Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN
TENTANG
MANAJER DAN MANAJEMEN

Disusun oleh kelompok 1


Nama kelompok
1. Muhammad Agny Al Fauqi NIM 1209240137
2. Muhammad Lahfan Zakiya NIM 1209240144
3. Nopi Rahmawati NIM 1209240157
4. Reizka Shavarina Ivadha NIM 1209240168

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah yang berjudul “Manajer dan Manajemen”.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
meyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan tebuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kedepannya kami bisa lebih baik
lagi.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, baik dari
penulis maupun pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

                                                                                   Bandung,    13 Oktober 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGATAR…………………..……………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………3
C. Tujuan…………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajamen…………………………………………………4
B. Pengertian Manajer……………………………………………………..4
C. Tingkatan – Tingkatan Manajer………………………………………..5
D. Tugas Manajer…………………………………………………………6
E. Fungsi Dan Peran Manajer……………………………………………..8
F. Masalah (Problem) Manajer…………………………………………...10
G. Keahlian (Skill) Manajer……………………………………………...11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guna menentukan apa saja yang perlu diketahui oleh seorang manajer dan
keterampilan-keretampilan apa yang perlu dimilikinya kita perlu menganalisis pekerjaan
manajemen. “apakah yang sebenarnya dilakukan oleh seorang manajer?” salah satu jawaban
atas pernyataan yang diajukan adalah: “Seseorang manajer mengorganisasi sumber-sumber
daya yang tersedia padanya (didalamnya temasuk: manusia – uang, serta aktiva lain seperti,
misalnya tanah serta peralatan) guna mencapi sasaran-sasaran tertentu dan biasanya ia juga
bertugas untuk menerapkan sasaran-sasaran tersebut. Seorang manajer mengembangkan
tugas menjamin ketersediaan, keakuratan, dan keamanan informasi serta pengaturan
organisasi yang baik serta yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan sekaligus
meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya.
Salah satu tugas atau peran manajer yaitu harus bisa mengendalikan konflik dalam
organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan
tidak ada yang merasa dirugikan. Dalam menjalankan tugasnya manajer disyaratkan
mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, manajemen, dan
kepemimpinan. Kemampuan seperti ini harus dimiliki oleh seorang manajer. Apalagi,
tantangan manajer tidaklah ringan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pergertian manajemen?
2. Apa pengertian manajer ?
3. Jelaskan tingkatan-tingkatan dari manajer !
4. Sebutkan tugas manajer ?
5. Apa saja peran dan fungsi manajer ?
6. Apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer ?
7. Sebutkan keahlian apa saja yang dimiliki manajer ?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui apa pengertian manajemen
2. Untuk mengatahui apa pengertian manajer
3. Untuk mengatahui tingkatan-tingkatan dari manajer
4. Untuk mengatahui tugas manajer
5. Untuk mengatahui apa saja peran dan fungsi manajer
6. Untuk mengatahui apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer
7. Untuk mengatahui keahlian apa saja yang dimiliki manajer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti
mengatur, mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut, secara substantif, makna
manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan. Dengan demikian,
muncul pertanyaan apa yang dikelola, bagaimana mengelolanya, untuk apa dikelola, dan
siapa yang bertindak sebagai pengelola. Malayu S.P Hasibuan menjelaskan bahwa
manajemen dalam bahasa Inggris, artinya to manage, yaitu mengatur. Oleh karena itu,
menurutnya, pertanyaan yang muncul adalah apa yang diatur, mengapa harus diatur, siapa
yang mengatur, bagaimana mengaturnya, dan di mana harus diatur Pertanyaan-pertanyaan
tersebut menjelaskan objek pengelolaan manajemen. Oleh sebab itu, manajemen berkaitan
dengan proses perencanaan, pengorganisasian, ke- pemimpinan, dan pengendalian, yang di
dalamnya terdapat úpaya anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan mengerahkan sumber daya organisasi yang dimiliki.
Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen
melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain,
sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen
melibatkan tanggung-jawab memastikan pekerjaan-pekerjaan dapat diselesaikan dengan
cara yang efisien dan efektif oleh orang-orang yang bertanggung-jawab untuk
melakukannya atau setidaknya, hal inilah yang idealnya dijalankan oleh seorang manejer.
Efisiensi merujuk pada maksud mendapatkan sebesar-besarnya output dari sekecil-
kecilnya input. Karena manajer berhadapan dengan kelangkaan input termasuk sumber-
sumber daya semisal orang, uang, dan peralatan maka mereka berkepentingan untuk
menggunakan sumber-sumber daya ini secara efisien. [1]
Efektivitasseringkali diidiomkan sebagai “mengerjakan hal yang tepat” yaitu,
menjalankan aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai
berbagai sasarannya. Sebagai contoh, di pabrik HON yang disebutkan sebelumnya, sasaran-
sasaran ini diantaranya adalah memenuhi tuntutan jadwal yang ketat dari pelanggan,
menerapkan strategi manufaktur berkelas dunia, dan menjadikan pekerjaan para karyawan
lebih mudah dan lebih aman. Melalui berbagai inisiatif kerja, sasaran-sasaran ini tanpa henti
dikejar dan telah berhasil dicapai. Bila efisiensi berkenaan dengan cara mencapai suatu
tujuan, maka efektivitas berkenaan dengan hasil, atau pencapaian tujuan tersebut. Di dalam
sebuah organisasi yang berhasi, efisiensi yang tinggi dan efektivitas yang tinggi biasanya
selalu berjalan beriringan. Manajemen yang buruk (yang menghasilkan kinerja yang buruk
pula) biasanya disertai oleh sifat kerja yang tidak efisien dan tidak efektif, atau efektif
namun tidak efisien.[2]
B. Pengertian Manajer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajer adalah (1) orang yang
mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk
mencapai sasaran. (2) orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaanya untuk mencapai sasaran tertentu.
Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition (Oxford University
Press), Manager (n) person who organizes a business, sports team, etc. (Orang yang
mengorganisir bisnis, tim olahraga, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang
lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Robert tanembaum, manajer adalah sesorang yang mengarahkan orang lain
dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang
menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai tujuan/sasaran organisasi.

C. Tingkatan – Tingkatan Manajer


Piramida jumlah karyawan pada sebuah organisasi dengan struktur tradisional,
berdasarkan tingkatnya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dalam bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih
besar dibagian bawah daripada di bagian puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer
mulai dari bawah ke hingga ke atas.
1. Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas
memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen
yang berada diantara lini pertama dan manajemen puncak. Dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala
bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chif Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya
dengan menggunakan bentuk piramida tradisioanal ini. Misalnya pada organsasi yang lebih
fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Manajer fungsional dan manajer umum
Definisi dan Pengertian Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum
(General Manager)
· Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada
bagian lain.
Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi,
manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
· Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/fungsional
pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang
fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum,
sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki
beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
D. Tugas Manajer
Tugas seorang manajer diantaranya:
a) Perencanaan (Planning)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya.
Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang
diperlukan mereka – maksudnya: posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi
yang perlu dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-pekerjaan mana
yang harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab ynag berkaitan dengan masing-
masing pekerjaan. Tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang
bersangkutan berkaitan erat satu sama lain; maka oleh karena itu diperlukan koordinasi
tertentu.
c) Pengkoordinasian (Coordination)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari
“ORGANIZATION”. Dan cara mengkoordinasikan paling umun adalah: menyediakan
atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka salaing berkaitan.
d) Penempatan Karyawan (Staffing)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-
posisi dan ia memutuskan siapa saja yang menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas
“STAFFING” ia berupaya menemukan orang yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki organisasi tertentu dan orang-orang
yang mengisi posisi-posisi tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING”
merupakan aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan tumbuh, atau
memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi posisi-posisi baru, dan ada kalanya
perlu seluruh struktur organisasi diubah. dan aktifitas “STAFFING” tidak mungkin
dilakukan sekali saja. oleh karena itu, orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi
yang bersangkutan atau adakalanya mereka diberhentikan, kadang-kadang ada yang pensiun
dan ada pula yang meninggal dunia.
e) Memberikan Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE MANAGEMENT OF
PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut mengandung makna bahwa sang mnajer
hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen manusia,
mengarahkan pihak bawahan merupakan bagian penting dari tugas manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang harus dilakukan
mereke, tetapi pula:
· Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam
setiap situsi dan,
· Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka.
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup upaya untuk
mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan “segala-galanya” dan
bukan sekedar bekerja asal bekerja.
f) Pengawasan (Control)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING” sang manajer
menerangkan kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu
meraka untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas “CONTROLLING” ia
menentukan kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran.
Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan intervensi
dan mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu
untuk mencapai sasaran-sasaran.
g) Inovasi (Inovasion)
Inovasi pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada
dasarnya, inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih
baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru
mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasikan mereka sesuai
dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna
mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.
h) Representasi (Representation)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam
menghadapi kelompok-kelompok luar:
· Badan-badan pemerintahan
· Lembaga-lembaga finansial
· Perusahaan-perusahaan lain
· Para pemasok ( para “suppliers”)
· Para pembeli dan
· Publik umum
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para
pembeli, pihak pemerintah, dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-
keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka
karena apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.
Contoh:
Apabila para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau rendah, maka
mereka akan meninggalkan perusahaan dalam jumlah besar. Mereka yang masih ada
dilingkungan perusahaan yang bersangkutan akan bekerja setengah hati.
Keinginan para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat penting. Maka oleh
karnanya para manajer harus mengimbangkan kepentingan semua kelompok yang diwakili
oleh mereka, sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan
Menurut Sugiyanto Wiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar Manajemen", yang menjadi
tugas atau pekerjaan dari manajer itu adalah sebagai berikut :
a. Kepala dalam organisasi.
b. Pemimpin dalam organisasi.
c. Wakil organisasi dalam bertindak keluar.
d. Penerima informasi.
e. Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan.
f. Juru bicara atau humas organisasi.
g. Wirausaha.
h. Penangkal gangguan organisasi.
i. Pembagi sumber daya dalam organisasi.
j. Negosiator bagi organisasi.

E. Fungsi Dan Peran Manajer


a. Fungsi seorang manajer adalah:
1) Memahami visi dan misi perusahaan.
2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
· Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a) Visi dan misi
b) Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan
· Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka
b) Chalenging (menentang), tidak boleh mudah dicapai sehingga motivasi kerja akan
dapat dibangkitkan.
c) Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan
d) Time frame (jangka waktu).
3) Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai (membuat
plan atau rencana).
4) Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam melaksanakan plan yang
telah dibuat.
5) Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai bekerja dapat dengan motivasi
yang tinggi.
6) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources agar rencana yang
dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
7) Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menhadapi hal-hal yang
diluar perkiraan.
b. Peran seorang manajer adalah:
Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai berikut:
1. Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain.
· Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
· Leader: manajer harus bisa memimpin bawahannya secara efektif.
· Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.
2. Informational Role (peran informasi)
· Monitoring: manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang
dipimpinnya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.
· Disseminator: manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya
kepada pihak yang membutuhkannya.
· Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan kebijakan/keputusan
pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah
dimengerti (bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3. Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit
organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko yang harus
diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer tidak boleh mundur untuk mengambil keputusan.
· Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang
muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi
organisasi/unit yang dipimpinya.
· Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi
gangguan-gangguan.
· Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber
daya.
· Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan
unit-unit yang lain.
Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya dari Ranupandojo,
yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai produser.
2. Sebagai administrator.
3. Sebagai entrepreneur.
4. Sebagai integrator.
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokkan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin,
dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar
informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan,
pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
F. Masalah (Problem) Manajer
Masalah dari seorang manajer adalah:
1. Para manajer selalu menghadapi ketidakpastian tentang masa depan.
2. Selalu menghadapi masalah keterbatasan sumber daya.
Untuk menghadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan satu dari tiga pendekatan
berikut :
· Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan).
Ciri : intuitif dan agresif
Hasilnya sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih tinggi).
· Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi follower.
· Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri : menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.

G. Keahlian (Skill) Manajer


Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan
atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu
biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi,
akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Waktu yang dimiliki merupakan
aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Para manajer mengorganisasi dan menempatkan pekerja-pekerja pada berbagai posisi,
artinya mereka menggunakan suatu proses dengan apa struktur dan alokasi pekerjaan
ditentukan dan kemudian mereka menempatkan orang-orang dalam jabatan tersebut.
2. Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega dan dengan
para atasan. Dengan perkataan lain: para manajer meneruskan ide-ide kepada pihak lain,
untuk tujuan menciptakan suatu hasil yang diinginkan.
3. Para manajer pemimpin dan mensupervisi artinya mereka mengusahakan agar pihak
bawahan bekerja kearah pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran umum.
4. Para manajer membuat keputusan-keputusan, artinya mereka mengembangkan suatu
proses dengan apa dipilih suatu arah tindakan-tindakan daripada alternatif-alternatif yang
tersedia untuk tujuan mencapai suatu hasil yang diinginkan.
5. Para manajer memusatkan perhatian mereka pada sasaran-sasaran.
6. Para manajer merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES)
artinya, mereka mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan macam-macam
arah tindakan-tindakan alternatif, setelah itu meraka menetapkan petunjuk-petunjuk bagi
keputusan-keputusan masa yang akan datang.
7. Para manajer, yang mengukur hasil yang dicapai dan mengarahkannya ke arah tujuan
tertentu yang ditetapkan sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen.
http://kamusbahasaindonesia.org/manajer#ixzz2fPRTdnus.
http://studimanajemen.blogspot.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peran
manajer.html
http://inspirasiku-vindy.blogspot.com/2012/12/manajemen-dan-manajer.html
Winardi, DR., S.E. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta:
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai