Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses
perubahan yang begitu cepat dan rumit. untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis
dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus
dimiliki perusahaan. dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis harus
memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam
perusahaannya. dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran
yang semakin aktif.
Sebagai manager, dia bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan
kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada
perusahaan. sikap manager yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan
karyawan manager patut diubah. manager harus mengambil posisi untuk mencegah terjadinya
resiko besar dari suatu kesalahan kerja. memang suatu ke berhasilan biasanya didasarkan pada
kegagalan yang pernah dialaminya. namun manager harus mengevaluasi setiap kegagalan dan
melakukan evaluasi diri.
Fungsi manager adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya
sebagai penyelia. dalam hal ini manager harus mendorong para karyawan untuk menciptakan
gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke
karyawan lain. selain itu hendaknya manager mendorong karyawan untuk mengerti
keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja bersama
mencapai tujuan perusahaan.
Kecendrungan manager dan pemimpin agar dapat mengemukanya isu kepemimpinan
dipicu oleh dunia perusahaan yang sebagian besar tidak lagi menggunakan prinsip manajemen
memerintah dan mengontrol. mereka sadar bahwa bila manager “tradisional” memerintah
seseorang untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, maka seorang pemimpin
adalah orang yang membuat orang lain melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan dan
bahkan lebih dengan sedikit petunjuk dan tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
Manajemen dan kepemimpinan sangat berbeda, tapi berkaitan. tugas manager lebih
spesifik daripada seorang pemimpin. kecakapan manajemen, seperti perencanaan dan
pendelegasian, lebih konkret jika dibandingkan dengan kecakapan kepemimpinan yang lebih
abstrak. seorang pemimpin lebih mengandalkan pengaruh, inspirasi (ilham), dan kerja sama
daripada petunjuk, kebijaksanaan dan prosedur. kendati demikian, kedua kecakapan tersebut
saling melengkapi.
Kecakapan manajemen dan kepemimpinan sama-sama diperlukan untuk mendorong
efektivitas manager dan karyawan. misalnya, penetapan tujuan (kecakapan manajemen)
berkaitan dengan kecakapan berbagi visi (kepemimpinan). jika seorang pemimpin bisa
berbagi visi yang menggiurkan tentang apa yang dapat dicapai organisasi dan bisa
menetapkan tujuan dan menjabarkan tugas-tugas yang bisa menggerakkan semua orang ke
arah visi itu, maka semua orang akan berprestasi lebih baik. tidak setiap pemimpin adalah
manager yang baik, begitu juga tidak setiap manager adalah pemimpin yang baik. akan tetapi
eksekutif terbaik menguasai kedua kecakapan manajemen dan kepemimpinan.
Manajemen adalah sebagian dari seni dan ilmu untuk mendapatkan sesuatu dengan
bantuan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Apa itu seni? seni adalah sesuatu diluar bidang
keilmuan, yang dimiliki oleh masing-masing individu. seni itu abstrak, seperti dalam
manajemen setiap orang yang menjadi manager harus juga menjadi seniman, apa itu seniman
manajemen?seniman dalam manajemen adalah orang yang mampu membawa dirinya selaras
dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan dalam berhadapan dengan orang lain dia dapat
bersikap yang sesuai sehingga orang-orang disekitarnya dapat nyaman dan termotivasi jika
berada didekatnya. bagaimana mempelajarinya?seni manajemen dipelajari melalui kehidupan
sehari-hari, bagaimana kita mengambil setiap manfaat yang terkandung dalam suatu peristiwa
dalam hidup, sehingga kita tahu bagaimana harus memecahkan persoalan tidak hanya dengan
cara teknis tapi juga dengan perasaan.feeling. jadi manager harus punya feeling yang kuat,
karena ilmu sendiri sangat rentan dengan perubahan lingkungan. manager juga seorang
ilmuwan, dia harus paham masalah-masalah teknis dalam perusahaan. bagaimana akuntansi
perusahaan berjalan, bagaimana keadaan keuangan perusahaan, bagaimana menyusun strategi
perusahaan, tentu semua itu juga membutuhkan ilmu. seni dan ilmu tak bisa di pisahkan
dalam kehidupan seorang manager. manager yang sukses pastilah juga seorang seniman dan
juga ilmuwan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Pengertian tupoksi
2. Pengertian dari manager
3. Seperti apa tugas dan tanggungjawab manager

C.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Menjelaskan tentang pengertian tupoksi


2. Menjelaskan tentang pengertian dari manager
3. Mendeskripsikan tugas dan tanggungjawab manager

D.Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan dari penulisan makalah ini, manfaat penulisannya adalah sebagai berikut,
diantaranya :

1. Mengetahui tentang pengertian dari tupoksi


2. Mengetahui tentang pengertian dari manager
3. Mengetahui dan mempunyai gambaran tentang tugas dan tanggungjawab manager
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tupoksi
Tupoksi adalah singkatan dari kata Tugas, Pokok dan Fungsi. Istilah Tugas, Pokok dan
Fungsi apabila disingkat yaitu menjadi Tupoksi. Akronim Tupoksi (Tugas, Pokok dan
Fungsi) merupakan singkatan/akronim tidak resmi dalam Bahasa Indonesia.
Konsep Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib
dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan program kerja yang telah
dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi. Setiap pegawai seharusnya
melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap
bagian atau unit. Rincian tugas-tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit
sesuai dengan kemampuan dan tuntutan masyarakat. Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI)
merupakan suatu kesatuan yang saling terkait antara Tugas Pokok dan Fungsi . Dalam
Peraturan Perundang-undanganpun sering disebutkan bahwa suatu organisasi
menyelenggarakan fungsi-fungsi dalam rangka melaksanakan sebuah tugas pokok.
Tugas Pokok
Tugas pokok dimana pengertian tugas itu sendiri telah dijelaskan sebelumnya adalah suatu
kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk
berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan.
Adapun definisi tugas menurut para ahli, yaitu
Dale Yoder dalam moekijat (1998:9),
“The Term Task is frequently used to describe one portion or element in a
job”(Tugas digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu unsur dalam suatu jabatan)
. Sementara Stone dalam Moekijat (1998:10), mengemukakan bahwa
“A task is a specific work activity carried out to achieve a specific purpose”
(Suatu tugas merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu)
Berdasarkan definisi tugas di atas, dapat kita simpulkan bahwa tugas pokok adalah
kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang paling utama dan rutin dilakukan oleh para pegawai
dalam sebuah organisasi yang memberikan gambaran tentang ruang lingkup atau
kompleksitas jabatan atau organisasi demi mencapai tujuan tertentu.

Fungsi
Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia merupakan kegunaan suatu
daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.
Berdasarkan pengertian masing-masing dari kata tugas pokok dan fungsi di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa definisi tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) tersebut adalah kesatuan
pekerjaan atau kegiatan yang dilaksanakan oleh para pegawai yang memiliki aspek khusus
serta saling berkaitan satu sama lain menurut sifat atau pelaksanaannya untuk mencapai
tujuan tertentu dalam sebuah organisasi.
B. Pengertian Manager
Manager adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin,
mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka
mencapai tujuan.
Manager terbagi menjadi dua bagian yaitu manager fungsional (functional manager) dan
manager umum (general manager )
a. Manager fungsional / Functional Manager
Manager fungsional adalah manager yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada
bagian lain. contohnya adalah seperti manager keuangan, manager pemasaran, manager
akuntansi, manager operasional, manager hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
b. Manager umum / General Manager
Manager umum adalah manager yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional
pada suatu perusahaan atau organisasi. manager umum memimpin beberapa unit bidang
fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional. pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manager umum,
sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa
orang manager umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda

C. Tingkatan Manager
Pada organisasi berstruktur tradisional, manager sering dikelompokan menjadi manager
puncak, manager tingkat menengah, dan manager lini pertama
1. Manejemen lini pertama (first-line management)
Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling
rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-managerial yang terlibat
dalam proses produksi. mereka sering disebut penyelia (supervisor), manager shift, manager
area, manager kantor, manager departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management)
Mencakup semua manajemen yang berada di antara manager lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. jabatan yang termasuk manager
menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manager pabrik, atau manager
divisi.
3. Manajemen puncak (top management)
Dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. contoh top manajemen
adalah ceo (chief executive officer), cio (chief information officer), dan cfo (chief financial
officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel
dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
D.Keterampilan Manager
Robert l. katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manager membutuhkan minimal
tiga keterampilan dasar. ketiga keterampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)
Manager tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide,
dan gagasan demi kemajuan organisasi. gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b. Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
Selain kemampuan konsepsional, manager juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan. komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manager
terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manager pada tingkat yang lebih rendah.
keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi
dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, ricky w. griffin menambahkan dua keterampilan dasar
yang perlu dimiliki manager, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manager untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. griffin mengajukan contoh kasus lew frankfort dari
coach. pada tahun 2004, sebagai manager, frankfort digaji $2.000.000 per tahun. jika
diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka
gaji frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. dari sana dapat kita
lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. kebanyakan
manager, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari frankfort. namun demikian,
waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manager, terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus mendefinisikan
masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. kedua,
manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. dan terakhir, manager harus mengimplementasikan alternatif yang telah
ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
E. Etika Manager
Ricky w. griffin dalam bukunya yang berjudul business mengklasifikasikan etika managerial ke
dalam tiga kategori:
1. Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi
dan penghormatan. pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan
dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan.
perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah
pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
2. Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah yang
terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan.
masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau
mencuri barang milik perusahaan. konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu
melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya.
misalnya, menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan
kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manager juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi
lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.

F. Peran Manager
Henry mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran
yang dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan kesepuluh
peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran antarpribadi merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah,
pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi,
serta peran sebagai juru bicara
3. Peran pengambilan keputusan yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan
oleh manager adalah berinteraksi dengan orang lain.

G. Tugas Manager
Dirumuskan secara singkat tugas-tugas seorang manager adalah :
1. Memimpin organisasi
2. Mengatur organisasi
3. Mengendalikan organisasi
4. Mengembangkan organisasi
5. Mengatasi berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi
6. Menumbuhkan kepercayaan
7. Meningkatkan rasa tanggungjawab
8. Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
9. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya.
Di Bawah ini dijabarkan berbagai detail tugas-tugas khas seorang manager pengembangan
organisasi, yang biasanya dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang
bersangkutan, tugas-tugas seorang manager yaitu :
1. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan
organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi
dan lainnya)
2. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting
kinerja organisasi
3. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan
organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang
telah disetujui
4. Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report
kepadanya)
5. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-anggaran
yang sudah disetujui
6. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manager functional / manager
department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan
organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan
mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari
pengembangan organisasi,
7. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang up
to date / sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang
pantas kepada para direktur, para manager dan staf di dalam organisasi
8. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan
persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang
manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-
kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
Tugas menajer adalah sebagai pemegang tampuk kepemimpinan dalam suatu perusahaan yang
mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif di
dalam kehidupan organisasional. Meningkatkan proditivitas kerja karyawan/pegawai dengan
memberikan contoh ataupun sebuah arahan yg baik serta mempunyai gaya yang produktif
seperti :
1. Gaya yang efektif, gaya yang efektif terdiri atas empat jenis, yaitu :
a. Eksekutif. Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas pekerjaan
dan hubungan kerja. Manager seperti ini berfungsi sebagai motivator yang baik dan mau
menetapkan produktivitas yang tinggi.
b. Pencinta pengembangan (developer). Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang
penuh terhadap hubungan kerja, sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas pekerjaan
adalah minim.
c. Otokratis yang baik. Gaya kepemimpinan ini menekankan perhatian yang maksimum
terhadap pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja yang minimum
sekali, tetapi tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya.
2. Gaya yang tidak efektif adalah sebagai berikut :
a. Pencinta kompromi (compromiser). Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian
kepada tugas dan hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
b. Missionari yaitu manager seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan, dalam
arti memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan hubungan
kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang tidak sesuai.
c. Otokrat yaitu pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak terhadap
tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku yang tidak sesuai.
d. Lari dari tugas (deserter) yaitu manager yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini
sama sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun hubung kerja.
H. Fungsi Manager
Manager bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi managerial dalam suatu instansi atau
organisasi. fungsi-fungsi managerial :
1. Fungsi perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta
memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil tsb.
2. Fungsi pengaturan (organizing), yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
3. Fungsi pengawasan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas dan
kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yg diberikan pada
perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi kepemimpinan (leading) yang membuat oranglain melakukan pekerjaan,
mendorong, memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
5. Fungsi evaluating, yaitu menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan
melalui analisis SWOT.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas dan tanggungjawab manager dalam suatu
organisasi itu diantaranya:
1. Memimpin organisasi
2. Mengatur organisasi
3. Mengendalikan organisasi
4. Mengembangkan organisasi
5. Mengatasi berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi
6. Menumbuhkan kepercayaan
7. Meningkatkan rasa tanggungjawab
8. Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
9. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya.
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua
dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa
diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam
organisasinya.
B. Saran
Demikianlah penulisan makalah kami, apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam
pembahasan makalah kami ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan juga kami harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat membangun dalam
perbaikan pembuatan makalah kami ini.

Anda mungkin juga menyukai