2. LEADER (Peranan Pimpinan )
Menumbuhkan suasana kerja yang tepat dan memotivasi dan mengembangkan
bawahan. Artinya, Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan
bawahan; mengisi posisi kosong (staffing), melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh
: melakukan hampir seluruh kegiatan yang melibatkan bawahan.
3. LIAISON (Peranan Penghubung)
Mengembangkan dan memelihara jaringan kontak eksternal untuk mengumpulkan
informasi. Artinya, Memelihara suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan juga
penghubung pihak dalam, contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja dewan
urusan luar, yang melibatkan puhak-pihak luar.


4. MONITOR (Memantau )
Mengumpulkan informasi internal dan eksternal yang relevan untuk organisasi.
Artinya, Manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk
organisasi, contoh membaca terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan,
memelihara kontak pribadi.
5. DISSEMINATOR (Penyebar)
Mengirimkan informasi berbasis faktual dan ber nilai kepada bawahannya. Artinya,
Manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya
kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik,
contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi; menelpon
untuk meneruskan informasi.
6. SPOKESPERSON (Juru Bicara)
Berkomunikasi dengan dunia luar pada kinerja dan kebijakan . Artinya, Manajer
sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.
7. ENTREPRENEURSHIP (Kewirausahaan)
Mendesain dan memulai perubahan dalam organisasi. Artinya, seseorang yang
selalu membawa perubahan, inovasi, ide-ide baru dan aturan baru. Entrepreneur
yaitu seeorang yang mempunyai dan membawa sumber daya berupa tenaga kerja,
material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan
suatu perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang
sebelumnya.
8. DISTURBANCE HANDLER (Pengendali Gangguan)
Berhubungan dengan kejadian tak terduga dan kerusakan operasional . Artinya,
Manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul,
contoh : mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan
dan kritis.
9. RESOURCE ALLOCATOR (Pengalokasi Sumber Daya)
Melakukan kontrol dan kewenangan dalam penggunaan sumber daya organisasi.
Artinya, Manajer harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas,
menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan anggaran dan program kerja
bawahan.
10. NEGOTIATOR (Perunding)
Berpartisipasi dalam kegiatan negosiasi dengan organisasi dan individu lainnya .
Artinya, Manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh :
berperan serta dalam perundingan kontrak serikat pekerja.
Mintzberg juga memisahkan peran Manajerial menjadi tiga (3) subkategori yaitu :
1. Kontak interpersonal
2. Pengolahan informasi
3. dan Pengambilan keputusan
DAFTAR PUSTAKA

http://faisal14.wordpress.com/2010/02/01/contoh-makalah-peran-manajer-dalam-
mengelola-konflik-organisasi/
Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice
Hall.
M. Herujito, Yayat. 2006. Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo.
http://syaidhinadimas.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-fungsi-
manajemen.html
http://veriyen-paone.blogspot.com/2011/11/peran-manajer.html
http://afrizanraja.wordpress.com/2013/05/29/peran-manajer-dalam-perusahaan/
http://huangcorp.wordpress.com/2008/05/03/role-of-the-project-manager/
Kleim R.L, Ludin I.R (1998), Project Management Practitioners Handbooks, McGraw-
Hill
Hall. E, Johnson. J (2002), Integrated Project Management, Prentice Hall
Heerkens. G (2002), Project Management, McGraw-Hill
http://www.provenmodels.com/files/239591103fbcf24051a88ee41aba5a11/manager
ial_roles.gif&imgrefurl=http://www.provenmodels.com/88&usg=__TTu3dM31kpaLQN
Ad5YjH_b2OWqc=&h=500&w=500&sz=11&hl=id&start=1&zoom=1&tbnid=5XyTFk_
6_bnFKM:&tbnh=130&tbnw=130&ei=06I-
UtSxOoWSrgeLtoCgBQ&prev=/images%3Fq%3Dmanagerial%2Brole%26sa%3DX%2
6hl%3Did%26gbv%3D2%26tbm%3Disch&itbs=1&sa=X&ved=0CCkQrQMwAA
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/

Anda mungkin juga menyukai