Anda di halaman 1dari 140

LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 1

Managers in the Workplace & Managing


in a Global Environment

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan :

1. Pentingnya Manajer dalam organisasi


2. Siapa Manajer dan dimana mereka bekerja
3. Apa yang menejer lakukan
4. Bagaimana perubahan pekerjaan manajer
5. Mengapa perlu mempelajari menejemen
6. Apa itu pandangan global anda
7. Memahami lingkungan perdagangan global
8. Melakukan bisnis global
9. Mengelola dalam lingkungan global

OUTLINE MATERI:

• Why are Managers Important?


• Who are Managers and Where do They Work?
• What do Managers Do?
• How is The Manager’s Job Changing?
• Why Study Management?
• What’s Your Global Perspective?
• Understanding the global Trade Environment
• Doing Business Globally
• Managing in a Global Environment

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI

1.1. Managers in the Workplace


1.1.1 Why are Managers Important?

Ada beberapa alasan mengapa manajer penting dalam mengelola perusahaan/bisnis,

(1) Organisasi memerlukan keahlian manajer dan kemampuan manajer dalam


menghadapi ketidakpastian,kompleksitas dan waktu yang berlangsung dengan
cepat. Setiap organisasi akan menghadapi tantangan, baik perubahan lingkungan
ekonomi,lingkungan teknologi, meningkatnya pengaruh global, sehingga manajer
harus dapat memainkan peran dan fungsinya dalam mengidentifikasi isu kritis.
(2) Skill dan kemampuan Manajer kritis dalam mengerjakan sesuatu. Sebagai manajer,
akan memastikan bahwa pekerjanya dapat mengerjakan tugas dengan baik.
(3) Kemampuan manajer untuk menciptakan nilai (value) bagi organisasi. Faktor utama
yang menentukan produktivitas dan kesetiaan karyawan di sebuah tempat kerja
bukanlah upah, kondisi lingkungan kerja atau manfaat material, melainkan kualitas
hubungan antara sang karyawan dan atasan langsungnya (direct line manager)

1.1.2. Who are Managers and Where do They Work?


Manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. Tindakan
manajer dapat melibatkan aktivitas sekelompok orang dari berbagai departemen dalam
perusahaan, dapat pula mengawasi pekerjaan individu tertentu.
Ada suatu cara untuk mengklasifikasikan para manjer dalam sebuah organisasi. Dalam
struktur organisasi tradisional (berbentuk piramid), para manajer di kelompokkan ke
dalam kelas.
(1) Manajer Lini Pertama (First-line Managers): mengelola pekerjaan para karyawan
non-manajemen, yang biasanya melibatkan kegiatan memproduksi barang-barang
atau jasa bagi pelanggan organisasi. Manajer lini pertama disebut juga penyelia,
manajer shift, manajer departemen.

Introduction to Management and Business-R6 | 3


(2) Manajer tingkat menengah (Middle Manager): manajer yang berada dalam posisi
antara jenjang terbawah dan jenjang teratas organisasi. Contoh manajer tingkat
menengah adalah manajer regional, pimpinan proyek, manajer divisi.
(3) Manajer Puncak (Top Manager): manajer yang bertanggung jawab atas
pengambilan keputusan–keputusan yang dapat memengaruhi jalannya seluruh
organisasi, dan menentukan rencana kerja dan sasaran-sasaran bagi organisasi
secara keseluruhan. Orang-orang yang berada pada posisi ini biasanya memiliki
nama jabatan seperti direktur utama, direktur operasi, CEO/COO.

Gambar 1.1: Tingkatan Menejemen


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

1.1.3. What do managers Do?


Menjelaskan apa yang dikerjakan oleh para manajer bukan hal yang mudah. Tidak
ada dua organisasi yang persis sama, demikian pula tidak ada pekerjaan dua orang
manajer yang benar-benar sama. Pekerjaan seorang manajer dapat dijabarkan dalam tiga
pendekatan: fungsi, peranan, dan keahlian.

1.1.3.1.Fungsi-Fungsi Manajemen.

Henri Fayol mengatakan bahwa setiap manajer menjalankan lima buah fungsi:
perencanaan (planning), pengorganisasi (organizing), penugasan (commanding),
pengoordinasian (coordinating) dan pengendalian (controlling).

Introduction to Management and Business-R6 | 4


Di masa kini, fungsi-fungsi itu telah dikategorikan menjadi :

(1) Perencanaan (planning),


Seorang manajer akan mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk
mencapai sasaran, dan mengembangkan rencana kerja untuk mengelola aktivitas-
aktivitas
(2) Pengorganisasian (organizing),
Seorang manajer akan menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya,
dan siapa yang akan mengerjakannya.
(3) Kepemimpinan (leading),
Seorang memotivasi, memimpin, dan tindakan-tindakan lainnya yang melibatkan
interaksi dengan orang-orang lain. Seorang manajer memotivasi para bawahannya,
membantu mereka menyelesaikan konflik, memilih metode komunikasi yang paling
efektif atau menangani isu lainnya yang berkaitan dengan perilaku karyawan.
(4) Pengendalian (controlling).
Seorang manajer mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala sesuatunya
terselesaikan sesuai rencana. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan sasaran-
sasaran yang digariskan. Bila sasaran belum tercapai, adalah tugas manajemen
untuk mengembalikannya pada jalur yang benar.

Gambar 1.2: Empat Fungsi Menejemen


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

Introduction to Management and Business-R6 | 5


1.1.3.2. Peran-Peran Manajemen

Henry Mintzberg, seorang pakar manajemen menggagas 10 peran dasar yang


dapat dikelompokkan menjadi tiga divisi: peran penghubung antar pribadi, peran
penyambung informasi, dan peran pengambil keputusan.

(1) Peran penghubung antar pribadi (Interpersonal Role)


Meliputi peran-peran yang melibatkan hubungan dengan orang lain (para bawahan
dan orang-orang di luar organisasi) dan aktivitas-aktivitas lainnya yang bersifat
seremonial dan simbolis, sebagai panutan, pemimpin dan penghubung.
(2) Peran penyambung informasi (Informational Role)
melibatkan aktivitas-aktivitas pengumpulan, penerimaan dan penyampaian
informasi. Tiga peran yang berada dalam kelompok ini adalah pengawas (monitor),
penyebar berita, dan juru bicara
(3) Peran pengambilan keputusan (Decisional Role)
Mencakup hal-hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan penentuan
pilihan. Empat peran di dalam kelompok ini adalah pengusaha, pengentas kendala,
pengalokasi sumber daya dan perunding.

1.1.3.3. Keahlian-Keahlian Manajemen

Robert L Katz telah mengembangkan sebuah pendekatan untuk menjabarkan


keahlian-keahlian manajemen, beliau menyimpulkan bahwa setiap manajer
membutuhkan tiga keahlian dasar: teknis, hubungan antar manusia, dan konseptual.

1. Keahlian teknis (Technical Skill) adalah pengetahuan dan ketrampilan yang


berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik, yang diperlukan untuk dapat
menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.
2. Keahlian hubungan antar manusia (Interpersonal Skill), yang melibatkan
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, baik secara sendiri-sendiri
maupun di dalam kelompok. Seorang manajer harus berhubungan dengan orang lain.

Introduction to Management and Business-R6 | 6


3. Keahlian konseptual (Conceptual Skill) adalah kemampuan berpikir dan memahami
hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks. Dengan menggunakan keahlian ini,
seorang manajer dapat memandang organisasi dari perspektif keseluruhan,
memahami hubungan-hubungan di antara berbagai bagian organisasi sehingga
organisasi dapat membaur dengan baik dengan lingkungannya. Keahlian konseptual
paling dibutuhkan oleh para manajer puncak.

1.1.4. How is the Manager's Job Changing?


Di zaman modern ini, para manajer harus berhadapan dengan tempat kerja yang berubah-
ubah, ancaman keamanan, isu-isu etika, ketidakpastian politik dan perekonomian global
serta kemajuan teknologi. Solusi yang biasanya dilakukan adalah membentuk tim-tim
khusus sesuai keahlian untuk dikirim ke luar daerah atau bekerja pada proyek-proyek
khusus yang berkaitan dengan kontrak.

1.1.5. Why Study Management?


Memahami nilai dan manfaat studi manajemen melalui:
(1) Universalitas manajemen
Manajemen dibutuhkan di segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua jenjang
organisasi, pada setiap bidang kerja organisasi, dan di semua organisasi di seluruh
penjuru dunia ini. Di semua organisasi, para manajer harus menjalankan fungsi-
fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Namun hal
itu tidak berarti bahwa manajemen selalu dijalankan dengan cara yang sama.
(2) Realitas dunia kerja.
Selain universalitas, alasan lainnya adalah kenyataan bahwa setelah seorang
mahasiswa lulus dan memulai karir di dunia kerja, harus mengelola atau dikelola.
Bagi yang berprofesi sebagai manajer (mengelola), penguasaan ilmu manajemen
yang baik dapat menjadi fondasi untuk membangun kemampuan manajemen
(3) Imbalan dan tantangan ketika menjadi seorang manajer
Tantangan seorang manajer adalah meliputi tugas-tugas yang bersifat administratif
seperti menyusun dan membuat laporan, berurusan dengan prosedur-prosedur

Introduction to Management and Business-R6 | 7


birokrasi atau menangani beberapa dokumen. Manajer juga harus berhadapan dengan
beraneka karakter orang dan dituntut menyelesaikan tugas dengan sumber daya yang
terbatas. Memotivasi para pekerja di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Tugas terakhir adalah mengendalikan kinerja perusahaan dan orang lain.
Imbalan seorang manajer adalah Manajer dapat menciptakan lingkungan kerja di
mana anggota organisasi dapat memberikan kemampuan terbaiknya, memiliki
kesempatan untuk berpikir kreatif dan membantu orang lain menemukan makna dan
pencapaian di dalam kerja. Imbalan lainnya adalah mendapatkan pengakuan dan
status di dalam organisasi maupun di masyarakat.

1.2. Managing in a Global Environment

1.2.1. What's Your Global Perspective?

Banyak orang yang mampu berbicara tiga atau empat bahasa. Monolingualisme adalah
salah satu tanda sebuah negara mengalami parokialisme, menilai dunia hanya melalui
penglihatan dan perspektifnya sendiri. Orang dengan sikap parokial tidak menyadari
bahwa orang lain memiliki cara-cara berbeda dalam berkehidupan dan bekerja.
Dalam perspektif global, ada tiga pendangan yang berbeda, yaitu:
(1) Pandangan Etnosentris adalah keyakinan parokialisme bahwa pendekatan
dan praktik kerja terbaik dimiliki oleh negara asal atau home country (negara di mana
kantor utama milik perusahaan berada). Manajer tidak memercayakan keputusan
atau teknologi penting kepada para karyawan dari negara lain.
(2) Pandangan Polisentris, memandang bahwa para karyawan di negara tuan rumah
atau host country (negara lain di mana organisasi menjalankan bisnis) mengetahui
pendekatan dan praktik kerja terbaik untuk menjalankan bisnis di negara tersebut.
Manajer cenderung memberikan ruang kesempatan bagi para karyawan di negara
tuan rumah menyimpulkan cara terbaik perusahaan beroperasi.
(3) Pandangan Geosentris, sebuah pandangan berorientasi dunia yang berfokus
untuk menggunakan pendekatan dan orang terbaik dari seluruh dunia. Para manajer
memiliki wawasan global dan mencari pendekatan dan orang terbaik, tanpa
memandang asal negaranya.

Introduction to Management and Business-R6 | 8


1.2.2. Understanding the Global Environment
Salah satu fitur penting dalam lingkungan global adalah perdagangan global.
Perdagangan global masa kini dibentuk oleh dua kekuatan: persekutuan- persekutuan
perdagangan regional dan perjanjian-perjanjian dagang yang dinegosiasikan sesuai
dengan kewenangan World Trade Organization.

1.2.2.1.Aliansi Perdagangan Regional:


(1) Uni Eropa (European Union) adalah persekutuan ekonomi dan politik dari 28 negara
demokratis di Eropa. Pendiri awal adalah 12 negara di tahun 1992, motivasi utamanya
adalah memantapkan kembali posisi ekonomi wilayah Eropa terhadap Amerika Serikat
dan Jepang. Sebelumnya, masing-masing negara Eropa memiliki pengawasan,
perpajakan dan pensubsidian di perbatasan negaranya: kebijakan nasionalistik dan
industri yang diproteksi. Setelah terjadi perjanjian Uni Eropa, maka 18 negara
anggota EU mengadopsi mata uang bersama, Euro, hanya Denmark, Inggris dan Swedia
yang diizinkan untuk tidak memakai Euro.
(2) North American Free Trade Agreement (NAFTA). Perjanjian yang disepakati oleh
pemerintah Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat pada tahun 1992. Penghapusan
halangan bagi perdagangan bebas (pajak ekspor/impor, persyaratan lisensi impor,
ongkos pengguna bea cukai) menghasilkan pemantapan kekuatan ekonomi ketiga
anggota NAFTA. Sampai saat ini NAFTA masih menjadi blok dagang terbesar di dunia.
Perjanjian berikutnya Central America Free Trade Agreement (CAFTA)
mempromosikan liberalisasi dagang antara Amerika Serikat dengan lima negara
Amerika Tengah: Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras dan Nikaragua.
(3) Association of South East Asian nations (ASEAN) adalah aliansi perdagangan
dan politik regional dari 10 negara Asia Tenggara, yaitu: Indonesia, Singapura,
Malaysia, Thailand, Philipina, Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Timor Leste.

1.2.2.2. Mekanisme Perdagangan Dunia:


(1) World Trade Organization (WTO) Perdagangan global antar negara memungkinkan
ketergantungan antar negara, artinya keadaan di satu negara dapat berpotensi mengganggu
pertumbuhan ekonomi di seluruh negara. Peran dari WTO yang diresmikan pada tahun 1995
yang berevolusi dari General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), sebuah perjanjian

Introduction to Management and Business-R6 | 9


dagang yang berlaku sejak akhir perang dunia II. Kini WTO adalah satu-satunya
organisasi global yang berwenang terkait peraturan dagang antar negara.
Keanggotaannya mencakup 161 negara (hingga April 2015) dan 30 negara
pengamat. Tujuan WTO adalah menolong negara-negara anggota untuk menjalankan
perdagangan melalui sistem aturan dagang.
(2) International Monetary Fund (IMF) sebuah organisasi dari 188 negara yang
mempromosikan kerjasama moneter internasional dan memberikan nasihat,
pinjaman, dan bantuan teknis.
(3) World Bank Group sekelompok lima lembaga terkait erat yang memberikan bantuan
keuangan dan teknis kepada negara-negara berkembang.
(4) Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebuah
organisasi ekonomi internasional yang membantu 34 negara anggotanya mencapai
pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang berkelanjutan.

1.2.2.3. Type Organisasi International


Di era perkembangan istilah luas yang mengacu pada setiap dan semua jenis perusahaan
internasional yang menjalankan operasi di banyak negara.
Bagaimanakah cara perusahaan-perusahaan menjalankan bisnis secara global? Ada
tiga tipe perusahaan internasional, yakni
(1) Perusahaan Multidomestik
Perusahan multidomestik menjalankan desentralisasi manajemen dan keputusan-
keputusan lainnya ke negara lokal. Tipe globalisasi ini mencerminkan pendekatan
polisentris. Karyawan lokal umumnya dipekerjakan untuk menjalankan manajemen
bisnisnya dan strategi pemasaran dibuat sesuai karakteristik unik negara tersebut.
Contoh: Nestle yang berbasis di Swiss, para manajer mencocokkan produk Nestle
dengan konsumennya
(2) Perusahaan Global
Perusahaan global yang mendesentralisasi manajemen dan keputusan- keputusan
lainnya di negara asal. Pendekatan ini mencerminkan pendekatan etnosentris.
Perusahaan global menganggap pasar dunia sebagai kesatuan utuh, contoh:
perusahaan Sonny, Deutsche Bank AG

Introduction to Management and Business-R6 | 10


(3) Perusahaan Transnasional
Perusahaan ini memakai pengaturan yang mengeliminasi halangan geografis
artifisial. Pendekatan ini mencerminkan geosentris. Contoh : IBM meninggalkan
struktur organisasi yang berbasis negara dan mereorganisasinya menjadi grup-grup
industri.

1.2.3. Doing Business Globally?


Cara organisasi go internasional meliputi beberapa tahap, ketika organisasi go
internasional, manajer dapat mengawali dengan:
(1) Global Sourcing,
yaitu mengumpulkan bahan mentah atau tenaga kerja dari semua wilayah dunia
berdasarkan biaya termurah dan tepat guna. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan
keuntungan biaya yang lebih murah dalam rangka menjadi kompetitif.
(2) Export/ Import,
Langkah berikutnya adalah mengekspor produk-produk perusahaan ke negara lain,
selain itu organisasi akan mengimpor (membeli produk buatan luar negeri dan
menjualnya di pasar domestik.
(3) Licensing/ Franchise,
Pemberian lisensi dan pembentukan waralaba dilakukan ketika sebuah organisasi
memberi kepada organisasi lain hak untuk memakai merek, teknologi atau
spesifikasi produk dengan imbalan berupa pembayaran lump-sum atau harga
tertentu.
(4) Strategic Aliance,
Bagi organisasi yang telah menjalankan bisnisnya secara internasional selama waktu
tertentu dan telah mengumpulkan pengalaman di pasar internasional, dapat
melakukan investasi langsung dengan aliansi strategis, rekanan antara sebuah
organisasi dan rekanan perusahaan luar negerinya dalam konteks saling berbagi
sumber daya dan pengetahuan untuk mengembangkan produk baru atau
membangun fasilitas produksi. Sebuah tipe aliansi strategis di mana para rekanan
membentuk organisasi baru yang terpisah dan independen untuk tujuan bisnis
tertentu disebut joint venture.
Introduction to Management and Business-R6 | 11
(5) Foreign Subsidiary,
Terakhir para manajer dapat mendirikan cabang luar negeri yang berdiri sendiri.
Manajemen cabang ini dapat berupa organisasi multidomestik atau organisasi global.

1.2.4. Managing in a Global Environment


Lingkungan global di luar negeri terdiri atas:
(1) Lingkungan politik/hukum
Para manajer tetap mempelajari informasi mengenai hukum di negara lain tempat
mereka berbisnis. Stabilitas hukum memungkinkan prediksi yang akurat tentang
operasional bisnis.
(2) Lingkungan Ekonomi,
Memahami sistem ekonomi di negara tempat berbisnis tersebut, apakah
menganut ekonomi pasar bebas (free market system) yang merupakan sistem
ekonomi di mana kebanyakan sumber daya yang dimiliki dan diberdayakan oleh
sektor swasta.
Ekonomi terencana (planned economy) adalah sistem ekonomi di mana
keputusan–keputusan ekonomi ditetapkan oleh pemerintah pusat. Isu ekonomi
lain adalah tingkat pertukaran mata uang. Revaluasi nilai tukar mata uang dapat
berpengaruh terhadap keputusan manajer dan tingkat laba perusahaan. Inflasi
berarti harga suatu produk atau jasa bertambah mahal. Inflasi juga akan
berpengaruh terhadap tingkat suku bunga, tingkat nilai tukar mata uang, biaya
hidup dan kepercayaan diri menyeluruh dari sistem ekonomi dan politik suatu
negara
(3) Lingkungan kebudayaan Budaya nasional adalah prinsip dan sikap dari warga di
suatu negara yang membentuk perilaku dan keyakinan mereka mengenai hal-
hal yang penting bagi mereka.

1.2.4.1. Challenges of Managing a Global Workforce


Pada dewasa ini dan ke depan para manajer telah menghadapi tantangan-
tantangan yang sangat berbeda dengan masa sebelumnya sebagai dampak dari
keterbukaan dan globalisasi. Apabila manajer ingin berhasil dalam mengelola

Introduction to Management and Business-R6 | 12


bisnis di dalam lingkungan global, maka mereka harus beradaptasi dengan berbagai
lingkungan yang mereka hadapi, dan hal itu tidaklah mudah. Berbagai lingkungan
tersebut adalah lingkungan politik dan hukum, lingkungan teknologi, lingkungan
persaingan, lingkungan teknologi dan lingkungan sosial budaya.
Saat kita melihat potensi pengelolaan binsis di lingkungan global saat ini,
maka menejemen perlu fokus pada dua masalah penting. Isu pertama melibatkan
tantangan terkait dengan globalisasi, terutama dalam kaitannya dengan
keterbukaan yang merupakan bagian dari keberadaan global. Isu kedua berkisar
pada tantangan mengelola tenaga kerja global.
Manajer membutuhkan Culture Intellegence atau kesadaran budaya dan
keterampilan kepekaan. Culture Intelligence meliputi tiga dimensi utama:
(1) pengetahuan tentang budaya sebagai sebuah konsep— bagaimana budaya
bervariasi dan bagaimana mereka mempengaruhi perilaku;
(2) perhatian—kemampuan untuk memperhatikan sinyal dan reaksi dalam situasi
lintas budaya yang berbeda; dan
(3) keterampilan perilaku— menggunakan pengetahuan dan perhatian seseorang
untuk memilih perilaku yang sesuai dalam situasi tersebut.

Introduction to Management and Business-R6 | 13


SIMPULAN

Seorang manajer mengelola dan mengawasi pekerjaan orang-orang lain agar sasaran-sasaran
organisasi dapat tercapai. Organisasi yang menerapkan struktur kerja tradisional memiliki
manajer lini pertama, manajer tingkat menengah dan manajer puncak.

Manajemen melibatkan aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain
demi memastikan pekerjaan tuntas secara efisien dan efektif. Empat fungsi manajemen
adalah perencanaan (mendefinisikan menetapkan strategi dan membuat rencana kerja),
pengorganisasian (menata dan membentuk struktur kerja), kepemimpinan (bekerja
bersama dan melalui orang lain), dan pengendalian (mengawasi, menilai dan
memperbaiki kinerja). Keahlian Katz meliputi keahlian teknis (pengetahuan dan ketrampilan
terkait dengan pekerjaan tertentu), keahlian hubungan manusia (kemampuan untuk bekerja
sama secara baik dengan orang lain), keahlian konseptual (kemampuan untuk berpikir dan
memahami masalah)

Parokialisme adalah cara pandang terhadap dunia melalui pandangan dan perspektif diri
sendiri dan tidak menyadari bahwa orang lain memiliki cara hidup dan bekerja yang berbeda-
beda. Etnosentris adalah jenis keyakinan yang mempercayai pendekatan dan praktik kerja di
negara asal sebagai yang terbaik. Polisentris menganggap para manajer di negara tuan rumah
mengetahui pendekatan dan praktik kerja terbaik bagi bisnis mereka. Geosentris memiliki
orientasi dunia dan berfokus memanfaatkan pendekatan dan individu terbaik dari seluruh
dunia.

Introduction to Management and Business-R6 | 14


DAFTAR PUSTAKA

1. Robbins, S.P., & Coulter, M.K. (2018). Management. 14th Edition. Pearson Education
Limited. New York, USA. ISBN: 978-1-292-21583-9. chapter 1 dan 2

2. http://media.wiley.com/product_data/excerpt/08/08186800/0818680008.pdf

Introduction to Management and Business-R6 | 15


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 2

Planning Work Activities &


Managing Strategy

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu mendemonstrasikan pengetahuan fungsi bisnis yang berbeda


seperti :
1. Apa dan Mengapa Perencanaan
2. Tujuan dan Rencana
3. Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana
4. Isu Kontemporer dalam Perencanaan Manajemen Strategis
5. Proses Manajemen Strategis
6. Strategi Perusahaan
7. Strategi Kompetitif
8. Masalah Manajemen Strategi Saat Ini

OUTLINE MATERI:

• The What and Why of Planning


• Goals and Plans
• Setting Goals and Developing Plans
• Contemporary Issues in Planning Strategic Management
• The Strategic Management Process
• Corporate Strategies
• Competitive Strategies
• Current Strategies Management Issues

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

2.1. Planning Work Activities


2.1.1. The What and Why of Planning

Perencanaan merupakan fungsi dari menejemen yang terkait dengan penetapan


tujuan organisasi, penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dan pengembangan
rencana untuk mengintegrasikan serta mengoordinasikan kegiatan kerja mereka.
Perencanaan berhubungan dengan hasil akhir (apa) dan sarana (bagaimana).

Ada empat alasan dilakukan perencanaan, antara lain:


(1) Memberikan arah kepada para manajer dan non manajer apa yang berusaha
dicapai oleh organisasi.
(2) Mengurangi ketidakpastian dengan mengantisipasi perubahan,
mempertimbangkan dampak perubahan dan mengembangkan respon yang tepat.
(3) Meminimalkan pemborosan dan kekosongan. Apabila aktivitas kerja
dikoordinasikan sesuai rencana, ketidakefisienan akan menjadi jelas dan dapat
diperbaiki.
(4) Menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam fungsi pengendalian.

2.1.2. Goals and Plans


Tujuan adalah hasil yang diinginkan atau target. Hal ini menjadi dasar keputusan
manajemen dan membentuk kriteria terhadap pengukuran hasil kerja. Tujuan merupakan
dasar dari sebuah perencanaan. Rencana merupakan dokumen yang menentukan kerangka
bagaimana tujuan itu akan terpenuhi. Rencana biasanya meliputi: alokasi sumber daya,
jadwal dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Stated Goals, pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dan yang
ingin diyakini para pemangku kepentingan tentang tujuannya
2. Real Goals, adalah Tujuan secara aktual dikejar oleh organisasi yang dapat dilihat
dari tindakan para anggota.

Introduction to Management and Business-R6 | 3


2.1.2.1. Jenis-Jenis Rencana

Terdapat 6 jenis rencana, yaitu :


(1) Rencana Strategis; rencana yang diterapkan pada organisasi secara
keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.
(2) Rencana Operasional; rencana yang meliputi area operasional tertentu dalam
organisasi, bersifat lebih sempit dibandingkan rencana strategis
(3) Rencana jangka panjang; rencana yang mempunyai jangka waktu lebih dari
tiga tahun
(4) Rencana jangka pendek; rencana yang berjangka waktu kurang dari satu
tahun. Diantara rencana jangka panjang dan pendek ada rencana menengah.
(5) Rencana spesifik; rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang bagi interpretasi.
(6) Rencana arahan; rencana yang dipakai untuk merespons perubahan yang
tidak terduga; merupakan rencana fleksibel yang menentukan panduan
umum.
Jenis-jenis rencana tersebut tidak independen, artinya rencana strategis
biasanya bersifat jangka panjang, memberikan arahan dan digunakan satu
kali, sementara rencana operasional biasanya bersifat jangka pendek, spesifik
dan siaga.

Gambar 2.1 : Type of Plans


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018
Introduction to Management and Business-R6 | 4
2.1.3. Penetapan Tujuan dan Pengembangan perencanaan

Seperti yang telah nyatakan sebelumnya, tujuan memberikan arahan untuk semua
keputusan manajemen dan membentuk kriteria pengukuran pencapaian kinerja aktual.
Segala sesuatu yang dilakukan anggota organisasi harus berorientasi pada pencapaian
tujuan.
Tujuan dapat ditetapkan melalui proses penetapan tradisional; dimana tujuan
ditetapkan oleh manajer puncak kemudian diturunkan ke bawah dan menjadi subtujuan bagi
setiap area organisasi. Perspekktif tradisional ini mengasumsikan bahwa manajer puncak
mengetahui apa yang terbaik.
Selain menetapkan tujuan secara tradisional, penetapan tujuan juga dapat dilakukan
dengan metode manajemen menurut tujuan (management by objective / MBO) yang
mana sebuah proses penetapan tujuan dilakukan dengan melibatkan dan bersama
dengan karyawan serta menggunakan tujuan tersebut sebagai dasar evaluasi kinerja
karyawan. Program MBO mempunyai empat unsur yaitu;
1. Spesifikasi tujuan,
2. Pembuatan keputusan partisipatif,
3. Jangka waktu eksplisit dan
4. Umpan balik kinerja.

2.1.3.1. Langkah – Langkah dalam penetapan tujuan


Manajer perlu mengikuti lima langkah saat menetapkan tujuan :
1. Meninjau visi dan tujuan organisasi,
Misi adalah pernyataan umum dari tujuan organisasi yang memberikan
panduan menyeluruh tentang apa yang dianggap penting oleh anggota. Manajer
harus meninjau misi sebelumnya menulis tujuan karena tujuan harus
mencerminkan misi tersebut.
2. Evaluasi ketersediaan sumberdaya,
Anda tidak ingin menetapkan tujuan yang tidak mungkin capai dengan sumber
daya yang tersedia. Meskipun tujuan harus menantang, namun tetap saja tujuan
juga harus realistis.
Introduction to Management and Business-R6 | 5
3. Tentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari orang lain,
Tujuan mencerminkan hasil yang diinginkan dan harus sesuai dengan misi
organisasi. Tujuan harus dapat diukur, spesifik, dan menyertakan batasan
waktu untuk dalam pencapaiannya.
4. Tuliskan tujuan dan komunikasikan kepada semua yang perlu tahu
Tujuan harus dituliskan dengan baik dan dikomunikasikan kepada anggota
yang ada dilevel lebih rendah supaya setiap orang memahami tujuan tersebut
serta dapat menyatakan tentang pentingnya bekerja menuju target tertentu.
5. Tinjau hasil dan apakah tujuan tercapai.
Jika tujuan tidak tercapai, maka menejemen dapat mengubahnya sesuai
kebutuhan.

Gambar 2.2: Downside of Traditional Goal-Setting


Sumber: Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

2.1.4. Contemporary Issues in Planning


Meski pun perencanaan itu sangat penting dalam proses manajemen namun ada
sekelompok yang memberikan kritikan terhadap perencanaan. Beberapa kritikan yang
ditujukan terhadap perencanaan tersebut antara lain:
a. Perencanaan dapat menyebabkan kekakuan
b. Rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan yang dinamis
c. Rencana formal tidak dapat menggantikan intuisi dan kreativitas
d. Perencanaan memfokuskan perhatian manajer pada kompetisi saat ini,
bukan kemampuan bertahan terhadap hidup esok
e. Perencanaan formal memperkuat kesuksesan yang dapat menimbulkan
kegagalan, dan
f. Merencanakan saja tidak cukup

Introduction to Management and Business-R6 | 6


2.2. Managing Strategy

2.2.1. What and Why is Strategic Management Important?


Manajemen strategik adalah apa yang dilakukan manajer untuk
mengembangkan strategi organisasi. Ini merupakan tugas yang melibatkan semua fungsi
manajemen dasar diantaranya: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian.
Strategi organisasi adalah rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi akan
melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam bisnis, bagaimana organisasi akan
menang bersaing, dan bagaimana menarik serta memuaskan para pelanggannya agar
dapat mencapai tujuannya.

2.2.1.2. Manajemen Strategik sangat penting karena:

(1) Penerapan strategik dapat membedakan seberapa baik kinerja perusahaan


(2) Manajer di semua jenis dan ukuran organisasi terus menghadapi situasi
yang berubah, maka proses manajemen strategik dapat memeriksa faktor-
faktor yang relevan dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil.
(3) Organisasi bersifat kompleks, maka manajemen strategi akan
membantu untuk mengoordinasikan serta memfokuskan usaha para
karyawan pada apa yang penting.

2.2.2. The Strategic Management Process Corporate Strategies


Proses manajemen strategi adalah proses enam langkah yang memandu
perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Meskipun Empat langkah yang
pertama menjelaskan perencanaan yang dilakukan, namun Implementasi dan Evaluasi
tetaplah penting. Bahkan startegi terbaik bisa saja gagal jika menejemen tidak
melakukan evaluasi dengan benar.

Introduction to Management and Business-R6 | 7


2.2.2.1. Langkah – Langkah dalam proses strategic menejemen

Langkah 1. Mengidentifikasi Misi, tujuan dan Strategi Organisasi saat


ini.

Sebuah organisasi membutuhkan Misi – sebuah pernyataan tentang


tujuannya. Mendefinisikan sebuah misi akan memaksa manajer untuk
mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan organisasi dalam menjalankan
bisnis. Komponen pernyataan misi meliputi:

(1) Pelanggan: siapakah pelanggan perusahaan?


(2) Pasar: di manakah perusahaan bersaing secara geografis?
(3) Perhatian atas kelangsungan hidup, pertumbuhan, atau profitabilitas: apakah
perusahaan berkomitmen pada stabilitas pertumbuhan dan keuangan?
(4) Filosofi: apakah dasar kepercayaan, nilai, dan prioritas etis perusahaan?
(5) Perhatian pada citra publik: bagaimana responsivitas perusahaan terhadap ke
khawatiran sosial dan lingkungan?
(6) Produk atau layanan: apakah produk atau jasa utama perusahaan?
(7) Teknologi: apakah perusahaan mengikuti teknologi saat ini?
(8) Konsep mandiri: apakah keunggulan kompetitif dan kompetensi inti yang
utama perusahaan
(9) Perhatian bagi karyawan: apakah karyawan merupakan aset yang bernilai
bagi perusahaan ?

Langkah 2. Melakukan Analisis Eksternal


Dalam analisis eksternal, manajer harus memeriksa lingkungan khusus
dan umum untuk melihat tren serta perubahan. Lingkungan eksternal meliputi:
(1) Ekonomi, meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga,
nilai tukar mata uang.
(2) Sosial, budaya, meliputi gaya hidup kembali ke alam, wanita karier, tren
mode pakaian, budaya suatu negara, budaya daerah tertentu atau pengaruh
budaya dari luar negeri.
(3) Politik, pemerintah, hukum, meliputi aktivitas politik seperti pemilu,
Introduction to Management and Business-R6 | 8
kebijakan pemerintah atau UU yang berlaku bagi perusahaan (UU
tentang gaji minimum, UU tentang periklanan, UU tentang pajak, UU
tentang keamanan produk, UU tentang persaingan, dan lain-lain ).
(4) Teknologi meliputi perkembangan teknologi dunia yang berpengaruh bagi
operasional perusahaan. Contoh: mesin-mesin operasional pabrik,
Teknologi informasi, teknik periklanan tertentu (internet).
(5) Lingkungan persaingan, meliputi daya saing terhadap pesaing yang
sudah ada, daya saing terhadap pemain baru di industri di mana perusahaan
beroperasi, daya tawar menawar terhadap pemasok, terhadap pembeli dan
terhadap produk substitusi.

Setelah menganalisis lingkungan, manajer harus menunjukkan peluang


apa yang dapat dieksploitasi perusahaan dan ancaman yang harus diatasi dari
lingkungan eksternal tersebut. Peluang adalah tren positif dalam lingkungan
eksternal, sementara ancaman adalah tren negatif dalam lingkungan eksternal.

Introduction to Management and Business-R6 | 9


Langkah 3. Melakukan Analisis Internal

Analisis internal meliputi :


(1) Sumber daya perusahaan: aset keuangan, fisik, manusia, dan tak berwujud,
yang digunakan untuk mengembangkan, membuat, dan mengantarkan
produk kepada para pelanggannya. Ini adalah asset “apa” yang dimiliki
perusahaan.
(2) Kapabilitas: ketrampilan dan kemampuan dalam melakukan aktivitas kerja
yang diperlukan dalam bisnis. – “bagaimana” mengerjakannya. Kapabilitas
menciptakan nilai yang utama bagi organisasi untuk mengetahui
“Kompetensi Intinya”.

Setelah menyelesaikan analisis internal, manajer harus menunjukkan


kekuatan (semua aktivitas organisasi yang dikerjakan dengan baik atau sumber
daya unik) dan kelemahan (aktivitas organisasi yang tidak dilakukan dengan baik
atau sumber daya yang diperlukan tetapi belum dimiliki).

Langkah 4. Memformulasikan Strategi


Dalam memformulasi strategi, manajer mempertimbangkan realitas
lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia serta kapabilitas dan
mendesain strategi yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Ada
tiga jenis strategi yang diformulasikan manajer, yaitu: strategi tingkat korporasi,
strategi tingkat bisnis dan strategi tingkat fungsional.

Langkah 5. Mengimplementasikan Strategi


Setelah manajer memilih satu strategi, maka strategi harus
diimplementasikan. Implementasi strategi merupakan hal yang penting dan perlu
tenaga ekstra dari manajer, karena implementasi strategi melibatkan seluruh
anggota organisasi. Langkah awal untuk implementasi adalah membuat tujuan
tahunan untuk organisasi/perusahaan, membuat tujuan tahunan untuk tiap fungsi
bisnis (pemasaran, produksi/operasi dan keuangan, dan lain-lain). Membuat
kebijakan untuk tiap fungsi bisnis berdasarkan tujuan tahunan masing-masing
fungsi bisnis. Kebijakan tersebut
Introduction to Management and Business-R6 | 10
merupakan pedoman, prosedur, dan aturan kerja bagi karyawan masing -
masing fungsi bisnis.

Langkah 6. Mengevaluasi hasil


Seberapa efektif strategi telah membantu organisasi mencapai
tujuannya? Penyesuaian apa yang dibutuhkan? Setelah menilai hasil strategi
sebelumnya dan menentukan bahwa memang diperlukan perubahan,
perusahaan/organisasi dapat mengambil tindakan memangkas pekerjaan,
menjual aset dan mereorganisasi manajemen.

Gambar 2.3 : Strategic Management Process


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

2.2.3. Strategi Korporasi


Organisasi dapat menggunakan tiga jenis strategi (korporasi, bisnis dan
operasional). Manajer tingkat atas biasanya bertanggung jawab atas strategi korporasi,
manajer tingkat menengah atas strategi bisnis (kompetitif) dan manajer tingkat
bawah atas strategi fungsional.
Strategi korporasi adalah yang menspesifikasi apa yang akan dimasuki atau
yang ingin dimasuki dan apa yang ingin dikerjakan oleh perusahaan dengan bisnis
tersebut. Ini dijelaskan pada misi dan tujuan organisasi serta peranan yang akan
dimainkan setiap unit bisnis organisasi.

Introduction to Management and Business-R6 | 11


2.2.3.1. Jenis strategi Korporasi

Tiga jenis utama strategi korporasi adalah pertumbuhan, stabilitas, dan

pembaharuan.

(1) Strategi pertumbuhan

Dengan strategi ini sebuah organisasi/perusahaan memperluas jumlah pasar

yang dilayani atau memperluas produk yang ditawarkan, baik melalui bisnis

yang sudah ada saat ini maupun melalui bisnis yang baru. Dilakukannya

strategi pertumbuhan, sebuah organisasi dapat meningkatkan pendapatannya,

jumlah karyawan, atau pangsa pasar. Organisasi tumbuh dengan menggunakan

konsentrasi, integrasi vertikal, integrasi horisontal, atau diversifikasi.

(2) Strategi Stabilitas

Strategi korporasi di mana organisasi tetap melakukan apa yang

sedang dilakukan saat ini. Contoh organisasi terus melayani pelanggan yang

sama dengan menawarkan produk atau layanan yang sama, mempertahankan

pangsa pasar, dan menjaga operasi bisnis organisasi saat ini.

(3) Strategi pembaharuan

Dilakukan ketika sebuah organisasi sedang menghadapi kesulitan; untuk

mengatasi kinerja yang menurun. Ada dua jenis strategi pembaharuan, yaitu:

strategi pengurangan biaya (strategi pembaharuan jangka pendek yang

digunakan untuk masalah kinerja minor) dan strategi pembaharuan restrukturisasi

operasi organisasi.

2.2.3.2. Competitive Strategies

Strategi kompetitif adalah strategi tentang bagaimana organisasi akan


bersaing dalam bisnisnya. Bagi organisasi kecil yang hanya berkecimpung

Introduction to Management and Business-R6 | 12


dalam satu lini bisnis atau organisasi besar yang belum terdiversifikasi dalam
berbagai produk atau pasar, strategi kompetitif menggambarkan bagaimana
organisasi tersebut akan bersaing di pasar primer atau utamanya. Namun bagi
organisasi yang berkecimpung dalam berbagai bisnis, setiap bisnis
mempunyai strategi kompetitifnya sendiri yang mendefinisikan keunggulan
kompetitifnya, produk atau jasa yang ditawarkan, pelanggan yang ingin
dijangkaunya.

2.2.3.3. Five Competitive Force


Dalam setiap industri, lima kekuatan kompetitif menentukan peraturan
persaingan. Kelima kekuatan tersebut akan menentukan daya tarik dan
profitabilitas industri, yang dinilai manajer dengan menggunakan lima faktor
berikut:
(1) Ancaman pendatang baru – seberapa mungkin masuknya pesaing baru dalam
industri?
(2) Ancaman pengganti – seberapa mungkin produk industri lain bisa
menggantikan produk industri kita?
(3) Daya tawar pembeli – seberapa besar daya tawar yang dimiliki pembeli?
(4) Daya tawar pemasok – seberapa besar daya tawar yang dimiliki pemasok?
(5) Persaingan saat ini – seberapa sengit persaingan antar pesaing dalam industri
saat ini?

Gambar 2.4: Five Forces Model


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2016

Introduction to Management and Business-R6 | 13


2.2.4. Current Strategic Management Issues

Sebagai dampak dari perkembangan globalisasi para manajer menghadapi


tantangan yang luar biasa beratnya. Oleh karena itu, para manajer harus bisa menanggapi
berbagai isu dari globalisasi ini dengan pemikiran-pemikiran strategis dan menerapkan
konsep strategi tersebut secara tepat dan efektif. Selain itu para manajer harus mampu
membuat konsep-konsep strategi tersebut secara lebih fleksibel dalam berbagai lingkungan
yang mereka hadapi.

Pada dewasa ini terdapat tiga buah strategi yang sangat penting yang dihadapi para
manajer yaitu:

a. Strategi e-Business
b. Strategi layanan pelanggan
c. Strategi inovasi

Introduction to Management and Business-R6 | 14


SIMPULAN

Perencanaan melibatkan pendefinisian tujuan, penetapan strategi


keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi, dan mengembangkan rencana
untuk aktivitas kerja organisasi. Empat tujuan perencanaan adalah memberikan
arah, mengurangi ketidakpastian, meminimalkan pemborosan dan kekosongan,
serta menciptakan tujuan atau standar pengawasan.
Tujuan adalah hasil yang diinginkan. Rencana adalah dokumen yang
memberikan kerangka bagaimana tujuan akan dicapai. Tujuan dapat berupa
strategis atau keuangan, dan dapat dituliskan atau nyata. Dalam penetapan tujuan
tradisional, tujuan ditetapkan oleh bagian atas organisasi dan kemudian menjadi
sub-tujuan dari masing-masing area organisasi. MBO adalah proses penetapan
yang disetujui oleh ke dua pihak terhadap tujuan dan menggunakan tujuan
tersebut untuk mengevaluasi kinerja karyawan tersebut.
Manajemen strategi adalah apa yang dilakukan para manajer untuk
mengembangkan strategi organisasi. Enam langkah dalam proses manajemen
strategi: (1) identifikasi misi, tujuan, dan strategi saat ini; (2) pelaksanaan
analisis eksternal; (3) pelaksanaan analisis internal; (4). pemformulasian strategi;
(5). pengimplementasian strategi, dan (6) pengevaluasian strategi. Langkah 2 dan
3 secara kolektif dikenal sebagai analisis SWOT.
Dengan strategi pertumbuhan, organisasi memperluas jumlah pasar yang
dilayani atau produk yang ditawarkan, baik melalui bisnis yang sudah ada saat
ini atau bisnis baru. Strategi stabilitas membuat organisasi tidak melakukan
perubahan yang signifikan dalam apa yang dilakukannya. Kedua strategi
pembaharuan - strategi pengurangan biaya dan strategi restrukturisasi untuk
memperbaiki penurunan kinerja.

Introduction to Management and Business-R6 | 15


DAFTAR PUSTAKA

1. Robbins, S.P., & Coulter, M.K. (2018). Management. 14th Edition. Pearson Education

Limited. New York, USA. ISBN: 978-1-292-21583-9. chapter 8 dan 9

Introduction to Management and Business-R6 | 16


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 3

Organization Design –
Organizing Around Teams

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu mendemontrasikan pengetahuan tentang fungsi bisnis yang


berbada terkait:
1. Enam elemen Desain Organisasi
2. Struktur Mekanis dan Organik
3. Faktor Kontingensi yang Mempengaruhi Pilihan Struktur
4. Desain Organisasi Tradisional
5. Pengorganisasian untuk fleksibilitas di abad kedua puluh satu
6. Kelompok dan pengembangan kelompok
7. Kinerja dan kepuasan kelompok kerja
8. Mengubah kelompok menjadi tim yang efektif

OUTLINE MATERI:

• Six Element Organizational Design

• Mechanistic and Organic Structures

• Contingency Factors Affecting Structural Choice

• Traditional Organizational Designs

• Organizing for flexibility in the twenty-first century

• Groups and group development

• Work group performance and satisfaction

• Turning group into effective teams

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

3.1. Organization Design –Organizing Around Teams

Salah satu proses penting yang perlu dilakukan oleh menejer adalah merancang
struktur organisasi. Sebuah perusahaan perlu mendefinisikan organisasi untuk mengatur dan
menyusun pekerjaan supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan organisasi. Struktur
organisasi merupakan Pengaturan pekerjaan secara formal dalam suatu organisasi.

3.1.1. Six Element Organizational Design

Dalam bab ini pembelajaran fungsi pengorganisasian, sebagai fungsi penyusunan


dan strukturisasi pekerjaan untuk mencapai sasaran organisasi. Struktur organisasi
merupakan susunan tugas-tugas formal di dalam suatu organisasi. Struktur organisasi
ditunjukkan dalam bagan organisasi.
Saat manajer menciptakan atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam desain
organisasi, proses yang melibatkan keputusan-keputusan yang mencakup enam elemen:

(1) Spesialisasi kerja.


Spesialisasi kerja yang membagi kegiatan pekerjaan ke dalam tugas-tugas pekerjaan
yang lebih spesifik.

(2) Departementalisasi
Merupakan cara untuk menghimpun/mengelompokkan pekerjaan yang sejenis. Pada
dasarnya ada lima bentuk umum departementalisasi (departementalisasi fungsional,
departementalisasi geografis, departementalisasi produk, departementalisasi proses
dan departementalisasi konsumen).

(3) Rantai komando


Merupakan hierarki wewenang dari tingkat organisasi yang tinggi, hingga ke tingkat
yang rendah, yang menegaskan siapa yang melapor ke siapa. Untuk memahami
rantai komando, ada tiga konsep antara lain: wewenang (merujuk pada hal mutlak
dalam posisi manajerial untuk memerintahkan apa yang harus dilakukan staffnya
Introduction to Management and Business-R6 | 3
dan mengharapkan mereka melakukannya), (2) tanggung-jawab (Kewajiban atau
ekspektasi untuk melakukan suatu tugas apa pun yang diberikan), (3) kesatuan
komando (seseorang sebaiknya melapor kepada satu manajer saja).

(4) Rentang kendali

Menunjukkan berapa banyakkah pekerja yang bisa dikelola secara efisien dan
efektif oleh seorang manajer? Menentukan rentang pengendalian itu penting karena
pada taraf yang lebih luas, akan menentukan jumlah tingkatan dan manajer dalam suatu
organisasi, yang merupakan pertimbangan penting dalam mengukur seefisien apa suatu
organisasi tersebut nantinya.

Gambar 3.1 : Contrasting Spans of Control


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

(5) Sentralisasi dan desentralisasi


Sentralisasi merupakan kadar di mana pengambilan keputusan dilangsungkan pada
tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Manajer level atas memiliki keputusan
utama dengan hanya sedikit input dari level manajer di bawahnya. Desentralisasi
memungkinkan lebih banyak pekerja memberikan input atau bahkan benar-benar
mengambil keputusan.

(6) Formalisasi
Formalisasi merupakan standar apakah pekerjaan-pekerjaan organisasi dan taraf di
mana perilaku pekerja dipandu oleh beragam aturan dan prosedur. Dalam organisasi
yang sangat terformalisasi, terdapat deskripsi pekerjaan yang eksplisit, sarat dengan

Introduction to Management and Business-R6 | 4


aturan organisasi, dan secara jelas menggambarkan prosedur yang terkait dengan proses
kerja.

3.1.2. Mechanistic and Organic Structure


Organisasi mekanistik merupakan struktur yang kaku dan terkontrol ketat yang
dicirikan dengan spesialisasi yang tinggi, departementalisasi yang kaku, rentang kendali yang
sempit, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas dan sedikitnya partisipasi
dalam pengambilan keputusan oleh para pekerja level bawah. Struktur mekanistik menuntut
efisiensi dan sangat bertumpu pada atruran, regulasi, tugas-tugas terstandarisasi dan
pengendalian yang seragam.
Model organisasi organik, yaitu suatu struktur yang amat adaptif dan fleksibel.
Organisasi organik bisa jadi memiliki pekerjaan terspesialisasi, namun pekerjaan tersebut
tidak terstandarisasi dan bisa berubah sesuai kebutuhan. Para pekerja sangat terlatih dan
diberdayakan untuk menangani baragam permasalahan dan aktivitas, dan mereka hanya
membutuhkan aturan formal yang minim serta sedikit pengawasan langsung.

Gambar 3.2: Mechanistic versus Organic Organization


Sumber: Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

3.1.3. Contingency Factors Affecting Structural Choice


Struktur mekanistik atau organik bergantung pada empat variabel kontinjensi, yaitu
strategi, ukuran,teknologi, dan tingkat ketidakpastian lingkungan dari suatu organisasi.

(1) Strategi dan struktur


Tujuan/sasaran organisasi merupakan bagian penting dari strategi, maka
sangat logis apabila strategi dan struktur saling terkait, karena struktur adalah
Introduction to Management and Business-R6 | 5
implementasi dari strategi. Oleh karena itu apabila sebuah organisasi
mengubah strateginya, misalnya dengan menetapkan strategi pertumbuhan,
maka struktur organisasinya akan berubah menyesuaikan perubahan strategi
tersebut.

(2) Ukuran dan struktur

Ukuran organisasi memengaruhi strukturnya. Perusahaan besar - biasanya


memiliki lebih dari 2000 orang karyawan – cenderung memiliki lebih banyak
spesialisasi, departementalisasi, sentralisasi dan aturan setta regulasi dari
pada organisasi kecil. Organisasi sudah berada dalam kondisi
mekanistik.

(3) Teknologi dan struktur


Tiga kategori teknologi yang memiliki strata tingkat kompleksitas dan
kecanggihan tertentu. (1) Produksi unit (produksi barang-barang ke dalam
bentuk unit-unit atau batch kecil); (2) Produksi massal (produksi barang-
barang ke dalam batch besar); (3) Produksi proses (produksi barang- barang ke
dalam proses yang kontinyu).

(4) Ketidakpastian dan struktur

Manajer berusaha meminimalkan ketidakpastian lingkungan dengan


menyesuaikan struktur organisasinya. Dalam lingkungan yang stabil dan
sederhana, desain mekanistik bisa lebih efektif. Sebaliknya dengan
lingkungan ketidakpastian yang tinggi, suatu organisasi membutuhkan fleksibilitas
dari desain organik.

3.1.4. Traditional Organizational Designs

Ketika merancang sebuah struktur, manajer bisa memilih salah satu dari desain - desain
organisasi tradisional. Struktur ini cenderung bersifat mekanistik.
(1) Struktur Simpel; merupakan desain organisasi dengan departementalisasi rendah,
rentang pengendalian yang luas, wewenang yang tersentralisasi pada satu orang atau
sedikitnya formalisasi.
Introduction to Management and Business-R6 | 6
(2) Struktur Fungsional; merupakan desain organisasi yang mengelompokkan keahlian
pekerjaan yang serupa atau terkait.
(3) Struktur Divisional; merupakan desain organisasi yang terdiri atas unit- unit atau
divisi bisnis yang terpisah. Dalam struktur ini, setiap divisi memiliki otonomi terbatas,
dengan seorang manajer divisi yang memiliki wewenang atas unitnya dan bertanggung
jawab atas kinerja unit tersebut.

3.1.5. Organizing for Flexibility in the Twenty-first Century


(1) Struktur Tim
Struktur organisasi di mana keseluruhan organisasi terdiri atas tim kerja. Yang
melakukan tugas-tugas organisasi. Dalam struktur ini, pemberdayaan pekerja sangat
penting, karena tidak ada hierarki wewenang manajerial dari atas ke bawah. Tim-tim
kerja mendesain dan melakukan pekerjaan yang dianggap terbaik bagi mereka, dan
mereka bertanggung jawab atas semua hasil kinerja pekerja dalam bidang masing-
masing.
(2) Struktur Matriks-Proyek
Struktur organisasi yang menugaskan spesialis dari berbagai departemen fungsional
untuk bekerja bersama dalam satu atau banyak proyek yang dipimpin oleh seorang
manajer proyek. Ciri khas dari desain struktur matriks adalah menciptakan rantai
komando ganda, di mana pekerja memiliki dua manajer yaitu manajer bidang
fungsional dan manajer proyek yang berbagi wewenang.

(3) Struktur Tanpa Batas


Suatu organisasi di mana desainnya tidak didefinisikan atau terbatas pada batasan
horisontal, vertikal dan eksternal yang ditanamkan dari struktur standarnya. Ada dua
jenis batasan: (1) internal – batasan horizontal yang ditanamkan oleh spesialisasi
kerja dan departementalisasi serta batasan vertikal yang memisahkan pekerja
berdasarkan level dan hierarki organisasi, (2) eksternal – batasan yang memisahkan
organisasi dari konsumen, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya.

Introduction to Management and Business-R6 | 7


3.1.5.1. Contingent Workforce Today’s Organizational Design Challenges

Banyak perusahaan pada dewasa ini yang mempekerjakan karyawan


yang tidak menentu (contingent). Dalam mempekerjakan tipe karyawan atau
pekerja seperti ini para manajer dalam menyusun struktur dan desain
organisasi selalu berupaya agar para pekerja tetap bisa bekerja secara efektif
dan efisien. Tantangan-tantangan ini diwujudkan dengan upaya agar para
pekerja saling terhubung membangun organisasi pembelajar (learning
organization) dan mengelola struktur global.

3.2. Organizing Around Teams


Setiap manajer berharap kelompok yang mereka pimpin berhasil dalam tugas -
tugasnya. Tapi apa yang kita maksud ketika kami menggunakan istilah "kelompok"?
kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
bergantung yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok formal
merukpakan kelompok kerja yang ditentukan oleh struktur organisasi dan telah
menetapkan tugas kerja dan tugas khusus diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

3.2.1. Groups and Group Development


3.2.1.1. Tahapan dalam pengembangan kelompok
Lima tahapan dalam pengembangan Kelompok adalah forming, storming, norming,
performing, and adjourning.
(1) Forming Stage, atau tahapan pembentukan, tahap ini memiliki dua fase. Yang
pertama terjadi ketika orang-orang bergabung dengan grup karena beberapa tugas
kerja. Fase kedua dimulai dengan mendefinisikan tujuan, struktur, dan
kepemimpinan kelompok.
(2) Tahap storming atau tahap menyerang karena akan ada konflik intragroup. Ada
konflik mengenai siapa yang akan mengendalikan kelompok dan apa yang perlu
dilakukan kelompok. Selama tahap ini, muncul hierarki kepemimpinan dan
kesepakatan yang relatif jelas tentang arah kelompok.

Introduction to Management and Business-R6 | 8


(3) Tahap norming adalah tahap di mana hubungan dekat berkembang dan kelompok
menjadi kohesif. Sekarang ada rasa identitas kelompok dan persahabatan yang kuat.
Tahap ini selesai ketika struktur grup semakin erat dan grup telah berasimilasi
dengan seperangkat harapan (atau norma) umum mengenai perilaku anggota.
(4) Tahap Performing, pada tahap ini Struktur kelompok sudah ada dan diterima oleh
anggota kelompok. Energi mereka telah berpindah dari mengenal menjadi saling
memahami untuk mengerjakan tugas kelompok.
(5) Tahap Adjourning,atau tahap perpindahan/ peralihan. Pada tahap ini kelompok
bersiap untuk bubar. Kelompok memusatkan perhatiannya pada aktivitas
penyelesaian akhir tugas.

Gambar 3.3: Stage of Group Development


Sumber: Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

3.2.2. Kinerja dan Kepuasan Kelompok Kerja


Kita sering menemukan beberapa kelompok lebih sukses daripada kelompok lainnya.
Beberapa kelompok dapat mencapai tingkat kinerja yang tinggi dan tingkat kepuasan
anggota yang tinggi dan yang lain dapat terjadi karena beberapa variabel seperti kemampuan
kelompok anggota, ukuran kelompok, tingkat konflik, dan tekanan internal pada anggota
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok.

Introduction to Management and Business-R6 | 9


3.2.2.1. Struktur Group
Kelompok kerja merupakan kumpulan orang yang sudah terorganisir.
Mereka memiliki struktur internal yang membentuk perilaku anggota dan
mempengaruhi kinerja kelompok. Struktur mendefinisikan peran, norma, kesesuaian,
sistem status, ukuran kelompok, kekompakan kelompok, dan kepemimpinan.
1. Peran (Role) Pola perilaku yang diharapkan dari seseorang menduduki suatu
posisi tertentu dalam suatu kelompok social.
2. Norma (Norms) Standar/ pedoman atau harapan, yang disepakati dan menjadi
panduan bagi seluruh anggota kelompok.
3. Kesesuaian (Conformity), Karena individu ingin diterima oleh kelompok di mana
mereka ikuti, maka mereka rentan terhadap tekanan untuk menyesuaikan diri
terhadap kelompok tersebut.
4. Sistem Status (Status System), system status sangat penting untuk dipahami oleh
setiap anggota kelompok. Status adalah grading prestise, posisi, atau peringkat
dalam suatu kelompok.
5. Ukuran Kelompok (Size Group), ukuran kelompok dapat mempengaruhi kinerja
dan kepuasan anggota, namun pengaruhnya akan tergantung dari pencapaian
kelompok tersebut.
6. Kesamaan dalam Kelompok (Group Cohesiveness) Sejauh mana anggota
kelompok tertarik satu sama lain dan berbagi tujuan dalam kelompok.

3.2.2.2. Group Process


Group Proses ini penting untuk memahami kelompok kerja karena mereka
mempengaruhi kinerja dan kepuasan kelompok secara positif atau negatif.
(1) Group Decision Making (Pengambilan keputusan dalam kelompok)
Organisasi saat ini menggunakan komite, satuan tugas, panelis, team peneliti,
atau kelompok – kelompok serupa untuk mengambil sebuah keputusan.
Keuntungan yang dimiliki pengambilan keputusan dilakukan secara kelompok
dibandingkan keputusan individu, Salah satunya adalah kelompok
menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap. Selain itu juga
Introduction to Management and Business-R6 | 10
kelompok membawa keragaman pengalaman dan perspektif berbeda dalam
proses pengambilan keputusan, yang mana hal ini tidak dapat dilakukan oleh
seorang individu.

(2) Conflict Management (Menejemen Konflik)


Hal lain yang juga sangat penting dalam proses group adalah bagaimana
kelompok menangani konflik. Ketika sebuah kelompok menangani sebuah
tugas, maka ketidak sepakatan mungkin akan terjadi. Konflik dipersepsikan
sebagai perbedaan dan ketidaksesuaian yang mengakibatkan terjadinya
beberapa bentuk gangguan dan membuat terjadinya pertentangan.
Tiga pandangan berbeda terkait dengan konflik adalah:
1. Pandangan Tradisional – Pandangan yang menyatakan bahwa konflik itu
berakibat buruk dan harus dihindari.
2. Pandangan hubungan manusia – Pandangan yang menyatakan bahwa
konflik adalah hal yang wajar dan tidak dapat terelakkan terjadi dalam
sebuah kelompok.
3. Pandangan Interaksionis – Sebuah pandangan yang menyatakan bahwa
beberapa konflik memang diperlukan dalam suatu kelompok untuk dapat
membuat anggotanya bekerja secara efektif.

Gambar 3.4: Group Pergorma/ Satisfaction Model


Sumber: Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

Introduction to Management and Business-R6 | 11


3.2.3. Turning group into effective teams
3.2.3.1. Perbedaan Kelompok dan Tim
Kelompok kerja berinteraksi untuk berbagi informasi dan membuat keputusan
untuk membantu setiap anggota melakukan pekerjaannya secara lebih efisien dan
efektif. Tidak ada kebutuhan atau kesempatan bagi kelompok kerja untuk terlibat
kerja kolektif yang membutuhkan usaha bersama.
Tim kerja adalah kelompok yang anggotanya bekerja secara intens pada tujuan
bersama yang spesifik dan bersinergi secara positif, baik secara individu dan
maupun Bersama-sama, dengan keterampilan yang saling melengkapi.

3.2.3.2. Tipe tim kerja


1. Tim penyelesai masalah. Sebuah tim dari departemen yang sama atau area
fungsional yang terlibat dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas kerja atau
untuk memecahkan masalah tertentu.
2. Tim kerja yang dikelola sendiri. Jenis tim kerja yang beroperasi tanpa
manajer dan bertanggung jawab untuk proses atau segmen kerja yang lengkap
3. Tim lintas fungsi. Sebuah tim kerja yang terdiri dari individu-individu dari
berbagai spesialisasi fungsional
4. Tim virtual. Jenis tim kerja yang menggunakan teknologi untuk
menghubungkan secara fisik tersebar anggota untuk mencapai tujuan bersama
sasaran.

3.2.3.3. Membuat kerja tim efektif


(1) TUJUAN YANG JELAS, Tim berkinerja tinggi memiliki pemahaman yang jelas
tentang tujuan yang ingin dicapai dicapai.
(2) KETERAMPILAN YANG RELEVAN, Tim yang efektif terdiri dari individu yang
kompeten dan memiliki keterampilan teknis dan interpersonal yang diperlukan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan serta dapat bekerja sama dengan baik.
(3) SALING PERCAYA, Tim yang efektif dicirikan dengan rasa saling percaya yang
tinggi di antara anggota.
Introduction to Management and Business-R6 | 12
(4) KOMITMEN YANG SAMA, Komitmen bersama ditandai dengan dedikasi untuk
tujuan tim dan kesediaan untuk mengeluarkan semua energi untuk mencapai tujuan
bersama.
(5) KOMUNIKASI YANG BAIK, Tim yang efektif dicirikan oleh komunikasi yang
baik. Anggota menyampaikan pesan, secara verbal dan nonverbal, antara satu sama
lain dengan cara yang mudah dan jelas serta mudah dipahami
(6) KETERAMPILAN NEGOSIASI Tim yang efektif terus melakukan penyesuaian
terhadap siapa melakukan apa. Fleksibilitas ini membutuhkan anggota tim yang
memiliki keterampilan negosiasi.
(7) KEPEMIMPINAN YANG TEPAT Pemimpin yang efektif sangat penting dalam
tim. Mereka dapat memotivasi tim untuk mengikuti mereka melewati situasi yang
paling sulit sekalipun.
(8) DUKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL Kondisi terakhir yang diperlukan
untuk tim yang efektif adalah iklim yang mendukung. Secara internal, tim harus
memiliki infrastruktur yang baik, yang berarti pelatihan yang tepat, sistem
pengukuran kinerja yang jelas dan masuk akal sehingga dapat digunakan anggota
tim untuk mengevaluasi kinerja mereka secara keseluruhan, program insentif yang
mengakui dan menghargai aktivitas tim, dan sumber daya manusia.

Gambar 3.5: Characteristics of Effective Teams


Sumber: Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

Introduction to Management and Business-R6 | 13


SIMPULAN

Secara tradisional, spesialisasi kerja dipandang sebagai cara untuk membagi


kegiatan kerja ke dalam tugas-tugas terpisah. Sudut pandang sekarang memandang
spesialisasi kerja sebagai mekanisme organisasi yang penting, tetapi hal ini bisa
mengakibatkan berbagai masalah. Rantai komando dan konsep penyertanya - wewenang,
tanggungjawab, dan kesatuan komando - dipandang sebagai cara-cara yang penting
dalam menjaga kendali organisasi.

Beragam bentuk departementalisasi antara lain antara lain : kelompok fungsional


berdasarkan fungsi-fungsi yang dikerjakan, kelompok produk berdasarkan lini produksi,
departementalisasi geografis berdasarkan wilayah geografis, kelompok proses
berdasarakan aliran produk.

Organisasi mekanistik merupakan struktur yang kaku dan sangat ketat terkontrol.
Organisasi organik sangat adaptif dan fleksibel. Struktur organisasi hendaknya
mendukung strategisnya. Jika strateginya berubah, struktur juga sebaiknya berubah.
Ukuran organisasi, teknologi dapat memengaruhi struktur organisasi.

Sebuah organisasi diharapkan dapat membentuk tim kerja yang solid untuk dapat
mendukung ketercapaian kinerja dan tujuan organisasi. Menejer diharapkan dapat
menjalankan proses pembentukan tim dan mendorong tim dapat bekerja secara efektif
dengan menetapkan tujuan dengan jelas, menempatkan anggota tim dengan kompetensi
yang sesuai, saling percaya, menekankan komitmen Bersama, menjalin komunikasi yang
baik, serta menerapkan strategi kepemimpinan yang tepat.

Introduction to Management and Business-R6 | 14


DAFTAR PUSTAKA

• Robbins, S.P., & Coulter, M.K. (2018). Management. 14th Edition. Pearson

Education Limited. New York, USA. ISBN: 978-1-292-21583-9. chapter 11

dan 12

• http://www.unf.edu/~gbaker/Man4201/Chapt003a.PDF

Introduction to Management and Business-R6 | 15


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 4

Managing Communication &


Being an Effective Leader

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu mendemontrasikan pengetahuan tentang fungsi bisnis yang


berbeda, terkait dengan :
1. Sifat dan Fungsi Komunikasi
2. Metode dan Tantangan Komunikasi Interpersonal
3. Komunikasi Organisasi yang Efektif
4. Komunikasi di Era Internet dan Media Sosial
5. Siapa Pemimpin dan Apa itu Kepemimpinan
6. Teori Kepemimpinan Awal
7. Teori Kontingensi Kepemimpinan
8. Pandangan Kontemporer tentang Kepemimpinan
9. Teori Awal Motivasi
10. Teori motivasi kontemporer

OUTLINE MATERI:

• The Nature and Function of Communication


• Methods and Challenge of Interpersonal Communication
• Effective Organizational Communication
• Communication on the Internet and Social Media Age
• Who are Leaders and What is Leadership?
• Early Leadership Theories
• Contingency Theories of Leadership
• Contemporary Views of Leadership
• Early Theories of Motivation
• Contemporary Theories of Motivation

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

4.1. Managing Communication

4.1.1. The Nature and Function of Communication

Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman makna. Perpindahan makna, ini berarti
bahwa jika informasi atau ide belum tersampaikan, maka komunikasi belum dilakukan.
Pembicara yang tidak didengar atau penulis yang materinya tidak dibaca, maka belum
berkomunikasi. Pemahaman makna, surat yang ditulis dalam bahasa Spanyol yang ditujukan
kepada seseorang yang tidak bisa membaca bahasa Spanyol, tidak dapat dianggap sebagai
komunikasi sampai surat tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa di mana orang tersebut bisa
membaca dan memahami isinya.

Komunikasi meliputi komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi antara dua


orang atau lebih dan komunikasi organisasi yaitu semua pola, jaringan, dan sistem komunikasi
dalam sebuah organisasi.

Fungsi komunikasi meliputi :

• Bertindak untuk mengendalikan perilaku karyawan dalam beberapa cara.


Organisasi mempunyai hierarki wewenang dan pedoman formal yang harus ditaati karyawan.
Setiap karyawan dapat mengomunikasikan keluhan yang berkaitan dengan deskripsi
pekerjaannya
• Motivasi
Komunikasi memotivasi dengan cara menjelaskan kepada karyawan apa yang harus
dilakukan, seberapa baik mereka melakukannya, dan apa yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki kinerja jika belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
• Mengungkapkan ekspresi secara emosional
Kelompok kerja adalah sumber utama dari interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam
kelompok itu merupakan mekanisme dasar di mana para anggota berbagi perasaan frustasi
dan kepuasan kerja.
• Memberikan informasi
Individu dan kelompok kerja membutuhkan informasi untuk melakukan berbagai hal dalam
Introduction to Management and Business-R6 | 3
organisasi. Komunikasi memberikan informasi tersebut.
4.1.2. Methods and Challenge of Interpersonal Communication
Pesan yang akan disampaikanakan lewat di antara sumber (pengirim) dan penerima.
Pesan ini dikonversikan ke dalam bentuk simbolik (encoding) dan melewati beberapa
media (saluran) ke penerima, yang menerjemahkan kembali pesan pengirim (decoding).
Hasilnya adalah perpindahan makna dari satu orang ke orang lain.

4.1.2.1. Metode berkomunikasi antar pribadi meliputi


(1) komunikasi verbal meliputi: tatap muka, telepon, rapat kelompok, presentasi
formal,
(2) komunikasi nonverbal: merupakan komunikasi yang disampaikan tanpa kata-
kata. Contoh: bahasa tubuh (mengacu pada gerak tubuh, ekspresi wajah dan
gerakan tubuh lainnya) dan intonasi verbal (penekanan yang diberikan
seseorang terhadap kata-kata atau ungkapan yang mengandung makna.

4.1.2.2. Effective Interpersonal Communication

Komunikasi tidak selalu efektif. Para manajer sering menghadapi hambatan dalam
komunikasi yang dapat mengganggu proses komunikasi antar pribadi, Hambatan
tersebut adalah :

• Informasi yang berlebih; merupakan suatu situasi di mana informasi melebihi


kapasitas pengolahan seseorang.
• Penyaringan; merupakan tindakan manipulasi informasi yang disengaja agar
terlihat lebih baik pada penerima
• Emosi; apa yang dirasakan penerima ketika ia menerima sebuah pesan akan
memengaruhi penafsirannya. Emosi yang ekstrem kemungkinan besar akan
menghambat komunikasi yang efektif.
• Sosial Budaya; kata-kata memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Umur, pendidikan, dan latar belakang budaya merupakan tiga variabel yang
paling jelas memengaruhi bahasa yang digunakan oleh seseorang dan definisi
Introduction to Management and Business-R6 | 4
yang ia berikan pada kata-kata itu. Karyawan dalam sebuah organisasi mungkin
saja memiliki pola Bahasa yang berbeda. Begitu juga berbeda departemen
berbeda pula jargon yang digunakan.
Jargon merupakan istilah atau bahasa teknis yang digunakan oleh para anggota
kelompok untuk saling berkomunikasi
• Budaya Nasional, perbedaan komunikasi dapat muncul dari budaya nasional
maupun bahasa yang berbeda di setiap negara.

Gambar 4.1 : The Interpersonal Communication Process


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

4.1.2.3. Mengatasi hambatan-hambatan dalam komunikasi


1. Menggunakan umpan balik Banyak permasalahan komunikasi dapat langsung
dihubungkan dengan kesalahpahaman dan ketidakakuratan. Permasalahan ini
mungkin tidak terjadi jika manajer menggunakan umpan balik, baik verbal
maupun non-verbal
2. Menyederhanakan Bahasa Para manajer harus mempertimbangkan kepada
siapa pesan tersebut diarahkan dan menyesuaikan bahasa untuk individu-
individu tersebut.
3. Menyimak dengan aktif Menyimak untuk mendapatkan makna yang
menyeluruh tanpa terlebih dahulu membuat penilaian atau interprestasi.
4. Mengendalikan Emosi, Menejer harus selalu berkomunikasi secara rasional.
5. Perhatikan Isyarat Non Verbal (Bahasa tubuh dll), komunikator yang efektif
Introduction to Management and Business-R6 | 5
juga menggunakan isyarat nonverbal untuk menekankan pesan yang
disampaikan.

4.1.3. Effective Organizational Communication


Komunikasi dalam sebuah organisasi digambarkan sebagai formal mupun informal,
komunikasi formal mengacu pada komunikasi yang berlangsung dalam aturan-aturan kerja
organisasi yang ditetapkan. Komunikasi informal adalah komunikasi organisasi yang tidak
didefinisikan dalam hierarki struktur organisasi. Ketika karyawan saling berbincang di ruang
makan siang, saat berolahraga menggunakan fasilitas perusahaan.

Arah komunikasi organisasi adalah :


(1) komunikasi ke bawah: komunikasi yang mengalir ke bawah dari seorang manajer pada
karyawannya
(2) komunikasi ke atas; komunikasi yang mengalir dari karyawan kepada para manajer,
(3) komunikasi ke samping; komunikasi yang terjadi diantara para karyawan pada tingkatan
organisasi yang sama
(4) komunikasi diagonal; komunikasi yang melintasi wilayah kerja dan tingkatan organisasi,
misal karyawan produksi yang meminta kenaikan gaji pada manajer HRD.

4.1.4. Komunikasi melalui Internet dan Sosial Media


Teknologi mengubah banyak cara kita menajlani kehidupan dan pekerjaan. Begitu
pula dengan cara berkomunikasi. perubahan teknologi telah memungkinkan manajer untuk
mengoordinasikan karyawan dengan cara yang lebih efisien dan efektif. Teknologi
Informasi (TI) kini menyentuh setiap aspek dari hampir setiap lini bisnis perusahaan.
Implikasinya terkait dengan bagaimana, di mana, dan kapan manajer berkomunikasi
menjadi sangat mudah.
Adanya internet memudahkan manajer berkomunikasi terlihat dari :
• Lingkungan kerja 24/7, TI telah memungkinkan pekerja untuk tetap terhubung
sepanjang waktu, tujuh hari dalam minggu. Selain itu, TI telah secara signifikan
meningkatkan kemampuan manajer untuk memantau kinerja individu dan tim, dan

Introduction to Management and Business-R6 | 6


memungkinkan karyawan memiliki informasi yang lebih lengkap untuk membuat
keputusan lebih cepat, dan telah memberikan karyawan lebih banyak kesempatan untuk
berkolaborasi serta berbagi informasi.
• Bekerja darimana saja, Karyawan tidak harus berada di depan meja kerja untuk
berkomunikasi dengan orang lain dalam organisasi. Karena teknologi nirkabel terus
meningkat, dan dimasa medatang akan lebih banyak anggota organisasi
menggunakannya metode kerja seperti ini sebagai cara untuk berkolaborasi dan berbagi
informasi.
• Sosial Media, social media memungkinkan setiap anggota karyawan menyampaikan dan
bertukar pengalaman dalam pekerjaannya. Dan disislain hal ini dapat menguntungkan
bagi perusahaan dimana akan banyak terjadi interaksi dan pertukaran informasi
termasuk unput – input yang membangun untuk menciptakan keunggulan kompetitif
perusahaan.

Gambar 4.2: Active Listening Behavior


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

4.2. Being an Effective Leader


4.2.1. Who are Leaders and What is Leadership?
Pemimpin adalah seseorang yang dapat memengaruhi orang lain dan memiliki otoritas
manajerial. Kepemimpinan adalah apa yang dilakukan pemimpin. Kepemimpinan merupakan

Introduction to Management and Business-R6 | 7


proses memimpin sebuah kelompok dan memengaruhi kelompok itu dalam mencapai tujuannya.

4.2.2. Early Leadership Theories

Teori–teori awal kepemimpinan ini berfokus pada pemimpin (teori sifat) dan bagaimana
pemimpin berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).

4.2.2.1. Teori Sifat


Fokus riset kepemimpinan pada tahun 1920-an dan 1930-an terletak pada
memahami sifat pemimpin yaitu, karakteristik yang dapat membedakan antara pemimpin
dan non pemimpin. Ada 7 sifat-sifat yang dipelajari adalah
▪ Penggerak (drive)
▪ Hasrat untuk memimpin
▪ Kejujuran dan integritas
▪ Kepercayaan diri
▪ Kecerdasan
▪ Pengetahuan yang relevan mengenai pekerjaan
▪ Extraversion

Peneliti akhirnya memahami bahwa sifat itu sendiri tidak cukup membantu dalam
mengidentifikasi pemimpin yang efektif karena mengesampingkan interaksi antara
pemimpin dengan anggota kelompoknya yang juga merupakan faktor situasional.

4.2.2.2. Teori Perilaku


Teori kepemimpinan yang mengidentifikasi perilaku yang membedakan antara
pemimpin efektif dan tidak efektif. Penelitian dilakukan di beberapa tempat seperti:

(1) Universitas Iowa


Meneliti tiga tipe gaya kepemimpinan untuk menemukan gaya kepemimpinan yang
efektif.
• Gaya autokrasi menggambarkan pemimpin yang mendikte metode kerja, membuat
keputusan sepihak dan membatasi partisipasi karyawan.

Introduction to Management and Business-R6 | 8


• Gaya demokratis menggambarkan pemimpin yang melibatkan karyawan dalam
membuat keputusan, mendelegasikan wewenang, dan menggunakan umpan balik
sebagai kesempatan untuk melatih karyawan.
• kepada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan
dengan cara apapun yang menurut karyawan pantas dilakukan.

2) Universitas Ohio
Penelitian ini mengidentifikasikan dua dimensi perilaku pemimpin.
• Dimensi inisiasi struktur mengacu pada sejauh mana pemimpin menentukan
peranannya dan peran anggota kelompok dalam mencapai tujuan.
• Dimensi konsiderasi, sejauh mana pemimpin memiliki hubungan kerja dengan
karakteristik saling percaya dan rasa hormat terhadap gagasan dan perasaan anggota
kelompok. Pemimpin yang memiliki konsiderasi tinggi dan inisiasi struktur yang
tinggi pula, seringkali mencapai kinerja dan kepuasan kelompok yang tinggi pula.

(3) Universitas Michigan


Penelitian Universitas Michigan menghasilkan dua dimensi perilaku
kepemimpinan, yakni berorientasi pada karyawan dan berorientasi pada produksi.

(4) Managerial Grid


Manajerial Grid menggunakan dimensi “perhatian pada orang” dan “perhatian pada
produksi” dan mengevaluasi manfaat perilaku pemimpin ini dengan membuat ranking
skala 1 (rendah) ke 9 (tinggi).

4.2.3. Contingency Theories of Leadership

Ada tiga teori kontingensi kepemimpinan yang dapat dipelajari, yaitu:

(1) Model Fiedler


Teori kepemimpinan yang menjelaskan bahwa kinerja kelompok yang efektif
bergantung pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dan banyaknya kendali

Introduction to Management and Business-R6 | 9


serta pengawasan terhadap situasi ini.
Faktor kunci :
1. Hubungan Pemimpin dengan pengikut – Tingkat kepercayaan dan rasa hormat
karyawan terhadap pemimpin.
2. Struktur Pekerjaan – Tingkat formalitas pekerjaan
3. Kedudukan – Tingkat pengaruh seorang pemimpin.

(2) Teori Kepemimpinan Situasional


Merupakan teori yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard yang
fokus pada kesiapan karyawannya. Kesiapan adalah tingkat di mana orang memiliki
kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.

(3) Teori Jalur Tujuan


Teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah membantu
pengikutnya mencapai tujuan dan mengarahkan atau memberi dukungan sesuai
kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan mereka sejalan dengan tujuan kelompok
atau organisasi.

4.2.4. Contemporary Views of Leadership


Ada enam pandangan teori kepemimpinan kontemporer meliputi :

(1) Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota (LMX)


Leadership-Member Exchange theory atau teori Pertukaran Pemimpin-Anggota
memusatkan perhatian pada hubungan khusus antara pemimpin dan anggota/bawahan
di dalam organisasi. Teori ini menjelaskan bahwa sikap dan perilaku pemimpin
terhadap setiap anggota tim tidaklah konsisten atau sama.

(2) Kepemimpinan Transformasi – Transaksional


Pemimpin transformasi adalah pemimpin yang menstimulasi dan menginspirasi
bawahan untuk mencapai hasil yang luar biasa.
Pemimpin transaksional adalah pemimpin yang memimpin dengan pertukaran social
Introduction to Management and Business-R6 | 10
(3) Kepemimpinan Karismatik – Visioner
Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang antusias dan percaya diri, yang
kepribadian dan tindakannya dapat memengaruhi orang untuk berperilaku dengan
cara tertentu

Kepemimpinan visioner adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk


menciptakan dan mengartikulasi sebuah visi masa depan yang realistis, dapat
dipercaya, dan menarik, sehingga dapat memperbaiki situasi saat ini.

(4) Kepemimpinan Otentik


Pemimpin yang memahami siapa mereka, tahu apa yang mereka yakini, dan
bertindak berdasarkan nilai dan keyakinan tersebut secara terbuka dan terus terang
tanpa menirukan orang lain.

(5) Kepemimpinan Etik


Adalah prinsip-prinsip, keyakinan dan nilai-nilai dari yang benar dan salah
menggambarkan dasar dari perilaku organisasi sehingga merumuskan dasar atas
pemimpin memengaruhi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi

(6) Kepemimpinan Tim Pemimpin tim harus fokus pada dua prioritas:
(a) mengatur batasan-batasan eksternal tim, dan (b) memfasilitasi proses tim. Peran
kepemimpinan tim adalah sebagai manajer konflik, pelatih dan pemecah masalah.

Introduction to Management and Business-R6 | 11


Gambar 4.3: Team Leadership Roles
Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

4.2.5. Early Theories of Motivation

 What is Motivation

Motivasi mengacu pada proses di mana usaha seseorang diberi energi, diarahkan,
dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Definisi ini memiliki tiga elemen
kunci yakni:
a) Energi, adalah ukuran dari intensitas atau dorongan. Seseorang yang termotivasi
menunjukkan usaha dan bekerja keras. Namun kualitas usaha itu juga harus
dipertimbangkan.
b) Arah, usaha tingkat tinggi yang dilakukan harus diarahkan pada hal yang
menguntungkan organisasi. Usaha yang diarahkan, dan konsisten dengan tujuan
organisasi adalah jenis usaha yang diinginkan para karyawan.
c) Ketekunan. Akhirnya motivasi mencakup harapan perusahaan agar karyawan
tekun dalam usahanya untuk berkelanjutan menuju tercapainya tujuan organisasi.

 Early Theories of Motivation

Ada empat teori awal motivasi, yakni:

a) Teori Hierarki Kebutuhan Maslow


Introduction to Management and Business-R6 | 12
Abraham Maslow adalah seorang psikolog yang menyatakan bahwa dalam setiap
orang terdapat sebuah hierarki dari lima kebutuhan. Maslow berpendapat bahwa
setiap tingkatan dalam hierarki kebutuhan secara substansial harus dipenuhi
sebelum kebutuhan berikutnya menjadi dominan.
Seorang individu bergerak naik pada hierarki kebutuhan dari satu
tingkatan ke tingkatan berikutnya. Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam
tingkatan yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Kebutuhan fisiologis dan
keamanan pada tingkatan kebutuhan rendah, sedangkan kebutuhan sosial,
penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri pada tingkatan kebutuhan yang lebih
tinggi.
1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan seseorang akan makanan, minuman, tempat
berteduh.
2. Kebutuhan keamanan: kebutuhan seseorang akan keamanan dan perlindungan dari
kejahatan fisik dan emosional serta jaminan bahwa kebutuhan fisik akan terus
dipenuhi.
3. Kebutuhan sosial: kebutuhan seseorang akan kasih sayang, rasa memiliki,
penerimaan, dan persahabatan.
4. Kebutuhan penghargaan: kebutuhan seseorang akan faktor-faktor penghargaan
internal, seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta penghargaan eksternal,
seperti status, pengakuan dan perhatian.
5. Kebutuhan aktualisasi diri: kebutuhan seseorang akan pertumbuhan, pencapaian
prestasi dan pemenuhan diri, dorongan untuk mampu menjadi apa yang
diinginkan.
Para manajer yang menggunakan hierarki tingkat kebutuhan Maslow untuk
memotivasi karyawan, melakukan hal-hal untuk memenuhi kebutuhan karyawan,
oleh karena itu manajer perlu memahami pada tingkatan kebutuhan apa orang itu
berada pada hierarki.

b) Teori X dan Teori Y Mc Gregor.


Teori X adalah pandangan negatif orang-orang yang mengasumsikan
Introduction to Management and Business-R6 | 13
bahwa para pekerja memiliki sedikit ambisi, tidak menyukai pekerjaan, ingin
menghindari tanggung jawab, dan perlu dikendalikan agar dapat bekerja secara
efektif.
Teori Y adalah pandangan positif yang mengasumsikan bahwa karyawan
menikmati pekerjaan, mencari dan menerima tanggung jawab, dan berlatih
mengarahkan diri. Mc Gregor percaya bahwa asumsi teori Y akan menjadi
panduan praktik manajemen dan menyatakan bahwa partisipasi dalam
pengambilan keputusan, pekerjaan yang menantang dan penuh tanggung jawab
serta hubungan kelompok yang baik akan memaksimalkan motivasi karyawan.

c) Teori Dua Faktor Herzberg


Teori dua faktor atau disebut juga teori motivasi higienis mengusulkan
bahwa faktor-faktor intrinsik terkait dengan kepuasan kerja, sedangkan faktor-
faktor ekstrinsik berhubungan dengan ketidakpuasan kerja.

Karakteristik yang berkaitan dengan kepuasan kerja (di gambar ada di sisi
kiri). Ketika orang merasa nyaman dengan pekerjaan mereka, mereka cenderung
untuk menyebutkan faktor-faktor intrinsik yang timbul dari pekerjaan itu sendiri,
seperti pencapaian, pengakuan, prestasi, pertumbuhan dan tanggung jawab.

Ketika mereka merasa tidak puas, mereka cenderung untuk menyebutkan


faktor-faktor ekstrinsik seperti kebijakan, hubungan dengan pengawas, kondisi
kerja, gaji, status hubungan antar pribadi.

d) Teori Tiga Kebutuhan Mc Clelland

David Mc Clelland mengusulkan teori tiga kebutuhan, yakni

(1) Kebutuhan akan prestasi yang merupakan pendorong untuk sukses dan unggul
dalam kaitannya dengan serangkaian standar, Seseorang dengan kebutuhan
akan prestasi yang tinggi berjuang untuk pencapaian prestasi pribadi alih-alih
jabatan dan penghargaan. Mereka lebih memilih pekerjaan yang menawarkan
tanggung jawab pribadi untuk menemukan solusi terhadap masalah-masalah,

Introduction to Management and Business-R6 | 14


di mana mereka dapat menerima umpan balik yang cepat dan jelas tentang
kinerja mereka untuk mengatakan apakah kinerjanya meningkat, dan di
mana mereka dapat menetapkan tujuan yang menantang.

(2) Kebutuhan akan kekuasaan merupakan kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dengan cara di mana mereka tidak akan bersikap sebaliknya.

(3) Kebutuhan akan afiliasi merupakan keinginan atas hubungan antar pribadi
yang akrab dan dekat.

4.2.6. Contemporary Theories of Motivation


Teori-teori kontemporer ini didukung oleh penelitian. Pendekatan motivasi kontemporer ini
adalah :

a) Teori Penetapan Tujuan


Teori ini menyatakan bahwa tujuan yang spesifik meningkatkan kinerja, dan ketika
menerima tujuan yang sulit, kinerjanya lebih tinggi daripada tujuan yang mudah. Dari
pengertian di atas dapat dirangkum sebagai berikut:

I. Teori ini berhubungan dengan orang-orang secara umum (bukan untuk orang yang
ingin meraih prestasi)
II. Teori ini berlaku untuk orang-orang yang menerima dan berkomitmen pada
tujuan.Tujuan yang sulit akan menghasilkan kinerja yang tinggi, hanya jika tujuan
itu diterima.
III. Umpan balik yang datang dari diri karyawan sendiri, di mana seorang
karyawan memonitor sendiri kemajuannya-telah menjadi motivator yang lebih
kuat daripad umpan balik yang datang dari orang lain.

Introduction to Management and Business-R6 | 15


Gambar 4.4: Goal-Setting Theory
Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

b) Teori Penguatan
Teori yang menyebutkan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensi-
konsekuensinya. Konsekuensi akan mengikuti perilaku dan meningkatkan profitabilitas
di mana perilaku akan diulang disebut daya penguat (reinforces).
Manajer dapat menggunakan daya penguat yang positif dalam tindakan yang
membantu organisasi mencapai tujuannya, seperti pujian, hadiah, promosi, dan
sebaliknya menghindari menggunakan daya penguat yang negatif seperti menghukum
perilaku yang tidak diinginkan, karena hukuman menghilangkan perilaku yang tidak
diinginkan namun efeknya bersifat sementara.

c) Teori Desain Pekerjaan


Desain pekerjaan mengacu pada cara menggabungkan tugas-tugas untuk
membentuk suatu pekerjaan yang lengkap. Manajer harus merancang dengan sengaja dan
penuh perhatian untuk mempertimbangkan perubahan lingkungan, teknologi organisasi,
serta ketrampilan, kemampuan dan prestasi karyawan. Cara yang dilakukan manajer
meliputi:

1. Pemekaran pekerjaaan; merupakan perluasan pekerjaan secara horisontal melalui


penambahan lingkup pekerjaan.
2. Pengayaan pekerjaan; merupakan perluasan pekerjaan secara vertikal dengan

Introduction to Management and Business-R6 | 16


menambahkan tanggung jawab perencanaan dan evaluasi.

d) Teori Keadilan
Teori dimana karyawan akan membandingkan rasio input hasil dan pekerjaannya
dengan rasio lainnya yang relevan kemudian memperbaiki ketidakadilan yang ada.

(e) Teori Ekspektasi


Teori di mana seorang individu cenderung untuk bertindak dengan cara tertentu
dengan harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya
tarik hasil tersebut bagi individu

Introduction to Management and Business-R6 | 17


SIMPULAN

Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman makna. Perpindahan makna, ini


berarti bahwa jika informasi atau ide belum tersampaikan, maka komunikasi
belum dilakukan. Komunikasi baik komunikasi formal mau pun komunikasi informal
sangatlah penting di dalam organisasi. Komunikasi meliputi komunikasi antar pribadi –
komunikasi antara dua orang ATAU lebih dan komunikasi organisasi - semua pola,
jaringan, dan sistem komunikasi dalam sebuah organisasi. Komunikasi memiliki empat
fungsi, yaitu: pengendali, motivasi, ekspresi emosional, dan informasi

Pemimpin adalah orang yang dapat memengaruhi orang lain dan yang memiliki
orientasi manajerial. Kepemimpinan adalah proses memimpin dan memengaruhi suatu
kelompok untuk mencapai tujuan. Manajer harus menjadi pemimpin karena memimpin
adalah salah satu dari fungsi manajemen.

Motivasi adalah proses di mana usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan
berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Teori awal motivasi meliputi teori hirarki
lima kebutuhan Maslow, teori X dan teori Y Mc Gregor, dan teori dua faktor Herzberg.

Para manajer menghadapi tantangan dalam memotivasi karyawan yang unik.


Beragam tenaga kerja mencari fleksibilitas. Pekerja profesional menginginkan dukungan
dan tantangan pekerjaan, dan mereka memotivasi diri dengan pekerjaan itu sendiri.
Karyawan tidak tetap termotivasi dengan pelatihan ketrampilan agar mereka dapat
meningkatkan diri menjadi karyawan tetap.

Introduction to Management and Business-R6 | 18


DAFTAR PUSTAKA

• Robbins, S.P., & Coulter, M.K. (2018). Management. 14th Edition. Pearson

Education Limited. New York, USA. ISBN: 978-1-292-21583-9. chapter 14, 16

dan 17

• http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/HR/HR02000.pdf

Introduction to Management and Business-R6 | 19


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 5

Monitoring and Controlling

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu mendemontrasikan pengetahuan tentang fungsi


bisnis yang berbeda, seperti :

1. Apa itu fingsi kontrol dan pengapa kontrol itu penting?


2. Proses Kontrol
3. Pengendalian Kinerja Organisasi dan Karyawan
4. Alat untuk mengukur Kinerja Organisasi
5. Isu Kontemporer dalam Kendali

OUTLINE MATERI:

• What is Controlling and Why is It Important?


• The Control Process
• Controlling for Organizational and Employee Performance
• Tools for measuring Organizational Performance
• Contemporary Issues in Control

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI
5.1. Monitoring and Controlling
5.1.1. What is Controlling and Why is it Important?

Pengendalian adalah fungsi menejemen terkait dengan proses mengawasi,


membandingkan dan mengoreksi kinerja. Semua manajer harus tetap mengendalikan,
bahkan jika mereka mengira bahwa unitnya telah berjalan sesuai rencana, manajer tidak
akan benar-benar mengetahui kinerja unitnya, kecuali mereka mengevaluasi kegiatan
yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan.

5.1.1.1. Mengapa fungsi pengendalian itu penting?


(1) Pengendalian akan memastikan apakah tujuan perusahaan telah tercapai,
atau jika belum, apa alasannya.
(2) Pemberdayaan karyawan. Dengan sistem pengendalian yang efektif,
dapat memberi informasi dan umpan balik atas kinerja karyawan,
(3) Melindungi perusahaan dan asetnya.

5.1.2. The Control Process

Proses pengendalian adalah proses tiga tahap, yaitu mengukur kinerja


aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan mengambil tindakan
manajerial untuk memperbaiki penyimpangan atau untuk mengetahui ketidaksesuaian
dengan standar.

(1) Pengukuran kinerja Aktual


Empat pendekatan yang dapat digunakan manajer dalam mengukur dan
melaporkan kinerja aktual adalah (1) observasi pribadi, (2) laporan statistik, (3)
laporan secara lisan, dan (4) laporan tertulis. Kriteria pengendalian yang dapat
digunakan manajer seperti kepuasan atau perputaran karyawan, kriteria aktivitas
yang disupervisi oleh manajer.

Introduction to Management and Business-R6 | 3


(2) Membandingan dengan Standar Kinerja
Langkah perbandingan akan menentukan variasi antara kinerja aktual dan
standar. Meskipun variasi kinerja sudah dapat diduga dalam semua aktivitas, perlu
ditentukan adanya batasan variasi yang dapat diterima. Penyimpangan di luar batasan
perlu diperhatikan.

(3) Mengambil tindakan manajerial


Menajer dapat memilih dari tiga kemungkinan tindakan:
a. Tidak melakukan apa-apa,
b. Memperbaiki kinerja aktual; manajer dapat mengambil tindakan perbaikan
segera yaitu mengoreksi masalah saat ini juga, agar segera kembali pada
jalurnya atau dengan tindakan perbaikan dasar yaitu melihat bagaimana
dan mengapa kinerja menyimpang sebelum mengoreksi sumber
penyimpangan,
c. merevisi standar.

Gambar 5.1: The Control Process


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

Introduction to Management and Business-R6 | 4


5.1.3. Controlling for Organizational and Employee Performance

5.1.3.1. Measures for Organizational Performance


Kinerja organisasi adalah hasil akumulasi dari semua aktivitas kerja
dalam perusahaan. Pengukuran kinerja yang umum digunakan dalam organisasi
meliputi:
a) Produktivitas organisasi di mana produktivitas adalah jumlah barang atau jasa
yang diproduksi dibagi input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output
tersebut.
b) Efektivitas organisasi; merupakan pengukuran kesesuaian tujuan organisasi dan
bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.
c) Peringkat industri yang memberikan indikator bagi manajer dalam menilai
kinerja perusahaan dan perbandingannya terhadap perusahaan lain.

5.1.3.2. Measures for Employee Performance


Karena manajer mengelola karyawan, mereka juga harus memperhatikan
pengendalian untuk kinerja karyawan; yaitu, memastikan upaya kerja karyawan
sesuai dengan kuantitasnya dan kualitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi.
(1) Memberikan umpan balik yang efektif, Manajer perlu memberikan umpan
balik kepada karyawan mereka sehingga karyawan tahu di mana mereka
berdiri dalam hal pekerjaan mereka. Saat memberikan umpan balik kinerja,
kedua belah pihak perlu merasa didengar, dipahami, dan dihormati.
(2) Tindakan disiplin Tindakan yang diambil oleh manajer untuk menegakkan
standar kerja organisasi dan peraturan

5.1.4. Tools for measuring Organizational Performance


Manajer dapat menerapkan pengendalian sebelum aktivitas terjadi, selama aktivitas
berlangsung dan setelah aktivitas diselesaikan.

Introduction to Management and Business-R6 | 5


5.1.4.1. Tipe fungsi control: Feedforward/Concurrent/Feedback Controls
Manajer dapat menerapkan kontrol sebelum aktivitas dimulai, selama aktivitas
tersebut berlangsung, dan setelah kegiatan selesai.
a. Feedforward Control, control yang dilakukan sebelum aktivitas kerja berjalan.
b. Concurrent Control, control yang dilakukan pada saat pekerjaan sedang
berlangsung.
c. Feedback Control, control yang dilakukan setelah aktivitas kerja selesai
dilakukan.

Gambar 5.2: Type of Control


Sumber: Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

5.1.4.2. Pengendalian keuangan


Pengendalian keuangan dengan cara tradisional akan menggunakan analisis rasio
dan analisis anggaran. (a) Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban utang lancarnya. (b) Rasio leverage melihat penggunaan utang perusahaan
dalam membiayai asetnya dan apakah perusahaan mampu membiayai bunga utang. (c)
Rasio aktivitas menilai efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya dan (d) rasio
profitabilitas mengukur efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menggunakan
asetnya untuk menghasilkan laba.
Anggaran merupakan perangkat perencanaan dan pengendalian. Ketika
anggaran disusun akan menunjukkan aktivitas kerja yang penting, apa dan berapa banyak
sumber daya yang harus dialokasikan, anggaran juga merupakan fungsi pengendalian
karena memberikan standar kuantitatif terhadap apa yang diukur dan membandingkan
konsumsi sumber daya.
Introduction to Management and Business-R6 | 6
5.1.4.3. Pengendalian informasi
Manajer mengendalikan informasi dengan dua cara:
1. sebagai perangkat untuk membantu manajer mengendalikan aktivitas perusahaan,
2. Sebagai area organisasi.

Sistem Informasi Manajemen (MIS) adalah sistem yang digunakan untuk


memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer secara teratur.

5.1.5. Contemporary Issues in Control

Sebagai fungsi terakhir dari fungsi-fungsi manajemen, fungsi pengendalian juga


memiliki peran yang sangat menentukan dalam proses manajemen. Kita memahami
bahwa kini keragaman dan latar belakang tenaga kerja begitu mewarnai situasi dan
suasana di berbagai organisasi atau perusahaan. Oleh karena isu-isu pengendalian
yang dihadapi para manajer pada dewasa ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

a) Mendeskripsikan bagaimana manajer menyesuaikan pengendalian untuk perbedaaan


lintas.
b) Mendiskusikan masalah di tempat kerja dan bagaimana masalah itu dikendalikan.
c) Menjelaskan pentingnya pengendalian terhadap interaksi.
d) Mendefinisikan tata kelola perusahaan.

Introduction to Management and Business-R6 | 7


SIMPULAN

Pengendalian adalah proses pengawasan, perbandingan dan perbaikan


kinerja. Pengendalian penting karena (1) membantu manajer mengetahui apakah
tujuan telah tercapai dan jika tidak, mengapa, (2) memberikan informasi dan
umpan balik sehingga manajer merasa yakin dalam pemberdayaan karyawan dan
(3) membantu melindungi perusahaan dan asetnya.

Tiga langkah dalam proses pengendalian adalah pengukuran,


perbandingan, dan pengambilan tindakan.

Kinerja organisasi adalah akumulasi hasil aktivitas kerja perusahaan


secara menyeluruh. Tiga pengukuran kinerja perusahaan yang umum digunakan
adalah (1) produktivitas, yaitu output barang dan jasa yang diproduksi dibagi
input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output, (2) efektivitas, yaitu
pengukuran kesesuaian tujuan perusahaan dan apakah tujuan telah tercapai dan
(3) peringkat industri.

Introduction to Management and Business-R6 | 8


DAFTAR PUSTAKA

• Robbins, S.P., & Coulter, M.K. (2018). Management. 14th Edition. Pearson

Education Limited. New York, USA. ISBN: 978-1-292-21583-9. chapter 18

• http://www.balancedscorecard.org/LinkClick.aspx?fileticket=1Uq6fsxJyaY%3

D&tabid=56

Introduction to Management and Business-R6 | 9


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 6

Understanding Economics and


How It Affects Business

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis isu-isu dalam konteks global berikut ini:

1. Bagaimana Kondisi Ekonomi Mempengaruhi Bisnis

2. Memahami Kapitalisme Pasar Bebas

3. Memahami Sosialisme

4. Tren Menuju Ekonomi Campuran

5. Memahami Sistem Ekonomi AS

OUTLINE MATERI:

• How Economic Conditions Affect Business


• Understanding Free Market Capitalism
• Understanding Socialism
• The Trend Toward Mixed Economies
• Understanding the U.S. Economic System

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

6.1. Understanding Economics and How It Affects Business


6.1.1. How Economic Conditions Affect Businesses
Ekonomi adalah studi mengenai bagaimana masyarakat memilih untuk menggunakan
sumber-sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
dikonsumsi diantara beragam kelompok dan individu yang bersaing.
Terdapat dua cabang utama ekonomi, :
• ekonomi makro: bagian dari ekonomi yang melihat pada beroperasinya ekonomi
sebuah bangsa sebagai satu keseluruhan. Contoh: Tingkat pengangguran dan GDP.
• Ekonomi mikro melihat pada perilaku orang dan organisasi dalam pasar tertentu.

6.1.2. Understanding Free-Market Capitalism


Kapitalisme merupakan sebuah sistem ekonomi yang semua atau sebagian besar
faktor produksi dan distribusi dimiliki oleh swasta dan dioperasikan untuk mendapatkan laba.
Rakyat yang berada dalam kapitalisme pasar bebas memiliki empat hak dasar :
(1) Hak untuk memiliki properti secara pribadi.
Ini adalah hak yang paling mendasar dari semua hak di sistem kapitalisme. Setiap individu
dapat membeli, menjual, dan menggunakan tanah, bangunan, mesin, penemuan, dan
bentuk properti lainnya.
(2) Hak untuk memiliki bisnis dan menerima semua laba bisnis tersebut.
Laba sama dengan penghasilan dikurangi beban (gaji, material, pajak). Laba berperan
sebagai insentif yang penting bagi pemilik bisnis.
(3) Hak terhadap kebebasan bersaing
Individu bebas bersaing dengan individu atau bisnis lainnya dengan menawarkan produk
baru dan promosi. Untuk bertahan hidup dan tumbuh, bisnis membutuhkan hukum dan
regulasi seperti hukum kontrak yang memastikan bahwa semua orang akan melakukan apa
yang mereka katakan.
(4) Hak terhadap kebebasan pilihan
Rakyat bebas untuk memilih tempat mereka ingin bekerja dan karier apa yang ingin
mereka kejar. Kebebasan pilihan lainnya meliputi tempat untuk tinggal dan apa yang ingin
dibeli atau dijual
Introduction to Management and Business-R6 | 3
6.1.2.1. Cara Kerja Pasar Bebas
Pasar bebas adalah pasar di mana keputusan tentang apa dan berapa banyak yang
akan diproduksi ditentukan oleh pasar (pembeli dan penjual) yang menegosiasikan harga
barang dan jasa. Konsumen mengirim sinyal untuk memberi tahu produsen apa yang harus
dibuat, berapa banyak, dengan warna apa, dan kapan. Konsumen tetap menjadi pengambil
keputusan apakah akan membeli (atau tidak membeli) produk dan layanan tertentu.

6.1.2.2. Bagaimana Penentuan Harga


Di pasar bebas, harga tidak ditentukan oleh penjual, namun ditentukan oleh pembeli
dan penjual dalam negosiasi di pasar. Penentuan harga yang akan diterima dengan baik oleh
pasar mengacu pada konsep penawaran dan permintaan.

Gambar 6.1: The Equilibrium point


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

6.1.2.3. Konsep Ekonomi dari Penawaran


Penawaran merujuk pada kuantitas produk yang bersedia dijual oleh produsen
atau pemilik pada harga berbeda pada suatu waktu tertentu. Secara umum dapat dikatakan,
jumlah yang ditawarkan akan meningkat seiring harga meningkat karena penjual bisa
mendapat uang lebih dengan harga yang lebih tinggi.
Introduction to Management and Business-R6 | 4
6.1.2.4. Konsep Ekonomi dari Permintaan
Permintaan merujuk pada kuantitas produk yang bersedia dibeli orang pada harga
berbeda pada suatu waktu tertentu. Secara umum dapat dikatakan, kuantitas yang diminta akan
meningkat seiring harga menurun.

Harga pasar/ Titik Equilibrium merupakan harga sebuah produk yang ditentukan oleh
dengan menentukan perpotongan oleh penawaran dan permintaan.

6.1.2.5. Persaingan dalam Pasar Bebas


Ada empat tingkat persaingan berbeda:
(1) Persaingan sempurna
Persaingan sempurna terjadi ketika terdapat banyak penjual dalam suatu pasar dan
tidak ada penjual yang mampu mendikte harga sebuah produk. Di sistem persaingan
sempurna, penjual memproduksi produk yang tampak identik. Kebanyakan produk-
produk pertanian dan hortikultura termasuk yang dijual dalam pasar persaingan
sempurna.
(2) Persaingan monopolistik
Situasi pasar dengan sejumlah besar penjual memproduksi produk yang sangat serupa,
tetapi dianggap berbeda oleh pembeli. Contoh produk dalam persaingan monopolistik
adalah hot dog, soda, komputer pribadi, dan T-shirt.
(3) Oligopoli
Bentuk persaingan yang hanya sedikit penjual yang mendominasi pasar. Dalam
sebuah oligopoli, harga produk dari perusahaan berbeda cenderung mendekati atau
sama. Persaingan harga yang intens akan menurunkan laba untuk semua pesaing,
karena penurunan harga oleh satu produsen kemungkinan akan diikuti oleh yang
lainnya. Contoh produknya adalah rokok, gasoline, mobil, dan aluminium.
(4) Monopoli
Sebuah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk sebuh produk atau jasa. Satu
penjual tersebut akan mengendalikan total penawaran sebuah produk dan harganya.

Introduction to Management and Business-R6 | 5


6.1.3. Understanding Socialism
Sosialisme adalah sebuah sistem ekonomi yang didasarkan pada pemikiran bahwa
beberapa atau bahkan sebagian besar bisnis dasar seperti pabrik baja, tambang batu bara, dan
utilitas harus dimiliki oleh pemerintah, sehingga labanya dapat didistribusikan secara lebih
merata untuk rakyat.

6.1.3.1. Keuntungan dan Konsekuensi Negatif dari Sosialisme


Sosialisme adalah sebuah sistem ekonomi yang didasarkan pada pemikiran
bahwa beberapa atau bahkan sebagian besar bisnis (contoh : pabrik baja, tambang, listrik)
harus dimiliki pemerintah, sehingga labanya dapat didistribusikan secara lebih merata untuk
rakyat. Wirausahawan memiliki dan menjalankan bisnis dengan skala lebih kecil, tetapi
dikenakan pajak relatif tinggi untuk membayar program-program sosial.

Keuntungan sosialisme dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan sosial


dalam sosialisme terdapat kesetaraan hasil yang lebih tinggi dibandingkan sistem
kapitalisme, karena laba diambil dari pajak orang yang lebih kaya, dan didistribusikan
kepada orang miskin melalui beragam program pemerintah (seperti pendidikan gratis,
kesehatan gratis).

Kerugian sosialisme adalah sistem dapat menghilangkan beberapa insentif


pelaku bisnis untuk mulai bekerja lebih awal dan pulang kerja lebih larut. Sosialisme juga
menyebabkan sedikit penemuan dan inovasi karena mereka yang menemukan ide baru tidak
menerima imbalan sebesar yang akan diterima di sistem kapitalisme.

6.1.4. The Trend toward Mixed Economics


Konsep sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme yang bersaing untuk
mendapatkan dominasi di dunia, sekarang dapat didefinisikan sebagai :
1. Ekonomi pasar bebas (free-market economics) terjadi ketika pasar sebagian
besar menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi, siapa yang mendapatkannya,
dan bagaimana ekonomi tumbuh. Kapitalisme adalah istilah populer yang digunakan
untuk mendeskripsikan sistem ekonomi ini.
Introduction to Management and Business-R6 | 6
2. Ekonomi terpusat (command economics) terjadi ketika pemerintah menentukan
sebagian besar barang dan jasa apa yang akan tumbuh. Sosialisme dan komunisme
adalah istilah populer yang digunakan untuk mendeskripsikan variasi dari sistem
ekonomi ini.

6.1.5. Understanding the U.S. Economic System


Bagian berikut akan memperkenalkan istilah dan konsep system ekonomi untuk
memahami masalah yang dihadapi pemerintah dan pemimpin bisnis di Amerika Serikat.
Tiga indikator utama kondisi ekonomi adalah (1) produk domestik bruto (PDB),(2) tingkat
pengangguran, dan (3) indeks harga.
1. produk domestik bruto (PDB), Produk domestik bruto (PDB), adalah nilai total barang
dan jasa akhir yang diproduksi di suatu negara dalam satu tahun tertentu. Perusahaan
domestik maupun asing yang dapat memproduksi barang dan layanan termasuk dalam
PDB, selama perusahaan tersebut berada di dalam batas-batas negara. Misalnya, nilai
produksi dari pabrik pembuat mobil Jepang Honda di Ohio termasuk dalam PDB AS.
Pendapatan yang dihasilkan oleh pabrik Ford di Meksiko termasuk dalam PDB
Meksiko, meskipun Ford adalah perusahaan AS.
2. Tingkat pengangguran, Tingkat pengangguran mengacu pada persentase warga sipil
setidaknya berumur 16 tahun yang menganggur dan mencoba mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran di AS berada pada angka lebih dari 7 persen pada tahun 2013
namun kemudian turun di bawah 5 persen pada tahun 2017 hal ini menandakan ada
perbaikan ekonomi di AS dalam rentang 4 tahun tersebut.
3. Inflasi dan Index harga, Indeks harga dapat menjadi indicator untuk ekonomi yang sehat
dengan mengukur tingkat inflasi, disinflasi, deflasi, dan stagflasi. Inflasi adalah
kenaikan umum dalam harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Definisi resmi
adalah "peningkatan terus-menerus dalam tingkat harga konsumen atau penurunan daya
beli uang yang terus-menerus, yang disebabkan oleh peningkatan dalam mata uang dan
kredit yang tersedia di luar proporsi barang dan jasa.

Introduction to Management and Business-R6 | 7


70
60
50
40 Emerging
Economies
30
20 Developed
Economies
10
0
1913 1950 2005 2025

Gambar 6.2 : Gross Domestic Product


Source: The Economist, www.economist.com July 5, 2008

Indeks harga konsumen (CPI) terdiri dari statistik bulanan yang mengukur kecepatan inflasi
atau deflasi. Pemerintah dapat menghitung harga pokok barang dan jasa, termasuk:
perumahan, makanan, pakaian, dan perawatan medis, untuk melihat apakah mereka naik atau
tidak atau turun.

6.1.5.1. Siklus bisnis


Siklus bisnis adalah kenaikan dan penurunan secara periodik yang terjadi
dalam perekonomian dari waktu ke waktu. Ekonom melihat beberapa siklus bisnis, dari
siklus musiman yang terjadi dalam setahun hingga siklus yang terjadi setiap 48-60
tahun.

Ekonom Joseph Schumpeter mengidentifikasi empat fase siklus bisnis jangka panjang
yaitu: boom-resesi-depresi-pemulihan:
1. Ledakan ekonomi, situasi dimana bisnis sedang booming.
2. Resesi adalah penurunan PDB selama dua kuartal atau lebih berturut-turut. Dalam
resesi harga turun, orang membeli lebih sedikit produk, dan bisnis gagal. Resesi
membawa pengangguran yang tinggi, peningkatan kegagalan bisnis, dan penurunan
standar kehidupan secara keseluruhan.
3. Depresi adalah resesi yang parah, biasanya disertai dengan deflasi. Siklus bisnis
jarang melewati fase depresi. Faktanya, pernah terjadi banyak siklus bisnis selama
abad ke-20, namun hanya pernah satu kali depresi berat (1930-an).
Introduction to Management and Business-R6 | 8
4. Pemulihan terjadi ketika ekonomi stabil dan mulai tumbuh. Ini akhirnya mengarah
ke ledakan ekonomi, memulai siklus dari awal lagi.

Introduction to Management and Business-R6 | 9


SIMPULAN

Ekonomi adalah studi mengenai bagaimana masyarakat memilih untuk


menggunakan sumber daya dalam memproduksi beragam barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi di antara beragam kelompok dan individu yang
bersaing.
Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi di mana semua atau sebagian besar
cara produksi dan distribusi dimiliki oleh swasta dan dioperasikan untuk mendapatkan
laba. Di negara kapitalis, pelaku bisnis menentukan apa yang harus diproduksi, berapa
para pekerja dibayar, berapa harga barang dan jasa, apakah akan memproduksi barang
tertentu di negara sendiri, mengimpor barang tersebut, atau membuatnya di negara lain.
Pasar bebas adalah pasar di mana keputusan mengenai apa yang harus diproduksi
dan dalam kuantitas berapa diambil oleh pasar, yaitu oleh pembeli dan penjual yang
menegosiasikan harga untuk barang dan jasa.
Sosialisme menciptakan kesetaraan sosial yang lebih tinggi dibandingkan sistem
kapitalisme. Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang mempunyai sebagian besar
keuntungan penciptaan kemakmuran yang dibawa pasar bebas dan keuntungan dari
kesetaraan sosial yang lebih besar dan perhatian mengenai lingkungan yang ditawarkan
sosialisme.
Memahami masalah ekonomi perlu untuk dipelajari, salah satu yang menarik
adalah mempelajari masalah ekonomi yang dihadapi pemerintah dan pemimpin bisnis di
Amerika Serikat. Terdapat tiga indikator utama untuk dapat melihat kondisi ekonomi yaitu
(1) produk domestik bruto (PDB),(2) tingkat pengangguran, dan (3) indeks harga.

Introduction to Management and Business-R6 | 10


DAFTAR PUSTAKA

William G. Nickels, James M. McHugh, Susan M. McHugh. (2019). Understanding Business.


12th Edition. McGraw-Hill Education. New York. ISBN: 978-125-9929-43-4.

Multimedia:

Toying with Success - The McFarlane Companies.wmv

http://www.youtube.com/watch?v=SXs4O0-6BYentrepreneurship%20education%20-
%20emerging%20trends.pdf

Introduction to Management and Business-R6 | 11


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 7

How to Form a Business and


Entrepreneurship Starting a Small
Business

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis isu-isu dalam konteks global berikut ini:

1. Bentuk Dasar Kepemilikan Usaha


2. Kepemilikan Tunggal
3. Kemitraan
4. Korporasi
5. Ekspansi korporasi
6. Waralaba
7. Koperasi
8. Entrepreneur
9. Memulai Bisnis Kecil
10. Belajar tentang Operasi Usaha Kecil

OUTLINE MATERI:

• Basic Forms of Business Ownership


• Sole Proprietorships
• Partnerships
• Corporations
• Corporate Expansion
• Franchises
• Cooperatives
• The Age of The Entrepreneur
• Getting Started in Small Business
• Learning about Small-Business Operations

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

7.1. How to Form a Business


7.1.1. Basic Forms of Business Ownership
Salah satu hal yang harus dipikirkan dalam memulai sebuah bisnis baru adalah
memahami bagaimana mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Untuk itu perlu dianalisis
apakah akan mencari rekanan baru atau menemukan cara lain untuk mendapatkan uang. Ada
tiga bentuk utama dari kepemilikan bisnis yaitu:
(1) perusahaan kepemilikan tunggal,
(2) perusahaan kemitraan,
(3) korporasi.

Gambar 7.1 : Form of Business Ownerships


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

7.1.2. Sole Proprietorships (Kepemilikan tunggal)


Perusahaan kepemilikan tunggal adalah sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya
dikelola oleh satu orang. Bentuk ini adalah jenis bisnis yang termudah untuk dilakukan.

7.1.2.1. Keuntungan kepemilikan tunggal meliputi :


(1) Kemudahan untuk memulai dan mengakhiri bisnis tersebut.
Memulai bisnis kepemilikan tunggal dengan membeli atau menyewa
perlengkapan yang dibutuhkan. Harus ada izin atau lisensi dari pemerintah
setempat
(2) Menjadi atasan bagi diri sendiri
Introduction to Management and Business-R6 | 3
Bekerja untuk orang lain memang tidak menimbulkan kegembiraan seperti
bekerja untuk diri sendiri.
(3) Merasa bangga atas kepemilikan
Orang yang memiliki dan mengelola bisnis mereka sendiri berhak untuk
merasa bangga atas kerja mereka. Mereka berhak atas semua pujian untuk
mengambil risiko dan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan.
(4) Meninggalkan warisan
Pemilik bisnis mempunyai sesuatu untuk diwariskan bagi generasi
mendatang.
(5) Kepemilikan atas laba perusahaan
Selain kesenangan dalam menjadi atasan bagi diri sendiri, laba yang
dihasilkan dari bisnis juga dapat dimiliki secara pribadi.
(6) Tidak ada pajak khusus
Semua laba dari perusahaan kepemilikan tunggal dikenakan pajak sebagai
penghasilan pribadi dari pemilik membayar pajak penghasilan normal atas
uang tersebut.

7.1.2.2. Kerugian perusahaan kepemilikan tunggal

(1) Kewajiban tidak terbatas-adanya risiko kerugian pribadi.


Ketika anda memiliki bisnis sendiri, maka semua utang atau kerugian yang
disebabkan oleh bisnis tersebut adalah kewajiban yang tidak terbatas yang
harus dilunasi sendiri.
(2) Sumber daya finansial yang terbatas
Dana yang tersedia untuk bisnis kepemilikan tunggal terbatas pada dana
yang dikumpulkan oleh pemilik.
(3) Kesulitan manajemen
Semua bisnis membutuhkan manajemen, yaitu seseorang harus membuat
catatan dan analisis keuangan, orang yang lain ahli dalam menjual barang
dan memproduksi. Perusahaan kepemilikan tunggal seringkali sulit untuk
menarik karyawan yang profesional di semua bidang.
(4) Komitmen waktu yang besar
Pemilik bisnis tunggal seringkali harus bekerja lebih dari 12 jam sehari,
Introduction to Management and Business-R6 | 4
sedikitnya enam hari dalam seminggu dan hampir dua kali lipat jam kerja
karyawan dalam perusahaan besar.
(5) Tunjangan sampingan.
Jika Anda menjadi atasan bagi diri sendiri, maka seringkali kehilangan
tunjangan sampingan yang didapat jika bekerja untuk orang lain. Anda
harus memiliki asuransi kesehatan yang dibayarkan sendiri.
(6) Pertumbuhan yang terbatas
Perusahaan kepemilikan tunggal yang hanya mengandalkan dana sendiri,
bisa jadi mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih lambat dibandingkan
perusahaan bentuk kemitraan atau korporasi.

(7) Rentang hidup yang terbatas


Jika pemilik tunggal meninggal dunia, menjadi pailit atau pensiun, bisnis
tersebut bisa jadi tidak eksis lagi, kecuali jika ahli waris telah memiliki
kemampuan dan keahlian yang sama.

7.1.3. Partnerships
Perusahaan rekanan (kemitraan) adalah suatu bentuk legal dengan dua pemilik
atau lebih. Ada tiga jenis perusahaan kemitraan:
(1) Perusahaan kemitraan umum, adalah perusahaan kemitraan yang semua pemilik
berbagi tugas dalam operasi bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk melunasi
utang bisnis tersebut.
(2) Perusahaan kemitraan terbatas, adalah perusahaan kemitraan dengan satu atau lebih
mitra umum dan satu atau lebih mitra terbatas. Seorang mitra umum adalah seorang
pemilik yang mempunyai kewajiban tidak terbatas dan aktif dalam mengelola perusahaan.
Seorang mitra terbatas adalah pemilik yang menginvestasikan uang dalam bisnis, tetapi
tidak mempunyai tanggung jawab manajemen atau kewajiban untuk kerugian di luar
investasi tersebut.
(3) Perusahaan kemitraan terbatas master, merupakan bentuk bisnis yang mirip dengan
korporasi, yang bertindak seperti korporasi dan diperdagangkan dalam pasar saham
seperti korporasi, namun kena pajak seperti perusahaan kemitraan.

Introduction to Management and Business-R6 | 5


7.1.3.1. Keuntungan perusahaan kemitraan :
(a) Lebih banyak sumber finansial
Ketika dua orang atau lebih menggabungkan uangnya, lebih mudah
untuk membiayai kegiatan operasional bisnis.
(b) Manajemen Bersama serta gabungan ketrampilan dan pengetahuan
Lebih mudah mengelola bisnis, jika mitra bisnis memiliki keahlian yang
berbeda, sehingga akan memiliki keterampilan yang saling melengkapi
dalam menjalankan bisnis.
(c) Kemampuan bertahan hidup lebih lama
Perusahaan kemitraan dapat lebih mudah dikelola dan bisnisnya dapat
bertahan lebih lama.
(d) Tidak ada pajak khusus
Perusahaan kemitraan akan dikenakan pajak seperti perusahaan kepemilikan
tunggal, yaitu hanya pajak penghasilan pribadi si pemilik.

7.1.3.2. Kerugian perusahaan kemitraan :

(1) Kewajiban tidak terbatas


Seorang mitra umum berkewajiban terhadap utang dari perusahaan.
(2) Pembagian laba
Tidak terdapat sistem hukum yang baku dalam hal berbagi laba bagi para
mitra bisnis, sehingga perjanjian yang matang harus dipikirkan untuk
menghindari konflik.
(3) Perselisihan antara mitra bisnis
(4) Kesulitan untuk menghentikan bisnis

7.1.4. Corporations
Bentuk kepemilikan bisnis yang ke tiga adalah Korporasi. Korporasi adalah sebuah
entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari
pemiliknya.

Introduction to Management and Business-R6 | 6


7.1.4.1. Keuntungan Korporasi:
1. Kewajiban yang terbatas, salah satu keuntungan besar dari korporasi
adalah kewajiban yang terbatas dari para pemiliknya. Kewajiban yang
terbatas artinya bahwa pemilik dari sebuah bisnis bertanggung
jawab terhadap kerugian hanya hingga sejumlah yang mereka investasikan.
2. Lebih banyak dana untuk investasi, untuk mengumpulkan dana, sebuah
korporasi dapat menjual kepemilikan (saham) kepada siapa saja yang
tertarik untuk membeli sahamnya. Hal ini berarti ada jutaan orang
yang dapat memiliki bagian dari perusahaan besar, seperti Garuda Foods,
Gudang Garam. Selain itu korporasi juga dapat meminjam dana dari
investor individual melalui penerbitan obligasi. Korporasi juga dapat lebih
mudah mendapatkan pinjaman dari institusi keuangan karena pemberi
pinjaman akan lebih mudah menilai perusahaan tersebut, jika mereka dapat
meninjau bagaimana saham perusahaan tersebut diperdagangkan.
3. Ukuran, korporasi dapat berkembang menjadi perusahaan besar, dapat
membangun pabrik dan fasilitas bisnis. Korporasi dapat mempekerjakan
karyawan yang ahli dalam area operasional.
4. Daya hidup yang lama, karena korporasi terpisah dari kekayaan
pemiliknya, maka ketidakhadiran salah satu pemilik, dapat digantikan oleh
orang lain

7.1.4.2. Kerugian Korporasi.


a. Pekerjaan administrasi yang ekstensif, hukum perpajakan menuntut
bahwa sebuah korporasi membuktikan semua biaya dan potongannya
adalah sah. Korporasi dengan demikian harus memproses banyak formulir.
b. Pajak Ganda, laba korporasi dikenakan pajak sebanyak dua kali. Pertama
korporasi membayar pajak pada laba sebelum laba tersebut didistribusikan
kepada pemegang saham. Kemudian, pemegang saham membayar pajak
pada penghasilan (deviden) yang mereka terima dari korporasi..
c. Ukuran, ukuran dapat menjadi keuntungan korporasi, tetapi juga

Introduction to Management and Business-R6 | 7


dapat menjadi kerugian. Korporasi besar kadang-kadang menjadi tidak
fleksibel dan terlalu terikat pada birokrasi untuk merespon perubahan pasar
dengan cepat.
d. Kesulitan untuk mengakhiri, korporasi relatif sulit untuk
diakhiri, karena melibatkan banyak orang dalam strukturnya.
e. Kemungkinan konflik antara pemegang saham dan dewan direksi,
sejumlah konflik dapat muncul, jika pemegang saham memiliki dewan
direktur yang tidak sependapat dengan manajemen yang ada.
f. Biaya awal, pembentukan badan hukum korporasi memerlukan biaya yang
besar dan melibatkan notaris/akuntan bahkan pengacara bila diperlukan.

7.1.4.3. S-Corporation
Korporasi S adalah suatu bentuk korporasi dengan struktur bisnis yang sangat
mirip dengan perusahaan tradisional, tetapi dengan ciri-ciri seperti kemitraan
tertentu yang dapat menguntungkan jenis organisasi bisnis tertentu serta
dikenakan pajak sepertihalnya perusahaan tunggal atau kemitraan.
Syarat Korporasi S adalah :
1. Tidak Memiliki lebih dari 100 pemegang saham. (Semua anggota keluarga
dihitung sebagai satu pemegang saham.)
2. Memiliki pemegang saham yang merupakan orang perseorangan dan warga
negara atau penduduk lokal.
3. Hanya memiliki satu kelas saham
4. Memiliki tidak lebih dari 25 persen pendapatan dari sumber pasif (sewa,
royalti, bunga)

7.1.4.4. Perseroan Terbatas (Limited Liabilities Companies)


Perseroan terbatas merupakan Perusahaan yang mirip dengan S korporasi tetapi
tanpa persyaratan kelayakan khusus.
a. Keuntungan perseroan terbatas
1. Tanggung jawab terbatas.
Aset pribadi dilindungi. Tanggung jawab terbatas tersedia untuk mitra
terbatas dan pemegang saham perusahaan.
Introduction to Management and Business-R6 | 8
2. Pilihan perpajakan.
LLC dapat memilih untuk dikenakan pajak sebagai kemitraan atau sebagai
perusahaan. Perpajakan tingkat kemitraan sebelumnya merupakan manfaat
yang biasanya dikenakan untuk mitra atau pemilik S korporasi.
3. Aturan kepemilikan yang fleksibel.
LLC tidak harus mematuhi batasan kepemilikan seperti halnya S-
Corporation. Pemilik dapat berupa orang, persekutuan, atau korporasi.
4. Distribusi keuntungan dan kerugian yang fleksibel.
Untung dan rugi tidak harus didistribusikan secara proporsional dengan uang
yang diinvestasikan setiap orang seperti halnya korporasi. LLC anggota
menyepakati persentase yang akan dibagikan kepada setiap anggota.
5. Fleksibilitas pengoperasian.
LLC harus menyerahkan artikel resmi organisasi, yaitu: mirip dengan
anggaran dasar, tetapi mereka tidak diharuskan untuk membuat risalah
(disebarkan), mengajukan resolusi tertulis, atau mengadakan pertemuan
tahunan. Sebuah LLC juga mengirimkan surat perjanjian operasional, mirip
dengan perjanjian kemitraan, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan
dioperasikan.
b. Kerugian Perseroan terbatas
1. Tidak ada kepemilikan saham, Kepemilikan LLC tidak dapat dialihkan.
Anggota LLC memerlukan persetujuan dari anggota lain untuk menjual
saham mereka di perusahaan
2. Daur hidup perusahaan yang terbatas, LLC diharuskan untuk
menentukan tanggal pembubaran perusahaan dalam artikel perusahaan
(dibeberapa negara tidak boleh lebih dari 30 tahun). Berakhirnya masa
keanggotaan, maka akan secara otomatios membuat LLC bubar,
walaupun setelah itu anggota bisa membentuk LLC kembali.
3. Insentif lebih sedikit,
4. Beban Pajak, anggota LLC harus membayar pajak dari keuntungan yang
didapatkan selain pajak pribadi.

Introduction to Management and Business-R6 | 9


5. Dokumen. Dokumen yang dibutuhkan LLC tidak sebanyak yang
dibutuhkan korporasi, lebih seperti yang dibutuhkan untuk kepemilikan
tunggal.

7.1.5. Corporate Expansion: Mergers and Acquisitions


Korporasi dapat melakukan merger atau akuisisi untuk dapat menghemat biaya,
memasuki pasar baru, memosisikan diri dalam persaingan internasional atau beradaptasi
terhadap perubahan teknologi atau regulasi.
Merger adalah hasil dari penggabungan dua perusahaan atau lebih yang membentuk
satu perusahaan.

Terdapat tiga jenis merger korporat, yakni:


(1) Merger vertikal adalah penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahapan berbeda
dalam bisnis yang terkait.
Contoh: merger sebuah perusahaan minuman ringan dan sebuah perusahaan yang
memproduksi pemanis buatan.
(2) Merger horisontal adalah penggabungan dua perusahaan dalam industri yang sama dan
memungkinkan mereka untuk melakukan diversifikasi pengembangan produk.
Contoh: merger sebuah perusahaan minuman ringan dan sebuah perusahaan air mineral.
(3) Merger konglomerat adalah menyatukan perusahaan dalam industri yang sama sekali tidak
berkaitan. Contoh: merger sebuah perusahaan air mineral dengan sebuah bank.

Akuisisi adalah satu perusahaan melakukan pembelian properti dan obligasi dari
perusahaan lain.

Introduction to Management and Business-R6 | 10


Gambar 7.2: Type of Mergers
Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

7.1.6. Franchises
Franchises (waralaba) adalah hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan
menjual produk atau jasanya dalam sebuah teritorial tertentu. Pada dasarnya, perjanjian
waralaba adalah sebuah perjanjian di mana seseorang dengan ide bagus untuk bisnis
(pewaralaba) menjual hak untuk menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk
atau jasa kepada orang lain (terwaralaba) dalam sebuah teritorial tertentu.

A. Keuntungan waralaba:
1. Bantuan manajemen dan pemasaran, dibandingkan dengan seseorang yang memulai
bisnis dari awal, terwaralaba biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar
untuk berhasil, karena ia mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam
memilih lokasi dan promosi; dan bantuan dalam semua tahap operasinya.
2. Kepemilikan pribadi, sebuah operasi waralaba adalah tetap bisnis Anda, dan Anda
menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya.
3. Nama yang sudah dikenal secara nasional dan bahkan internasional, dengan waralaba
yang telah mapan, Anda mendapatkan pengakuan dan dukungan instan dari sebuah
kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan di seluruh dunia.
Introduction to Management and Business-R6 | 11
4. Nasihat dan bantuan finansial, terwaralaba mendapatkan bimbingan berharga serta
nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini.
5. Tingkat kegagalan yang rendah, menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba
adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya.

B. Kerugian Waralaba:

1. Biaya awal yang besar, biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.

2. Laba yang dibagi, pewaralaba akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya
awal atau suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian
yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
3. Regulasi manajemen, “Bimbingan” manajemen dapat menjadi perintah manajerial, dan
pembatasan. Terwaralaba yang merasa terbeban oleh aturan dan regulasi perusahaan
dapat kehilangan semangat dan insentif untuk menjadi atasan mereka sendiri dengan
bisnis mereka sendiri.
4. Pelarangan untuk menjual kepemilikan, tidak seperti pemilik bisnis pribadi yang
dapat menjual perusahaan mereka kepada siapapun yang mereka pilih dengan syarat-
syarat mereka sendiri; banyak terwaralaba menghadapi pelarangan untuk menjual
kembali waralaba mereka.
5. Pewaralaba yang curang, tidak semua waralaba dimiliki oleh pewaralaba yang besar,
sehingga terwaralaba pada waralaba kecil hanya memiliki sedikit informasi tentang
perusahaan yang dibelinya.

7.1.7. Cooperatives
Koperasi merupakan organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-orang
yang menggunakannya, yang mempunyai kebutuhan yang sama, yang menggabungkan sumber
daya mereka untuk keuntungan bersama.

Introduction to Management and Business-R6 | 12


7.2. Entrepreneur

7.2.1. The Age of The Entrepreneur


Wirausaha/entrepreneur adalah orang yang mau menerima risiko untuk memulai dan
menjalankan sebuah bisnis. Perkembangan entrepreneuship di Indonesia sangat pesat,
pendidikan dari tingkat SMU sampai Perguruan Tinggi mengajarkan siswanya untuk berjiwa
entrepreneur, sehingga setelah selesai sekolah/kuliah, mereka dapat hidup mandiri. Begitu
pula dengan jumlah usaha kecil (UKM) yang semakin banyak jumlahnya, namun tidak heran
juga kalau kita melihat bahwa juga UKM yang gulung tikar.

Gambar 7.3: Sharon Anderson she expanded Half Price Books into a national company earning $240
million in annual revenue.
Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

7.2.1.1. Why People Take the Entrepreneurial Challenge


Mengambil risiko untuk memulai sebuah bisnis dapat menakutkan dan
memberi semangat pada saat yang bersamaan. Berikut ini adalah beberapa alasan
mengapa orang bersedia mengambil risiko untuk memulai sebuah bisnis.
1. Kesempatan, banyak orang memiliki inisiatif dan dorongan untuk bekerja dalam
jam kerja panjang yang dituntut oleh kewirausahaan.
2. Laba, wirausaha memiliki penghasilan yang jauh lebih besar
dibandingkan jika seseorang bekerja di perusahaan orang lain. dengan input
keahlian dan pengalaman yang sama, maka output penghasilan yang diperoleh
Introduction to Management and Business-R6 | 13
jauh lebih besar jika memiliki usaha sendiri.
3. Kemerdekaan/ kebebasan, beberapa dari mereka telah menemukan
kenikmatan dan kepuasan diri dalam memulai bisnis mereka sendiri. Karena
keberhasilan dan kegagalan bisnis tergantung dari keputusan yang kereka buat
sendiri. Selain itu mereka memiliki kebebasan untuk melakukan penetrasi pasar,
membuat sesuatu yang baru ataupun kebebasan dalam bekerja dan
mendelegasikan pekerjaan.
4. Tantangan, banyak wirausaha mau mengambil risiko terhadap bisnis yang
dimiliki.

7.2.2. Getting Started in Small Business

Semua organisasi menuntut modal, ide bagus, perencanaan, manajemen


informasi, anggaran (dan manajemen finansial secara umum), akuntansi, pemasaran, relasi
karyawan yang baik dan pengetahuan manajerial secara keseluruhan yang baik.

7.2.3. Learning about Small-Business Operations

Memulai bisnis kecil memerlukan beberapa petunjuk, baik belajar dari orang lain
yang telah melakukannya, maupun dari pengalaman ketika bekerja dengan orang lain. Memulai
bisnis sendiri setelah mempelajari apa yang dibutuhkan akan lebih kecil risikonya
dibandingkan hanya mendengarkan pengalaman dari orang lain.

Dalam mengelola sebuah bisnis kecil, diperlukan fungsi bisnis sebagai berikut:
i. Merencanakan bisnis Anda, rencana bisnis merupakan pernyataan bisnis tertulis yang
mendeskripsikan sifat bisnis, pasar sasaran, keuntungan yang akan dimiliki bisnis
tersebut dalam hal kompetisi dan sumber daya dan persyaratan dari pemilik.
ii. Mendanai bisnis, selain tabungan pribadi, investor individual adalah sumber modal
utama bagi sebagian besar wirausahawan..

Introduction to Management and Business-R6 | 14


SIMPULAN

Memulai sebuah bisnis, pertama kita perlu memutuskan bentuk kepemilikan yang

akan kita gunakan untuk menjalankan bisnis tersebut. Ada 3 pilihan bisnis yaitu (1)

kepemilikan tunggal, (2) kepemilikan kemitraan, dan (3) pepemilikan korporasi, yang

masing - masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ada beberapa alasan mengapa orang bersedia mengambil risiko menjalankan

wirausaha, alasannya meliputi laba, kemerdekaan, kesempatan dan tantangan.

Wirausahawan yang berhasil dapat memerintah diri, memelihara diri, berorientasi

tindakan, penuh semangat, dan toleran terhadap ketidakpastian.

Menjadi wirausaha bisnis kecil, pertama, belajarlah dari orang lain. Ikutlah kursus

dan berbicaralah dengan beberapa pemilik bisnis kecil. Kedua, dapatkanlah pengalaman

dengan bekerja untuk orang lain. Ketiga, ambil alih sebuah perusahaan yang berhasil.

Seseorang dapat berpartisipasi dalam era kewirausahaan dengan membeli hak

untuk memasarkan sebuah inovasi produk baru di areanya.

Introduction to Management and Business-R6 | 15


DAFTAR PUSTAKA

8. William G. Nickels, James M. McHugh, Susan M. McHugh. (2019). Understanding


Business. 12th Edition. McGraw-Hill Education. New York. ISBN: 978-125-9929-43-4.

Introduction to Management and Business-R6 | 16


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 8

Production and Operations


Management

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis isu-isu dalam konteks global berikut ini:
1. Manufaktur dan Layanan dalam Perspektif
2. Dari Produksi ke Manajemen Operasi
3. Proses produksi
4. Perencanaan manajemen operasi
5. Prosedur Pengendalian: PERT dan Gantt Charts

OUTLINE MATERI:

• Manufacturing and Services in Perspective


• From Production to Operations Management
• Production Processes
• Operations management Planning
• Control Procedures: PERT and Gantt Charts

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

8.1. Production and Operational Management


8.1.1. Manufacturing and Services in Perspective

Banyak bisnis manufaktur dan jasa yang telah menyadari pentingnya menjalin
hubungan yang baik dengan pelanggannya. Selain itu hubungan erat dengan pemasok dan
perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Di bagian operasional,
perusahaan juga selalu mempraktikkan pengembangan produk secara kontinyu,
mempertahankan kualitas produk, mengandalkan internet untuk menemukan peluang
kebutuhan yang baru, dan yang tidak kalah pentingnya adalah menggunakan teknik produksi
yang baru seperti: manufaktur yang diintegrasi dengan komputer, manufaktur yang fleksibel
dan manufaktur yang ramping.

Gambar 8.1: Unlike their predecessors, modern factory robots can safely work side by side with humans.
Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

8.1.2. From Production to Operations Management


Produksi adalah pembuatan barang dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor
produksi: tanah, tenaga kerja, modal, kewiausahawan, dan pengetahuan. Menurut sejarah,
produksi telah dihubungkan dengan manufaktur, tetapi sifat bisnis yang terus berubah secara
signifikan menyebabkan timbulnya sektor jasa, termasuk layanan internet yang telah
berkembang secara pesat.
Introduction to Management and Business-R6 | 3
Manajemen produksi merupakan semua aktivitas yang dilakukan manajer untuk
membantu perusahaan dalam menghasilkan barang. Untuk mencerminkan perubahan dalam
kepentingan dari manufaktur ke jasa, produksi sering diganti dengan kata “operasi”

Manajemen operasi adalah area khusus dalam manajemen yang mengubah atau
mentransformasi sumber (termasuk sumber manusia) menjadi barang dan jasa. Aktivitas ini
mencakup manajemen inventaris, kontrol kualitas, perencanaan produksi, jasa follow- up dan
lain-lain.

8.1.3. Production Processes

Produksi menambahkan nilai, atau kegunaan, pada bahan atau proses. Form utility
adalah nilai yang ditambahkan dengan pembuatan barang dan jasa yang sudah jadi, form utility
juga dapat muncul di bisnis ritel.
Ada beberapa proses berbeda yang digunakan oleh para pemain dalam industry
manufaktur untuk menghasilkan barang. Andrew S. Groove, seorang pemimpin manufaktur
chip komputer Intel, menggunakan sebuah anologi untuk menjelaskan produksi. “untuk
memahami prinsip produksi, bayangkan bahwa Anda adalah seorang juru masak dan tugas
Anda adalah untuk menyajikan makan pagi yang terdiri atas sebutir telur yang direbus
setengah matang selama tiga menit, roti panggang mentega dan kopi. Tugas Anda adalah
menyiapkan dan menyajikan ketiga artikel ini secara bersamaan, setiap makanan dalam
keadaan fresh dan panas”.
Groove menyatakan bahwa tiga syarat dasar produksi :
(1) membuat dan mengirimkan produk sebagai respons terhadap permintaan pelanggan
pada waktu pengiriman yang telah ditentukan,
(2) memberikan tingkat kualitas yang dapat diterima,
(3) memberikan segalanya dengan harga yang serendah mungkin.

Proses produksi terdiri atas penggunaan faktor produksi (lahan, tenaga kerja, modal,
kewirausahawan, dan pengetahuan) dan penggunaan masukan tersebut untuk memproduksi
barang, jasa dan ide, perencanaan, pengarahan, penjadwalan dan aktivitas lainnya merupakan
cara untuk mencapai obyektif atau hasil.
Introduction to Management and Business-R6 | 4
Ada dua istilah produksi yaitu: proses dan perakitan.
1. Proses manufaktur merupakan sebuah proses secara fisik dan kimiawi mengubah
bahan. Contoh: biji plastik menjadi piring, gelas dan lain- lain.
2. Proses perakitan meyatukan komponen-komponen untuk membuat produk.
Contoh: roda, kursi, spin dll dirakit menjadi motor dan mobil.

Selain itu dalam proses produksi ada istilah Proses yang berkelanjutan yaitu proses
produksi di mana produksi yang lama berjalan dan menghasilkan barang jadi berkali-kali.
Contoh: produksi surat kabar yang dibuat dalam beberapa puluh ribu lembar. Proses
sebentar-sebentar adalah proses produksi di mana jumlah yang diproduksi sedikit dan mesin
sering diubah untuk membuat produk-produk yang terbatas.
Sebagai akibat dari persaingan global saat ini, perusahaan harus mampu memproduksi
produk – produk berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang rendah. Untuk mewujudkan
hal tersebut, maka area produksi harus melakukan perkembangan/ perubahan. Perubahan –
perubahan tersebut antara lain:

(1) Manufaktur dan desain yang dibantu dengan komputer, ada istilah desain yang
dibantu dengan komputer (computer aided design-CAD), manufaktur yang dibantu
dengan komputer (computer-aided manufacturing-CAM), manufaktur yang diintegrasi
oleh komputer (computer-integrated manufacturing-CIM).
(2) Manufaktur yang fleksibel, merancang mesin untuk mengerjakan banyak tugas,
sehingga mesin tersebut dapat menghasilkan beragam produk.
(3) Manufaktur yang ramping, produksi barang dengan menggunakan segala sumber
yang lebih sedikit ketimbang produksi massa.
(4) Lean Manufacturing, Lean manufacturing adalah produksi barang dengan
menggunakan lebih sedikit sumberdaya dibandingkan produksi massal. Lebih sedikit
tenaga manusia, lebih sedikit ruang produksi, lebih sedikit investasi dalam alat, dan
lebih sedikit waktu rekayasa untuk mengembangkan produk baru.
(5) Penyesuaian massa, menyesuaikan produk yang diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan secara individual.

Introduction to Management and Business-R6 | 5


(6) Robotik, robot dapat sangat membantu produktifitas produksi dalam pabrik,
mengurangi jumlah tenaga manusia dan dapat bekerja selama 24 jam dengan konsisten
dan presisi.
(7) Percetakan 3D, Gambar 3 dimensi memungkinkan pelaku binsis mendapatkan
gambaran produk yang lebih jelas.

Gambar 8.2: 3D CAD tools allow designers to create clothes prototypes without a pattern’s traditional
stages: seaming, trying on, alterations, and so on.
Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

8.1.4. Operations Management Planning


Perencanaan manajemen operasi meliputi:

(1) Lokasi fasilitas, proses pemilihan lokasi geografis untuk operasi perusahaan.

(2) Tata ruang fasilitas, adalah susunan fisik sumber dalam proses produksi. Intinya
adalah untuk meletakkan kantor, mesin, area penyimpanan, di posisi sebaik
mungkin guna memungkinkan para pekerja untuk memproduksi barang dan
memberikan layanan bagi para pelanggan. Tata ruang fasilitas sangat bergantung
pada proses yang harus dilakukan. Untuk jasa, tata ruang biasanya dirancang
untuk membantu konsumen menemukan dan membeli barang.
(3) Perencanaan persyaratan bahan (MRP) adalah sistem manajemen operasi
berbasis komputer yang menggunakan ramalan penjualan untuk memastikan bahwa
Introduction to Management and Business-R6 | 6
bagian-bagian dan bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia pada waktu dan tempat
yang tepat di satu perusahaan tertentu.
(4) Pembelian, fungsi dalam sebuah perusahaan yang mencari sumber bahan
berkualitas, menemukan pemasok terbaik, dan menegosiasikan harga terbaik untuk
barang dan jasa.
(5) Pengendalian inventaris, kontrol inventaris yang tepat pada waktunya (just in
time) adalah proses produksi di mana inventaris minimum, disimpan di dalam
gudang, persediaan, dan kebutuhan lain dikirimkan tepat pada waktunya ke lini
perakitan.
(6) Kontrol kualitas, kualitas merupakan memproduksi secara konsisten
memproduksi apa yang diinginkan pelanggan, sementara mengurangi kesalahan
sebelum dan setelah pengiriman kepada pelanggan.

Gambar 8.3: Process Layout


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

Introduction to Management and Business-R6 | 7


Saat ini banyak perusahaan yang beralih ke penggunaan standar kontrol kualitas
modern, beberapa tools untuk mengukur standa kualitas adalah:
1. kualitas Six Sigma merupakan ukuran kualitas yang memperkenankan hanya 3,4
kerusakan per juta kesempatan
2. kontrol kualitas statistik – SQC, adalah proses yang menggunakan beberapa
manajer untuk secara kontinue memonitor semua fase proses produksi guna
memastikan bahwa kualitas ditambahkan ke dalam produk tersebut sejak awal.
3. Kontrol proses statistik – SPC, adalah proses pengambilan sampel statistik dari
komponen-komponen produk pada setiap tingkat proses produksi dan
menggambarkan hasilnya di atas grafik.
4. Standar kualitas Baldrige Awards. Di Amerika Serikat pada tahun 1987 sebuah
standar ditentukan untuk keseluruhan kualitas perusahaan, standar digunakan untuk
menghormati menteri perdagangan AS (alm), Malcolm Baldrige National Quality
Awards. Ada tujuh kriteria untuk mendapatkan awards tersebut, meliputi:
kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pasar dan pelanggan, informasi dan
analisis, fokus sumber daya manusia, manajemen proses dan hasil bisnis.
5. Standar ISO 9000 dan ISO 14000. International Organization for Standardization
(ISO) adalah federasi badan standar nasional lingkup dunia, lebih dari 140 negara
yang menentukan ukuran global untuk kualitas produk individual. ISO 9000 adalah
nama umum yang diberikan untuk manajemen yang berkualitas dan standar
terjamin. ISO 14000 adalah sistem manajemen lingkungan. Sertifikasi ISO 9000
dan 14000 menunjukkan bahwa sebuah perusahaan memiliki sistem manajemen
kelas dunia, baik dalam standar kualitas maupun standar manajemen.

8.1.5. Control Procedures: PERT and Gantt Charts


Evaluasi Program dan Teknik Tinjauan (PERT) adalah metode untuk menganalisis
tugas yang terlibat di dalam penyelesaian proyek tertentu, perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan setiap tugas, dan identifikasi waktu minimum yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan seluruh proyek.

Secara umum langkah dalam penggunaan PERT adalah:


(1) Menganalisis dan mengurutkan tugas-tugas yang harus dilakukan
(2) Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas

Introduction to Management and Business-R6 | 8


(3) Menggambar jaringan PERT yang mengilustrasikan informasi dari langkah 1 dan 2,
(4) Mengidentifikasikan jalur kritis (critical path). Critical path adalah urutan tugas yang
membutuhkan waktu penyelesaian terlama. Jika penyelesaian tugas lebih lama dari jalur
kritis (critical path), maka akan menyebabkan keterlambatan proyek atau produks

Gambar 8.4: PERT Chart for a music video


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

Bagan Gantt adalah grafik batang yang dengan jelas menunjukkan proyek yang
sedang dikerjakan dan seberapa banyak yang telah diselesaikan dalam waktu tertentu. Dengan
menggunakan bagan Gantt, seorang manajer dapat melacak proses produksi menit demi
menit untuk menentukan tugas mana yang tepat waktu dan mana yang tertinggal, sehingga
penyesuaian dapat dilaksanakan guna memungkinkan perusahaan tetap beroperasi sesuai
jadwal.

Introduction to Management and Business-R6 | 9


Gambar 8.5: GANTT Chart for a doll manufacturer
Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

Introduction to Management and Business-R6 | 10


SIMPULAN

Manajemen operasi adalah bidang khusus dalam manajemen yang mengubah atau

mentransformasi sumber menjadi barang dan jasa. Ada proses manufaktur yang berbeda,

yakni: manufaktur proses secara fisik atau kimiawi mengubah bahan, sedangkan proses

perakitan merupakan kegiatan yang menyatukan komponen-komponen.

Perkembangan persaingan bisnis mendorong perusahaan untuk dapat

memproduksi produk dengan kualitas terbaik namun tetap kompetitif, dan perubahan

tersebut perlu disikapi dengan melakukan perubahan pula pada operasional perusahaan,

seperti Perubahan desain yang dibuat dalam desain yang dibantu oleh komputer (CAD)

secara instan dimasukkan dalam proses manufaktur yang dibantu oleh komputer (CAM).

Manufaktur yang Fleksibel, lean manufaktur, penyesuaian masal, robotic dan 3D Printing.

Perencanaan manajemen operasi melibatkan lokasi fasilitas, tata ruang fasilitas,

perencanaan persyaratan bahan, pembelian, kontrol inventaris dan kontrol kualitas.

Evaluasi Program dan Teknik Tinjauan (PERT) adalah metode untuk menganalisis

tugas yang terlibat di dalam penyelesaian proyek tertentu, perkiraan waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas, dan identifikasi waktu minimum yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek.

Introduction to Management and Business-R6 | 11


DAFTAR PUSTAKA

• William G. Nickels, James M. McHugh, Susan M. McHugh. (2019). Understanding

Business. 12th Edition. McGraw-Hill Education. New York. ISBN: 978-125-9929-43-4.

Introduction to Management and Business-R6 | 12


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 9

Marketing: Developing and


Implementing Customer-Oriented
Marketing Plans

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis isu-isu dalam konteks global berikut ini:
1. Apa itu Pemasaran?
2. Bauran Pemasaran
3. Memberikan Informasi kepada Pemasar
4. Lingkungan Pemasaran
5. Dua Pasar Berbeda: Konsumen dan Bisnis-ke-Bisnis

OUTLINE MATERI:

• What is Marketing?
• The Marketing Mix
• Providing Marketers with Information
• The Marketing Environment
• Two Different Markets: Consumer and Business-to-Business

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

9.1. Marketing: Developing and Implementing Customer-Oriented Marketing Plans


9.1.1. What is Marketing?

Pemasaran adalah serangkaian aktifitas perusahaan yang merupakan proses


untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan melakukan pertukaran nilai untuk pelanggan,
klien, mitra, dan Masyarakat pada umumnya.

Menurut AMA (2012) “Pemasaran adalah seperangkat aktivitas dan proses


menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan dan mengubah penawaran yang bernilai
untuk konsumen, pelanggan, mitra, dan masyarakat secara luas”

9.1.1.1. Evolusi Era Pemasaran


1. Era Produksi
Masyarakat Eropa memulai perjuangan mereka di Amerika sampai awal tahun
1990an, filosofi umum bisnis adalah “Produksilah sebanyak mungkin
karena ada pasar yang tidak terbatas”.
2. Era Penjualan
Pada tahun 1920-an, bisnis telah mengembangkan teknik produksi massa dan
kapasitas produksi sering melebihi permintaan pasar langsung. Oleh karena
itu filosofi bisnis berubah dari penekanan pada produksi menjadi penekanan
pada penjualan. Sebagian besar perusahaan menekankan penjualan dan
periklanan dalam upaya membujuk konsumen untuk membeli produk yang
sudah ada, sangat sedikit perusahaan yang memberikan pelayanan setelah
penjualan.
3. Era Konsep Pemasaran
Setelah perang dunia II berakhir, pada tahun 1945, ada banyak permintaan
akan barang dan jasa di antara para perajurit yang memulai karir baru dan
membina keluarga. Tahun-tahun pasca perang menghasilkan baby boomer
dan ledakan pengeluaran konsumen. Bisnis mengakui kebutuhan untuk

Introduction to Management and Business-R6 | 3


bersikap responsif terhadap konsumen apabila mereka ingin mendapatkan
bisnis mereka dan pada tahun 1950 muncul konsep pamasaran yang memiliki
tiga bagian:

(1) Orientasi pelanggan: penekanan pada pemenuhan kebutuhan konsumen


dari pada promosi atau penjualan;
(2) Orientasi jasa: semua orang mempunyai tujuan yang sama, kepuasan
pelanggan;
(3) Orientasi laba: fokus pada barang dan jasa yang akan menghasilkan laba
sebanyak mungkin dan memungkinkan organisasi untuk bertahan dan
melakukan perluasan untuk melayani lebih banyak keinginan dan
kebutuhan konsumen.

4. Era Hubungan Pelanggan


Pada tahun 1990-an dan 2000, para pemasar mengembangkan konsep manajemen
hubungan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM) dengan tujuan
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menstimulasikan loyalitas pelanggan
jangka panjang.
5. Era Pemasaran Mobile
Era pemasaran digital adalah era dimana konsumen memiliki kekuatan untuk
mendorong pemasaran dapat memenuhi permintaan konsumen bukan hanya selalu
aktif di media.
Karena teknologi akan terus bertumbuh, permintaan konsumen akan bertumbuh
dalam 4 area, yaitu:
a. Now, konsumen saat ini ingin dapat berinteraksi darimana saja dan kapan saja.
b. Can I? konsumen ingin melakukan hal – hal yang baru dengan berbagai jenis
informasi yang dapat menciptakan nilai bagi mereka.
c. For me? Konsumen mengharapkan semua data tentang meraka tersimpan
dengan baik dan digunakan untuk mempersonalisasi apa yang menjadi
kebutuhan mereka.
d. Simple, konsumen akan mengharapkan interaksi yang terjadi menjadi lebih
mudah.

Introduction to Management and Business-R6 | 4


Gambar 9.1: Marketing Eras
Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

9.1.2. The Marketing Mix

Menyenangkan pelanggan telah menjadi prioritas untuk para pemasar. Ada 4 proses
pemasaran dan melibatkan
(1) Merancang produk yang memuaskan keinginan,
(2) Menentukan harga untuk produk tersebut,
(3) Menempatkan produk tersebut di tempat orang-orang akan membelinya
(4) Mempromosikan produk tersebut. Keempat faktor ini disebut sebagai bauran
pemasaran (marketing mix)

Gambar 9.2: The Marketing Mix


Sumber: Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

Introduction to Management and Business-R6 | 5


Merancang produk untuk memenuhi kebutuhan, meneliti dan menemukan pasar
sasaran. Produk adalah barang fisik, jasa dan ide yang memuaskan keinginan atau kebutuhan
– apapun yang akan meningkatkan produk di mata konsumen. Ide yang baik saat merancang
produk adalah melakukan pengujian konsep diantara pengguna potensial (uji pemasaran).
Selain bentuk fisik, produk juga perlu memiliki Nama Brand yang dapat berupa nama, huruf,
kelompok kata atau huruf yang menjadi pembeda dibandingkan dengan competitor.

Setelah memutuskan produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen, baru
menentukan harga yang sesuai. Harga tergantung pada beberapa faktor, penetapan harga
yang lebih tinggi (skimming pricing) untuk produk atau jasa yang berkualitas, penetapan
harga yang sangat rendah dibanding pesaing (predatori pricing) untuk menekan pesaing,
penetapan harga sesuai dengan harga pesaing (penetration pricing).

Produk dengan harga tertentu perlu didistribusikan agar sampai ke tangan konsumen.
Ada 2 cara untuk mendistribusikan produk, yakni distribusi langsung oleh produsen atau
melalui perantara.
Distribusi melalui perantara untuk pasar konsumen terbagi atas:
(1) Distribusi intensif, jika produk merupakan barang atau jasa yang sering dikonsumsi
dan proses pembelian tidak memerlukan banyak pertimbangan. Distribusi intensif
memungkinkan produk untuk dijual di seluruh daerah dan dalam skala besar
jumlahnya, contoh: toko beras, sabun, koran yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh
konsumen;
(2) Distribusi selektif, jika produk merupakan barang dan jasa yang jarang di konsumsi,
namun jika memerlukan produk tersebut, maka konsumen akan membandingkan
kualitas, harga, merek dan atribut lainnya. Produk shopping memerlukan distribusi
yang selektif, di mana tidak semua penjual dapat melakukannya, perlu edukasi pasar
atau kualitas pelayanan yang lebih baik. Contoh toko khusus elektronik;
(3) Distribusi ekslusif, yaitu untuk produk spesial merupakan barang dan jasa yang kerap
kali hanya sekali dikonsumsi. Perlu dana yang besar untuk memiliki produk ini dan
produk berada di tempat yang tertentu, contoh: toko eksklusif jam tangan Rolex, dealer
mobil Jaguar.
Introduction to Management and Business-R6 | 6
Promosi merupakan semua teknik yang digunakan untuk menginformasikan produk
kepada masyarakat dan memotivasi mereka untuk membelinya. Teknik-teknik ini meliputi:
periklanan, promosi penjualan, personal selling, public relation, penjualan langsung.

9.1.3. Providing Marketers with Information


Setiap langkah dalam proses pemasaran bergantung pada informasi yang digunakan
untuk membuat keputusan yang tepat. Penelitian pemasaran (marketing research) adalah
analisis pasar untuk menentukan peluang dan tantangan, dan untuk mencari informasi yang
dibutuhkan konsumen di masa depan.
Proses penelitian pemasaran terdiri dari empat langkah:
(1) Mendefiniskan pertanyaan (masalah/peluang) dan menentukan situasi saat ini;
(2) Mengumpulkan data; metode yang paling murah untuk mengumpulkan informasi yang
telah disusun oleh orang lain dan diterbitkan dalam jurnal dan buku atau tersedia
secara online (data sekunder) atau peneliti melakukan survei langsung ke responden
yang dituju melalui alat wawancara, kuesioner atau observasi (data primer);
(3) Menganalisis data penelitian
(4) Memilih solusi terbaik dan mengimplementasikannya.

9.1.4. The Marketing Environment


Manajer pemasaran harus mengetahui lingkungan sekitar ketika membuat keputusan
bauran pemasaran. Pemindaian lingkungan (environmental scanning) adalah proses
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan pemasaran. Ada lima
faktor yang berpengaruh:
(1) Faktor Global
Perubahan global yang paling dramatis adalah pertumbuhan internet. Sekarang bisnis
dapat menjangkau banyak konsumen di dunia dengan relatif mudah dan melakukan
dialog dengan konsumen tentang barang dan jasa yang diinginkan.
(2) Faktor Teknologi
Perubahan teknologi yang paling penting melibatkan internet dan pertumbuhan basis
data konsumen. Dengan menggunakan basis data konsumen, perusahaan dapat
mengembanglan produk dan jasa yang mendekati kebutuhan konsumen.
Introduction to Management and Business-R6 | 7
(3) Faktor Sosiokultural
Ada beberapa tren sosial yang harus dimonitor para pemasar untuk mempertahankan
hubungan dekat dengan pelanggan. Pertumbuhan populasi dan demografi yang berubah-
ubah memiliki efek pada penjualan.
(4) Faktor Kompetitif
Pemasar perlu memperhatikan pesaing. Perubahan teknologi dan lingkungan global
menyebabkan jumlah pesaing menjadi bertambah banyak. Kecepatan, inovasi, harga
dan kualitas produk pesaing juga akan berubah menghadapi perubahan selera dan
pendapatan konsumen.
(5) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Ketika
pertumbuhan ekonomi mengalami resesi, atau ketika terjadi inflasi, atau tingkat
suku bunga pinjaman bank mengalami kenaikan, tingkat pengangguran yang
meningkat, semua kondisi tadi menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun, dan
berpengaruh terhadap penjualan dan profit perusahaan.

Gambar 9.3 : The Marketing Environment


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

Introduction to Management and Business-R6 | 8


9.1.5. Two Different Markets: Consumer and Business-to-Business

Pasar terdiri atas orang-orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak
terpenuhi yang memiliki, baik sumber maupun kesediaan untuk membeli. Ada dua pasar
utama dalam bisnis:
(1) Pasar konsumen (consumer market) terdiri atas semua individu atau rumah tangga
yang menginginkan barang dan jasa untuk konsumsi atau penggunaan pribadi dan
memiliki sumber untuk membelinya,
(2) Pasar bisnis ke bisnis (business-to-business market) terdiri atas semua individu dan
organisasi yang menginginkan barang dan jasa untuk penggunaan dalam memproduksi
barang dan jasa lain atau untuk penjualan, penyewaan atau pemasokan barang kepada
orang lain.

9.1.5.1. Pasar Konsumen


Pasar konsumen sangat berbeda dalam hal usia, tingkat pendidikan,
pemasukan dan selera. Bisnis biasanya tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap
kelompok, oleh karena itu bisnis harus terlebih dahulu memutuskan kelompok mana
yang akan dilayani dan kemudian mengembangkan produk dan jasa yang secara
khusus disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Proses pembagian total pasar menjadi beberapa kelompok yang anggotanya


memiliki karakteristik yang sama dalam perilaku pembelian disebut segmentasi pasar
(market segmentation). Penyeleksian kelompok (segmen pasar) mana yang dapat
dilayani oleh organisasi secara menguntungkan disebut pemasaran target (target
marketing).

Mensegmentasi pasar konsumen terdiri atas lima segmentasi yakni


(1) Segmentasi geografis: membagi pasar menurut daerah geografis (kota, kabupaten,
wilayah, dan lainnya),
(2) Segmentasi demografis: segmentasi menurut usia, tingkat pendidikan, jenis
kelamin, status, tingkat pengeluaran, agama, ras, profesi,
(3) Segmentasi psikografis: segmentasi menurut gaya hidup; generasi Y dan generasi
Introduction to Management and Business-R6 | 9
X berbeda gaya kehidupannya dalam konsumsi.
(4) Segmentasi manfaat; menentukan manfaat yang dilebihkan dan menggunakan
manfaat itu untuk mempromosikan produk tersebut.
(5) Segmentasi volume atau penggunaan: memisahkan pasar menurut jumlah
penggunaan produk.

9.1.5.1.1. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen


1. Tahapan pertama adalah pengenalan masalah, pada tahap ini
konsumen akan mengenali masalah yang mereka hadapi.
2. Tahapan pencarian informasi, kemudian konsumen akan mencari
informasi terkait produk – produk yang mereka butuhkan untuk
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
3. Tahapan evaluasi alternatif, pada tahap ini, konsumen akan
melakukan evaluasi terhadap beberapa alternatif produk yang
menjadi pilihan.
4. Tahapan keputusan pembelian, konsumenakan memutuskan untuk
memilih produk yang mana yang akan dibeli.
5. Tahapan evaluasi setelah pembelian, konsumen akan melakukan
evaluasi, apakah produk yang dibeli sudah sesuai dengan expektasi
dan informasi yang mereka dapatkan.

Introduction to Management and Business-R6 | 10


Gambar 9.57: The Customer Decision Making Process and Outside Influences
Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

9.1.5.1.2. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen


Ada beberapa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen:
variabel bauran pemasaran, pengaruh psikologis, pengaruh situasional, dan
pengaruh sosiokultural.
(1) Pengetahuan, dapat membuat perubahan perilaku berdasarkan
pengalaman dan informasi yang konsumen dapatkan.
(2) Referensi Kelompok, kelompok dapat digunakan oleh seorang individu
sebagai acuan dalam membentuk sikap, keyakinan, nilai atau perilaku.
Contoh referensi kelompok: teman, keluarga dan kelompok social.
(3) Budaya, seperangkat nilai, sikap, dan cara melakukan sesuatu yang
ditransmisikan dari satu generasi ke generasi lainnya pada suatu
masyarakat tertentu.
(4) Sub budaya, seperangkat nilai, sikap, dan cara melakukan sesuatu yang
dihasilkan etnis, ras atau kelompok tertentu menjadi satu identitas.
(5) Kognitif disonansi, suatu keadaan psikologis yang terbentuk setelah
terjadinya pembelian. Karena Sebagian konsumen mungkin mengalami
dilema apakah produk yang mereka dapatkan sesuai dengan harga yang
mereka bayarkan.

Introduction to Management and Business-R6 | 11


9.1.5.2. Pasar Bisnis ke Bisnis

Pasar B2B lebih besar daripada pasar konsumen, karena barang-barang sering
dijual dan dijual lagi beberapa kali dalam proses B2B sebelum barang-barang tersebut
dijual ke konsumen akhir. Strategi pemasaran sering berbeda dari pemasaran
konsumen,karena pembeli bisnis memiliki proses pengambilan keputusan mereka
sendiri. Beberapa faktor penting sebagai berikut:

1. Jumlah pelanggan dalam pasar B2B relatif sedikit

2. Ukuran pelanggan bisnis relatif besar

3. Pasar B2B cenderung terkonsentrasi secara geografis

4. Pembeli bisnis pada umumnya dianggap lebih rasional daripada konsumen


akhir dalam seleksi barang dan jasa mereka.

5. Penjualan B2B cenderung bersifat langsung

Introduction to Management and Business-R6 | 12


SIMPULAN

Pemasaran adalah proses menentukan keinginan dan kebutuhan pelanggan dan kemudian
memberi pelanggan barang dan jasa yang memenuhi atau melebihi harapan mereka. Ada tiga
bagian dari konsep pemasaran yaitu: (1) orientasi pelanggan, (2) orientasi jasa, dan (3) orientasi
laba yang berarti, memasarkan barang dan jasa yang akan memberikan laba pada perusahaan dan
memungkinkannya bertahan dan meluas untuk melayani lebih banyak keinginan dan kebutuhan
pelanggan.

Bauran pemasaran terdiri atas empat P pemasaran: produk (product), harga (price),
tempat/distribusi (place) dan promosi (promotion). Pemasar mengimplementasian empat P
dengan merancang produk yang diinginkan orang-orang; menentukan harga yang kompetitif,
menempatkan di lokasi yang mudah bagi konsumen untuk menemukan produk, dan
mempromosikannya, sehingga konsumen mengetahui produk itu ada.

Penelitian pemasaran adalah analisis pasar untuk menentukan peluang dan tantangan
serta untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang baik. Langkah
melakukan penelitian pemasaran: (1) mendefinisikan masalahnya dan menentukan situasi saat
ini, (2) mengumpulkan data, (3) menganalisis data penelitian, dan (4) memilih solusi terbaik.

Introduction to Management and Business-R6 | 13


DAFTAR PUSTAKA

• William G. Nickels, James M. McHugh, Susan M. McHugh. (2019). Understanding

Business. 12th Edition. McGraw-Hill Education. New York. ISBN: 978-125-9929-43-4.

• http://www.cim.co.uk/filestore/resources/10minguides/7ps.pdf
• http://pages.northcantonschools.org/~hck/data/ksn1nc/files/Creating_&_Pricing_Produc
ts_Ch_14.pdf
• http://www.g-w.com/PDF/SampChap/60525_0984_Ch26.pdf
• http://www.cim.co.uk/filestore/resources/10minguides/promotionalmix.pdf

Introduction to Management and Business-R6 | 14


LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 10

Financial Management

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis isu-isu dalam konteks global berikut ini:
• Peran Keuangan dan Manajer Keuangan
• Perencanaan Keuangan
• Kebutuhan Dana Operasional
• Memperoleh Pembiayaan Jangka Pendek
• Memperoleh Pembiayaan Jangka Panjang

OUTLINE MATERI:

 The Role of Finance and Financial Managers


 Financial Planning
 The Need for Operating Funds
 Obtaining Short-Term Financing
 Obtaining Long-Term Financing

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

10.1. Financial Management


10.1.1. The Role of Finance and Financial Managers

Keuangan adalah fungsi dari sebuah bisnis yang menangani perolehan dana bagi
perusahaan dan pengelolaan dana tersebut di dalam perusahaan. Aktivitas keuangan mencakup
mempersiapkan anggaran, melakukan analisis arus kas dan merencanakan pengeluaran dana
pada aset, seperti pabrik, peralatan dan mesin.

Manajemen Keuangan adalah pekerjaan mengelola sumber daya sebuah perusahaan


agar dapat mencapai tujuan dan sasarannya. Manajer keuangan adalah seorang manajer yang
memberikan rekomendasi bagi manajemen tingkat atas mengenai strategi-strategi untuk
memperbaiki kekuatan keuangan sebuah perusahaan.

10.1.2. Financial Planning

Perencanaan keuangan merupakan tanggung jawab utama dari manajer keuangan di


dalam suatu bisnis. Perencanaan keuangan meliputi tiga langkah:

Gambar 10.1: Finance Planning


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

Introduction to Management and Business-R6 | 3


(1) Memproyeksikan kebutuhan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Proyeksi merupakan bagian penting dari setiap rencana keuangan perusahaan.
a. Proyeksi jangka pendek (short-term forecast) memprediksi pendapatan, biaya, dan
beban untuk periode satu tahun atau kurang. Proyeksi ini merupakan dasar dari semua
rencana keuangan lainnya, sehingga keakuratannya merupakan hal yang sangat
penting. Sebagian dari proyeksi jangka pendek bisa jadi dalam bentuk proyeksi arus
kas (cash flow forecast) yang memprediksi arus kas masuk dan keluar pada periode
mendatang, biasanya bulanan atau kuartalan.
b. Proyeksi jangka panjang (long term forecast) memprediksi pendapatan, biaya, dan
beban untuk periode lebih lama dari 1 tahun, dan terkadang selama 5-10 tahun
mendatang. Proyeksi ini memiliki peran penting dalam rencana strategi jangka panjang
perusahaan yang menjawab pertanyaan seperti: “Bisnis apakah yang kita jalani?” Dan
pertanyaan lainnya yang bersifat pertumbuhan perusahaan di masa datang. Proyeksi
keuangan jangka panjang memberikan manajemen tingkat atas, dan juga manajer
operasional beberapa kemungkinan potensi penghasilan atau laba dengan beberapa
rencana strategi yang berbeda-beda.

(2) Menyusun anggaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut,


Proses anggaran bergantung pada keakuratan laporan keuangan peusahaan,
lebih spesifik anggaran (budget) menjelaskan harapan-harapan manajemen atas
pendapatan, dan dengan dasar harapan-harapan tersebut, mengalokasikan penggunaan
sumber daya tertentu di seluruh perusahaan. Laporan keuangan inti – neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas membentuk dasar bagi proses penganggaran.

Ada beberapa tipe anggaran yang dikembangkan di dalam rencana keuangan


perusahaan:
1. Anggaran modal (capital budget) Anggaran ini menyoroti rencana
pengeluaran perusahaan untuk pembelian aset-aset utama yang seringkali
memerlukan jumlah uang yang sangat besar. Anggaran modal terutama
menekankan pada pembelian aset-aset, seperti properti, gedung dan peralatan.
2. Anggaran kas (cash budget) Anggaran ini memperkirakan proyeksi arus kas

Introduction to Management and Business-R6 | 4


masuk dan keluar yang dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui
kekurangan atau kelebihan kas selama periode tertentu (misalnya bulanan atau
kuartalan). Anggaran kas merupakan petunjuk penting yang membantu
manajer dalam mengantisipasi pinjaman, pelunasan utang, beban operasional,
dan investasi jangka pendek.

Anggaran operasional atau anggaran master (operating budget or master


budget) mengikat erat semua anggaran perusahaan lainnya dan meringkas aktivitas
keuangan bisnis yang direncanakan. Anggaran ini dapat dijelaskan secara lebih
formal sebagai proyeksi alokasi dolar/rupiah kepada berbagai jenis biaya dan beban
yang dibutuhkan untuk menjalankan atau mengoperasionalkan suatu bisnis, dengan
proyeksi pendapatan tertentu.

(3) Mengembangkan kendali keuangan untuk melihat seberapa baik perusahaan


dalam menjalankan hal-hal yang telah ditetapkan harus dilakukan.
Kendali keuangan (financial control) adalah proses di mana sebuah perusahaan
secara rutin membandingkan pendapatan, biaya, dan beban aktualnya dengan
anggarannya. Sebagian besar perusahaan meninjau ulang keuangannya paling tidak
setiap bulan sebagai suatu cara untuk memastikan kendali keuangan. Prosedur kendali
seperti ini membantu para manajer untuk mengidentifikasi penyimpangan terhadap
perencanaan keuangan dan memungkinkan mengambil tindakan perbaikan jika
diperlukan.

Gambar 10.2: What Finance Manager Do


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019
Introduction to Management and Business-R6 | 5
10.1.3. The Need for Operating Funds
Dalam bisnis, kebutuhan akan dana operasional sepertinya tidak akan pernah berakhir.
Pada dasarnya sebuah organisasi memiliki pengeluaran operasional tertentu yang memerlukan
dana, di mana meliputi area-area seperti:

(1) Mengelola kebutuhan sehari-hari bisnis


Tantangan terhadap manajemen keuangan yang baik adalah untuk mengetahui
apakah dana tersedia untuk memenuhi kebutuhan kas harian tanpa memperhitungkan
potensi investasi perusahaan. Alasan itulah yang membuat manajer keuangan berupaya
untuk menjaga pengeluaran kas pada tingkat minimum. Perusahaan memaksimalkan
potensi investasi dari dana perusahaan. Manajemen kas yang efisien penting, terutama
bagi perusahaan kecil dalam melaksanakan operasional hariannya karena akses mereka
ke modal pada umumnya jauh lebih terbatas dibandingkan akses perusahaan yang lebih
besar.

(2) Mengendalikan operasional kredit


Manajer keuangan menyadari bahwa menyediakan penjualan kredit membantu
mempertahankan konsumen dan menarik konsumen baru. Di tengah lingkungan bisnis
yang sangat kompetitif, banyak bisnis akan menemukan kesulitan untuk bertahan tanpa
menyediakan kredit bagi konsumen.

Permasalahan utama dengan menjual secara kredit adalah sebanyak 25% atau
lebih dari aset bisnis akan terikat di dalam akun kreditnya (piutang usaha). Hal ini
berarti perusahaan perlu menggunakan dana yang tersedia untuk melunasi hutang atau
jasa yang telah dijual ke konsumen secara kredit. Manajer keuangan harus
mengembangkan prosedur penagihan yang efisien.

(3) Memperoleh persediaan yang dibutuhkan


Pemasaran yang efektif mengandung makna orientasi konsumen yang jelas.
Fokus kepada konsumen berarti bahwa jasa berkualitas tinggi dan ketersediaan barang

Introduction to Management and Business-R6 | 6


merupakan hal yang penting jika suatu bisnis berharap untuk memperoleh laba tinggi
di dalam pasar sekarang ini. Oleh karena itu, untuk memuaskan konsumen, bisnis
harus menjaga persediaan yang seringkali melibatkan pengeluaran dana yang sangat
besar. Kebijakan persediaan yang disusun secara cermat membantu dalam mengelola
dana yang tersedia dan memaksimalkan tingkat profitabilitas.

Inovasi seperti pengendalian persediaan just-in time membantu mengurangi


jumlah dana yang harus ditanamkan perusahaan di persediaan, juga dengan
mengevaluasi secara seksama rasio perputaran persediaannya, perusahaan dapat
mengendalikan dengan lebih baik arus kas keluar untuk persediaan.

(4) Melakukan pengeluaran modal (capital expenditure).


Pengeluaran modal merupakan investasi utama, baik pada aset berwujud,
seperti tanah, gedung, dan peralatan maupun aset tak berwujud seperti paten,
merek dagang, dan hak cipta. Di banyak organisasi, pembelian aset-aset utama seperti
tanah untuk ekspansi masa depan, pabrik manufaktur untuk meningkatkan kapabilitas
produksi, penelitian untuk mengembangkan ide-ide produk baru, dan peralatan untuk
mempertahankan atau menaikkan tingkat output yang ada.

10.1.4. Alternatif Sumber Dana


Keuangan sebagai fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan
mengelola dana. Menentukan jumlah uang yang dibutuhkan dan menemukan sumber
dana yang paling tepat untuk memperolehnya merupakan langkah-langkah dasar dalam
manajemen keuangan yang baik. Sebuah perusahaan dapat mencari untuk menambah modal
yang dibutuhkan dengan cara meminjam uang (hutang), menjual kepemilikan (ekuitas) atau
memperoleh laba (saldo laba).

Pendanaan utang (debt financing) mengacu pada dana yang diperoleh melalui
berbagai bentuk pinjaman yang harus dilunasi. Pendanaan ekuitas (equity financing) adalah
uang yang diperoleh dari dalam perusahaan (dari opearsional) atau melalui penjualan

Introduction to Management and Business-R6 | 7


kepemilikan di perusahaan (misalnya penjualan saham). Perusahaan dapat meminjam dana
entah dalam juangka pendek atau jangka panjang.

10.1.4.1. Obtaining Short-Term Financing


Pendanaan jangka pendek mengacu pada dana yang dibutuhkan untuk
periode satu tahun atau kurang. Alasan perusahaan membutuhkan dana jangka pendek
untuk (1) memenuhi kebutuhan biaya bulanan, (2) hal-hal darurat yang tidak
diantisipasi, (3) permasalahan arus kas, (4) perluasan persediaan yang ada, (5) program
promosi temporer. Sumber pendanaan jangka pendek meliputi:

1. Kredit dagang
Kredit dagang (suatu utang usaha) adalah bentuk pendanaan jangka pendek
yang paling murah dan paling nyaman. Kredit dagang adalah praktik membeli
barang atau jasa sekarang dan membayarnya kemudian. Bisnis-bisnis kecil sangat
bergantung pada kredit dagang dari perusahaan besar. Hal yang umum bagi
tagihan bisnis menampilkan istilah seperti 2/10. Net 30. Hal ini berarti pembeli
dapat memanfaatkan diskon sebesar 2 % untuk pelunasan tagihan dalam kurun
waktu 10 hari. Jumlah tagihan jatuh tempo dalam 30 hari, jika pembeli tidak
memanfaatkan diskon tersebut. Surat sanggup (promisory note) merupakan
kontrak tertulis dengan suatu janji untuk melunasi pemasok sejumlah uang tertentu
pada waktu yang spesifik. Surat sanggup dapat dijual oleh pemasok ke bank pada
harga diskon (jumlah yang tertera di surat dikurangi komisi untuk jasa bank dalam
menagih jumlah utang tersebut).

2. Keluarga dan Teman


Banyak perusahaan kecil memperoleh dana jangka pendek dengan
meminjam uang dari keluarga dan teman. Jika seorang pengusaha memutuskan
untuk meminta keluarga atau teman untuk bantuan keuangan, penting bagi kedua
pihak untuk: (1) menyetujui syarat-syarat pinjaman spesifik, (2) menyatakan
perjanjian secara tertulis, dan (3) menyusun metode pembayaran dengan cara
yang sama yang berlaku bagi pinjaman bank.

Introduction to Management and Business-R6 | 8


3. Bank Komersial
Bank termasuk yang sangat sensitif terhadap risiko untuk meminjamkan
uang ke bisnis kecil, namun usaha yang menjanjikan dan sangat terorganisasi
dapat saja memperoleh kredit bank. Jika mendapat pinjaman dari bank, perlu
mengunjungi bank secara rutin (sekali dalam sebulan) dan mengirimkan
semua laporan keuangan perusahaan kepada pihak bank, sehingga bank selalu
memperoleh informasi terbaru dan senantiasa menyediakan dana yang
diperlukan. Pentingnya seorang spesialis di departemen keuangan untuk
melakukan proyeksi arus kas.
Bank komersial menawarkan berbagai jenis pinjaman ke konsumen;
pinjaman dengan agunan (secured loan) merupakan jaminan yang didukung oleh
sesuatu yang bernilai seperti properti. Barang yang bernilai dinamakan agunan.
Jika peminjam gagal melunasi pinjaman, pemberi pinjaman dapat mengambil
kepemilikan atas agunan tersebut. Piutang dagang adalah aset yang sering
digunakan oleh bisnis sebagai agunan untuk pinjaman. Proses ini dinamakan
pledging. Saat konsumen membayar utangnya, dana yang diperoleh
diteruskan ke pemberi pinjaman sebagai bentuk pembayaran dana yang
dipinjamkan. Persediaan seperti bahan baku (contoh: batu bara, baja) juga
digunakan sebagai agunan.
Jenis pinjaman yang paling sulit diperoleh dari suatu bank atau lembaga
keuangan adalah pinjaman tanpa agunan (unsecured loan). Dengan kata lain,
pinjaman tidak didukung oleh aset tertentu.
Lini kredit (line of credit) adalah dana jangka pendek tanpa agunan
dalam jumlah teretentu yang akan diberikan bank kepada suatu bisnis, dana
yang disediakan telah siap tersedia. Beberapa perusahaan bahkan mengajukan
perjanjian kredit berulang (revolving credit agreement) yang merupakan lini
kredit yang lebih terjamin.

4. Anjak Piutang (Factoring)


Anjak piutang merupakan proses menjual piutang usaha untuk
memperoleh kas. Suatu perusahaan anjak piutang merupakan perantara pasar

Introduction to Management and Business-R6 | 9


(biasanya suatu lembaga keuangan seperti bank komersial) yang setuju untuk
membeli piutang perusahaan, pada harga diskon, untuk memperoleh kas.
Tingkat diskonto yang dibebankan tergantung pada usia piutang, sifat bisnis, dan
kondisi perekonomian.

10.1.4.2. Obtaining Long-Term Financing


Pendanaan jangka panjang mengacu pada dana yang dibutuhkan untuk
periode lebih lama dari satu tahun (biasanya 2 hingga 10 tahun). Alasan
perusahaan membutuhkan dana jangka panjang adalah untuk memenuhi: (1)
pengembangan produk baru, (2) penggantian peralatan, (3) merger atau akuisisi, (4)
ekspansi ke pasar baru, domestik atau global, (5) membangun fasilitas baru.

Perusahaan dapat meminjam dana, baik dengan:


1. Memperoleh kredit dari lembaga pinjaman
Perusahaan yang membangun hubungan baik dengan bank, perusahaan
asuransi, dana pensiun, perusahaan pendanaan komersial atau lembaga keuangan
lainnya seringkali memperoleh kemudahan untuk memperoleh kredit jangka
panjang. Pinjaman jangka panjang biasanya dilunasi dalam kurun waktu 3 sampai 7
tahun, namun dapat saja diperpanjang hingga 15 sampai 20 tahun. Perjanjian kredit
berjangka merupakan surat sanggup bayar yang mensyaratkan peminjam dana
untuk melunasi pinjaman dengan cicilan tertentu. Tingkat bunga pinjaman jangka
panjang bergantung pada ketersediaan jaminan, peringkat kredit perusahaan dan
rata-rata suku bunga pasar. Semakin tinggi risiko yang ditanggung pemberi
pinjaman dalam memberikan kredit, semakin tinggi bunga yang diminta pemberi
pinjaman. Prinsip timbal balik risiko/pengembalian.

2. Menerbitkan obligasi.
Obligasi adalah kewajiban utang jangka panjang dari suatu perusahaan
atau pemerintah. Perusahaan yang menerbitkan obligasi menyetujui beberapa
persyaratan tertentu yang diminta investor sebagai ganti atas uang yang
dipinjamkan investor kepada perusahaan (indenture terms).
Suatu obligasi dengan jaminan diterbitkan dengan beberapabentuk jaminan
Introduction to Management and Business-R6 | 10
seperti real estate, peralatan atau aset jaminan lainnya, sebaliknya obligasi
tanpa jaminan (obligasi debenture) adalah obligasi yang hanya didukung oleh
reputasi penerbit.

3. Pendanaan Ekuitas
Pendanaan ekuitas berasal dari pemilik perusahaan, oleh karena itu,
pendanaan ekuitas melibatkan:
(1) Penjualan kepemilikan di dalam perusahaan dalam bentuk saham,
Para pembeli saham akan menjadi pemilik perusahaan tersebut. Jumlah
lembar saham yang tersedia untuk dibeli biasanya ditentukan oleh Dewan
Direksi perusahaan. Pertama kali sebuah perusahaan menawarkan untuk
menjual sahamnya ke masyarakat umum disebut penawaran saham perdana
(Initial Public Offering-IPO).
(2) Menggunakan laba yang dipertahankan perusahaan untuk diinvestasikan
kembali ke dalam bisnis (laba ditahan).
Saldo laba yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang
dapat menghemat pembayaran bunga, dividen dan berbagai biaya underwriting
seperti dalam menerbitkan obligasi atau saham.

Gambar 10.3: DIFFERENCES BETWEEN DEBT AND EQUITY FINANCING


Sumber : Understanding Business, by William Nickels, James McHugh, Susan McHugh, 2019

Introduction to Management and Business-R6 | 11


SIMPULAN

Keuangan adalah fungsi di dalam suatu bisnis yang bertanggung jawab untuk
memperoleh dana bagi perusahaan, mengelola dana di dalam perusahaan tersebut dan
merencanakan penggunaan dana atas berbagai aset.

Manajer keuangan akan merencanakan, menganggarkan, mengendalikan dana,


memperoleh dana, mengumpulkan dana, mengaudit, mengatur pajak dan memberikan
saran bagi manajer atas masalah-masalah keuangan.

Bisnis memiliki kebutuhan keuangan dalam empat area utama: (1) mengelola
kebutuhan bisnis sehari-hari, (2) mengendalikan operasional kredit, (3) membeli
persediaan yang dibutuhkan, (4) melakukan pengeluaran modal.

Sumber pendanaan jangka pendek mencakup utang dagang, surat sanggup,


keluarga atau teman, bank komersial dan lembaga keuangan lannya, anjak piutang, surat
utang komersial.

Sumber pendanaan jangka panjang berasal dari dua sumber: (1) penjualan obligasi
dan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Introduction to Management and Business-R6 | 12


DAFTAR PUSTAKA

11. William G. Nickels, James M. McHugh, Susan M. McHugh. (2019). Understanding


Business. 12th Edition. McGraw-Hill Education. New York. ISBN: 978-125-9929-43-4
12. http://www.newagepublishers.com/

Introduction to Management and Business-R6 | 13

Anda mungkin juga menyukai