Anda di halaman 1dari 14

Tugas :

MANAJERIAL
“ Peran menejer dalam pengembangan perusahaan ”

OLEH :

JEKLIN

B1A117188

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guna menentukan apa saja yang perlu diketahui oleh seorang manajer dan
keterampilan-keretampilan apa yang perlu dimilikinya kita perlu menganalisis
pekerjaan manajemen. “apakah yang sebenarnya dilakukan oleh seorang
manajer?” salah satu jawaban atas pernyataan yang diajukan adalah: “Seseorang
manajer mengorganisasi sumber-sumber daya yang tersedia padanya (didalamnya
temasuk: manusia – uang, serta aktiva lain seperti, misalnya tanah serta peralatan)
guna mencapi sasaran-sasaran tertentu dan biasanya ia juga bertugas untuk
menerapkan sasaran-sasaran tersebut. Seorang manajer mengembangkan tugas
menjamin ketersediaan, keakuratan, dan keamanan informasi serta pengaturan
organisasi yang baik serta yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan
sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya.
Salah satu tugas atau peran manajer yaitu harus bisa mengendalikan konflik
dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan
dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Dalam menjalankan tugasnya
manajer disyaratkan mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi,
bisnis, manajemen, dan kepemimpinan. Kemampuan seperti ini harus dimiliki
oleh seorang manajer. Apalagi, tantangan manajer tidaklah ringan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajer ?
2. Jelaskan tingkatan-tingkatan dari manajer !
3. Sebutkan tugas manajer ?
4. Apa saja peran dan fungsi manajer ?
5. Apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer ?
6. Sebutkan keahlian apa saja yang dimiliki manajet ?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui apa pengertian manajer
2. Untuk mengatahui tingkatan-tingkatan dari manajer
3. Untuk mengatahui tugas manajer
4. Untuk mengatahui apa saja peran dan fungsi manajer
5. Untuk mengatahui apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer
6. Untuk mengatahui keahlian apa saja yang dimiliki manajet
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajer

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajer adalah (1) orang
yang mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara berbagai kelompok atau
sejumlah orang untuk mencapai sasaran. (2) orang yang berwenang dan
bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan
pelaksanaanya untuk mencapai sasaran tertentu.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna
mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan
keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan.

B. Tingkatan – Tingkatan Manajer


Piramida jumlah karyawan pada sebuah organisasi dengan struktur tradisional,
berdasarkan tingkatnya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer
lini pertama (biasanya digambarkan dalam bentuk piramida, dimana jumlah
karyawan lebih besar dibagian bawah daripada di bagian puncak). Berikut ini
adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke hingga ke atas.
1. Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling
rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-
manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada diantara lini pertama dan manajemen puncak.
Dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian, pemimpin
proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah
executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chif Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisioanal ini. Misalnya
pada organsasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang
dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke
proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.

a. Manajer fungsional dan manajer umum


Definisi dan Pengertian Manajer Fungsional (Functional Manager) dan
Manajer Umum (General Manager)
 Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu
bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan
fungsional pada bagian lain.
Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer
akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
 Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh
bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum
memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau
seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup
diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi
yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang
bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
C. Tugas Manajer
Tugas seorang manajer diantaranya:
a) Perencanaan (Planning)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin
dicapainya. Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang dari organisasinya.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang
diperlukan mereka – maksudnya: posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-
kualifikasi yang perlu dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-pekerjaan
mana yang harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab ynag berkaitan
dengan masing-masing pekerjaan. Tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para
anggota organisasi yang bersangkutan berkaitan erat satu sama lain; maka oleh
karena itu diperlukan koordinasi tertentu.
c) Pengkoordinasian (Coordination)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari
“ORGANIZATION”. Dan cara mengkoordinasikan paling umun adalah:
menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka
salaing berkaitan.
d) Penempatan Karyawan (Staffing)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan
posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang menduduki posisi tersebut.
Dalam aktivitas “STAFFING” ia berupaya menemukan orang yang tepat untuk
masing-masing pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki organisasi tertentu dan
orang-orang yang mengisi posisi-posisi tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun
“STAFFING” merupakan aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah
perusahaan tumbuh, atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi
posisi-posisi baru, dan ada kalanya perlu seluruh struktur organisasi diubah. dan
aktifitas “STAFFING” tidak mungkin dilakukan sekali saja. oleh karena itu,
orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi yang bersangkutan atau
adakalanya mereka diberhentikan, kadang-kadang ada yang pensiun dan ada pula
yang meninggal dunia.
e) Memberikan Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE
MANAGEMENT OF PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut mengandung
makna bahwa sang mnajer hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai
dengan keinginan. Manajemen manusia, mengarahkan pihak bawahan merupakan
bagian penting dari tugas manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang
harus dilakukan mereke, tetapi pula:
 Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
dalam setiap situsi dan,
 Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka.
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup upaya untuk
mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan “segala-galanya”
dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.
f) Pengawasan (Control)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING” sang manajer
menerangkan kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia
membantu meraka untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas
“CONTROLLING” ia menentukan kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal
menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi,
sehingga ia dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur
apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk mencapai sasaran-
sasaran.
g) Inovasi (Inovasion)
Inovasi pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada
dasarnya, inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru
yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat
menghasilkan ide-ide baru mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru,
dan mengadaptasikan mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat
bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta menerapkan inovasi-
inovasi.
h) Representasi (Representation)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya
dalam menghadapi kelompok-kelompok luar:
 Badan-badan pemerintahan
 Lembaga-lembaga finansial
 Perusahaan-perusahaan lain
 Para pemasok ( para “suppliers”)
 Para pembeli dan
 Publik umum
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para
pembeli, pihak pemerintah, dan masyarakat sewaktu mereka mengambil
keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus
diperhatikan oleh mereka karena apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan
akan mengalami akibat-akibatnya.
Contoh:
Apabila para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau rendah,
maka mereka akan meninggalkan perusahaan dalam jumlah besar. Mereka yang
masih ada dilingkungan perusahaan yang bersangkutan akan bekerja setengah
hati.
Keinginan para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat penting.
Maka oleh karnanya para manajer harus mengimbangkan kepentingan semua
kelompok yang diwakili oleh mereka, sewaktu mereka mengambil keputusan-
keputusan

D. Fungsi Dan Peran Manajer


a. Fungsi seorang manajer adalah:
1. Memahami visi dan misi perusahaan.
2. Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
 Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a) Visi dan misi
b) Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan
Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka
b) Chalenging (menentang), tidak boleh mudah dicapai sehingga motivasi kerja
akan dapat dibangkitkan.
c) Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan
d) Time frame (jangka waktu).
1. Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai
(membuat plan atau rencana).
2. Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam melaksanakan plan yang
telah dibuat.
3. Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai bekerja dapat dengan
motivasi yang tinggi.
4. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources agar rencana
yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
5. Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menhadapi hal-hal yang
diluar perkiraan.

b.      Peran seorang manajer adalah:


Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain.
 Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
 Leader : manajer harus bisa memimpin bawahannya secara efektif.
 Liaison : manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang
lain.
2. Informational Role (peran informasi)
 Monitoring : manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan
unit yang dipimpinnya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan
data.
 Disseminator : manajer harus berperan menyampaikan informasi yang
dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.
 Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan
kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang
dipimpinnya dengan cara yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan
keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3. Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang
muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko
yang harus diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer tidak boleh mundur untuk
mengambil keputusan.
 Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-
peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan
peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.
 Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil keputusan untuk
mengatasi gangguan-gangguan.
 Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi
sumber daya.
 Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam
berunding dengan unit-unit yang lain.
Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya dari
Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai produser.
2. Sebagai administrator.
3. Sebagai entrepreneur.
4. Sebagai integrator.
E. Masalah (Problem) Manajer
Masalah dari seorang manajer adalah:
1. Para manajer selalu menghadapi ketidakpastian tentang masa depan.
2. Selalu menghadapi masalah keterbatasan sumber daya.
Untuk menghadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan satu dari tiga
pendekatan berikut :
 Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan).
Ciri : intuitif dan agresif
Hasilnya sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih tinggi).
 Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi
follower.
 Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri : menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.

F. Keahlian (Skill) Manajer


Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:
a. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide
serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat
yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Waktu yang
dimiliki merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-
buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang
paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top
manager).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada setiap perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, dalam rangka


mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna memerlukan adanya
pembagian kerja, pelimpahan wewenang, sampai kepada rincian tugas masing-
masing pihak yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Guna mencapai hal
tersebut, diperlukan seorang pimpinan yang dapat memimpin kelompok orang-
orang yang tergabung dalam organisasi agar kegiatan dalam bekerja sama tujuan
dapat terarah dan jelas. Peranan manajemen sangat dibutuhkan oleh semua bentuk
organisasi baik perusahaan, instansi pemerintah ataupun badan usaha lainnya.
Dalam manajemen, semua pelaksanaan kegiatan kantor tidak terlepas dari
penerapan fungsi-fungsi manajemen. Tanpa adanya penerapan manajemen yang
baik, maka tidak mungkin usaha yang dijalankan oleh badan usaha tersebut dapat
mengalami perkembangan kearah lebih maju lagi
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen.
http://kamusbahasaindonesia.org/manajer#ixzz2fPRTdnus.
http://studimanajemen.blogspot.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peranmanajer.html
http://inspirasiku-vindy.blogspot.com/2012/12/manajemen-dan-manajer.html
Winardi, DR., S.E. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta:
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai